Part 19

" Selamat pagi Rain " sapa Reyhan saat melihat Rain datang, dan ikut masuk ke dalam ruang kerja Rain.

" Apa ini ? " tanya Rain melihat kotak makan yang memang biasanya setiap pagi di siapkan oleh Reyhan di atas meja Rain untuk sarapan pagi Rain.

" Sarapan mu Rain, seperti biasa " ucap Reyhan santai sembari menyusun berkas - berkas yang ada di meja Rain.

" Mulai besok tidak perlu menyediakan sarapan untukku "

" Kenapa ? kemarin kau juga tidak memakan sarapan mu , apa kau sakit ? " Reyhan menghentikan aktivitasnya sejenak dan melihat Rain.

" Aku sudah meminta Annisa menyediakan sarapan setiap pagi, jadi kau tak perlu menyiapkan nya lagi . Ambilah, kau saja yang makan " Rain memberikan kotak makan itu kepada Reyhan, Reyhan dengan senang hati menerima nya.

" Jadi Annisa yang membuatkan mu sarapan, kau yang menyuruhnya , aku senang sekali mendengarnya Rain. Aku tau mungkin awal - awal semua tidak mudah di jalani Rain, tapi percayalah lambat laun kau pasti akan terbiasa. Dan benih - benih cinta akan tumbuh di hati kalian, aku yakin Annisa akan membawa hal yang baik dan perubahan besar untuk hidupmu Rain "

Rain diam saja mendengarkan nasihat dari Reyhan, " Cinta ? tidak Rey, itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan jatuh cinta pada nya. Dan lihat saja nanti, kau akan tau siapa sebenarnya wanita itu. Dan mungkin saja kau akan kecewa , karena Annisa tidak sebaik yang kau kira " batin Rain.

Rain tidak menceritakan yang sebenarnya kepada Reyhan, Rain tidak menceritakan alasan yang sebenarnya hingga Annisa mau tinggal bersama nya atau pun kecurigaan nya kepada Annisa mengenai video nya itu.

" Oh ya Rain, apa kau sudah meminta Annisa bersiap untuk acara malam ini ? " tanya Reyhan.

" Sial, aku lupa Rey "

" Rain..Rain..kalau begitu cepat hubungi dia "

Rain merogoh ponselnya di dalam saku celana, namun saat membuka ponselnya. Rain baru ingat kalau Annisa tidak memiliki ponsel, jadi bagaimana bisa ia menghubungi Annisa.

" Dia tidak punya ponsel " ucap Rain.

" Apa ??? jadi bagaimana Rain ? "

" Kau cari dia, lalu beritahu dia untuk segera pulang dan bersiap " ucap Rain acuh.

" Aku ? aku tidak bisa Rain. Aku akan ke perusahaan cabang kita bersama Riana, dan sebentar lagi kami berangkat " ucap Reyhan sembari melihat jam di pergelangan tangan nya.

" Kalau begitu suruh yang lain saja " ucap Rain.

" Orang lain , kau ini bagaimana Rain ? kau suami nya kenapa menyuruh orang lain. Bukankah pekerjaan mu hari ini juga tidak terlalu banyak "

Tok..tok..Tok..

" Permisi Pak Rain, Pak Reyhan. Pak Rey, sudah waktunya kita berangkat " ucap Riana sekretaris Rain.

" Kau lihat Rain , kau saja yang mencari nya. Sekalian saja kau suruh Annisa untuk tidak bekerja lagi, untuk apa juga dia harus bekerja, kan sudah ada kau " Reyhan kembali menasihati Rain, Reyhan sudah seperti orangtua kedua untuk Rain.

" Kami pergi ya Rain, kau cari Annisa sekarang " ucap Reyhan dan pergi meninggalkan Rain.

Rain mendengus kesal, " wanita itu selalu saja merepotkan ku. Dimana aku harus mencarinya ? "

****

Setelah menyelesaikan sedikit pekerjaan nya, Rain berniat mencari Annisa. Rain masih ingat jika Annisa bekerja sebagai tukang sapu jalanan, dan pencarian Rain di mulai dengan menyisir jalan saja dengan mengendarai mobilnya.

" Banyak penyapu jalan di sini, semua memakai masker. Bagaimana aku tau Annisa yang mana ? " batin Rain saat melihat beberapa penyapu jalan yang sedang sibuk menyapu di pinggir jalan.

Rain terus menyusuri jalan, dan sesekali berhenti lalu bertanya apakah mereka mengenal Annisa atau tidak kepada salah seorang yang juga penyapu jalan.

Cukup jauh berkeliling dan bertanya dari satu orang ke orang lain membuat Rain lelah, Rain sudah berjalan cukup jauh namun tidak ada yang mengenal Annisa.

" Baiklah, aku akan bertanya kepada orang itu. Ini yang terakhir, setelahnya masa bodoh tentang Annisa " ucap Rain lalu turun dari mobil.

" Permisi ibu , apa ibu mengenal seorang wanita yang ciri - ciri nya tubuhnya kecil, orangnya pendek, rambutnya juga pendek sebahu, kulitnya putih, eh..bukan, kulitnya hitam Bu dan rambutnya biasanya di ikat asal ke atas, punya tahi lalat sedikit di sudut bibirnya sebelah kanan atas, suka pakai baju kaos dan celana jeans panjang, tasnya yang biasa ia pakai tas selempang hitam yang sedikit usang, orangnya suka bicara dan bicaranya suka pedas Bu " jelas Rain panjang lebar sembari mempraktekkan bagaimana postur tubuh, tinggi badan, dan rambut Annisa di depan ibu paruh baya yang ada di depan nya.

Rain begitu rinci menjelaskan hal itu kepada ibu - ibu yang ada di depan nya membuat ibu itu terkekeh melihat Rain.

" Nama nya siapa nak ? "

" Nama nya, ya namanya..Annisa, dia juga bekerja seperti ibu "

" Annisa ? kalau Annisa saya kenal , ciri - ciri nya persis seperti yang anda jelaskan. Dia pekerja baru di sini, anaknya baik, dan dia juga selalu berkata sopan dan lemah lembut kepada semua orang termasuk saya "

Rain menghela nafas panjang, akhirnya ia menemukan Annisa. " ya terserah ibu saja, jadi dimana dia Bu ? dia bekerja hari ini kan ? " tanya Rain sembari celingukan mencari Annisa.

" Annisa sudah pulang nak, tadi dia bilang tidak enak badan. Jadi saya menyuruh nya untuk pulang dan menggantikan tugasnya, lagi pula kemarin dia sudah lembur menggantikan saya karena anak saya sakit jadi saya terpaksa tidak bekerja "

" Jadi dia kemarin pulang malam karena harus menggantikan ibu ini , Huhh..biarlah, sudah lelah aku mencari nya ternyata dia sudah pulang "

" Baik, terima kasih informasi nya Bu " ucap Rain, Rain mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu dan ia berikan kepada ibu itu.

" Apa ini nak, untuk apa ini ? "

" Ambil saja Bu, terima kasih atas informasi nya "

" Tidak nak, tidak perlu. Ambil saja ini kembali " ucap Ibu itu menolak.

" Tidak apa Bu, ambil saja untuk anak - anak ibu di rumah "

" Baiklah, terima kasih ya nak. Kalau boleh tau anda siapa nya Annisa ? "

Rain terdiam, ia bingung ingin menjawab apa. " Saya suami nya Bu " ucap Rain dan membuat ibu itu terkejut.

" Suami Annisa, MasyaAllah. Annisa beruntung sekali memilki suami sebaik anda. Terima kasih ya nak "

" Sama - sama Bu " Rain kembali berjalan menuju mobilnya dan melajukan mobilnya kembali ke apartemen.

Sesampai di apartemen, apartemen tampak sepi. Rain berjalan ke kamar Annisa dan mengetuk pintu kamar Annisa.

Tok..tok..tok.

" Hei..apa kau di dalam ? "

Tok..tok..tok..

" Tidak ada jawaban, jangan - jangan dia belum pulang "

" Annisa..... apa kau di dalam ??? " teriak Rain namun tetap tidak ada jawaban dari Annisa, pintu juga tidak buka oleh Annisa.

Karena penasaran, Rain mencoba membuka pintu kamar Annisa dan terbuka dengan mudah nya karena Annisa tidak mengunci pintu kamar nya.

Rain masuk kedalam kamar Annisa bersamaan dengan Annisa yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk di tubuhnya.

" Aaaaaaaaa.......!!! " teriak Annisa saat melihat Rain, Annisa dengan cepat kembali menutup pintu kamar mandi. Bukan hanya Annisa saja yang sebenarnya terkejut, Rain juga begitu.

Detak jantung Rain berdetak kencang saat melihat Annisa yang hanya berbalut handuk di tubuhnya. Kulit putih bersih Annisa terpampang jelas dan teringat jelas di pikiran Rain.

" Sial, apa dia sengaja melakukan hal ini ? " ucap Rain lalu masuk ke kamarnya, mencoba menenangkan jantungnya yang sejak tadi berdetak kencang.

Tok..Tok..tok...

Setelah berpakaian, Annisa bergegas ke kamar Rain dan mengetuk pintu kamar Rain dengan keras.

Tok..tok..tok..

" Ada apa ? " tanya Rain saat membuka pintu.

" Apa maksud anda , kenapa anda masuk ke kamar saya tanpa ijin " ucap Annisa dengan deru nafas yang memburu mencoba menahan emosi karena kesal melihat Rain masuk ke dalam kamarnya begitu saja.

" Bisakah kau berbicara tidak terlalu formal seperti ini ? " ucap Rain.

" Baiklah, jadi apa maksud mu tadi ? kenapa kau masuk ke dalam kamarku !!! " tanya Annisa dengan meninggikan sedikit suara nya.

" Maksud ku ? seharusnya aku yang bertanya seperti itu , apa kau tidak tau kalau aku seharian ini mencari mu kemana - mana ? " ucap Rain.

" Mencari ku , untuk apa kau mencari ku. Jangan mengalihkan pembicaraan, apa yang kau lakukan di kamarku. Apa kau mabuk ? " ucap Annisa lalu berjalan mendekat ke arah Rain.

" Hei..a..apa yang kau lakukan ? " ucap Rain.

" Tidak ada bau alkohol , lalu kenapa kau masuk ke kamar ku. Apa kau tidak tau nama nya sopan santun, kau bisa mengetuk pintu dulu kan ? "

Karena jarak Annisa dan Rain sangat dekat, Rain bisa melihat jelas wajah Annisa , dan seketika membuat Rain terpaku melihat wajah cantik Annisa. Selama ini ia tidak terlalu memperhatikan Annisa, dan berada sangat dekat seperti ini membuat Rain sadar jika ternyata Annisa memiliki paras yang cantik bahkan tanpa polesan makeup seperti ini.

" Kenapa kau diam ? cepat katakan apa maksud mu tadi ? kau tau, aku merasa di lecehkan untuk kedua kalinya karena kau " nada suara Annisa yang sedikit meninggi membuat Rain sadar dari lamunan nya.

" Apa katamu, kau yang salah kenapa menyalahkanmu. Salahmu karena tidak mengunci pintu nya " ucap Rain tak mau kalah.

" Oh ya, aku memang tidak mengunci pintu karena aku kira kau belum pulang bekerja. Bukankah jam segini belum waktunya kau pulang kan. Jadi bukan salahku , tapi kau !!! "

" Aku..kau yang salah !! "

" Kau yang salah !! "

" Kau..kau benar-benar..." ucap Annisa merasa sangat kesal dengan Rain, ingin rasanya Annisa memukul wajah Rain , namun ia urungkan.

" Kenapa ? kau mau memukulku , pukul saja, setelah ini aku akan melaporkan kekepolisian atas tindak KDRT yang kau lakukan "

" Sudahlah, aku akan pergi dari sini !! " ucap Annisa lalu kembali ke kamarnya.

" Pergi saja, jika kau pergi justru aku sangat senang " teriak Rain yang juga kembali ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras.

" Lihat..dia begitu keras kepala dan tak mau kalah " ucap Rain.

" Tapi..kalau dia pergi, bagaimana acara malam ini.. Akkhh sial... !! "

Rain teringat akan tujuan awalnya mencari Annisa, karena terbawa emosi ia lupa. Malam ini dirinya dan Annisa harus datang ke acara anniversary Pak Brata dan istrinya. Dan Pak Brata berserta istrinya sangat ingin Rain memperkenalkan Annisa, Rain tidak ingin mengecewakan Pak Brata yang merupakan kerabat bisnis nya sejak lama dan sangat di percaya oleh Rain.

Tok..tok..tok..

" Annisa...buka pintu nya !!! " teriak Rain , berniat membujuk Annisa agar tidak pergi dari apartemen nya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie up nya tiap hari bestie

2022-10-04

0

heni diana

heni diana

Menunggu bucinnya rain sma annisa... Walau ngelak nyatanya kmu udah mulai mengagumi kecantikan annisa rain

2022-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Bab 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 102
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Bab 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 102
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!