Part 4

Resto pizza tempat Annisa bekerja sedang mengadakan promo pembelian. Dan hal itu membuat pembeli membludak dan tentunya membuat para karyawan termasuk Annisa harus bekerja lembur hari ini.

" Apa ini yang terakhir Resty ? " tanya Annisa saat Resty memberikan dua kotak pizza kepada Annisa.

" Tentu Annisa, ini yang terakhir. Huff...rasa nya melelahkan sekali Annisa. Tubuhku..oh..tidak..hari ini pembeli begitu banyak. Semoga rasa lelah kita terbayar dengan tambahan gajih yang sudah di janjikan "

" Aamiin..aamiin yarobal alamin " jawab Annisa.

" Cepatlah pergi Annisa, sudah jam 9, setelah ini kami akan bersiap dan menutup toko "

" Baiklah Resty, Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

Dua puluh menit kemudian, Annisa sampai di sebuah apartemen mewah dengan bangunan yang menjulang tinggi. Annisa melihat kembali alamat yang Resty berikan kepada nya.

" Alamat nya sudah benar "

Annisa masuk kedalam Apartemen itu, dan naik ke lantai 15 untuk mengantarkan dua kotak pizza yang ia bawa.

Ting..tong..Ting..tong..

Annisa menekan tombol bel yang terdapat di depan pintu, ia berdiri di kamar apartemen yang bertuliskan nomor 045.

" Nomornya benar ? kenapa pintu nya tidak di buka "

Annisa kembali menekan tombol bel, tapi tiba - tiba saja pintu terbuka. Dan yang membuka pintu seorang lelaki tampan yang tidak asing di ingatan Annisa.

" Assalamu'alaikum Pak, ini pizza nya "

Annisa memberikan dua kotak pizza yang tadi ia bawa kepada lelaki yang ada di depannya, kedua mata lelaki itu terlihat sayu, dan terlihat begitu banyak keringat yang bercucuran di wajahnya.

" Pak..apa yang bapak lakukan !! " bukannya menerima kotak pizza yang Annisa bawa, Rain justru menarik lengan Annisa dan membawa Annisa masuk kedalam kamar apartemennya. Lelaki yang saat ini memaksa Annisa masuk kedalam apartemen nya adalah Rain.

" Kau !! apa kau puas HAH !! puas membuat ku seperti ini !! "

" apa yang bapak katakan, saya tidak mengerti, saya harus pergi dari sini " Annisa mencoba keluar dari sana , namun tangan nya kembali di cekal oleh Rain.

" Kau mau lari !! Tidak, aku tidak akan melepaskanmu lagi kali ini " Rain menarik lengan Annisa dan membawa Annisa kedalam pelukan nya. Annisa mencoba memberontak.

" Anda sedang mabuk Pak, tolong jangan lakukan ini " Annisa menyadari jika lelaki di depan nya ini sedang mabuk, karena Annisa mencium bau Alkohol dari tubuh dan nafas Rain.

" Aku mabuk, hahahaha...semua ini karena kau !! kau yang membuat ku seperti ini , ini yang kau mau ? ini kan !!! "

" Sebentar, lelaki ini..sepertinya aku pernah melihatnya " Annisa mencoba mengingat dimana ia pernah melihat lelaki yang ada di depan nya.

" Lelaki ini... Ya Allah, kenapa aku bisa bertemu lagi dengan nya ? Ya Allah , aku harus bagaimana ? bagaimana aku keluar dari sini ? "

" Kau diam ? ini yang kau inginkan kan ? kenapa kau tak mau menikah denganku Sania ? kenapa ? , apa kurangnya aku Sania ? apa ? Rain terus saja meracau, ia tidak sadar jika di depan nya bukanlah Sania, melainkan Annisa.

" Pak, tolonglah, lepaskan saya "

" Lepaskan ? Hahaha...tidak, aku tidak akan melepaskan mu !! " Rain menatap Annisa dalam, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Annisa.

Annisa sadar jika Rain ingin menciumnya, lalu Annisa menginjak kaki Rain dengan kuat. Membuat Rain terpekik dan mengurungkan niatnya.

" Akkhh sial !! "

Melihat Rain kesakitan, Annisa berlari menuju pintu.

" Pintunya terkunci " Annisa kembali melihat Rain, melihat Rain yang kini sudah tak kesakitan dan berjalan ke arah nya.

" Berhenti , atau saya akan menghubungi polisi sekarang !! " Annisa merogoh ponsel yang ada di saku jaketnya, lalu ia mencoba menghubungi polisi. Namun Rain mempercepat langkahnya dan mengambil ponsel itu dari tangan Annisa.

BRAKKk....

Rain melempar begitu saja ponsel Annisa ke lantai.

" Ponsel ku " Annisa meratapi ponsel nya yang sudah hancur dan tidak berbentuk lagi.

" Sudah ku katakan kan ? kau tak bisa kemana - kemana , dan kau harus menghabiskan malam ini bersama ku !! " Rain menggendong Annisa lalu membawa ke dalam kamarnya dengan paksa.

" Pak..tolong,jangan lakukan ini. Aku mohon Pak,hiks..hiks..hiks.." Annisa menangis, ia tidak tau bagaimana ia bisa kabur dan lolos dari genggaman Rain.

Rain melemparkan tubuh Annisa ke atas tempat tidur miliknya, lalu Rain membawa Annisa kedalam Kungkungan nya dan menindih tubuh Annisa.

" Pak, aku mohon..jangan !! " Annisa kembali menangis dan memberontak, namun tubuh kekar Rain membuat Annisa kalah, dan aksi memberontak nya hanya sia - sia.

" Kau menangis ? ciihh...buang saja air mata palsu mu itu Sania, malam ini aku akan membuat malam paling indah untuk kita berdua " Rain berdiri dan mulai membuka satu persatu kancing kemeja nya. Dan saat ini Annisa sedang melihat sekeliling nya dan mencoba mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk lolos dari kungkungan Rain.

" Katakan Sania, kau mencintaiku kan ? katakan !! " Rain naik ke tempat tidur dan mulai mendekati Annisa. Dan saat bersamaan Annisa berhasil mengambil patung kayu yang berada di atas nakas di samping tempat tidur Rain.

Brukkk...

Rain terbaring tak sadarkan diri saat Annisa memukul kepala nya dengan patung kayu yang Annisa dapatkan di atas nakas, Annisa memejamkan kedua matanya saat ia memberanikan diri memukul kepala Rain. Lalu membuka kedua mata nya perlahan saat tak lagi mendengar ocehan Rain.

" Dia pingsan ? atau mati ? Ya Allah, apa aku membunuhnya ? " perlahan Annisa turun dari tempat tidur lalu meletakkan satu jari nya di dekat hidung Rain. Terasa hangat di jari Annisa, menandakan Rain masih hidup dan ia hanya pingsan.

" Aku harus segera pergi sebelum dia sadar " Annisa bergegas keluar dari kamar.

" Buka pintu nya harus pakai kode ? aku tidak tau kode nya apa ? pantas saja aku tidak bisa membuka nya ? bagaimana aku keluar dari sini ? " Annisa duduk di depan pintu, berpikir mencari cara keluar dari sana.

Annisa duduk dan meringkung di depan pintu , sesekali ia melirik ke arah kamar dimana Rain masih tidak sadarkan diri. Annisa terperangkap, dia juga tidak bisa menghubungi siapa pun karena ponsel sudah di rusak oleh Rain.

" Ya Allah, lindungi hamba mu ini. Dan juga nenek, nenek pasti mencari ku sekarang " Annisa juga memikirkan nenek Ana di rumah, sudah pasti sang nenek begitu mengkhawatirkan keadaan nya sekarang karena tidak kunjung pulang.

Annisa beranjak dari duduknya menuju kamar Rain, ia melihat Rain masih terbaring di tempat tidur. Annisa menutup pintu kamar Rain lalu mengunci kamar itu dari luar. Annisa hanya ingin berjaga - jaga, setidaknya jika kamar di kunci, ketika Rain bangun nanti, Rain tidak bisa keluar dan mengganggu nya lagi. Sembari Annisa mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari apartemen Rain.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

itanungcik

itanungcik

semoga Rein sadar n lsg bucin dengan anisah

2022-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Bab 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 102
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Bab 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 102
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!