Wajah Yola pagi ini benar-benar sangat berbeda, wajah yang biasanya selalu menunjukkan senyum manisnya kini ia menunjukkan wajah yang tertekuk dengan bibir yang mengerucut beberapa senti ke depan.
"Pagi," sapa Yola dengan suara lesunya saat dirinya telah bergabung dengan kedua orang tuanya yang berada di meja makan.
"Pagi juga sayang," balas keduanya sembari menolehkan kepalanya menghadap ke arah Yola yang kini telah duduk didepan Mama Erika.
Mama Erika dan Papa Danil saling pandang satu sama lain saat mendapati wajah Yola yang tak seperti biasanya.
"Dia kenapa?" Bisik Papa Danil kepada sang istri yang duduk disampingnya.
"Aku juga gak tau, Pa. Coba kamu tanya langsung ke dia, kenapa!" ujar Mama Erika yang diangguki oleh Papa Danil.
Papa Danil tampak berdehem sebentar sebelum matanya kembali fokus ke arah Yola yang tengah mengoleskan selai ke roti tawarnya dengan cukup brutal.
"Yola," panggil Papa Danil yang membuat Yola kini menghentikan aksinya untuk membejek-bejek roti ditangannya itu.
"Iya Pa?"
"Papa mau tanya." Yola menganggukan kepalanya sembari menaruh roti tawar yang sudah tak berbentuk tadi ke atas piring kecil di depannya. Lalu matanya ia alihkan sepenuhnya ke arah sang Papa.
"Wajah Kamu kenapa ditekuk begitu? Nggak seperti biasanya yang selalu senyum-senyum sendiri kayak orang gila," ucap Papa Danil yang membuat Yola kembali mengingatkan kejadian pagi tadi.
Dan hal tersebut membuat bibirnya semakin mengerucut. Ia sebenarnya ingin sekali bercerita mengenai kejadian tadi pagi. tapi ia ingat jika dirinya tak akan menceritakan kegalauan hatinya kepada kedua orang tuanya. dan jika dirinya bercerita pun ia tak yakin kedua orang tuanya bukannya memberi sebuah ide untuk menenangkan kegalauannya, mereka justru akan menertawakan nasib Malangnya itu.
Karena hal tersebut, Yola memilih untuk menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan yang dilayangkan oleh Papa Danil tadi.
"Yola gak kenapa-napa kok Pa, Ma. Yola berangkat dulu," sambung Yola sembari beranjak dari kursi makan tersebut lalu ia menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Assalamualaikum," pamit Yola lalu ia bergegas pergi dari ruang makan.
"Waalaikumsalam," balas keduanya yang sebenarnya masih heran dengan perubahan ekspresi wajah Yola pagi ini.
"Dia beneran gak kenapa-napa kan, Pa?" Papa Danil menggedikkan bahunya.
"Entahlah, Papa juga gak yakin kalau dia hari ini baik-baik saja. Tapi yakinlah dia besok akan kembali ke sifatnya yang asli. Mana bisa dia cemberut berhari-hari. Dan mungkin dia sekarang lagi galau, ditolak sama laki-laki incarannya lagi mungkin," ujar papa Danil yang sepertinya ia sudah hafal dengan sifat Yola.
"Hmmm sepertinya memang begitu. Tapi papa tau tidak kemarin dia itu nekat tahu, Masa dia datang ke rumah dokter tampan itu," ucap Mama Erika kemudian ia menceritakan tentang keluarga Adam yang ia dapatkan dari Yola waktu itu mengenai siapa kedua orang tua Adam. Dan hal tersebut membuat Papa Danil memelototkan matanya.
"Apa aku tidak salah dengar? Kamu bilang apa tadi coba diulang! Siapa orang tua dokter itu?" tanya Papa Danil meminta Mama Erika untuk mengulangi ucapannya.
"Papa gak salah dengar tau. Orangtua dokter tampan itu ada pembisnis terkenal. Dia salah satu putra yang dimiliki oleh keluarga Abhivandya," ulang Mama Erika. Dan ucapan dari Mama Erika tadi berhasil membuat Papa Danil melongo sekaligus shock dengan fakta yang baru saja ia dengar. Bagaimana tidak shock jika sang istri tadi juga mengatakan jika Yola kemarin ke rumah keluarga terpandang itu.
Ia takut saat Yola datang ke rumah itu, putrinya dianggap perempuan murahan karena telah mengejar-ngejar salah satu putra dari keluarga Abhivandya. Dan mungkin perubahan raut wajah Yola tadi ada kaitannya dengan kejadian yang ia lakukan kemarin. Dan hal tersebut membuat Papa Danil tak tenang dengan pikiran yang selalu memikirkan sang putri keduanya.
Sedangkan di sisi lain, Yola kini telah sampai di kampusnya. Dan masih dengan raut wajah seperti semula ia berjalan menelusuri lobby utama kampus tersebut menuju ke kelasnya.
Pikirannya terus terfokus ke sebuah unggahan akun gosip yang tadi pagi ia lihat. Di dalam unggahan tersebut memperlihatkan foto dokter Adam dan satu aktris perempuan ternama seibu kots. Awalnya Yola melihat unggahan itu biasa saja kala satu foto memperlihatkan Adam dan aktris itu seperti tengah mengobrol satu sama lain di lorong rumah sakit. Namun setelah ia menggeser unggahan itu, di situlah hatinya terasa begitu sesak kala ia melihat foto Adam yang tengah berjongkok di depan aktris tersebut untuk menalikan sepatu perempuan itu. Ditambah lagi saat ia melihat komentar dari postingan itu, banyak sekali warganet yang mendukung hubungan keduanya. Dan hal tersebut membuat hati Yola benar-benar panas sampai saat ini.
"Sialan. Bisa-bisanya dia taliin sepatu perempuan lain," geram Yola.
"Aktris sialan itu juga kenapa cari perhatian banget sih sama calon imamku. Kalau mau caper itu tuh cari laki lain aja, jangan dokter Adam. Ihhhh ini nih yang buat aku gak suka dokter Adam punya wajah tampan. Bukan cuma sulit untuk ditaklukan tapi banyak juga yang harus aku singkirkan. CK, menyebalkan," gumam Yola sembari menghentak-hentakkan kakinya.
"Mana nasib chat aku semalam juga tidak ada titik terangnya lagi. Tidak di lihat sekalipun. Arkhhhh," ucap Yola yang sebal sendiri karena menurutnya dokter Adam tadi malam sudah membuat dirinya berharap lebih kepada laki-laki itu. Tapi ternyata harapannya justru dicampakkan begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban dari laki-laki yang sialnya sudah membuatnya jatuh cinta itu.
Dan karena dirinya terus menggerutu dan sesekali mengumpati aktris yang tertangkap basah tengah berduaan dengan dokter tampan itu sembari berjalan tanpa melihat situasi di sekelilingnya, tubuh Yola tak sengaja menabrak tubuh seseorang saat dirinya ingin berbelok arah.
Tubuhnya memang tak jatuh mencium lantai dingin lobby tersebut. Namun terus terang saja jika keningnya saat ini berdenyut sakit akibat benturan yang lumayan keras karena laki-laki yang ia tabrak tadi tengah berjalan tergesa-gesa.
"Aduh. Kening aku sakit banget anjir. Kamu itu kalau jalan hati-hati dong. Pakai mata jangan pakai kaki. Ehhh maksudnya pakai kaki terus lihat jalanannya pakai mata. Tapi tunggu sepertinya yang nabrak tadi aku deh. Lah berarti aku yang salah kalau begitu. Astaga, bodoh banget sih aku," ucap Yola dengan suara lirih di akhir kalimat. Bahkan ia sempat menepuk keningnya sendiri sebelum dirinya menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang ia tabrak tadi sekaligus untuk minta maaf kepada orangnya langsung.
Yola membelalakkan matanya saat ia melihat wajah seseorang yang ia tabrak tadi. Bahkan ia sangat kesusahan untuk menelan salivanya sendiri saat matanya bertatapan langsung dengan mata tajam milik orang tersebut. Dan sialnya tatapan mata itu sangat-sangat menakutkan bagi Yola. Namun sebisa mungkin Yola harus menyembunyikan ketakutannya itu walaupun ia yakin orang di hadapannya itu bisa melihat raut wajah ketakutan miliknya. Tapi tak apalah yang penting Yola sudah berusaha untuk menyembunyikannya.
"Hmmm Kak, Mas, Abang, Om, Ayang ehhh abaikan panggilan yang terakhir tadi. Anu itu saya mau minta maaf karena ternyata yang salah tadi adalah saya bukan kamu. Saya tidak lihat jalan dan tidak menggunakan kaki saya dengan benar. Aduhhh pokoknya saya minta maaf karena sudah menabrak Kakak. saya dimaafkan kan? Ahhh pastinya dimaafkan lah ya. Dan berhubung saya sudah dimaafkan, saya permisi dulu dan terimakasih, byeee," ucap Yola lalu kemudian ia ngacir begitu saja meninggalkan laki-laki yang ia tabrak tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
susi 2020
🙄😂😘
2023-01-31
0
susi 2020
🥰🤩
2023-01-31
0
Dwi Aafiyah Imtinan
apa itu si abang Erland ya
2022-08-19
2