Mama Erika mengerjabkan matanya berkali-kali lalu setelah ia sadar dari keterbengongannya tadi ia bergegas mendekati brankar tempat anaknya terbaring.
"Maafkan ucapan anak saya tadi, Dok. Dan harap dimaklumi saja dia habis keluar dari RSJ soalnya, jadi ya begitulah tingkahnya," ucap Mama Erika tak enak hati kepada dokter yang tengah berdiri dihadapannya itu kini tengah memberikan ekspresi sama seperti sebelumnya, sangat datar dan auranya begitu dingin tak tersentuh. Dan ucapan darinya tadi mendapat anggukan dari dokter Adam. Ya, dokter yang membuat Yola jatuh cinta pada pandangan pertama saat diruang UGD sebelumnya.
Sedangkan Yola, ia sudah memberikan delikkan mata kearah wanita paruh baya yang sayangnya ibu kandungnya sendiri. Tapi delikkan matanya tadi hanya di hiraukan begitu saja oleh sang Mama.
"Sepertinya Nona Yola tidak mengalami keluhan lain dan keadaannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun untuk memastikan keadaannya benar-benar membaik sepenuhnya, Nona masih harus dirawat inap disini untuk beberapa hari kedepan," jelas Adam dengan menatap kearah Mama Erika tanpa menghiraukan tatapan binar penuh puja dari Yola.
"Baiklah kalau begitu Dok. Tapi saya harap dokter banyak-banyak bersabar ya saat memeriksa anak ini. Karena tingkah dia memang agak-agak dan jangan di masukkan ke hati semua ucapan yang keluar dari mulut laknatnya itu," ujar Mama Erika sembari melirik kearah Yola yang sekarang tengah mencubit lengannya.
Yola sebenarnya ingin sekali protes dengan segala ucapan tak berdosa dari bibir mamanya itu, tapi ia harus menjaga sikapnya didepan dokter pujaannya supaya reputasinya tak hancur begitu saja. Ya, walaupun memang sudah hampir ancur gara-gara ulah Mama Erika tapi sebisa mungkin ia tak akan menambah kesan jelek di mata dokter pujaannya.
Sedangkan Adam, ia menganggukkan kepalanya sebagai balasan atas perkataan wanita di hadapannya itu.
"Baiklah kalau begitu, saya pamit undur diri," ucap Adam dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Baik Dok, terimakasih." Adam kembali menganggukkan kepalanya sebelum dirinya mulai beranjak untuk keluar dari kamar inap Yola dan setiap langkah kakinya hingga tubuhnya sudah menghilang dari balik pintu kamar tersebut, tak lepas dari pandangan tiga pasang mata para kaum hawa yang masih berstatus lajang itu. Siapa lagi kalau bukan Yola, Amel dan Keni.
"Ya Allah, ya Tuhanku. Sungguh indah sekali ciptaamu yang satu itu, " ucap Keni tanpa menghilangkan binar bahagia di matanya.
"Definisi, nikmat mana yang kau dustakan," sambungnya yang diangguki setuju oleh Amel yang tengah duduk di sampingnya.
"Maksud saya yang seperti itu Tuhan. Berikan hamba pasangan yang seperti dia. Entah itu sifatnya atau paras tampannya. Tapi biar lebih gampang lagi, biar dia saja Tuhan yang menjadi pasangan sehidup semati hamba. Hamba ikhlas lillahi Ta'ala," ucap Amel dengan menengadahkan kedua tangannya serta wajahnya keatas dan setelah mengucapkan perkataannya tadi ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mengaminkan ucapannya sendiri.
Namun baru saja telapak tangannya ia jauhkan dari wajahnya, sebuah bantal mendarat tepat di wajah imutnya itu.
Bukk!
"AWS!" desis Amel sembari memegangi hidung mancungnya.
"Enak aja ya kamu mau rebut mas crush dari aku. Sebelum kamu bertindak menjadi pelakor, udah aku habisi dulu kamu dan menghilangkan kamu dari muka bumi ini," ucap Yola dengan garangnya. Enak saja incerannya mau diembat juga sama sahabatnya. Dia tak bisa membiarkan hal itu terjadi. Mau itu sahabatnya sendiri kek, dia tak akan pernah tinggal diam untuk membasmi bibit-bibit pelakor yang meresahkan dunia ini.
Amel yang mendengar penuturan dari sang sahabat itu pun ia mengerucutkan bibirnya. Gagal sudah ia mendapatkan laki-laki tampan yang baru saja ia lihat. Karena ia sadar diri tidak akan pernah bisa bersaing dengan sahabatnya sendiri yang sudah lebih dulu menaruh hati kepada laki-laki yang juga sangat ia minati.
"Mas crush, mas crush. Jangan kebanyakan menghayal kalian itu. Dan kamu, Yola hati-hati siapa tau yang jadi pelakor itu kamu bukan Amel." Yola yang sedari tadi menatap tajam ke arah Amel kini tatapannya berpindah ke arah sang Mama yang tengah duduk di pinggir brankar sembari memakan buah apel yang seharusnya buah itu miliknya.
"Kok gitu? kan Amel yang mau merebut Mas crush alias dokter tampan alias dokter Adam dari Yola, Ma. Bukan Yola yang mau merebut dokter Adam dari Amel," ujar Yola dengan nada suara yang tak terima saat Mamanya tadi mengatakan dia seorang pelakor. Padahal di sini sudah terlihat jelas bibit-bibit pelakor itu ada di diri Amel, walaupun ia yakin sahabatnya yang memiliki wajah imut itu tak pernah melakukan hal menjijikan itu. Tapi setelah mendengar perkataannya tadi, apa salahnya jika Yola waspada dengan sahabatnya sendiri sebelum hal yang tak diinginkan terjadi? Yola rasa tidak ada salahnya sama sekali.
Mama Erika menelan satu gigit buah apel yang sebelumnya sudah ia kunyah sebelum dirinya menjawab ucapan dari anak bungsunya.
"Ya kan siapa tahu dokter Adam sudah memiliki pacar atau malah sudah memiliki seorang istri. Lagian jika dipikir-pikir nih ya, dokter setampan dia masak tidak memiliki pendamping hidup minimal ya pacar gitu, kan gak mungkin. dan setelah Mama lihat reaksi dia saat kamu mengucapkan jika dia tadi calon menantu Mama sama Papa yang berarti calon suami kamu, wajah dokter Adam kelihatan gak suka gitu. Datar, dingin dan gak ada senyum sama sekali. Maka dari itu Mama bisa menyimpulkan kalau dia tadi tersinggung akan ucapan kamu, mungkin juga ia sangat menghargai perasaan istri atau pacarnya," ujar Mama Erika yang membuat Yola terdiam.
"Sepertinya apa yang dikatakan tante ada benarnya juga," timpal Keni yang tadi juga sempat menangkap raut wajah tak suka dari dokter tampan yang ternyata incaran sahabatnya itu.
"Gini ya, dipikir saja secara logika. Biasanya seorang dokter saat bertemu dengan pasiennya dia pasti akan tersenyum entah itu senyum yang dipaksa saja atau hanya senyum tipis. Tapi aku perhatiin dokter tampan itu saat muncul ke dalam ruangan ini sampai dia keluar, mukanya datar kayak triplek, untung saja dia tampan kalau tidak mungkin sepatu aku sudah melayang ke mukanya. Dan tidak ada senyum sama sekali yang terukir dari bibir yang sialnya seksi itu. Apa jangan-jangan sebelum ini kamu pernah melakukan kesalahan yang buat dokter tampan itu berekspresi seperti tadi?" tanya Keni yang sudah memiliki firasat jika sahabatnya telah melakukan suatu kesalahan besar dan menyinggung hati dokter tersebut.
Yola tampak masih terdiam namun kali ini keterdiamannya itu memikirkan kesalahan apa yang telah ia buat kepada laki-laki incarannya.
"Sepertinya aku tidak melakukan kesalahan apapun. Aku tidak berontak saat di ruang UGD. Aku juga tidak kasih cakaran maut yang sebelum-sebelumnya aku sering lakuin saat ketemu dokter yang mau memeriksa tubuhku. Hanya saja sebelum dia keluar dari ruang UGD tadi, aku ajak dia kenalan tapi dia nggak mau, terkesan acuh gitu. Tapi aku tetap memperkenalkan diriku dan bilang kalau dia mau manggil aku dengan sebutan sayang, aku terima dengan lapang dada. Udah gitu doang. itupun aku gak dapat balasan ya atau tidak dari dia," jelas Yola yang membuat semua orang yang berada di satu ruangan yang sama dengannya kini menepuk kening mereka dengan serempak.
"Lain kali jaga sikap ya, nak. Malu-maluin banget kamu ini. Tapi Mama penasaran saat kamu ngomong seperti tadi di sana ada orang lain selain kamu dan dokter tampan itu tidak?" Yola tanpa berpikir kembali sebelum dirinya menganggukkan kepalanya.
"Ada. Di ruangan UGD tadi ada beberapa suster di sana salah satunya suster yang selalu ngintil di belakang dokter Adam, dia selalu natap aku dengan tatapan nggak suka," ujar Yola yang ingin sekali meninju wajah suster itu.
Sedangkan perkataan dari Yola tadi membuat keempat orang yang ada di dalam kamar inapnya itu saling melempar pandang satu sama lain sebelum tatapan mereka dengan kompak menatap ke arah Yola yang tengah memincingkan alisnya.
"Fiks, Suster itu pasti pacarnya!" teriak keempat orang itu yang membuat Yola langsung menutup kedua telinganya sebelum gendang telinganya rusak akibat teriakan membahana dari mereka berempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Asih
penasaran sama dr Adam 🥰
2023-08-19
0
Sakur Sakur
nyimak ka,,tapi lucu sih🤣🤣🤣
2022-11-25
3
ammie
semangat kak yen
2022-08-12
1