Ivana melakukan pekerjaanya seperti biasa setelah insiden penculikan ala-ala yang dilakukan Savero. Walaupun dia kesal, tetapi apa yang dilakukan Savero membuatnya sadar jika dia semakin tahu keburukan Paman Berto.
Suara ketukan terdengar, selang beberapa saat pintu terbuka. Tampak Carlos dari balik pintu membawa satu buket bunga. Ivana memikirkan, ada acara apa Carlos membawa bunga. Apa mungkin ini hari ulang tahun Irena? Namun, saat memikirkan akan hal itu, Ivana mendapati jika ini bukan ulang tahu Irena. Jadi untuk apa bunga itu, dia masih memikirkannya.
“Ini.” Carlos meletakan bunga di atas meja.
Ivana memandangi bunga yang ada di depannya. Dilihatnya ada sebuah ucapan. Dia memikirkan, jika artinya bunga itu bukan dari Carlos. Dia pun memikirkan siapa gerangan yang mengiriminya. Karena rasa penasarannya itu, akhirnya Ivana mengambil ucapan. Dibacanya dan itu ternyata berasal dari Savero. Ivana yakin ini adalah permintaan maaf dari Savero karena masalah kemarin.
“Iren, aku merasa pria itu menyukaimu.” Carlos menatap Irena. Tadi saat kurir datang dan mengantarkan bunga untuk Irena, dia meminta sang kurir untuk memberikan padanya. Alangkah kesalnya Carlos ketika ternyata bunga itu dari Savero.
Ivana mengalihkan pandangannya. “Itu tidak mungkin.” Ivana mengelak ucapan Carlos.
“Aku hanya minta kamu menjauhinya, Iren. Aku tidak suka dia mendekatimu.” Carlos dengan tegas melarang tunangannya itu untuk dekat-dekat dengan Savero. Dia takut Irena justru akan jatuh cinta pada Savero.
Ivana menatap aneh pada Carlos. Dia merasa jika apa yang dikatakan Carlos terlalu berlebihan. Namun, dia sadar Carlos adalah tunangan Irena. Jadi wajar saja ketika dia melarang.
“Apa kamu lupa dia bekerja sama dengan kita? Jadi aku tidak bisa menjauhinya.” Ivana mencoba memberitahu dengan perlahan.
“Iya, maksudku kamu dan dia hanya dekat urusan pekerjaan saja. Jangan lebih dari itu.” Carlos mencoba menjelaskan dengan terperinci.
Ivana malas sekali harus bermanis-manis. Namun, dia tidak punya pilihan lain. Jadi terpaksa dia pun mengiyakan saja apa yang dikatakan oleh Carlos. “Iya.” Dia tersenyum.
Senyum Carlos langsung menghiasi wajahnya. Dia merasa senang ketika Irena mau mendengarkannya. Karena urusannya sudah selesai, akhirnya Carlos memutuskan untuk pulang.
Ivana kembali bekerja. Dia masih harus mengecek data-data perusahaan lagi. Mencari celah kebocoran yang bisa terjadi di perusahaan Irena. Sambil mengecek semua itu, dia juga mengecek perkembangan dari pembuatan produk. Dia membuat laporan tentang produk yang dipakainya itu.
Di tengah-tengah pekerjaanya itu, tiba-tiba telepon di mejanya berdering. Dia segera mengangkat sambungan telepon tersebut. Dari seberang sana seorang polisi meminta Irena untuk datang terkait kasus kecelakaan.
Setelah kejadian kecelakaan, Ivana memang sengaja meminta polisi menghubunginya langsung jika ada perkembangan dari kasusnya. Jadi dia pun harus segera datang ke kantor polisi untuk tahu siapa dalang dari semua ini.
Ivana ke sana dengan diantar oleh supir. Dia benar-benar begitu penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh polisi.
Setibanya Ivana di sana. Ternyata dia datang bersamaan dengan Savero yang juga datang. Dia tidak menyangka jika ternyata polisi juga menghubungi Savero. Karena mereka punya kepentingan yang sama, akhirnya mereka masuk bersamaan. Mereka duduk bersebelahan berhadapan dengan polisi yang menangani kasus mereka.
“Saya ingin mengabari jika supir truck tersebut bunuh diri. Jadi kami tidak bisa melanjutkan kembali penyelidikan atas kecelakaan yang terjadi pada Nona Irena.” Polisi memberitahu alasan memanggil Irena dan Savero.
Ivana benar-benar terkejut sekali. Dia tidak menyangka jika supir akan melakukan hal itu. Dia merasa jika ini pasti ada hal yang tidak beres. Savero juga sama terkejutnya dengan Irena. Ini sesuatu yang begitu mencurigakan.
Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak kepolisian, Ivana dan Savero memilih untuk segera keluar dari kantor polisi. Tidak ada bukti lagi. Tentu saja itu membuat Ivana merasa bingung sekali.
“Aku pikir dari supir itu kita bisa dapat informasi.” Irena mengomentari sambil berjalan keluar.
“Aku tidak yakin jika dia bunuh diri.” Savero memberikan pendapatnya.
“Aku juga tidak yakin.” Irena membenarkan apa yang terjadi. “Jika seperti ini caranya, aku akan selidiki semau sendiri.” Ivana yang melihat keadaan pun memilih untuk segera bertindak.
“Apa yang akan kamu lakukan?” Savero begitu penasaran sekali.
“Aku akan menyelidiki semua. Mengecek CCTV yang ada.”
“Bagaimana caranya?” Savero melemparkan pertanyaan itu. Penasaran dengan yang akan dilakukan Irena. Dia tahu akses CCTV tidak mudah didapatkannya.
“Aku akan meretas CCTV dan mencari tahu.” Ivana pernah belajar cara meretas dari sang kakak. Tentu saja kini dia akan menggunakannya.
Savero begitu penasaran sekali. Keahlian apa yang dimiliki Irena sebenarnya? Setelah bisa bela diri, ternyata Irena bisa meretas juga.
“Aku ada laptop khusus. Mau menggunakannya?” Savero pun menawarkannya. Dia memang suka melakukannya juga. Namun, kali ini dia memilih membiarkan Irena mengerjakan sendiri.
“Baiklah.” Ivana merasa jika memang ada baiknya menggunakan laptop Savero.
Savero segera membawa Irena untuk ke rumahnya. Mereka ke rumah Savero. Di rumah Savero, Irena dibuat tercengang. Ternyata semua peralatan milik Savero begitu lengkap sekali. Hingga membuatnya terkagum.
Savero pun meminta Irena untuk melakukannya. Mencari tahu apa yang terjadi dengan supir yang menabrak Irena.
Irena segera melakukan aksinya. Hal pertama yang dilakukan adalah mengecek CCTV di tempat kejadian. Benar dugaan Irena, jika ternyata supir dibunuh. Ada dua orang yang mendorong supir itu ke jurang. CCTV yang diterima polisi sudah dihapus, jadi tentu saja polisi tidak dapat melihat apa yang terjadi.
“Pasti ada orang dibalik semua ini.” Savero merasa jika memang pasti ada orang yang melakukan semua ini. Supir sengaja dibunuh karena untuk menghilangkan jejak dari kejadian kecelakaan.
“Tentu saja. Pasti ini sengaja dilakukan untuk menutupi kasus kecelakaan.” Ivana menebak motif pembunuhan.
Ivana pun segera melanjutkan kembali untuk mengecek siapa yang melakukan semua ini. Hal yang dilakukan adalah meretas chat dan panggilan terakhir yang dilakukan oleh supir. Saat mendapati nomor yang menghubungi, Ivana mengecek siapa pengirim chat tersebut.
“Di rumahmu.” Savero menyebut di mana lokasi di mana chat itu dipunggah.
Ivana semakin yakin jika orang-orang di rumah itu ada kaitannya dengan kecelakaan ini. Dia pun bertekad akan mengungkap semua ini. Tidak akan membiarkan semua ini terjadi.
...****************...
Pagi ini Ivana memerhatikan satu per satu orang di rumahnya. Dari Paman Berto, Bibi Lari, dan Jane. Yang jelas pelakunya adalah salah satu dari mereka.
“Irena, kami akan ke vila besok. Apa kamu mau ikut?” Jane menatap Irena.
Ivana merasa heran. Ada apa gerangan mereka ingin mengajak dirinya. Tentu saja itu dimanfaatkan Ivana untuk tahu apa yang akan direncanakan oleh keluarga pamannya itu. Jika ingin menjebak penjahat, kamu harus masuk ke lingkungan penjahat. Jadi itu yang akan dilakukannya.
“Baiklah.” Ivana setuju dengan ajakan dari Jane.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Aidah Djafar
waspada dirimu ivana ..
paman Berto cs blangsak licik 🤦
pasti mereka pasang ranjau lagi...🤔🤦😠
2023-07-27
0
Anonim
hubungi Savaro sebelum berangkat ya Irene...
2023-01-17
0
🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
harus extra hati" yaa ivana krn bagaimana pun km masuk ke dlm lingkup penjahat yg tak nampak,,
2022-12-29
0