Part 2

Dengan semangat yang tinggi dan senyum yang selalu mengembang di wajah nya, Annisa mengendarai sepeda motornya lalu berhenti di satu warung menuju ke salah satu warung lainnya untuk menitipkan gorengan yang di buat olehnya dan juga nenek Ana setiap paginya.

Walaupun sudah tua, nenek Ana yaitu neneknya Annisa tidak ingin berdiam saja di rumah tanpa melakukan apapun. Apalagi melihat Annisa si cucu yang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

" Nek, semua gorengan sudah Annisa antar ke warung. Sekarang Annisa mau berangkat kerja Nek " teriak kepada Nenek Ana dari dalam kamar nya

" Iya Annisa , pakaian untuk Bu Ratna sudah kamu bawa atau belum ? jangan lupa untuk singgah ke Rumah sakit dulu " Nenek menghampiri Annisa yang sedang bersiap.

" Sudah Nek, Nenek tenang saja ya. Sebelum ke Resto, Annisa pasti ke Rumah sakit dulu, Annisa pamit Nek. Nenek baik - baik di Rumah, jangan banyak beraktivitas , nanti nenek kelelahan. Annisa tidak mau nanti nya nenek sakit "

Nenek Ana tersenyum melihat Annisa yang begitu perhatian kepada nya.

" Tenang saja Annisa, ya sudah berangkat sana. Nanti kamu terlambat "

" Iya Nenek, Assalamu'alaikum "

" Waalaikumsalam "

*****

Perusahaan LINCOLN GROUP

" Bagaimana ini bisa terjadi ? kenapa kau lalai seperti ini Hah !! apa kau tidak pernah belajar dari kesalahan mu ? " Rain membentak dan melemparkan berkas yang Iyas kerjakan. Iyas mencoba menahan rasa malu dan amarah nya, bagaimana Iyas tidak malu ? Rain membentak dan memarahi nya di hadapan banyak orang. Iyas hanya bisa menunduk, begitu pula dengan karyawan yang lain.

Walaupun bukan mereka yang di marahi oleh Rain, tapi untuk menatap pimpinan mereka itu saja mereka tidak sanggup. Rain yang terkenal dingin dan suka berkata pedas semakin terlihat menakutkan jika sedang marah seperti ini. Namun di balik sikap dingin dan pemarah nya, Rain adalah sosok pemimpin yang cerdas,tegas dan juga selalu bersikap adil kepada anak buah nya.

" Saya ingin semua selesai sebelum meeting di mulai, atau tidak , lebih baik kau mencari pekerjaan di luar sana yang mau menerima karyawan yang suka melakukan kesalahan berulang seperti mu " Iyas mengangkat kepala nya, tidak menyangka dengan apa yang baru saja Rain ucapkan. Rain pun kembali ke ruangan kerjanya.

Setelah Rain pergi, semua karyawan kembali duduk ke tempat mereka masing - masing. Sedangkan Iyas masih berdiri dengan kedua tangan meremuk - remuk berkas yang tadi Rain lemparkan kepada nya. Kedua mata Iyas memerah, ia begitu marah kepada Rain. Apalagi mengingat ucapan terakhir Rain.

" Berani sekali kau Rain, bersenang - senang lah kau sekarang, silahkan bersikap sombong di depan ku, lihat saja nanti, kau akan menderita " Iyas menyunggingkan bibir nya, lalu kembali duduk di kursi kerja nya.

Rain masuk dan duduk di kursi kebesaran nya, Rain menyandarkan badan nya di kursi lalu mendongakkan kepala nya keatas dengan kedua mata yang terpejam.

" Apa kau baik - baik saja ? " tanya Reyhan, asisten pribadi sekaligus sahabat Rain.

" Kau lihat dia Rey, apa karena dia adalah sepupu ku lalu ia seenaknya saja bekerja ? dia sering sekali melakukan kesalahan, apalagi..ini proyek terbesar kita !! selama ini aku selalu sabar karena Tante Sarah, tapi kalau seperti ini aku tidak bisa memperkerjakan nya lagi "

" Sabar Rain, jangan terlalu emosi. Jika kau seperti ini kau akan cepat tua " Reyhan mencoba mencairkan suasana hati Rain saat ini.

Rain membuka kedua mata nya, lalu ia menatap tajam Reyhan yang sedang duduk santai di sofa. " Apa kau bilang, kau mendoakan ku cepat tua "

" Ya , cepat tua !! lebih baik kau fokus dengan meeting kita nanti "

" Berani sekali kau mengatai ku tua, apa kau sudah bosan bekerja di sini Rey ? Sudahlah..aku ingin istirahat sebentar !! " Rain beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar pribadi yang di sediakan di ruang kerja nya.

Reyhan hanya menggeleng - gelengkan kepala nya melihat sikap Rain, semenjak berpisah dengan Sania, Rain menjadi semakin pemarah. " Rain..Rain..sampai kapan kau seperti ini "

*****

Annisa yang terburu - buru dan berjalan menunduk sembari melihat jam di tangan nya , tidak melihat Reyhan dan Rain yang sedang berjalan ke arahnya.

Annisa menabrak Reyhan dan tidak sengaja membuat berkas yang di bawa oleh Reyhan terjatuh dan berserakan. Rain menghela nafas panjang melihat adegan di depan nya, hati nya sudah dongkol dengan kelakuan Iyas di kantor, sekarang pekerjaan mereka kembali terhambat hanya karena seorang wanita pengantar pizza.

" Maaf Pak, saya tidak sengaja " Annisa membantu Reyhan memunguti kertas - kertas yang berserakan di jalan.

Annisa dan Reyhan berdiri setelah selesai memunguti kertas yang berserakan, " Sekali lagi saya minta maaf Pak "

" Jalan itu bukan cuma pakai kaki, tapi juga mata. Punya mata kan ? ucap Rain pedas, membuat Reyhan menatap nya dengan tajam.

" Seharusnya pertanyaan itu anda tujukan untuk diri anda sendiri, karena anda hanya berjalan memakai kedua kaki anda tanpa memakai mata anda untuk melihat arah jalan yang benar " jawaban Annisa membuat Rain mengerenyitkan keningnya.

Annisa pergi begitu saja meninggalkan Rain dan juga Reyhan setelah membalas perkataan Rain.

" Hei..tunggu..berani sekali wanita itu " Rain tidak terima dan kesal mendengar jawaban Annisa.

" Sudah Rain..lagipula memang kita yang salah "

" Salah ? " tanya Rain.

" Lihat saja sendiri " jawab Reyhan lalu berjalan meninggalkan Rain.

Rain melihat sekelilingnya, lalu ia baru sadar jika memang mereka lah yang salah. Seharusnya mereka berjalan di sebelah kanan bukan di sebelah kiri , wajar saja jika Reyhan dan Annisa bertabrakan karena arah jalan mereka berlawanan.

" Kenapa ? memikirkan wanita tadi ? " tanya Reyhan saat melihat Rain yang sedang melamun dan memikirkan sesuatu.

" Wanita itu.. untuk apa aku memikirkan dia " jawab Rain.

" Oh..aku kira kau memikirkan wanita itu, wanita pertama yang tidak terpesona denganmu dan berani melawan perkataan mu yang pedas itu "

" Sudahlah Rey , wanita itu tidak penting "

" lalu jika tidak memikirkan wanita itu, kau sedang memikirkan siapa ? Sania ? "

" Jangan sebut nama wanita itu lagi di depan ku Rey "

" Baiklah..aku tidak akan menyebut nama itu lagi, lebih baik kau mencari pengganti nya Rain , paling tidak jika kau sudah punya kekasih lagi, sikap pemarah mu akan sedikit berkurang "

" Jadi kau pikir aku pemarah karena aku sekarang tidak mempunyai kekasih ? walaupun aku tidak punya kekasih, hal itu tidak berubah Rey, aku marah karena mereka salah "

" Ya.. terserah kau saja, kita balik sekarang ? " tanya Reyhan

Tanpa menjawab , Rain beranjak dari duduknya dan berjalan terlebih dahulu . Reyhan berjalan di belakang Rain, setelah pertemuan mereka selesai. Reyhan mengantar Rain pulang. Sepanjang perjalanan pulang Rain hanya diam saja, sebenarnya yang di katakan oleh Reyhan benar. Rain melamun karena memikirkan Sania, sudah dua bulan lama nya setelah hubungan nya dan Sania berakhir, Rain masih belum bisa melupakan Sania. Terkadang sosok dan kenangan indah nya bersama Sania masih sering muncul dalam lamunan Rain.

Bersambung..

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Bab 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 102
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Bab 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 102
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!