Suara dering ponsel nya yang terus berbunyi akhirnya membangunkan Rain dari tidurnya.
" Ya, ada apa ? " tanya Rain dengan suara yang masih serak dan kedua mata yang masih tertutup.
" Kau di mana Rain ? lihat ini Jam berapa ? kenapa kau tidak ke kantor ? " cecar Reyhan.
" Iya, sebentar lagi aku ke sana " ucap Rain lalu mematikan sambungan teleponnya.
Rain beranjak dari tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah semua siap ia keluar dari kamar. Rain melirik ke arah kamar Annisa, lalu kemudian menuju dapur, membuka kulkas dan mengambil sekotak susu dan meminumnya.
Annisa keluar dari kamarnya lalu menghampiri Rain.
" saya...saya boleh pergi, saya ingin mengambil beberapa pakaian dan sepeda motor saya "
" Terserah " ucap Rain dingin.
" Baiklah, saya pergi. Assalamualaikum " pamit Annisa, Rain hanya diam saja tanpa membalas salam dari Rain.
" kenapa kau masih di sini ? " tanya Rain saat melihat Annisa yang masih berdiri di depannya.
" Saya tidak tau kode pintu nya " Rain baru ingat kalau Annisa tidak tahu kode pintu apartemen nya. Rain lalu beranjak menuju pintu dan membuka pintunya.
" Lihat, ini kode nya. Jangan beri tahu siapapun. Kau mengerti. Jangan pulang terlalu malam, sebelum aku datang, aku ingin rumah ku bersih "
" Baiklah , saya pamit. Assalamu'alaikum " sekali lagi sebelum Annisa pergi ia mengucapkan salam kepada Rain dan kembali Rain tidak menjawab apapun.
" Semalam dia begitu banyak bicara, sikap nya juga tidak sedingin pagi ini. Lelaki aneh " batin Annisa sebelum pergi meninggalkan apartemen Rain.
****
" Kau lihat ini Jam berapa Rain ? kenapa kau datang sekarang ? kau pasti kesiangan karena semalam suntuk berada di bar kan " cecar Reyhan saat melihat Rain.
" Diamlah Rey, sejak tadi kau tak berhenti memarahi ku. Sebenarnya aku yang bos di sini, atau kau " ucap Rain.
" Kaulah bosnya Rain, bukan aku. Dan aku adalah sahabatmu yang akan selalu mengingatkanmu dalam kebaikan. Aku ingin kau bangkit Rain, jangan terus - terusan terpuruk "
Rain hanya diam, ia sibuk dengan laptop yang ada di depannya saat ini. Reyhan memang sahabat terbaik Rain, Reyhan selalu mengingatkan Rain jika Rain mulai salah arah. Ya walaupun tidak semua kata - kata Reyhan yang ia dengarkan.
" Oh ya Rain, Pak Brata menghubungi ku, dia meminta mu datang ke acara anniversary pernikahan nya. Dan dia meminta kau datang bersama istrimu. Apa yang harus kita lakukan Rain ? "
" Katakan aku akan datang "
" Serius Rain ? berarti kita harus mencari Annisa " Reyhan senang mendengar apa yang di katakan Rain, itu berarti Rain mau mendengar nasihatnya dan ingin kembali menemui Annisa.
" Tidak perlu mencarinya, katakan saja kepada Pak Brata aku akan datang bersama istriku "
" Ta..tapi..Rain, jika tidak mencari Annisa. Kau akan pergi ke acara itu bersama dengan siapa ? jangan katakan dengan wanita lain. Itu tidak mungkin Rain "
" Kau tau Rey, semakin hari kau semakin cerewet saja " ucap Rain beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah Reyhan.
" Aku begini karena kau Rain, kita harus mencari Annisa "
" Aku bilang tidak perlu mencarinya, aku ingin kau sampaikan kepada semua karyawan besok pagi untuk berkumpul di ruangan meeting. Ada hal yang ingin aku sampaikan "
" Baiklah, tapi Rain..mengenai Annisa.. "
" Aku sudah katakan kan, tidak perlu mencarinya. Kau ingin di pecat Rey ? " ucap Rain tidak dengan bersungguh- sungguh. Rain hanya suka mengerjai Reyhan, Reyhan adalah asisten dan sahabat kepercayaannya. Rain tidak mungkin memecat Reyhan begitu saja.
" Tidak Rain..ya baiklah terserah mu saja " ucap Reyhan kesal karena Rain suka sekali mengancamnya seperti itu.
" Bagus, dan satu lagi..apa pelaku itu sudah tertangkap ? "
" Belum Rain, sangat susah mencari pelaku itu. Apalagi kita tidak punya bukti banyak atau sesuatu yang bisa kita gunakan untuk mencari jejak pelaku nya. Bahkan videomu saja masih beredar, aku sudah meminta orang kepercayaan kita untuk menghilangkan semua videonya di jaringan internet. Tapi masih saja ada Rain, dan menurutku pelakunya tidak bekerja sendiri Rain "
" fokus untuk mencari pelaku penyebar video itu dulu. Jika sudah tertangkap, kita akan tau pelaku yang sebenarnya "
" Baik Rain " Reyhan keluar dari ruang kerja Rain dan segera melakukan apa yang di perintah oleh Rain.
*****
" Apa yang kau lakukan di sini ? " tanya Rain saat melihat Annisa yang sedang duduk di lantai di depan pintu apartemen nya.
Annisa segera berdiri saat melihat Rain. " Saya lupa kode nya. Jadi saya menunggu anda di sini " ucap Annisa.
" Kenapa tidak menghubungi ku saja kalau kau lupa kode nya "
" bagaimana saya menghubungi anda, ponsel saya saja tidak ada "
Rain baru ingat kalau ponsel Annisa tidak ada dan rusak karena ulahnya juga. Rain membuka pintu apartemen, dan langsung masuk kedalam kamarnya.
Annisa tidak langsung masuk ke kamar, ia segera membersihkan apartemen Rain. Untung saja apartemen Rain tidak terlalu berantakan, piring - piring kotor juga tidak banyak. Hanya beberapa gelas saja, jadi tidak membuat Annisa kerepotan dan bisa menyelesaikan nya dengan cepat.
" perutku..aku lapar sekali " Annisa memegangi perutnya yang berbunyi karena kelaparan, Annisa tidak makan sejak siang tadi, pagi setelah dari rumah nya. Annisa berangkat menuju Rumah sakit menemui Bu Ratna. Dan rencananya besok operasi Bu Ratna akan di lakukan.
Rain keluar dari kamarnya dengan memakai kaos putih dan celana jeans pendek, rambut Rain masih setengah basah. Annisa terdiam melihat Rain, sejenak Annisa sadar jika Rain memang tampan, hanya saja jika mengingat sikap nya, semua itu jadi hilang. Mau tampan, kaya atau apapun tetap saja Annisa tidak menyukai Rain.
" apa yang kau lihat ? " tanya Rain membuat Annisa terbangun dari lamunan nya.
" Ti..tidak.. " ucap Annisa lalu masuk ke kamarnya.
" tunggu sebentar " Annisa menghentikan langkahnya lalu melihat ke arah Rain.
" Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan "
" Ada apa ? " tanya Annisa.
" Besok bangunlah pagi - pagi, ikut ke kantorku " ucap Rain dingin.
" Ikut anda ke kantor ? apa yang akan saya lakukan di sana ? besok saya harus bekerja " tanya Annisa.
" Bisa tidak, kau hanya ikuti saja perintahku dan jangan memberiku banyak pertanyaan "
" tapi, pekerjaan saya bagaimana ? "
" Mulai besok berhentilah bekerja "
" Berhenti ? tidak, saya tidak bisa "
" Kau tidak jngin mengikuti perintahku ? "
" Bukan, bukan begitu. Baiklah besok aku akan ikut ke kantormu. Tapi jangan paksa aku untuk berhenti bekerja ya ? " mohon Annisa kepada Rain, Annisa tidak bisa berhenti bekerja begitu saja, mendapat pekerjaan itu saja Annisa bersusah payah. Jika ia tidak bekerja, bagaimana ia harus membantu membayar biaya pengobatan Bu Ratna selanjutnya.
" Ya terserah mu saja "
" Baiklah , terima kasih " ucap Annisa lalu ingin masuk ke dalam kamarnya. Namun Rain kembali memanggil Annisa.
" Tunggu "
" Besok pakailah pakaian yang lebih bagus, aku tidak ingin orang melihatmu dengan pakaian seperti ini " ucap Rain sembari melihat penampilan Annisa dari atas hingga bawah.
" Lalu, ada lagi ? " tanya Annisa.
" Tidak ada, pergilah "
Annisa masuk ke dalam kamarnya, " apa yang aku lakukan di kantornya , buat apa dia meminta ku ke sana , pakaian..yang ku pakai sudah bagus. Segitu jeleknya dia memandangku, baiklah..besok aku akan memakai pakaian terbaik ku, kita lihat apa reaksi mu besok " ucap Annisa lalu mengambil tas nya yang berisi beberapa pakaian nya sendiri yang ia bawa dari rumahnya. Annisa sedang mencari pakaian yang akan ia pakai besok.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
itanungcik
lanjut,up tiap hari n up triple bestie, semangat 💪💪💪💪 bestie
2022-08-24
0