Annisa berdiri di depan kaca, ia memperhatikan dirinya dari atas hingga bawah. Annisa tampak cantik dengan balutan dress midi berwarna tosca yang ia pakai. Hanya inilah dress terbaik yang Annisa punya.
" Bismillah, Annisa. Kamu pasti kuat dan harus sabar menghadapi Rain, ataupun yang akan menimpamu kedepan nantinya. Dan hari ini adalah hari operasi Bu Ratna, setelah ini aku akan pergi ke sana. Semoga operasi ibu berjalan lancar "
Annisa menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan, setelah itu ia keluar dari kamar untuk menemui Rain. Semakin cepat urusan nya dengan Rain selesai, semakin cepat pula ia menemui Bu Ratna.
Rain sudah menunggu Annisa di luar, Rain melihat Annisa dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rain menggeleng - gelengkan kepalanya melihat penampilan Annisa, sangat tidak modis menurutnya.
" Jadi ini pakaian terbaikmu ? " tanya Rain dengan nada seperti menahan tawa nya.
" Iya " jawab Annisa, Annisa sudah bisa menebak Rain pasti akan menertawainya. Karena memang tidak ada hal yang Rain sukai darinya, yang ada hanya cemooohan dan ejekan.
" ya..ya..lumayan lah, baiklah kita pergi sekarang. Sudah tidak ada waktu lagi " ucap Rain lalu berlalu keluar dari apartemen tanpa menunggu Annisa.
Annisa berjalan di belakang Rain menuju parkiran. " Saya naik motor saja, saya akan mengikuti anda dari belakang " pinta Annisa.
" apa yang akan orang katakan kepadaku jika melihat kau naik sepeda motor sedangkan aku menaiki mobil, tinggal di sini saja motor bututmu itu "
" bukankah Anda tidak peduli dengan saya, jadi tidak usah peduli juga dengan pendapat orang lain "
Rain menghirup nafas panjang, Annisa selalu saja menjawab apa yang ia perintahkan, membuatnya mood nya jadi tidak baik dan kini ia mulai kesal. " Baiklah, terserah kau saja " Rain masuk ke mobilnya dan berjalan terlebih dahulu.
Annisa bergegas menyalakan sepeda motornya, ia tidak ingin ketinggalan jejak Rain karena ia tidak tau alamat kantor milik Rain.
Annisa membuntuti Rain dari belakang, sedangkan Rain sesekali melirik ke arah kaca spion untuk melihat Annisa.
" Ini kan..kantor tempat biasa mengantar pizza. Jadi Rain bekerja di sini " ucap Annisa setiba sampai di perusahaan Rain.
Annisa menunggu Rain keluar dari mobilnya. " jadi anda bekerja di sini ? " tanya Annisa.
Rain hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Annisa dan berjalan begitu saja meninggalkan Annisa.
" Sikap dingin nya mulai datang " batin Annisa sembari berjalan di belakang Rain.
BRUKK..
Annisa yang berjalan menunduk tak sengaja menabrak belakang tubuh Rain yang kekar. Hal itu juga terjadi karena Rain tiba - tiba saja menghentikan langkahnya.
" Kenapa berhenti di tengah jalan begini ? Anda tidak lihat saya ada di belakang " ucap Annisa kesal, namun kembali Rain tidak berkata apapun dan justru menggenggam tangan Annisa.
" Apa yang anda lakukan ? " Annisa berusaha melepaskan genggaman tangan Rain dari tangan nya.
" Kau bisa diam tidak ? ikuti saja apa yang aku lakukan "
" Tidak, walaupun kita sudah menikah. Saya tidak ingin ada kontak fisik. Seperti hal ini " ucap Annisa lalu berhasil melepas genggaman tangannya dari Rain.
" Kau pikir aku juga mau. Lebih baik menyentuh wanita lain dari pada dirimu "
" Baguslah, kalau begitu jangan memegang tangan saya seperti tadi "
" Kau dengar baik - baik, aku melakukan hal itu karena aku ingin kita terlihat mesra di depan semua orang termasuk karyawan ku. Kan sudah ku katakan, kalau aku akan mengumumkan pernikahan kita "
Annisa mulai mengerti maksud Rain, tapi tetap saja Annisa tidak setuju dengan apa yang di inginkan Rain.
" Tapi.. "
" Sudah cukup, kepala ku sakit sejak tadi mendengar ocehan dan penolakan darimu " ucap Rain lalu kembali meraih tangan Annisa.
" Kenapa kau diam saja ? ayo masuk " ucap Rain sembari menarik - narik tangan Annisa.
Annisa pun mengikuti kemauan Rain, mau menolak pun tak bisa. Annisa dan Rain berjalan bergandengan tangan, semua orang begitu terkejut melihat Rain dan Annisa. Pasalnya mereka tidak pernah lagi melihat Rain membawa wanita ke kantor sejak perpisahan nya dengan Sania.
Beberapa kawan menyapa Rain dengan ramah, Rain masih tetap sama yaitu menampilkan wajah datarnya dan hanya menganggukkan kepalanya ketika para karyawan menyapanya.
Seisi kantor di buat heboh hari ini karena kedatangan Annisa, semua para karyawan Rain bertanya - tanya mengenai hubungan Rain dengan Annisa saat ini.
Di dalam lift, Rain tidak kunjung melepas genggaman tangan nya dari Annisa. Annisa hanya diam melihat Rain lalu melihat tangan nya yang masih di pegang erat oleh Rain.
Sadar Annisa memperhatikannya, Rain pun melepas genggaman tangan nya dari Annisa. Lalu mereka sama - sama terdiam.
Pintu lift terbuka , para karyawan yang ada di sana semua berdiri menyapa Rain . Sama halnya dengan para karyawan yang ada di lantai bawah, yang berada di sana pun ikut terkejut dengan kedatangan Annisa. Termasuk Iyas yang juga terkejut melihatnya.
" Wanita itu, bukankah dia yang ada di video bersama Rain " ucap Iyas.
Rain membawa Annisa masuk kedalam ruang kerjanya. Sesampai di dalam Rain segera melepas kembali genggaman tangan nya dari Annisa.
" Annisa " ucap Reyhan sembari tersenyum ramah kepada Annisa.
" Reyhan " ucap Annisa.
Rain mengernyitkan keningnya mendengar Annisa memanggil Reyhan dengan santai nya, seperti mereka sudah saling lama mengenal. Tidak berbicara formal seperti biasa Annisa berbicara dengan nya.
" Ayo duduk dulu , aku senang bertemu kau lagi " ucap Reyhan.
" Aku juga Rey "
" Apa Rain yang membawamu ke sini ? oh ya bagaimana kabarmu ? "
" Baik Rey "
" Hmmm...Hmmm..." Rain berdehem, entah mengapa Rain tidak suka melihat Reyhan dan Annisa yang sedang asyik mengobrol dan seolah - seolah tidak menganggap dirinya yang juga ada di sana.
" Ada apa Rain ? " tanya Reyhan.
" Kau sudah beritahu para karyawan ? "
" Sudah, sebaiknya kita ke sana sekarang. Lima menit lagi meeting di mulai "
Rain beranjak dari duduknya. " Kau juga ikut bersama kami " ucap Rain dingin lalu berlalu pergi.
Reyhan dan Annisa saling tatap. " Ayo Annisa, Rain akan mengumumkan pernikahan kalian " ajak Reyhan.
Rain, Annisa dan Reyhan berjalan beriringan. Entah mengapa Annisa merasa gugup.
" Jangan takut, tidak akan ada yang terjadi. Kau cukup diam, melihat dan mendengarkan apa yang kami katakan " ucapan Reyhan membuat Annisa tenang.
Reyhan masuk terlebih dahulu ke dalam ruangan meeting, selanjutnya di susul Rain dan juga Annisa.
Annisa kembali gugup melihat banyaknya orang yang ada di depannya saat ini. Reyhan mempersilahkan Annisa dan Rain untuk duduk.
" Hari ini ada sebuah pengumuman penting yang akan Pak Rain beritahu kepada kita semua. Jadi langsung saja silahkan Pak Rain "
Rain berdiri dan memulai pidatonya. " Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk menghadiri pertemuan ini, perkenalkan ini Annisa. Annisa adalah istri saya " Rain meminta Annisa untuk berdiri, Annisa pun berdiri lalu tersenyum ramah kepada semua karyawan Rain.
Para karyawan yang ada di sana tampak heboh, apalagi saat Rain mengatakan jika Annisa adalah istrinya. Semua lantas terkejut , dan sebagian para kaum hawa tampak kecewa karena bos tampan kesayangan mereka ternyata diam - diam sudah menikah.
" Saya tau bahwa di dalam benak kalian pasti timbul pertanyaan mengenai saya dan istri saya. Sebelumnya kalian juga pasti ingat kan , video yang beredar waktu itu. Video itu memang benar adanya, dan wanita yang di dalamnya adalah Annisa, istri saya. Saya sengaja merahasiakan pernikahan saya karena saya hanya ingin menjaga privasi dan keamanan keluarga saya. Dan mengenai video itu, bukan kami yang membuat atau menyebarkan nya. Ada sesorang yang sengaja melakukan hal itu dan ingin merusak reputasi saya dan keluarga saya. Dan saat ini saya berusaha mencari pelaku nya "
" Saya dan istri saya Annisa bertemu di resto pizza tempat biasa istri saya bekerja. Dari sanalah hubungan kami di mulai, saya tidak ingin menjelaskan panjang lebar mengenai hubungan dan pernikahan kami. Yang jelas saya menikah dengan istri saya jauh sebelum video itu beredar, dan saya menikahi istri saya bukan karena paksaan ataupun hal lain. Saya mencintai nya karena kesederhanaan nya dan dia menerima saya juga dengan apa adanya dengan segala kekurangan ataupun kelebihan yang saya miliki "
Annisa terdiam dan melihat Rain, Annisa terpaku mendengar semua penjelasan Rain. Rain terlihat sangat berwibawa saat bicara, kata - kata nya ramah dan bermakna ketegasan. Jauh berbeda dengan sikap aslinya jika bersama Annisa. Rain juga terlihat sangat pandai merangkai cerita.
" Mencintaiku karena kesederhanaan ku ? betapa manisnya ucapan Rain " batin Annisa.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
itanungcik
lanjut bestie
2022-08-24
0
Rie-Rie Ajja
bs jg menggombal d dpn orang bnyk
2022-08-19
0