Guru Killer

Keesokan harinya Andra dan Diva berada di meja makan sarapan bersama dalam situasi canggung, Andra masih kesal terhadap Diva sehingga suasana terlihat panas pagi ini. Diva pun enggan menyapa Andra karna masih canggung dan takut akan kemarahan Andra lagi.

Tapi hati Diva mengatakan tidak bisa jauh dari Andra, apalagi tidak bertegur sapa ia mana tahan kalau tidak menyapa Andra, Diva harus membuang sifat egonya.

"Dad sorry," Diva langsung memeluk tubuh Andra menyesali perbuatannya. Ternyata selama ini ia di bohongi oleh Farrel, kalau yang mereka lakukan selama ini bukan untuk olahraga kecantikan melainkan ciuman, Farrel memang bajingan, ia baru tahu setelah mencari tahu di internet. Dulu Diva mengira adegan mesum di tv hanyalah fiksi di dalam dunia nyata tapi kenyataannya tidak seperti itu. Betapa polosnya Diva.

"Daddy maafkan, Tapi ingat jangan pernah temui Farrel lagi dan mengulang kesalahan yang sama. Atau Daddy akan menghukummu lagi, mengerti..?!" tanya Andra berbicara dengan penuh penekanan terhadap Diva yang memang sedikit keras kepala.

"Thanks Daddy, " Diva mengecup singkat pipi Andra.

Diva dan Andra pun kembali melanjutkan sarapan dengan suasana damai seperti biasanya.

"Diva selesai Daddy, Diva pergi sekolah dulu ya," baru saja Diva ingin meraih tangan Andra. Andra menariknya keluar menuju mobil, ia akan mengantar jemput Diva sekarang demi keamanan anaknya.

"Mulai saat ini Daddy yang akan mengantar jemput untuk mengawasimu, kemarin kalau Daddy tidak pulang cepat bisa saja bajingan kecil itu berbuat mesum! " Jelas Andra di dalam mobil.

Diva hanya mampu mendengus kesal, kalau sudah begini mau tak mau ia harus menuruti kemauan Andra, karna memang dirinya yang salah mau bagaimana lagi.

"Hem ..." jawab Diva dengan senyuman di paksakan.

_____

Sekolah

"Diva masuk kelas dulu Dad, " pamit Diva pada Andra dengan lembut.

"Alright girl, ingat yang Daddy katakan di mobil tadi." Tegas Andra memberikan penekanan terhadap Diva.

"Sure, " jawab Diva semakin mendengus kesal, gara- gara Farrel semua jadi berantakan gerutu Diva dalam hati.

Kelas

Jam pelajaran telah berlangsung 3 jam yang lalu saat ini Diva bingung mau kemana dan berbuat apa.

"Persetan dengan Farrel, pokoknya gue gak akan berhubungan lagi sama dia...! " . Gerutu Diva kesal dalam hati pada Farrel yang terkenal Playboy cap kaleng.

"Dasar, BUAYA....!! " Pekik Diva sampai- sampai Renata sahabatnya terjungkal, baru saja Renata ingin mengagetkan Diva sahabatnya malah, malah dia yang terkena sial.

"Busyeeettt ...! Pantat gue..! gila lu teriak- teriak apes nasip gue nih, " Renata kesal langsung mendaratkan bokongnya di bangku samping Diva.

"APA ...! ". bentak Diva yang dari semalam pikirannya kacau balau.

"Idiihhhh si monyong ini gak usah emosi mbak..,!" sindir Renata yang sudah mulai kesal melihat sahabatnya, biasanya sok super seksi dan kalem sekarang sudah seperti Hulk yang lagi ngamuk.

"Gue gak emosi cuman kalo ngomong suka ngegas..!" jawab Diva menatap sinis Renata dengan wajah malas. Ayolah hari ini ia lagi libur debat bisa enggak kalau sehari aja gak adu debat.

"Gila lo udah ah gue mau ngantin dulu ... makan hati ngomong sama sahabat kayak lo..!" Renata langsung berjalan meninggalkan Diva yang sedang kesal setengah mati.

"Dasar gila.," ejek Diva kesal, ia baru saja menghembuskan napas lega setelah kepergian Renata, baru 5 menit Diva duduk Renata balik lagi ke kelas nemuin Diva.

"Apa lagi sih lu..?!" Sinis Diva melihat tingkah Renata.

"Hehehe! ... Sorry Div gue boleh pinjem duit lu enggak, Soal nya bebeb Rafka gue gak masuk kelas. Gue gadak duit Div abis gue isi paket buat video call'an semalem. " jelas Renata sambil nyengir kuda dengan menggunakan tatapan puppy eyes andalannya yang minta di tabok.

"Kampret lu kuda liar..! giliran soal duit aja langsung berubah pikiran..! Nihh..!!!" Diva memberikan uang sepuluh ribuan pada Renata.

"Anjiirrr..! bokap lu kaya ngasih sabahat sejati cuman 10 rebu..pelitttt,! "Gerutu Renata kesal.

"Masih baik gue kasih, kalau gak mau gue ambil lagi nih,! " Ancam Diva semakin kesal saja di buat Renata hingga telinganya seperti mengeluarkan asap panas.

"Eiitttt..,!! Jangan dulu..! " Renata langsung menarik uang sepuluh ribuan dari Diva dengan cepat.

"Uda deh lumayan buat beli cilok..!! maaciii gue pergi dulu," Renata langsung nyelonong pergi meninggalkan Diva.

"Jijik..GUE..!," Teriak Diva yang tidak di gubris oleh Renata.

Pulang Sekolah, "Mana sih Daddy kok belum dateng, " Diva yang lelah berdiri kemudian berjongkok menunggu Andra yang belum menjemputnya. Gayanya sok nganter jemput eh malah gak nongol, batin Diva kesal pada Daddy- nya.

"Ting..," bunyi pesan masuk di ponsel genggam Diva keluaran terbaru, yang dibelikan Daddy nya 3 bulan lalu ketika ulang  tahunnya.

08673*******

Maaf little Daddy kemungkinan akan telat menjemputmu ada banyak dateline hari ini yang harus Daddy kerjakan. Pesan Taksi atau telpon Haikal supir kita untuk menjemputmu, Daddy mencintaimu sayang.

Diva langsung menutup ponselnya kesal, Ia ingin memanggil taksi di luar gerbang namun langkahnya terhenti, ketika mobil Honda jazz keluaran terbaru menepi di depannya.

"Siapa dia,?". tanya Diva dalam hati heran, mana mungkin Daddy-nya. Kaca mobil terbuka menampilkan sosok yang selama ini Diva ketahui terkenal killer, siapa lagi kalau bukan guru Matematika yang terkenal galak namun gantengnya itu yang gak bisa di ganggu- gugat. Meskipun sikapnya dingin namun Tomi adalah idola murid dan guru di sekolah.

"Sedang apa kamu Diva?! " tanya Tomi sambil memandang Diva dengan tatapan dinginnya, Diva sampai bergidik ngeri.

"Menunggu taksi Pak Tomi, " Jawab Diva berusaha tersenyum ramah sambil memainkan rambut lembutnya yang panjang. Tomi sampai bisa mencium aroma sampo mawar dari rambut Diva yang menenangkan.

"Biar saya antar," tawar Tomi, namun Diva bingung harus menjawab apa karna dia baru mendapat masalah dari Andra Daddy-nya, Diva masih menimbang- nimbang bingung apakah mau atau menolak.

"Tidak merepotkan, masuklah..! " ajak Tomi seperti memerintah.

"Te..terimakasih Pak..! " Diva membuka pintu mobil Tomi dengan gugup, karna aura galak menguar dari tatapan mata Tomi guru Matematikanya.

"No problem, " jawab Tomi singkat.

Diva langsung masuk ke dalam mobil dengan ragu bercampur perasaan kacau, Diva masih canggung apabila di rumah bertemu dengan Daddy-nya, karna perbuatannya bersama Farrel sangat memalukan. Belum lagi Daddy-nya melihat mereka berciuman tanpa sengaja semakin membuat Diva perustasi.

Tomi melihat keterdiaman Diva dan gelagatnya yang agak aneh satu hari ini, ya diam- diam Tomi memang memperhatikan Diva dari jarak jauh. Entahlah Diva sangat menarik untuk dilewatkan, berbeda dari gadis lain, Diva unik, polos, seksi, lucu dan juga pintar, tidak jarang banyak siswa yang mendekati Murid famous seperti Diva.

"Ehem..,! " Tomi sengaja pura- pura berdehem. "kamu kenapa?" tanya Tomi. Sebenarnya Tomi sangat gugup tapi ia pintar menyembunyikan raut wajahnya.

"Diva....!!" panggil Tomi kembali.

"Ah..ekh iy..iya Pak maaf saya lupa saya kira tadi bapak supir saya makanya saya cuekin hehehe..,! " jawab Diva nyengir kuda sambil memainkan ponselnya, sedangkan Tomi geram. Ini salah satu keunikan Diva yang blak- blakan.

"Anak ini, memangnya wajah ganteng dan predikat pria kaya seperti saya ini pantes dibilang supir, sabar Tom butuh waktu untuk membuatnya menyukaimu," Batin Tomi dalam hati.

Diva tersenyum kecil kembali melihat kearah jalan dari jendela di samping kirinya.

Mansion

"Makasih Pak Tomi," Diva mencium tangan Tomi dengan lembut sebelum izin masuk ke mansionnya.

"Div kamu cium tangan saya uda bikin saya cenat- cenut gimana kamu cium bibir saya, ahh gila pikiran kotor macam apa ini. Tenang Tom masih awal jangan gegabah," Tomi sengaja menyemangati dirinya sendiri agar tidak lepas kendali.

"Sama- sama,” jawab Tomi datar langsung meninggalkan Diva masuk kedalam mobilnya kembali.

"Ngeselin....!!" teriak Diva, "memalukan..!!"

Diva berjalan menuju kamarnya, ia langsung membaringkan tubuhnya di ranjang tanpa mengganti pakaian putih abu- abunya lebih dulu.

Terpopuler

Comments

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

bhya jugs ni pak tomi nya..ada niat berselubung..

2021-07-18

0

Joen Marlina Lengkey

Joen Marlina Lengkey

masih nyimak

2021-06-30

0

Ramlah Siah

Ramlah Siah

alurnya good

2021-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!