Part 6

Annisa melajukan sepeda motornya menuju Rumah. Nenek Ana yang sedang berada di dapur bergegas keluar setelah mendengar suara sepeda motor yang terdengar di depan rumah nya.

" Assalamu'alaikum..nenek !!! " Annisa berlari kedalam rumah mencari Nenek Ana.

" Waalaikumsalam..Annisa !! " Nenek Ana dan Annisa saling berpelukan, bahkan Annisa memeluk nenek Ana dengan saat erat hingga air mata Annisa tak lagi dapat ia tahan.

" Annisa, kamu kemana saja ? nenek mengkhawatirkan mu, apa kau baik - baik saja ? kau baik - baik saja kan Annisa ? " Nenek Ana melonggarkan pelukan nya lalu mengelus lembut kedua pipi Annisa.

" Maafkan Annisa nek , maafkan Annisa " Annisa menangis lalu kembali memeluk Nenek Ana.

" Kenapa kau menangis Annisa ? Tidak ada yang terjadi denganmu kan ? "

Annisa terus menangis di pelukan nenek Ana , Annisa tidak kuasa menahan air mata nya, mengingat kejadian semalam. Walaupun tidak ada yang terjadi kepada nya, tapi tetap saja Annisa merasa ketakutan. Jika saja Rain tidak pingsan semalam, entah apa yang terjadi dengan Annisa. Bisa saja kesuciannya yang selama ini ia jaga di rampas begitu saja oleh seorang lelaki yang tak pernah Annisa kenal.

" Annisa..cerita sama nenek , kamu kenapa sayang ? semalam kau kemana saja ? Annisa baik - baik saja kan ? "

Annisa menatap dalam wajah Nenek Ana, Annisa di Landa kebingungan, haruskah ia bercerita kepada nenek Ana apa yang ia alami semalam ? tapi mengingat riwayat penyakit jantung yang nenek punya, apakah Annisa sanggup bercerita kepada Nenek Ana ? bagaimana kalau nenek tiba - tiba sakit setelah mendengar penjelasan nya ?

" Annisa..kenapa diam saja ? "

" Annisa.. maafkan Annisa nek, semalam Annisa... "

Dengan perlahan Annisa menceritakan kejadian yang menimpa nya semalam, Annisa tidak ingin menutupi hal ini kepada neneknya.

" Astagfirullahaladzhim..Annisa, jadi semalam kamu tidak pulang karena itu..tapi..Annisa baik - baik saja kan sayang ? tidak ada yang terjadi dengan Annisa ? " Nenek Ana terkejut dan menangis setelah mendengar cerita dari Annisa. Untung saja penyakit jantung Nenek Ana tidak kambuh setelah mendengar cerita nya.

" Alhamdulillah nek, Allah melindungi Annisa. Annisa baik - baik saja nek, tidak ada yang terjadi dengan Annisa nek "

" Syukurlah Annisa, maafkan nenek..maafkan nenek ya Annisa. Nenek tidak bisa menjaga Annisa dengan baik " Nenek Ana kembali memeluk Annisa.

" Sekarang Annisa mandi ya, setelah itu makan. Nenek sudah masak untuk Annisa " Nenek Ana melonggarkan pelukan nya lalu menyeka air mata yang membasahi wajah Annisa, Annisa tersenyum lalu kembali memeluk Nenek Ana dan tak lama setelah itu Annisa beranjak untuk membersihkan dirinya.

****

" Nek, Annisa berangkat kerja ya "

" Tapi Annisa, Annisa yakin ingin bekerja kembali di sana ? "

" Iya nek, ada apa ? "

" Tidak Annisa, hanya saja menurut nenek, lebih baik Annisa tidak usah bekerja di sana lagi "

" Maksud nenek ? "

" Nenek tidak ingin Annisa bekerja di sana lagi, nenek takut nanti nya kejadian ini terulang lagi Annisa . Annisa bisa mencari pekerjaan lain nantinya "

Annisa menghampiri nenek Ana dan menuntun nenek untuk duduk.

" Annisa mengerti nenek khawatir, tapi Annisa akan baik - baik saja nek. Dan Annisa akan menjadikan hal ini menjadi pelajaran untuk Annisa agar lebih berhati - hati. Allah pasti akan selalu melindungi Annisa, nenek jangan khawatir ya "

" Iya Annisa, tapi nenek.. "

" Tidak perlu khawatir nek " Annisa kembali meyakinkan Nenek Ana.

" Baiklah Annisa, tapi Annisa janji harus selalu berhati - hati dan menjaga diri Annisa "

" Iya nenek, kalau begitu Annisa berangkat ya nek. Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

Sesampai di resto, Resty menghampiri Annisa dan langsung membubuhi Annisa dengan berbagai pertanyaan.

" Annisa..kemarin kamu kemana saja ? kenapa tidak ada kabar ? apa kau tau , pelanggan kita menghubungi ku dan memarahi ku karena pizza nya tidak sampai kepadanya, apa kau sudah mengantarnya Annisa ? Untung saja masalah ini tidak sampai ke atasan kita, ayo jelaskan Annisa, kau baik - baik saja kan ? "

Annisa mengajak Resty untuk duduk, lalu Annisa mulai bercerita kepada Resty.

" Apa ?? jadi..sebentar, aku cek lagi nomor kamar nya " Resty beranjak menuju meja kasir dan kembali melihat catatan alamat dan nomor kamar Apartemen yang di berikan oleh pelanggannya.

" Lihat Annisa, nomornya 406 , bukan 405 , oh..astaga..jadi aku menulisnya 405 ? " Resty menutup mulutnya dengan kedua tangannya, karena kesalahan nya hampir saja Annisa celaka.

" Astaga Annisa..maafkan aku.. " Resty meraih kedua tangan Annisa dan meminta maaf, bahkan kedua mata Resty terlihat berkaca - kaca, Resty benar - benar merasa bersalah.

" Tidak apa Resty, lain kali hati - hati dan teliti. Jangan sampai hal ini terulang " dugaan Annisa benar, Resty memang salah memberi tahu nya nomor kamar apartemen itu, ingin marah tapi rasanya juga tidak bisa karena semua juga sudah terjadi. Yang penting sekarang ia baik - baik saja dan tidak ada yang terjadi dengan Annisa.

" Terima kasih Annisa, aku benar - benar minta maaf. Aku janji tidak akan mengulangi hal itu lagi "

" Iya, oh ya apa ada yang perlu aku antar ? "

" Ada, aku lihat dan cek ulang ya alamat nya " Resty beranjak dan meninggalkan Annisa, ia ingin mengecek ulang alamat pelanggan mereka, jangan sampai ia salah untuk kedua kalinya.

*****

Sepulang mengantar pizza, Annisa kembali ke resto. Ada hal berbeda yang Annisa rasakan, resto pizza mereka yang biasanya ramai tampak sepi, dan beberapa karyawan di sana menatap Annisa dengan curiga dan dengan tatapan yang tidak bisa Annisa mengerti.

" Annisa.. ke ruangan saya sekarang !! " Annisa berniat mencari Resty, namun langkahnya terhenti saat melihat atasan nya datang dan meminta nya untuk ke ruangan nya.

" Resty " ucap Annisa setelah melihat Resty yang juga ada di ruangan itu.

" Bisa jelaskan kepada saya apa yang terjadi ? " tanya Pak Risky selaku manager resto.

" Jelaskan apa pak ? saya tidak mengerti ? " jujur Annisa memang tidak mengerti, baru saja datang ia sudah di panggil oleh manager nya dan langsung di minta untuk memberi penjelasan.

" Lihat " Pak Risky memberi ponselnya kepada Annisa dan meminta Annisa untuk melihat nya.

Annisa mengambil ponsel Pak Risky, menatap Resty dan juga Pak Risky bergantian.

" Lihatlah "

Annisa masih tidak mengerti dengan apa yang ada di ponsel pak Risky, Pak Risky meminta nya untuk memutar sebuah video ,tapi video apa ini ? Annisa tidak mengerti. Ia pun menekan tombol play, dan begitu melihat video tersebut, Annisa membulatkan kedua matanya, tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

" Tidak..tidak..Pak..ini.. " Kedua mata Annisa berkaca - kaca mencoba menahan bendungan airmata nya.

" Bisa kamu jelaskan Annisa ? ini kamu kan ? " tanya Pak Risky.

Annisa hanya diam, di video itu..ya itu memang dirinya, tapi kenyataannya tidak seperti yang ada di video itu, terlihat sekali ada beberapa adegan video yang di editing, tidak seperti itu aslinya. Tapi bagaimana Annisa menjelaskan semua nya.

" Kenapa Diam Annisa ? Katakan !! itu KAMU KAN ?? " Pak Risky kembali bertanya dengan mengeraskan sedikit suara nya , membuat Annisa dan Resty terkejut. Resty menghampiri Annisa dan memeluk Annisa.

" Itu bukan salah Annisa pak, saya yang salah, saya sudah jelaskan kepada bapak kan " ucap Resty.

" Benar Resty, kamu memang sudah menjelaskan kepada saya , tapi kenyataan nya di video itu memang kamu kan Annisa ? " Pak Risky kembali bertanya.

" Di video itu memang saya Pak, tapi..yang terjadi bukanlah seperti itu Pak, tidak ada yang terjadi antara saya dan lelaki itu "

Pak Risky menghela nafas panjang setelah mendengar Annisa yang mengatakan bahwa memang dirinya lah yang ada di video itu.

" Mulai sekarang , kamu saya pecat !! "

Annisa dan Resty menatap Pak Risky, terkejut mendengar keputusan yang keluar dari mulut Pak Risky.

" Pak..saya mohon jangan pecat saya Pak, itu semua..video itu ada yang merekayasa Pak, tidak seperti yang ada di video itu Pak, saya mohon !! "

" Annisa benar Pak, dan semua ini bukan salah Annisa, saya yang salah Pak "

" Sudah, diam Resty. Apa kamu mau saya pecat juga ? "

Resty terdiam, ia bingung harus bagaimana, ia tidak ingin Annisa di pecat, tapi.. ia juga tidak ingin di pecat, ia adalah tulang punggung keluarga sama halnya dengan Annisa, bagaimana nasib keluarganya jika ia di pecat.

" Saya tidak bisa mempertahankan kamu di sini Annisa, kamu lihat di bawah. Baru beberapa jam saja videomu itu tersebar, resto kita jadi sepi. Jika kau tetap bekerja di sini dan melihat mu, yang ada mereka tidak ingin makan di sini, dan aku terancam bangkrut "

" Tapi pak..tidak bisakah bapak.. "

" Tidak Annisa, ini sudah keputusan saya "

Apalagi yang bisa Annisa perbuat selain menerima keputusan managernya, Annisa pun pergi dari ruangan itu di iringi Resty di belakang nya.

" Annisa, maafkan aku. Semua ini karena salah ku Annisa, aku..aku akan keluar juga dari resto ini Annisa " setelah berpikir panjang, Resty rasa ia juga lebih baik pergi dari resto itu, semua ini salah nya, dan tidak adil jika Annisa yang harus di pecat sedangkan ia tidak.

" Tidak..jangan.. " Annisa menarik lengan Resty.

" Tapi..Annisa.. "

" Aku baik - baik saja, keluargamu membutuhkan mu, kalau kamu berhenti bekerja disini, kamu akan bekerja di mana ? " apa yang dikatakan Annisa benar, mencari pekerjaan di kota sangatlah susah untuk Resty, jika harus mengulang dari awal pasti butuh waktu , sedangkan keluarganya sangat bertumpu kepadanya.

" Maafkan aku Annisa " Resty kembali menangis lalu memeluk Annisa.

" Aku akan baik - baik saja, ini bukan salahmu, jangan menangis lagi atau menyesal untuk hal ini. Kau mengerti ? " Resty hanya menganggukkan kepalanya, ia senang dan bersyukur mempunyai teman sebaik Annisa.

" Aku pergi ya Resty, Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

Bersambung...

Terpopuler

Comments

heni diana

heni diana

Thor mash menant juga kelanjutan cerita zee dan zhio.

2022-08-05

0

Rie-Rie Ajja

Rie-Rie Ajja

iNi lpasti ulah si Rain...kasian Anisa

2022-08-05

0

itanungcik

itanungcik

kayaknya perbuatan rein,jadi nanti rein nawarin pekerjaan sama anisa

2022-08-05

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Bab 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 102
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Bab 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 102
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!