Seorang gadis cantik yang sebelumnya mengalami kecelakaan kini dia sudah dipindahkan ke ruang inap VIP di rumah sakit tersebut. Kedua orangtuanya dan juga kedua sahabatnya bahkan sudah berada di dalam ruangannya saat ini. Ya, gadis cantik itu adalah Fayyola alias Yola.
"Bisa-bisanya ya kamu gak mati setelah truk segede gaban itu nubruk tubuh kamu ini," cerocos Amel, salah satu teman Yola yang masih saja tak percaya jika Yola selamat dari kecelakaan maut itu.
"Iya ih. Aku kira saat aku dengar kabar kalau kamu kecelakaan, nyawa kamu udah dialam lain. Karena di berita televisi yang aku lihat tadi ada satu korban dalam kecelakaan itu, eh taunya yang jadi korban malah polisi yang ngatur lalu lintas di jalan itu," timpal Keni.
Yola yang mendengar ucapan dari kedua sahabatnya itu ia memutar bola matanya malas.
"Kalian tuh harusnya bersyukur aku gak ninggalin kalian dari muka bumi ini," ucap Yola.
"Ya bersyukur sih bersyukur. Tapi masih heran aja aku sama keajaiban ini," ujar Keni yang diangguki oleh Amel.
"Mana Mama sama Papa tadi udah nangis bombay lagi. Eh taunya si tuyul satu ini gak mati. Kalau kamu mati mungkin Mama sama Papa akan party." Ucapan dari Mama Erika berhasil membuat Yola langsung memelototkan matanya kearah wanita paruh baya yang sangat menyebalkan itu. Untung saja dia sayang sama wanita yang sudah melahirkannya itu kalau tidak mungkin ia sudah menendangnya sampai ke Kutub Utara.
"Iya. Mana air mata Papa mahal lagi, bisa-bisanya tadi netes banyak banget. Kamu besok harus ganti rugi pokoknya, Papa gak mau tau." Nah kan bukan hanya Mamanya saja yang menyebalkan melainkan Papanya pun juga sama.
"Iya-iya nanti Yola ganti ruginya kasih menantu Mama sama Papa aja gimana?" Kedua orangtua Yola mengerutkan keningnya dengan menatap anak bungsunya itu dari kejauhan karena mereka tengah duduk di sofa dalam ruangan tersebut.
"Menantu? Memangnya ada yang mau sama orang modelan kamu ini? Mama rasa gak ada deh. Palingan kamu sekarang lagi halu seperti biasa. Ngehaluin Oppa-oppa Korea kamu itu. Padahal mereka tau kamu hidup aja enggak, eh kamunya malah ngelunjak mau nikah sama mereka. Mereka baru lihat separuh wajah kamu aja, Mama yakin kamu bakal langsung di tendang dari hadapan mereka," ucap Mama Erika yang justru membuat hati Yola terasa sakit sekali padahal apa yang dikatakan oleh wanita kesayangannya itu memang benar.
"Jangan gitu lah Ma. Sakit tau hati Yola. Sakitnya tuh sakit banget kaya dicabik-cabik sama ribuan belati tau gak," ujar Yola begitu dramatis yang dibalas cebikkan oleh Mama Erika.
"Tapi apa yang dikatakan sama Tante Erika tadi ada benarnya tau, La. Mereka gak tau kalau kamu ada di dunia ini." Hati Yola semakin sakit saja saat kedua temannya itu malah berada di kubu sang Mama.
"Tapi kali ini aku gak lagi halu karena orang yang aku maksud bukan Oppa-Oppa Korea melainkan---" belum sempat Yola menyelesaikan ucapannya, pintu kamar inapnya di ketuk oleh seseorang untuk sesaat sebelum pintu itu akhirnya terbuka lebar dan langsung menampilkan sosok dokter yang begitu tampan dengan satu suster dibelakangnya. Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut dengan kompak langsung menatap kearah pintu ruangan tersebut.
Yola yang melihat dokter tersebut tak bisa mengontrol ekspresi wajahnya yang sekarang sudah melongo dengan mata melebar sempurna dan jangan lupakan mulut yang terbuka lebar, jika saja ada lalat yang lewat mungkin lalat itu akan masuk kedalam mulutnya. Tak hanya Yola saja yang terpesona akan keindahan ciptaan Tuhan itu, melainkan Amel dan Keni pun juga sama. Bahkan ekspresi wajah keduanya tak jauh berbeda dari ekspresi wajah Yola. Dan yang lebih menggelikan lagi Keni sekarang sudah mengeluarkan air liurnya yang membuat dia tersadar akan keterbengongannya itu dan memilih untuk memutar tubuhnya dan segera membersihkan air liur yang sudah membasahi dagunya itu dengan sesekali merutuki dirinya yang tampak memalukan di depan cogan. Hancur sudah image Keni saat ini.
Sedangkan kedua orangtua Yola, mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga perempuan yang memiliki sifat tak jauh berbeda satu sama lain.
Namun sesaat setelahnya karena Mama Erika melihat dokter yang sebelumnya memberikan sapaan kepada dirinya dan sang suami melalui tundukkan kepala tengah berdiri dengan tatapan yang mengarah ke tiga perempuan tadi, mungkin dokter tampan itu merasa terganggu dengan keberadaan kedua sahabat Yola hingga membuat dirinya tak meneruskan langkahnya itu dan memilih diam berdiri didepan pintu, pikir Mama Erika.
Maka dari itu, Mama Erika bergegas menghampiri dua sahabat anaknya itu dan menarik kerah keduanya untuk menjauh dari brankar Yola. Kedua perempuan itu tampak terkejut bukan main saat mendapat tarikkan dari Mama Erika bahkan mereka tadi sempat ingin protes, tapi protesannya itu berubah menjadi gumaman saja karena Mama Erika lebih dulu membungkam kedua bibir cerewet milik Amel dan Keni sebelum mereka mengeluarkan protesannya tadi.
"Diam kalian jangan buat dokter tampan itu ketakutan karena lihat ekspresi bodoh kalian ini. Kalau terpesona itu mbok ya terpesona aja jangan sampai ileran begitu juga kali. Ish malu-maluin Tante aja kalian ini," omel Mama Erika sembari mengalihkan pandangannya kearah dokter yang kini juga tengah menatap kearahnya. Dan hal tersebut membuat dirinya melemparkan sebuah senyuman kepada dokter tadi yang dibalas anggukan oleh laki-laki tersebut
Mama Erika yang melihat dokter tampan itu mulai melangkahkan kakinya kembali kearah brankar sang anak pun akhirnya ia melepaskan tangannya dari dua bibir gadis tadi.
"Iyuhhhh bau jigong," ucap Mama Erika sesaat setelah ia mencium telapak tangannya sendiri. Dan setelah mengucapkan hal tersebut wanita paruh baya yang sialnya masih sangat cantik itu berlari kearah kamar mandi untuk membersihkan bau laknat di tangannya itu. Sedangkan Amel dan Keni, mereka mencebikkan bibirnya dan memilih untuk duduk di sofa yang masih kosong dengan mata yang tak pernah lepas dari dokter tampan di depan sana.
Disisi lain, masih didalam ruangan yang sama, tatapan Yola masih saja tak lepas dari wajah dokter yang kini tengah berdiri disampingnya.
"Tutup mulut anda, Nona. Sebelum ada lalat yang masuk kedalam nanti," ujar dokter tersebut yang membuat kesadaran Yola kembali dan dengan cepat gadis itu mengatupkan mulutnya diakhir dengan cengiran tak berdosa dari bibirnya. Walaupun begitu ia tak bisa memungkiri jika hatinya kini tambah berbunga-bunga karena ucapan dari dokter itu ia anggap sebagai perhatian kecil untuknya.
"Maaf Dok, hehehe," ucap Yola hanya mendapat gelengan kepala dari dokter tampan itu.
Namun walaupun begitu mata Yola masih saja aktif menatap wajah dokter tersebut yang tengah memeriksanya lalu tatapan matanya itu jatuh kearah name tag yang membuat matanya kembali melebar sempurna saat membaca nama di name tag yang memiliki tulisan yang sama saat ia membaca di name tag milik dokter bermasker di UGD tadi.
"Ya ampun!" teriakan menggelegar dari Yola tadi membuat semua orang tak terkecuali sang dokter itu terperanjat kaget.
"Yola, kamu kenapa?" tanya Mama Erika yang baru keluar dari kamar mandi karena mendengar teriakkan dari anaknya itu. Bahkan terlihat raut wajah wanita itu yang tampak khawatir.
Yola kini mengalihkan pandangannya kearah sang Mama dengan binar bahagia yang tampak jelas di matanya.
"Ma, dokter ini calon menantu Mama!" teriak Yola dengan hebohnya. Dan berkat pangkuannya tadi membuat kedua orangtuanya serta kedua sahabatnya melongo menatap dirinya dan dokter tampan itu secara bergantian. Sedangkan dokter Adam, ia sudah mendengus kesal dengan ucapan asal dari bibir pasiennya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Asih
seru 👍
2023-08-19
0
Erina Situmeang
Yola🤣🤣🤣
2023-06-06
0
Nur fadillah
Heehee...halu...😄😄
2023-03-31
0