Mengecek Data

Ivana pagi-pagi sudah bersiap. Kali ini akhirnya dia memakai pakaian kerja yang benar. Kemarin dia sempat membeli pakaian bersama dengan Carlos. Ivana segera keluar dari kamarnya. Dia menuju ke ruang makan. Tampak Paman Berto, Jane, dan Bibi Laria yang sedang menikmati sarapannya. Tak ada rasa takut di hati Ivana. Dia justru semakin berani ketika melihat tiga orang di rumahnya itu. Dengan percaya diri Ivana segera mendudukkan tubuhnya di atas kursi.

Menikmati sarapannya pagi ini.

Paman Berto, Bibi Laria, dan Jena hanya terpaku melihat Irena. Hari ini gadis itu tampak berbeda sekali. Tampak begitu berkelas dengan setelan celana dan kemeja satin. Cardigan yang dipakai pun menambah penampilannya tampak berkelas. Irena tampak bertransformasi. Dia tampak berbeda dengan Irena yang biasanya. Irena lebih hobi memakai dress dibanding celana panjang.

“Kamu akan ke kantor lagi?” Paman Berto pun melihat sang keponakan.

“Iya.” Ivana menjawab dengan enteng. Dia mengunyah makanan dan mengabaikan Paman Berto.

“Untuk apa kamu ke kantor. Tidak ada yang bisa kamu kerjakan di kantor.” Bibi Laria menyindir langsung pada keponakannya itu.

Ivana menarik senyum tipis di bibirnya. Dia merasa lucu sekali ketika melihat bibinya itu meledeknya. Dia fokus memakan makanannya. Saat sudah selesai, barulah dia langsung mengalihkan pandangan pada sang bibi. “Yang aku lakukan di kantor adalah bermain-main.” Dia menjawab ucapan sang bibi dan segera berlalu pergi. Tak mau berlama-lama berada di rumah ini. Ada banyak yang harus dikerjakan.

Paman Berto, Bibi Laria, dan Jane hanya terperangah melihat aksi Irena. Gadis itu benar-benar sudah berubah sekali.

“Sepertinya kita harus membawanya ke dokter lagi.” Jane memberikan pendapatnya.

“Iya, sebaiknya kita kirim saja dia ke rumah sakit gila. Agar dia tidak mengganggu kita.” Bibi Laria ikut mengomentari.

Paman Berto hanya bisa menahan dirinya. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Irena. Namun, dia yakin Irena tidak akan melakukan apa-apa. Irena tidak ahli dalam hal apa pun. Jadi dia yakin itu.

...****************...

Di kantor Irena langsung ke ruangannya. Dengan percaya diri dia segera masuk ke ruangannya. Hari ini akan menjadi hari baru untuknya. Jadi tentu saja dia akan berusaha kuat untuk menjadikan perusahaan ini kembali milik Irena.

Suara ketukan pintu terdengar. Sesaat kemudian tampak Carlos masuk ke ruangan. Dia melihat Carlos membawa tumpukan berkas. Pria itu berjalan masuk dan meletakan berkas-berkas itu di atas meja. Di belakang Carlos ada beberapa karyawan yang juga ikut masuk. Mereka juga membawa berkasa dan meletakan di atas meja Irena.

Ada tumpukan berkas yang ada. Hal itu membuat Ivana berpikir, sepertinya dia akan punya banyak perkerjaan setelah ini.

“Apa kamu yakin akan mengecek semuanya?” Carlos mencoba meyakinkan Irena.

“Tentu saja.” Ivana tersenyum.

Carlos benar-benar tidak yakin Irena melakukan ini semua. Dia tahu pasti Irena tidak mengerti hal-hal seperti ini.

“Baiklah, aku akan mulai pelajari semua. Jadi kamu bisa keluar.” Ivana mengusir halus Carlos. Dia butuh konsentrasi untuk mengecek semuanya.

Carlos yang diusir tidak punya pilihan lagi. Dia pun segera berlalu pergi. Meninggalkan ruangan Irena.

Selepas Carlos pergi, Ivana mulai membaca data-data perusahaan. Lembar per lembar dia baca dengan teliti. Dia melihat penjualan di masa di mana orang tua Irena masih ada, dan tentu membandingkan dengan di saat orang tuanya sudah meninggal.

Ivana mencatat hal-hal penting yang dia temukan. Dia juga memastikan tidak ada yang terlewatkan.

Di ruangan lain Carlos kembali bekerja. Sebenarnya, Carlos masih bingung. Apa yang terjadi pada Irena. Gadis itu tampak berbeda sekali.

“Dia tidak mungkin mengerti data-data itu.” Dia yakin sekali jika Irena akan kesulitan. Namun, sampai detik ini, Irena tidak menghubunginya untuk sekadar menanyakan tentang data perusahaan padanya.

Suara ketukan pintu terdengar. Sesaat kemudian seseorang masuk. Orang itu adalah Paman Berto.

“Aku dengar karyawan membawa berkas data perusahaan bersamamu. Apa itu benar?” Paman Berto langsung melempar pertanyaan itu pada Carlos.

“Iya, dia ingin mengecek data perusahaan.” Carlos membenarkan apa yang ditanyakan Paman Carlos.

“Untuk apa dia melakukannya?” Paman Berto masih bingung dengan yang dilakukan oleh Irena.

“Aku sendiri tidak tahu. Dia hanya memintaku mengumpulkan berkas-berkas itu. Tidak menjelaskan untuk apa?” Carlos memang tidak tahu niat Irena. Dia juga masih menerka-nerka apa yang membuat mereka gadis itu membutuhkan berkas-berkas itu.

“Kamu harus kabari aku. Aku ingin tahu apa yang dilakukan gadis itu dengan berkas-berkas itu.” Paman Berto pun merasa harus tahu apa yang dilakukan Irena.

Carlos terdiam. Dia merasa bingung. Di sisi lain, Irena tunangannya, tentu saja dia harus membantu Irena, tetapi Paman Berto memintanya juga memberikan informasi.

“Carlos, apa kamu dengar perintahku?” Paman Berto meninggikan suaranya.

“Dengar, Paman.” Carlos pun menjawab akan hal itu.

Paman Berto pun segera keluar dari ruangannya. Dia menunggu Carlos memberikan kabar tentang Irena.

...****************...

Tiga hari sudah Irena berkutat dengan berkas di atas mejanya. Dia harus pulang larut malam untuk menyelesaikan ini semua. Ini benar-benar di luar dugaan karena mengecek berkas membutuhkan waktu cukup banyak.

Dari apa yang Ivana pelajari. Penjualan perusahaan menurun drastis setelah kematian kedua orang tua Irena.

Perusahaan meluncurkan produk, tetapi tidak ada yang laku di pasaran. Hal itu membuat Ivana menyimpulkan jika produk yang dihasilkan tidak berkualitas.

Dari satu titik itu, akhirnya Ivana mendapati bisa jadi ini yang membuat perusahaan tidak berkembang. Karena itu Ivana harus melakukan gebrakan untuk memajukan perusahaan milik Irena ini. Tidak mau sampai perusahaan hancur dan dijual oleh pamannya.

Ivana segera meraih telepon yang berada di atas meja. Dia segera menghubungi Carlos. Meminta Carlos untuk mengumpulkan para direktur dan pemegang saham. Dia akan mengadakan rapat. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh Ivana.

Sambil menunggu Ivana melanjutkan kembali pekerjaannya. Mengecek beberapa dokumen yang ada di atas meja. Belum Semua dokumen yang dicek, tetapi ini sudah membuatnya harus mengambil langkah.

...****************...

Di dalam ruang rapat semua heboh. Mereka semua bingung ketika dikumpulkan di ruang rapat. Satu dengan yang lain bertanya. Apa gerangan yang membuat mereka semua dikumpulkan.

Paman Berto sendiri juga merasa bingung. Kenapa Irena mengumpulkan mereka semua di ruangan ini.

Sesaat kemudian Ivana masuk. Dia segera duduk di hadapan semua yang berada di ruang rapat.

“Selamat siang. Terima kasih kalian semua sudah di sini. Jadi kali ini saya ingin menyampaikan jika tadi saya sudah mengecek data perusahaan. Saya menemukan jika tidak ada satu produk pun setelah papa saya meninggal yang laku di pasaran. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kalian mau membuat perusahaan ini bangkrut?”

Terpopuler

Comments

Aidah Djafar

Aidah Djafar

ivana mantap 👍 Pepet trus tuh c Berto jngn ksih kendor 😁😁

2023-07-27

0

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🍾⃝ͩ sᷞuͧ ᴄᷠIͣ Hiatus🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

iya yo perbaikin semua ny ivana jgn sampai pama km yg durjana it melkukan sswtu hanya untuk keuntungan ny sndrz,

2022-12-28

1

gia gigin

gia gigin

lanjut makin seru

2022-09-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!