Rain & Annisa (Sakinah Bersamamu )
Hembusan angin yang kencang, gemuruh yang mulai terdengar dan cahaya kilat yang sesekali tampak tak membuat seorang Annisa Nadhira berhenti untuk melajukan sepeda motornya dan terus menembus jalanan yang semakin ramai dan mulai padat karena semua orang mulai memadati jalanan dan berlomba - lomba untuk pulang karena takut melihat langit malam yang terlihat begitu menakutkan dan terlihat ingin segera memuntahkan isinya.
Sesekali Annisa melirik ke atas langit dan beristighfar saat melihat cahaya kilat yang muncul dan terlihat membelah langit dan siap untuk menyambar siapapun di dekatnya.
" Aku harus lebih cepat, semoga saja sampai sebelum hujan turun "
Annisa kembali melajukan sepeda motornya, berusaha secepat mungkin sampai di tempat tujuan dan mengantar makanan pesanan pelanggan setia nya.
" Alhamdulillah, akhirnya sampai " Annisa tersenyum saat ia tiba di Perusahaan LINCOLN GROUP.
Perusahaan terbesar yang ada di kota tersebut, dimana semua orang begitu mendambakan ingin bekerja di sana. Termasuk Annisa yang juga mendambakan ingin bekerja di perusahaan itu, ya walaupun hanya sekedar menjadi Cleaning servis pun tak masalah buat Annisa, Karena berharap untuk menjadi karyawan yang lebih tinggi jabatan nya dari Cleaning servis rasanya tidak mungkin karena Annisa hanya lulusan bangku SMA, sedangkan untuk menjadi karyawan di LINCOLN GROUP harus memilki pendidikan yang tinggi paling tidak sarjana.
Annisa masih terpaku dan diam menatap bangunan yang menjulang tinggi di depan nya, bangunan itu tampak gelap, hanya ada beberapa ruangan yang terlihat bercahaya. Menandakan jika ada sebagian dari karyawan di sana yang masih bekerja.
Annisa Nadhira adalah anak yatim piatu, ibu dan ayah nya meninggal saat ia berumur 15 tahun, dan kini ia tinggal bersama nenek kesayangan nya di sebuah rumah kecil yang berada di pinggiran kota. Sehari - hari Annisa bekerja sebagai pengantar pizza dan LINCOLN GROUP adalah pelanggan setia nya. Annisa sering kali mengantar pizza ke perusahaan itu.
Rintik - rintik hujan yang mulai turun membuat Annisa tersadar akan lamunan nya. Ia segera berlari menuju pos security untuk berteduh dan memberikan dua kotak pizza yang ia bawa.
" Assalamu'alaikum "
" Waalaikumsalam , Annisa " Pak Ari menjawab salam hangat dari Annisa. Karena sering mengantar pesanan, Pak Ari dan Annisa saling mengenal.
" Pak Ari sendirian saja, teman nya kemana Pak ? " Annisa melihat seisi ruangan pos , dan tidak melihat teman - teman Pak Ari. LINCOLN GROUP memilki lima security, dan itu hanya untuk sekali shift kerja saja.
" Mereka sedang berkeliling, Annisa bawa pesanan lagi ya , masuk dulu diluar hujan " Pak Ari mempersilahkan Annisa untuk masuk dan berteduh di dalam.
" Annisa di luar saja, ini pizza nya Pak Ari " Annisa memberikan dua kotak pizza yang tadi ia bawa kepada Pak Ari.
" Terima kasih ya Annisa "
" Sama - sama Pak, kalau begitu Annisa pulang ya Pak. Assalamu'alaikum "
" Waalaikumsalam "
Tiit..tiitt..tiitt...
" Annisa AWAS !!! "
Sebuah mobil mewah berwarna hitam keluar dari perusahaan begitu saja dengan kecepatan tinggi. Untung saja Annisa sempat melihat dan menghindar begitu mendengar teriakan dari Pak Ari. Pak Ari segera menghampiri Annisa yang sedang melihat ke arah mobil tadi yang sudah tidak terlihat lagi.
" Annisa kamu baik - baik saja " terlihat kekhawatiran di wajah Pak Ari.
" Annisa baik - baik saja Pak " jawab Annisa yang sebenarnya masih syok karena jarak di antara mobil dan dirinya tadi begitu dekat.
" Mobil yang baru saja lewat itu milik Pak Rain, pemilik perusahaan ini. Mungkin Pak Rain buru - buru jadi tidak melihat nak Annisa "
Annisa hanya menganggukkan kepalanya, lalu kembali berpamitan kepada Pak Ari.
Annisa pun berjalan menuju parkiran, memakai jas hujan nya lalu melajukan sepeda motornya kembali ke resto tempat ia bekerja.
Hujan yang turun begitu deras tak membuat Rain untuk memperlambat kecepatan kendaraan nya. Bahkan di pesimpangan lampu merah pun Rain tidak berhenti, ia terus saja memacu kendaraan nya. Untung saja tidak ada yang terjadi dengan Rain. Rain tidak lagi memikirkan dirinya saat ini, ia hanya memikirkan bagaimana caranya ia segera bertemu dengan kekasih nya Sania.
Rain memarkir mobil nya di sembarang arah, Rain berhenti di sebuah bandara dan begitu sampai ia langsung mencari keberadaan sang kekasih. Sembari sesekali Rain mencoba untuk menghubungi Sania.
" Ayolah Sania, kamu dimana ? "
Rain terus saja mencari keberadaan Sania, naik ke lantai atas bandara lalu kembali turun. Tapi tetap saja Rain tidak menemukan Sania. Rain akhirnya memilih duduk sembari menatap layar ponsel nya , terus mencoba menghubungi Sania.
" Apa yang kau lakukan ? Kenapa kau tidak mengangkat telepon ku ? Akhhh...Sialll....!! " Rain mengumpat, dan ia begitu frustasi. Bagaimana tidak ? wanita yang begitu di cintai nya pergi begitu saja setelah mengirim kan pesan yang menurut Rain begitu tidak masuk akal.
Ting..
Sebuah pesan masuk di ponsel Rain, dan yang mengirim pesan adalah Sania. Rain membuka dan membaca pesan dari Sania, dan apa yang ia baca semakin membuat hati Rain semakin tersayat. Rain membanting ponsel nya setelah membaca isi pesan dari Sania. Lalu ia pergi dan kembali ke dalam mobil dan kembali melajukan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi.
Rain melajukan kendaraan nya tanpa arah, yang ada di otak Rain hanyalah Sania. Setelah semua yang Rain lakukan untuk Sania, dan inilah balasan Sania untuk nya. " kenapa Sania..kenapa.. ? sudah ku katakan kan, jika kita menikah, aku tidak akan melarang atau membatasi mu. Sudah berulang kali ku katakan kalau aku akan mendukung apapun itu keinginan dan cita - cita kamu. Tapi..kenapa kamu begini Sania ? "
Rain terus memikirkan Sania, sudah sejak lama Rain mengajak Sania untuk menikah. Hanya saja Sania selalu mengulur waktu, dan beralasan jika ia masih sibuk dengan dunia modeling nya. Padahal sudah sering kali Rain mengatakan jika ia tidak akan membatasi atau melarang Sania untuk tetap di dunia modeling. Tapi tetap saja Sania mengabaikan ucapan Rain, dan tiba - tiba saja Sania menghubungi Rain dan memutuskan hubungan mereka hari ini.
Alasan nya sama, Sania ingin fokus dengan dunia modeling nya. Dan berangkat malam ini juga ke luar negeri untuk melanjutkan cita - cita nya. Hal itulah yang membuat Rain melajukan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Ingin segera bertemu Sania , mencoba melarang Sania pergi dan meminta penjelasan kepada Sania . Rain bahkan tidak peduli dengan deras nya hujan, bahkan keselamatan dirinya sendiri tak ia hiraukan.
Bersambung...
Semoga kalian suka dengan novel ketiga ku, jangan lupa like,vote dan juga kritik dan saran nya 🙏🙏
Cinta dan kasih untuk kalian readers setia ku 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Pipih Pipih
masih nyimak thor
2022-08-18
0
itanungcik
hadir...br baca ceritanya 👍👍👍jangan ada konflik yg berat apalagi pelakor n pebinor thor
2022-07-29
0