Ujian UN sudah dilaksanakan selama 4 hari, berarti hanya menunggu 3 hari lagi sebelum acara pernikahannya. Oh no Diva tidak menunggu pernikahan itu, bisa- bisa buang air besar Diva lancar tiap pagi kalau nikah sama Andra karna jadi vegetarian.
"Apa menikah itu enak..!! pacaran aja Diva belum pernah, malah suaminya Daddy lagi. Ih Diva bisa jadi kambing kalau nikah sama Daddy sayuran mulu ntar..!!" Gerutu Diva kesal, membayangkan rumah tangganya yang diisi berbagai tanaman bayam, sawi membuat Diva bergidik ngeri.
"Tok..tok..tok..!!" Suara ketukan pintu dari luar kamar Diva.
"Nak ada tante Vanessa ini..!" Santi memanggil Diva cucunya yang sekaligus akan menjadi menantunya nantinya.
"Emm ada tante Vanessa, ngapain dia.." batin Diva lirih.
"Iyaa.. sebentar Omma..!!" Jawab Diva sedikit berteriak. Diva pun langsung menuruni tangga setelah merapikan pakaian dan riasannya. Dari kejauhan Diva memperhatikan Vanessa, kenapa Daddy nya tidak menikahi Vanessa saja yang cantik, dewasa sekaligus model terkenal. Bahkan Vanessa selalu dipuja banyak lelaki, Setelah Diva pikir- pikir Vanessa adalah wanita yang baik tidak seburuk yang ia kira.
"Hai tante..!" Sapa Diva lembut pada Vanessa. Vanessa saat ini sangat cantik mengenakan gaun selutut berwarna hitam. Ditambah dengan riasan natural menambah kecantikan alami nya, Diva jadi sedikit iri pada Vanessa, apa setelah melihat Vanessa nanti Daddynya akan berpaling menikahi Vanessa. Jujur dalam hati kecil Diva, Diva sangat menginginkan menjadi istri Daddy yang hot, ih kenapa Diva jadi mikir yang mesum sih batin Diva dalam hati.
"Hai sayang.." jawab Vanessa sangking senangnya Vanessa langsung berdiri memeluk tubuh mungil Diva. Lihatlah Diva semakin menggemaskan saja sekarang dengan celana hotpants dipadukan dengan tangtop pink, ternyata selera Diva juga hampir sama dengan selera Amanda mendiang kakaknya.
"Emm.." Diva bingung disatu sisi Diva merasa bersalah Daddy nya mengakhiri hubungan dengan Vanessa karna dia, ya memang Andra sudah menceritakan semuanya sewaktu sarapan pagi tadi. Apa Diva termasuk seorang perusak karna dia Vanessa jadi tersingkir dari kehidupan Daddy nya.
"Tante mau ajak kamu keluar sebentar bisa sayang..?" Tanya Vanessa takut- takut Diva menolak. Ia sudah memikirkan semuanya menurut data informasi dari detektif yang ia kirim, Diva adalah anak Amanda. Memang tragis Amanda meninggal setelah melahirkan Diva, lalu suaminya menikah lagi dengan wanita ular yang menyakiti Diva sehingga Diva bisa berada di rumah Andra sekarang.
"Emm okay, tapi Diva ganti pakaian dulu ya tante..!" Ucap Diva lembut.
"Iya sayang tante tunggu..," jawab Vanessa lembut sambil mengelus rambut Diva.
______
Sore hari, "Assalamualaikum sayang..!" Ucap Andra sepulang kerja. Kok senyap batin Andra, biasanya kan si pitbull akan marah jika di panggil sayang. Aneh sekali pikir Andra dalam hati.
"Wa'alaikum'salam," jawab Santi Mamanya.
"Dimana istriku Ma..?" Tanya Andra sambil melihat keseluruhan ruangan siapa tau kedapatan Diva makan coklat di kulkas. Tapi tidak ada sama sekali.
"Istri gundulmu itu..!" Santi menunjang tulang kering anaknya.
"Aiss Mama ini KDRT sama anak sendiri..!!" Ucap Andra kesal melihat Mamanya yang semakin hari semakin ganas saja.
"Diva pergi sama Vanessa tadi Dra..!" Jawab Santi acuh sambil menyalakan tv.
"Lo kok Mama biarin..!! harusnya Andra hari ini bisa mesra- mesra'an pulang cepat sama Diva.. jdi gatotkan gara- gara Mama..! " gerutu Andra kesal seperti anak berumur 10 tahun.
"Pria tua sepertimu memang cocok di tinggal..!! Sana kamu ganti pakaian badan sudah bau bangkai..!! Mama mau jalan- jalan dulu sama Papa" bohong Santi sambil cengengesan menggoda aroma tubuh Andra yang sebenarnya wangi.
"Lah terus Andra di rumah sama siapa..?"
"Itu sama bi iyem sana.." Andra hanya mendelik membayangkan berduaan dengan Bi iyem yang noraknya gak ketulungan. Bisa- bisa dia di perkosa.
"Amit..amitt..!!" Andra sampai ngelus dada membayangkannya tidur dengan Bi Iyem yang dandanan nyentrik.
_______
Malam hari
Diva masih ragu dengan ucapan Vanessa, kalau Vanessa adalah adik mendingan ibunya. Apa mungkin benar, hanya tes DNA itu yang membuktikan kebenarannya. Disatu sisi Diva sangat bersyukur memiliki keluarga. Tapi kalau memang benar Vanessa adalah Bibinya otomatis Diva akan di ambil hak asuhnya oleh Vanessa.
"Gimana sayang kamu mau pakai apa..?" Tanya Andra pada Diva.
"Sayang..??" Andra menyenggol bahu Diva menggunakan tangan, karna dari tadi Diva hanya diam membisu tidak seperti biasanya suka berteriak.
"Ahh..iy..iya Daddy kenapa..?" Tanya Diva bingung tidak menyimak pembicaraan Andra dengan designer ternama di kota ini.
"Ini sayang kamu mau gaun yang mana untuk poto prewedding kita besok..? " Tanya Andra.
"Terserah Daddy saja," jawab Diva lembut.
"Emm bagaimana dengan gaun ini?" Andra menunjuk gaun pengantin merah muda dengan belahan dada tidak terlalu rendah, namun menampakkan kesan modern yang anggun, dan pakaian lelakinya memakai kemeja merah muda dengan celana putih yang menambah kesan remaja. Biarpun umur ada sudah kepala 3 namun kalo dilihat dari fisik ia seperti pria berumur 21 tahun.
"Diva suka, terima kasih Daddy sudah memilih warna kesukaan Diva," Andra langsung menerbitkan senyum tampannya, melihat kalau pujaan hatinya menyukai gaun pilihannya.
"Oke saya pilih ini, gaun putih, dan biru ini untuk pemotretan besok," Andra menjelaskan pada desainer tersebut.
"Ok Pak saya akan memberikan pilihan bapak dengan bahan terbaik untuk besok,"
"Bagus saya sudah bayar mahal untuk itu..!"
Wanita berumur 32 tahun itu hanya mengangguk patuh pada Andra.
Flashback
"Nggak..!! Nggak mungkin Diva ini keponakan nya tante..!" Ucap Diva tak percaya dengan omongan Vanessa.
"Tapi kita bisa lihat hasil labnya 1 minggu lagi, tante yakin kamu adalah keponakan tante Diva," Diva hanya bisa terus terisak mengingat kenangan pahit masa lalunya, Vanessa yang mengerti rasa sakit Diva langsung memeluk erat tubuh mungil Diva.
"Sayang maafkan tante..!" Vanessa merasa bersalah membuka luka lama yang sudah di pendam gadis rapuh dalam pelukannya.
"Bukan salah tante.." jawab Diva lirih dalam dekapan Vanessa.
"Kalau memang kamu adalah keponakan tante, tante harap kamu mau tinggal sama tante karna itu sudah jadi tanggung jawab tante..!"
"Tapi tan..Diva akan menikah sama Daddy..!" Ucap Diva lirih dalam pelukan Vanessa.
"Apa MENIKAH..!!" Kontan Vanessa langsung mengurai pelukannya, melihat apa ada kebohongan di mata gadis kecil itu ternyata tidak ada. Yang benar saja Andra ingin menikahi gadis semungil Diva.
"Kalau memang benar kamu adalah keponakan tante, tante akan bawa kamu pergi dari kehidupan Andra,"
"Ta..tapi tante," Diva tak bisa jauh dari Andra, karna selama ini Andra adalah orang yang paling mengertinya.
"Sudah sampai, masuklah sayang. Nanti kita cari jalan keluarnya.." Vanessa membukakan pintu mobil untuk Diva.
"Iya tante gak mau mampir dulu..?" Tanya Diva.
"Tante masih banyak urusan sampaikan salam untuk Eyang dan Omma ya sayang,"
"Yes tan.." jawab Diva lembut dan melangkah masuk ke Mansion.
_____
"Sayang..!" Andra menepuk bahu Diva yang tidur membelakanginya, Diva langsung membalikan badan.
"Yes Daddy..? " Tanya Diva heran sudah jam 12 malam pun ada saja yang ingin di bahas bayi besar di sebelahnya ini.
"Nantii kalau kita nikah kamu mau punya anak berapa..? " Tanya Andra lembut. Andra sampai senyum membayangkan punya bayi mungil, sedangkan Diva langsung mendelik yang benar saja Daddynya membahas soal anak.
"Aiss.. udah ah tidur kirain mau bahas apa..!" Pipi Diva sampai merona gara- gara Andra membahas anak. Hello cara bikin anak kan gak semudah kayak bikin donat. Dasar menyebalkan batin Diva berteriak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Mmah Evlin
jangan sampe deh diva nya di bawa tante vanesa...gak seru klo smpe itu trjadi
2021-09-16
0
Joen Marlina Lengkey
next
2021-06-30
0
liliyen_tong
sebenarnya Andra cocok sama Vanesa otomatis Vanesa menerima diva sbagai anaknya iklas...tp jodoh berkata lain
2021-01-17
2