Jatuh Cinta

"Morning Eyang, Omma dan Dad..! " Setyo dan Santi tersenyum mendapat kecupan di pagi hari yang menjadi rutinitas cucunya setiap pagi.

"Pagi sayang,! " jawab Setyo lembut mengecup pipi kanan Diva.

"Morning Princess," Santi mengecup pipi kiri cucunya.

"Loh dimana Dad Omma?," Diva mencari- cari keberadaan Andra, dengan kening berkerut.

"Omma tidak tau, mungkin Daddy-mu si tua bangka itu sedang kesulitan mengenakan dasi yang terbelit di lehernya, " Santi tersenyum melihat cucunya yang tersenyum geli, begitupun Setyo suaminya.

"Benarkah malang sekali nasip si tua bangka itu Omma, " Diva tertawa geli, bisa- bisanya Ommanya memberikan humor di pagi hari mengenai Daddy- nya. Kalau dipikir- pikir ia memang harus membiarkan Andra menikah agar tidak kerepotan di pagi hari.

"Aihh nenek dan cucu ini, berhenti memberikan isi otak cucuku dengan lelucon anehmu nenek tua," Santi kontan mendelik suaminya mengatai dirinya nenek tua. Sedangkan Setyo langsung bungkam setelah mendapat pelotottan maut, habislah Setyo.

"Hahaha sudahlah obrolan para orang tua membuat perut Diva tergelitik, Eyang dan Omma debat dulu Diva ingin membantu Dad," Diva langsung lari 1000 sebelum terkena jeweran jaran goyang dari Eyang dan Omma gaulnya. Bisa habis telinganya panjang seperti kambing.

"Dasar cucu kurang ajar..,!" teriak Santi dan Setyo."Sudahlah kita sarapan saja istriku yang cantik," Setyo berusaha menggoda istrinya, ia sudah tau riwayat istrinya yang menular pada cucunya apabila di puji cantik pasti akan luluh. Santi yang mendengar pujian dari suaminya langsung mesem- mesem, memeluk lengan Setyo. Benarkan mereka berdua kakek dan nenek Gaul bin Alay begitulah Diva biasa menyebut mereka.

____

Ketika mendekati pintu kamar Andra, Diva menjadi ragu. ia mengingat kejadian memalukan 3 minggu yang lalu tak sengaja matanya mengintip Andra, ya mereka memang sempat tidur berdua tapi itu diluar kesadaran Diva, ketika melihat secara langsung membuat pipi Diva merona malu. Betapa seksinya dan uhhhh.. Diva langsung menghentikan pemikiran konyolnya.

"Dad..?! "Diva mengetuk pintu kamar Andra berulang kali, namun tidak kunjung dibukakan. Diva yakin Andra saat ini pasti sedang kerepotan.

"Masuk..!" Perintah Andra dari dalam, itu pasti anaknya pikir Andra dalam hati. Diva memberanikan diri masuk ke kamar Andra. Spontan Diva geli melihat Andra yang kesusahan memakai kemeja sambil menyiapkan berkas kantor di temani dengan segelas kopi yang tumpah sebagian di meja kerjanya.

"Little kenapa tertawa, berhenti menertawai Daddymu,! "

"Dad berdiri disitu..! " Andra mengernyitkan dahinya bingung. Padahal saat ini dirinya sedang sibuk sekali, tapi mengapa anaknya menghentikan aktifitasnya.

"Kenapa Baby..?!, Daddy sangat sibuk hari ini.! " Diva tersenyum langsung berjalan menghampiri Andra.

Andra terpaku karna Diva membuka satu persatu kancing kemejanya.

"Dad apa seperti ini bos yang belum beristri mengenakan kemeja, panjang pendek Daddy,.! biar Diva rapikan." Diva tersenyum geli langsung mengulurkan tangan merapikan kemeja tersebut.

"Berhenti mengatai Daddy mu..!" Andra mendengus malas kalau soal rumah tangga yang menjadi topik pembicaraan.

"Kemarikan dasinya,! " pinta Diva lembut. Andra kesal kembali terpaku mendapat perhatian dari Diva yang berjinjit memakaikan dasi garis- garis biru putihnya. Belajar dari mana anak ini batin Andra. Sementara Dada Diva terasa berdegup kencang, perasaannya sangat berdebar begitupun Andra mereka saling tatap. Terakhir Diva mengenakan jas hitam ditubuh atletis Andra yang menambah kesan Bossy.

"Selesai, kau sangat tampan Daddy," Diva tersenyum tulus memberikan perhatian kecil kepada Andra, membuatnya seakan menjadi wanita bukan lagi anak angkat. Sementara Andra terpesona mendengar pujian Diva.

"Terima kasih sayang, sudah dari dulu Daddymu tampan dan putri kecilku baru menyadarinya..! "

"What ever," bola mata Diva memutar malas, Diva menarik tangan Andra menuju meja makan dengan terburu- buru.

"Dad maaf menarik lengan kokohmu tapi Omma Dan Eyang sudah menunggu," Andra hanya mengangguk tanda mengerti. Hidup Andra terasa indah, inikah yang dinamakan rumah tangga. Mendapat perhatian kecil dari istri membuatnya semakin bersemangat ke kantor dan pulang cepat kerumah menikmati waktu berdua bersama Diva. Andra jadi ingin cepat- cepat menghalalkan Diva, ia harus segera membicarakan masalah ini pada kedua orang tuanya Setyo dan Santi.

"Sarapan nak," ajak Santi ibunya.

"Baik Ma, Apakah nanti malam kekasihmu akan datang..? " Tanya Santi harap_harap cemas akan gagal lagi seperti yang lalu.

"Andra tidak akan menikahi kekasih Andra," Sontak Setyo dan Santi tersedak makanan.

"Lalu..! " Setyo mendelik menatap anaknya yang sudah kolot tak kunjung menikah.

"Andra sudah putuskan akan menikahi Diva," jawab Andra cuek. Kontan 3 orang yang mengunyah roti tawar tersedak, siapa lagi kalau bukan karna Andra penyebabnya.

"Dad Gilaaa..!," Diva tersentak kaget sampai membentak Andra.

"Gilak kamu Andra..!!," bentak Setyo dan Santi.

"Sudahlah Pa, Diva tidak sedarah dengan saya. Biarkan saya menikahinya, lagipula sewaktu Papa dan Mama di luar negeri kami telah bercinta. Pasti Mama dan Papa mengerti maksud bercinta kan?! " tanya Andra. Santi yang mendengar itu langsung pingsan. Sementara Andra hanya menggeleng heran melihat ibunya bila mendengar berita mendadak selalu pingsan.

"ANDRA..!!!" Bentak Setyo.

"Pa nanti saja kita bicarakan lagi, saya sangat sibuk hari ini dengan client. Sayang ayo berangkat..!" Andra menarik lengan Diva menuju mobil.

"Tapi Dad,..?! Omma..!! "

"Masuklah ke mobil Little, Omma akan baik- baik saja bersama pangeran di rumahnya., " Andra menutup pintu mobil dengan pelan setelah membukakan pintu untuk pujaan hatinya. Mobil saat ini berjalan dalam keadaan hening, mereka terbang dengan pikirannya masing- masing. Hingga mereka tiba disekolah Diva.

"Terima kasih Dad,"

Andra tersenyum, "No problem untukmu Princess," jawab Andra kembali menjalankan mobilnya menuju kantor dengan perasaan berbunga- bunga, Ia sudah membayangkan hidup bahagia bersama Diva nantinya.

______

Disekolah Diva melamun memikirkan Andra, mengapa tiba- tiba Andra ingin menikahinya. ia sebenarnya mulai menyukai Andra. Tapi ini masih terlalu cepat untuknya.

"Wehh ngelamun nih bocah..! "

"Apaan sih Renata..!!," Diva mendengus kesal menutup wajahnya dengan buku novel horor.

"Wehhh poncong di *****, kayak gadak cowok lain aja," Canda Renata menggoda sahabatnya yang gampang naik darah.

"Setan! Lo kira gue cewe apaan, dari pada elu gadak kerjaan gangguin gue mendingan sana ke kelas cowok ATM lu minta jajan..!," Sinis Diva kesal.

"Ah iya bener otak encer lu jalan..! byee.. cwek jomblo.. wekwekwkwkw..,!! " Renata langsung lari setelah mendapat pelotottan maut sahabatnya.

"Gila atau apa itu anak, nyesel gue punya sahabat aneh..!!"

Kantor

Pagi ini Andra terlihat bahagia, ia terus bersiul dan tersenyum sepanjang jalan memasuki kantor. Pegawai- pegawainya sampai heran, bahkan golongan kaum hawa di buatnya meleleh dengan senyuman yang tidak pernah luntur. Seseorang menepuk pundak Andra membuat Andra menoleh, kalau biasanya Andra akan marah kali ini berbeda. Ia malah terlihat acuh dengan senyuman khas anak muda yang sedang jatuh cinta.

"Boss, are you crazy?" Marcel menyentuh kening Andra yang tidak panas.

"Singkirkan tangan kotormu yang sering menyentuh wanita pinggir jalan,! " perintah Andra merasa ngeri disentuh sesama jenis, bisa gagal nikahan kalau monster Marcel yang Playboy menyukainya.

"Amitt..amit..!!  maksud gue kenapa lu dari pagi senyum- senyum,?! " Marcel menaik turunkan alisnya dengan senyuman jahanamnya. Jangan lupakan sifat Marcel yang kepo.

"Saya akan menikah,!" Jawab Andra tegas.

"WHAT,!!" Marxel terkejut langsung menyentuh dahi Andra kembali. "Normal, tapi kenapa tiba lo nikah?! " Tanya Marcel yang langsung mendapat tatapn horor dari Andra.

"Kembali kerja atau kupecat..!! Aku menyesal memiliki sekretaris yang banyak bertanya sepertimu..!! " Marcel mendengus kesal beginilah bersahabat dengan bos, jika ditanya selalu menjawab sesukanya dan ancamannya adalah pecat.

"Dasar pria pelit INFORMASI..!!" Marcel mendahului Andra menuju ruangan nya.

"Dasar SEKRETARIS GILAAA..!! " bentak Andra kembali mengeluarkan sisi pemarahnya bila sedang kesal. Tapi tidak mengubah isi hatinya yang terus berbunga- bunga.

Terpopuler

Comments

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

ngakak bngt gua baca ini novel, gesrek semua. haha

2022-02-23

0

Ningsuswati

Ningsuswati

yaiyalah andra harus bertanggung jawab terhadap diva apa yg sdh mereka lakukan

2021-09-18

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

andar gila..levih mementing kan kerja dri pada mama di tilng sbb pingsan..

2021-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!