Bos Bawel

Saat ini Diva masih memikirkan perasaannya, ia merasa nyaman bersama Andra. Entah mengapa hati memang tidak bisa di bohongi, Apa dia mulai mencintai Andra. Terkadang logika mengatakan kalau Andra adalah Daddy-nya namun hati terus berkata sebaliknya.

"Hemm bagaimana ini, apa aku coba jujur saja sama Daddy, tapi takut ..!! " Diva kembali mendengus kesal.

Apa Daddy juga mencintainya sehingga ingin menikahinya. Kalau iya berarti cinta Diva tidak bertepuk sebelah tangan, Diva terus berpikir tentang Daddy- nya yang tampan sekaligus seksi, membayangkannya saja sudah membuatnya panas, kenapa pikiran Diva sekarang menjadi seperti Farrel, Ah iya Diva jadi teringat Farrel apakah sudah bangun dari komanya atau belum, mengingat Farel membuat Diva jadi sedih.

"Diva..!" Seseorang menepuk bahu Diva pelan, kontan lamunan Diva menjadi pecah seketika. Diva menatap seseorang yang kini duduk disampingnya.

"Ehh pak Tomi..? emmm.. ada apa pak..?! " tanya Diva heran, mengapa Tomi disini menghampirinya bukannya hari ini ada rapat guru.

"Saya lihat akhir- akhir ini nilai kamu menurun," alibi Tomi dengan niat terselubung di dalamnya. Tomi memang pandai menyembunyikan ekspresinya padahal dari tadi ia sudah menyeringai.

"Ah benarkah..?! " tanya Diva dengan kening berkerut, perasaan nilainya selalu di atas 80 kenapa menurun batin Diva lirih. Namun keluguan Diva menutupi semua niat buruk Tomi yang sudah dari kelas 1 SMA menyukai Diva.

"Iya saya harap kamu mau mengikuti pelajaran tambahan di rumah saya untuk memperbaikinya. " jawab Tomi terdengar dingin tanpa melihat kearah Diva, sedangkan dirinya malah memilih melihat sekumpulan remaja bermain basket. Dia bukannya tidak mau memandang kecantikan Diva dengan tatapan memuja, namun ia hanya takut tidak bisa mengontrol dirinya di taman sekolah.

"Ta..tapi Daddy saya__ " ucap Diva lirih takut tidak diizinkan Andra, karna memang akhir- akhir ini Andra menjadi semakin overprotektif kepadanya.

"Demi nilai ujian UN kamu yang semakin dekat Diva. " Tomi berbicara tegas untuk meyakinkan Diva, padahal Tomi cemas Diva menolak tawarannya. Tomi masih menunggu jawaban Diva yang tidak kunjung menjawabnya.

"Baiklah Pak saya usahakan, dimulai kapan Pak,?" Tanya Diva pada guru matematikanya yang terkenal killer.

"Besok." jawab Tomi kembali menormalkan degup jantungnya di dekat Diva, takut ketahuan kalau ia begitu memuja siswi seksi, siapa lagi kalau bukan Diva.

"Selesai les pelajaran matematika terakhir, saya tunggu di gerbang,!" Perintah Tomi.

"Baiklah pak," jawab Diva lembut.

"Saya pergi dulu," Tomi berlalu pergi dengan perasaan menggebu ingin segera berpikir macam- macam bila bersama dengan murid cantik berwajah babyface namun seksi.

"Oh iya Pak, terima kasih." Jawab Diva sambil merapikan roknya yang sedikit tersikap terkena angin, tidak luput dari pandangan Tomi yang hanya berjarak beberapa meter.

Rumah Sakit

Sudah 1 bulan Farel dirawat namun belum ada tanda- tanda bangun dari komanya. Dokter sudah berupaya keras, namun belum ada tanda- tanda kesadaran Farel.

"Pah, siapa yang melakukan ini dengan putra kita satu- satunya..! " Marina terisak dalam dekapan Akbar suaminya.

"Papah sudah berusaha menyewa orang suruhan untuk mencari tahu siapa penyebab komanya Farrel Mah, namun kasus ini memang tertutup rapat tanpa cela..!" jawab Akbar sambil menggeram kesal melihat kondisi anaknya yang mengenaskan.

"Hikkkss..! hikkss...! Farel..Pah ..!" Isak Marina disela tangisannya.

"Tenanglah Ma, Papah akan berusaha mencari bajingan yang pengecut beraninya main sembunyi..!!"

"Farrell...!!! Bangun nak..!!" Teriak Marina, semua nya merasa iba kepada istrinya yang sudah seperti orang gila tiap hari menangisi Farel.

Apartemen

Sedangkan di lain tempat Vanessa saat ini telah kecewa mendengar Andra memutuskan hubungan bersamanya, ia tidak mempermasalahkan Andra mengakhiri hubungan mereka karna memang ia hanya ingin berkencan saja saat itu. Vanessa hanya ingin dekat dengan Diva setelah mengenal gadis cantik berwajah babyface berkulit putih itu. Ia merasakan seperti terikat dengan gadis itu.

"Ka wajah Diva mirip sepertimu, apa dia anakmu bersama kekasihmu dulu? Sehingga kau nekat pergi meninggalkan rumah." Ucap Vanessa lirih menatap poto Amanda kakaknya yang nekad pergi bersama kekasihnya dari rumah hanya dengan alasan cinta. Dada Vanessa terasa sesak mengingat kejadian 17 tahun yang lalu yang ingin ia lupakan selama ini.

"Kenapa kamu tega kak..! " Vanessa terisak memandang poto Amanda yang berangkulan dengannya 17 tahun yang lalu, itupun poto terakhir mereka saat bersama.

Beginilah sifat asli Vanessa dari luar terlihat sempurna, namun sebenarnya ia adalah wanita yang rapuh. Ia hanya menghabiskan waktu untuk bekerja demi melupakan kenangan bersama kakaknya Amanda, orang yang selalu ada disisinya selama perceraian kedua orang tuanya. Amanda adalah tulang punggung yang membiayai segala kebutuhannya selama bersekolah hingga lulus, Amanda adalah tempatnya berkeluh kesah. Namun sejak Amanda memiliki kekasih dan tidak mendapat restu Amanda nekad pergi meninggalkannya dalam keadaan hamil.

"Ka kamu dimana..!! " Isak Vanessa memeluk poto usang yang masih tersimpan rapi didalam bingkai hello kitty kesukaannya semasa remaja.

"Aku janji akan mencari kakak, sekalipun keujung dunia..!!" tekad Vanessa. Bel apartemennya berbunyi menandakan ada seseorang yang berkunjung. Dengan langkah malas Vanessa turun dari ranjang lembutnya.

"Siapa sih yang berkunjung mengganggu acara nangisku saja,!" Gerutu Vanessa kesal langsung menghapus kasar air matanya.

"Apa..!! " Bentak Vanessa setelah pintu apartemennya terbuka, spontan mata Vanessa melotot melihat pria aneh di hadapannya.

"Lo bukannya satpam yang gak sengaja gue temui di mall kemarin..!" Vanessa menunjuk wajah pria aneh yang berwajah kinclong seperti cicak nyemplung di minyak.

"Hehehe.. iya mbak cantik, saya hanya mengantar ini ada paketan untuk mbak," Satpam yang di ketahui bernama Dimas itu hanya cengengesan menyerahkan sebuah paket ukuran sedang, ia berpikir kalau ia berjodoh dengan Vanessa yang cantik jelita karna di pertemukan kembali tanpa sengaja.

"Mana cepetan,!" Vanessa mendengus kesal melihat wajah cicak berlama- lama di depannya.

"Mbak apa kita jodoh ya,!" Dimas mesem- mesem mengerlingkan mata.

"Jodoh ndasmu..!!" Bentak Vanessa, "mana sini paketnya ganggu aja, dasar cowok aneh..!!" Vanessa menutup pintu apartemennya dengan kencang.

"Jodohku ternyata cantik," satpam itu membatin lirih.

"Woey jangan doa macam- macam..!!," teriak Vanessa yang kembali menutup pintu apartemennya dengan kencang.

"Hehehe ternyata jodohku pendengar yang hampir sama dengan kelelawar," Dimas membayangkan hidup bahagia bersama Vanessa hingga seseorang membuyarkan lamunannya di depan apartemen Vanessa.

"Mas bisa geser nggak,?" Pinta OB yang membawa troli makanan.

"Emang kenapa Mas..?" Tanya Dimas heran sambil sedikit bergeser.

"Abisnya jeleknya kelewatan, hahaha..!!" OB itu kontan mempercepat langkahnya sambil mendorong troli dengan tawa yang menggema.

"Kamprett OB sialan..!! " Maki Dimas kesal, bisa- bisanya OB mengejek satpam ganteng yang terkenal di facebook viral karna salah mukul orang.

Pusat Perbelanjaan

Andra sibuk memilih cemilan yang sehat dan higenis serta ternama untuk kekasih hatinya, meskipun Diva belum memberi kepastian tapi mau tidak mau ia adalah kekasihnya batin egois.

"Yang ini atau yang ini..?!" tanya Andra menujukan 2 bungkus kentang goreng berbeda kemasan pada Marcel.

Marcel hanya mendengus kesal. Melihat tingkah konyol sahabatnya yang di mabuk cinta membuatnya terkena imbas. Bahkan ia juga membeli berbagai pembalut wanita bersama Andra. OMG malangnya nasip Marcel.

"Terserah..!! " Jawab Marxel acuh sambil memakan ice cream vanilla dengan malas. Lihatlah pria berumurpun akan seperti anak kecil bila menyangkut urusan cinta dan kekasihnya.

"Inginku pecat..!!, bantu saya memilih Marcel," gerutuan Andra kesal melempar 2 bungkus kentang goreng berbeda kemasan ke wajah Marcel, untung dengan sigap Marcel menangkapnya. Memang kentang gorengnya selamat tapi ice creamnya yang jatuh. Sial,

"Dasar bos kampret.!! " Gerutu Marcel kesal kemejanya terkena ice cream yang terjatuh.

"APA KATAMU..!! " Bentak Andra sambil membalikan badan dari jejeran snack di Mall.

"Hehehe enggak kok Bos.. Pasti kekasih Bos akan senang di belanjakan sampai 2 troli sekaligus," bohong Marcel takut kena semprot Bosnya yang sekaligus sahabatnya. Padahal malam ini dia ada kencan dengan Mentari rekan satu kantornya jadi gatot gara- gara Bosnya yang baru jatuh cinta. Jatuh cinta serumah saja seperti berbeda samudra.

"Hahaha.. iya benar kata kamu..," Andra tertawa bahagia membayangkan Diva akan senang di belikan berbagai makanan ringan, cake, makeup dan coklat. Membayangkan saja sudah membuat hati Andra berbunga- bunga.

"Hehehe iya," Marcel mendengus pelan.. untung selamat batinnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ningsuswati

Ningsuswati

lanjut thor, seruuuu bingit

2021-09-18

0

Mmah Evlin

Mmah Evlin

ceritanya seru bikin baper andra sama diva

2021-09-16

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

vanesa tante diva..

2021-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!