Adam bukannya langsung mengistirahatkan tubuhnya seperti yang di perintahkan oleh sang Mommy, ia sekarang justru tengah termenung di kursi balkon kamarnya. Pikirannya entah kenapa harus kembali berpusat ke perempuan di masa lalunya.
"Apa benar-benar dia kembali lagi?" gumam Adam sembari melihat bintang yang malam ini bertebaran di langit.
"Jika memang dia kembali, aku harus bagaimana?" gumamnya lagi. Jujur saja, disisi hatinya ia masih sangat mengharapkan perempuan itu kembali dengannya sedangkan disisi lain rasa kecewa dan benci akan perempuan tersebut juga mendominasi hatinya.
"Ya Allah!" geram Adam sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Ia benci dengan dirinya sendiri yang tak bisa melupakan perempuan masa lalunya padahal orang itu telah melukai hatinya cukup dalam.
Hingga kini ia menjauhkan kedua tangannya yang ia gunakan untuk menutup wajahnya tadi saat ada sebuah notifikasi DM dari seseorang. Ia kini memusatkan penglihatannya kearah ponselnya yang berada di meja kecil di sampingnya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat username pemilik akun media sosial yang baru mengirim dirinya sebuah pesan. Dan username itu sepertinya tak asing baginya.
Dan Karena rasa penasaran, Adam kini meraih ponselnya lalu membuka aplikasi tersebut untuk melihat pesan tadi dan mulai membacanya.
...Fayy_Mafaza...
Selamat malam dokter Adam...
Adam menghela nafas sesaat setelah ia membaca pesan tersebut. Ia sudah tak heran dengan pesan masuk seperti saat ini. Walaupun di dalam media sosialnya hanya terdapat beberapa foto keindahan alam yang pernah ia kunjungi dan sama sekali tak ada foto dirinya. Namun Adam tau jika beberapa temannya sering men-tag dirinya saat mereka mengajak ia berfoto bersama dan dari situlah mungkin ribuan manusia mengikuti akun sosial medianya. Dan tak sedikit dari mereka setiap harinya selalu mengirim dirinya sebuah pesan yang biasanya hanya diabaikan atau dengan ia lihat sekilas tanpa ia berniat untuk membalas. Sama seperti pesan yang baru saja ia baca kali ini. Selesai ia membaca pesan tersebut, ia keluar dari aplikasi itu dan menaruh kembali ponselnya.
Sedangkan seorang gadis di seberang yang tadinya ia tengah merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dengan mata terbuka lebar ia mendudukkan tubuhnya saat ia melihat jika pesan yang telah ia kirimkan tadi ternyata dibaca oleh seseorang dan hal tersebut berhasil membuat gadis itu kegirangan.
"Astaga astaga astaga. Aku lagi tidak bermimpi kan sekarang? Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sehingga dokter Adam membaca pesanku. Ahhhhh apa ini nyata? Apakah aku hanya halusinasi saja? Apa aku sekarang telah bermimpi?" ucap gadis tersebut. Lalu tangannya ia gerakan untuk mencubit lengannya sendiri yang membuat dirinya meringis merasakan kesakitan.
"Istttt sakit. Tunggu… jika aku merasakan sakit, berarti ini bukan mimpi. Oh my God, Aku sedang tidak bermimpi sekarang! Huwaaaaa dokter Adam membaca pesan dari ku aaaaa! Sungguh senang sekali hati ini!" jerit gadis tersebut sembari meloncat-loncat kegirangan di atas ranjangnya.
Namun apa yang ia lakukan tadi terhenti saat suara gedoran disusul dengan suara cetar membahana dari Mamanya masuk ke dalam indra pendengarannya.
"Yola! Diam kamu. Jangan berisik di malam hari seperti ini! jangan sampai rumah ini didatangi tetangga sebelah karena ulahmu lagi!" teriakan itu membuat gadis tersebut yang ternyata adalah Yola turun dari ranjangnya kemudian ia berjalan menuju pintu kamarnya. Lalu ia membuka pintu tersebut yang langsung memperlihatkan sang Mama yang tengah berkacak pinggang.
Yola yang melihat tatapan garang dari sang Mama pun ia nyengir kuda sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Maaf Ma, kelepasan hehehe," ujar Yola yang membuat Mama Erika mendengus sebal.
"Jangan diulang lagi. Jika Mama dengar kamu teriak-teriak lagi, Mama tidak akan segan-segan melempar kamu ke hutan," ancam Mama Erika yang membuat Yola langsung mengangguk dengan patuh.
Dan setelah mengucapkan hal tersebut Mama Erika melangkahkan kakinya menuju ke kamar pribadinya dengan sang suami yang sudah menunggu dirinya di dalam kamar. Yola yang sudah tak melihat tubuh Sang Mama lagi, ia segera menutup kembali pintu kamarnya dan saat itu juga ia tak bisa menahan ekspresi kebahagiaannya. Dan karena ia sudah mendapat peringatan dari sang Mama, ia sebisa mungkin tidak teriak kembali dan memilih untuk menuju ranjangnya. Lalu ia segera mengambil ponselnya yang tergeletak begitu saja di ujung ranjangnya, untung saja ponsel itu tidak jatuh.
"Kira-kira dokter Adam balas pesanku tidak ya?" gumam Yola menatap room chat yang hanya menandakan jika pesannya tadi dibaca saja oleh dokter Adam.
"Mungkin dia akan membalasnya nanti. Dan aku akan setia menunggu balasan itu," ujar Yola dengan senyum yang merekah kemudian ia mencari posisi ternyamannya untuk bersandar di sandaran ranjang dengan bantal di pangkuannya. Ia terus memperhatikan room chat yang tak ada tanda-tanda sama sekali jika laki-laki incarannya akan membalas pesannya. Namun Yola akan tetap sabar menunggunya.
Satu menit, 2 menit dan tak terasa kini sudah 1 jam lamanya Yola menunggu balasan dari seorang Adam. Namun sayang seribu sayang sepertinya harapannya itu harus putus karena sampai saat ini Adam sama sekali tak membalas pesannya. Sungguh hal itu membuat Yola berdecak sebal.
"Kenapa dia tidak membalas pesanku? Apa dia pikir yang mengirim pesan tadi orang lain sehingga dia tidak mau membalasnya? Wahhh sepertinya memang begitu. Berarti kalau begitu aku harus mengirimkan pesan kembali kepadanya dan mengatakan jika pemilik akun itu adalah aku. Dan aku pastikan setelahnya dia pasti akan membalasnya," ujar Yola penuh dengan percaya diri.
Tangannya ini mulai bergerak kembali untuk menulis kata demi kata dan setelah ia selesai menulis, ia membaca kembali pesan tersebut.
...Adamgeovan00...
^^^Selama malam dokter Adam...^^^
^^^(Dilihat oleh Adamgeovan00)^^^
^^^Dokter, saya Yola.^^^
^^^Dokter ingat saya kan?^^^
^^^Mantan pasien dokter yang paling cantik.^^^
^^^Ahhh saya yakin dokter pasti ingat dong.^^^
^^^Dokter sudah pulang kerja belum?^^^
5 pesan tak tanggung-tanggung Yola kirimkan ke akun media sosial milik Adam. Ia tersenyum kala pesan itu telah terkirim kepada laki-laki pujaannya.
"Aku yakin pesan-pesanku kali ini akan mendapat balasan dari calon Ayang. Dan mari kita tunggu hal itu terjadi," ujar Yola tanpa melunturkan senyumannya.
Namun sayangnya lagi-lagi Yola harus menelan pil pahit saat pesannya tak kunjung juga dibalas oleh Adam. Bahkan ia sudah menunggu selama satu jam lamanya lagi, namun ia tak melihat tanda-tanda jika hal tersebut terjadi. Dan lebih parahnya lagi, jika satu pesan yang ia kirimkan sebelumnya sempat dibaca oleh Adam, kali ini ke-lima pesan terakhir yang ia kirimkan sama sekali tak di lihat oleh laki-laki itu.
"Kenapa dia malah tidak membaca pesanku? apa dia sekarang tengah sibuk? Atau dia ada operasi mendadak? Hmmm mungkin bisa jadi, mengingat dirinya kan dokter handal. Ya sudahlah aku akan mengirim pesan semangat untuk dia," ujar Yola kemudian tangannya kembali mengetik sebuah pesan untuk dokter pujaannya.
...Adamgeovan00...
^^^Sepertinya dokter sekarang telah sibuk.^^^
^^^Kalau begitu, selamat bekerja calon imam.^^^
^^^Semangat 45.^^^
^^^Jangan lupa istirahat ya.^^^
^^^Selamat malam dan semangat bertugas.^^^
^^^(Send...)^^^
Yola menghela nafas setelah ia mengirimkan pesan tadi kemudian ia memilih merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk menutup matanya mengingat jika saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam. Ia juga baru ingat jika besok ia harus berangkat pagi ke kampus karena ada kelas pagi. Dan hal tersebut membuat Yola bergegas untuk memejamkan matanya dengan harapan saat dirinya membuka mata nanti, ada sebuah pesan masuk dari laki-laki yang berhasil meluluhkan hatinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Asih
kejar terus Yola jangan menyerah 💪
2023-08-19
0
susi 2020
😘🥰🤩😍
2023-01-31
0
susi 2020
🙄😂
2023-01-31
0