G e r u t u

"Kamu ngomong sama siapa? Murni siapa? Bukanya Murni itu nama mu sendiri?" Dhyrga curiga bahkan alisnya terangkat sebelah demi menunjukkan rasa penasarannya.

Queen sempat berkedip polos saat memutar otak untuk mencari alasan. "Itu, Murni temen sekelas Murni Tu-tuan." Gadis itu meraih ponselnya dari lantai.

"O." Dengan kepala yang mengangguk Dhyrga mempertegas bibirnya ketika mengucapkan itu.

"Iya, hehe." Queen menyengir kaku, syukurlah Tuan muda tampannya tidak curiga meski harus menutupi gugupnya dengan garukan di tengkuk.

Dhyrga kembali menaikkan sebelah alisnya namun kali ini, wajahnya mendekat. "Lalu kenapa gugup begitu?"

"Hah?" Queen meneguk saliva. Sepertinya Tuan mudanya tidak sepolos yang dia pikirkan. "Gu-gugup?" Tanyanya cemas, ada sedikit kilap pada dahi berkeringat nya.

"Mur-murni biasa saja Tuan, Murni lagi, ..." Queen menggaruk hidung mungkin dengan begitu bisa membuatnya lebih tenang.

"Kau tahu Murni, orang yang menggaruk hidung tandanya memiliki kegelisahan. Karena ketika seseorang berbohong, adrenalin di tubuh nya akan meningkat. Peningkatan hormon adrenalin akan membuat pembuluh darah kapiler membesar dan hidung menjadi terasa gatal." Dhyrga menarik sudut bibirnya.

"Hah, ..." Kembali Queen berkedip polos.

"Aku lupa Tuan muda Gaga pasti bukan orang biasa, dia saja sempat kuliah di luar negeri, dia juga kerjanya berdasi, punya teman guru, kalau bukan dosen, pasti kerjanya psikologi kan?"

Plik.... Dhyrga menjentik jari tepat di depan wajah Queen hingga tersentak kaget. "Kenapa melamun?" Cecar nya.

Queen menggeleng. "Murni cuma, ... cuma, ... gugup saja, ... wajah Tuan muda terlalu de-dekat dengan Murni."

What???

Dhyrga baru tersadar dengan kedekatan mereka yang begitu tipis, bahkan wangi napas gadis itu saja mampu dia rasakan kedamaian nya.

Sejenak hening. Queen dan Dhyrga terdiam, silih berganti mereka menikmati masing- masing lawan tatapannya.

Mata bertemu mata, begitu intens, semakin lama beradu pandang keduanya kian menyelam, bahkan Dhyrga hampir terhanyut untuk memiringkan kepala memangkas jarak agar lebih dekat lagi.

"Tuan!" Queen mundur lalu berseru nyaring membuat Dhyrga menegakkan kembali berdirinya.

"Hmm." Hampir saja bibir mereka bertaut.

"Ya Tuhan Dhyrga, apa kau gila? Hanya karena Murni mirip dengan Queen lalu kau berfantasi liar."

"Tuan ada apa kemari tengah malam begini?" Queen memutus canggung di antara mereka.

Dhyrga tersenyum lebar. "Aku mau, ..." Dhyrga melangkah maju sementara Queen mundur.

Mata bulat Queen fokus pada kedua tangan Dhyrga yang melerai satu persatu kancing kemeja putih miliknya. "Ma, mau apa Tuan?" Curiganya. Queen menyilang kedua tangan ke depan dadanya.

Senyum seringai pun terbit menghiasi wajah tampan sang Tuan muda, sejenak Queen berekreasi dengan pikirnya.

Adegan ini seperti adegan-adegan film yang sering Queen bintangi. Alurnya mudah tertebak, sudah pasti setelah ini Gaga mau menyentuhnya. Seperti cerita tuan muda yang jatuh cinta pada pembantu cantik nya.

"Ja, jangan kurang ajar Tuan." Queen mundur dengan langkah patah-patah, masih ragu sebelum kemudian ia terduduk di atas ranjang berukuran king miliknya.

Melihat raut wajah gugup asisten berkacamata tebalnya, Dhyrga seolah ingin mempermainkan gadis itu.

Setelah cukup melerai kancing kemeja, Dhyrga melepas kemejanya kemudian mencondongkan tubuh membuat Queen terpaksa mundur dengan tangan yang meremas kuat sprei merah mudanya.

"Menurut mu, kurang ajar itu seperti apa?" Suara parau Dhyrga cukup seksi untuk di dengar.

Air liur Queen begitu sulit untuk di teguk, matanya melirik tipis tapi sulit beralih.

Sungguh dada bidang pria itu memesona. Ada bulu halus di sana, beringsut ke bawah lagi sudah terlihat perut kotak-kotak nya, melipir ke bawah lagi. OMG, CD pria itu sudah dapat terbaca mereknya.

"Seperti apa definisi lelaki kurang ajar?"

"Se, seperti yang Tuan lakukan ini! Menyingkir dariku!" Queen pukul dada bidang pria itu hingga sedikit menjauh.

"Memang apa yang kamu pikirkan sekarang hmm?" Dhyrga kembali mengikis jarak semakin tipis.

Queen mengacungkan sebelah kakinya. "Murni bisa bela diri loh Tuan, satu tendangan Murni bisa melumpuhkan roket nakal mu!"

Brukk... Dhyrga melemparkan kemeja putihnya, sampai menutup kepala dan wajah cantik asistennya. "Ambil itu!"

Perlahan Queen menarik kemeja Dhyrga dan wajah geram sang Tuan ia dapati. "Apa ini?" Tangannya membetulkan kacamata miliknya.

"Rupanya kamu lupa apa pekerjaan mu di rumah ini hmm? Setrika baju itu, besok pagi-pagi sekali, kemeja itu sudah harus licin!" Titah Dhyrga.

Beberapa saat lalu Dhyrga memang sengaja mencoba kemejanya, yang mana memang masih sangat kusut, kemudian Dhyrga iseng membawanya ke kamar asistennya dan kebetulan belum tertidur.

"Ah? Oh, I, iya, hehe." Queen menyengir. Apa yang barusan dia pikirkan? Buruk sekali rupanya tudingannya.

"Masih berpikir aku kurang ajar hmm?" Dhyrga menekan setiap katanya dengan gestur bibir yang geram.

"Tidak." Geleng Queen menyengir.

Dhyrga berdiri tegak mencekal tangan ke belakang. "Bagus, sekarang kerjakan perintah ku, lalu tidur segera, ingat, besok aku mau sarapan sandwich, juga susu."

Queen mengangguk. "Iya."

"Bye." Dhyrga mengacak kecil rambut poni milik Queen, rupanya mode ramah mulai terdeteksi dari wajahnya yang tersenyum.

"Sampai jumpa besok pagi My assistant." Ucap Dhyrga seraya pergi.

Queen mendelik penuh. "Ya Tuhan, Mammi Daddy, senyum manis Om Om itu, sumpah bikin lumer." Batinnya.

Punggung bidang lelaki itu telah berlalu di balik pintu yang tertutup. Queen menyentuh letak jantung milikinya yang berdetak lebih kerap dari biasanya.

"Om Om ganteng mau dong jadi simpanan mu, kyaaaaa." Queen terkikik geli dengan kelakuan sendiri. "Hihi. Maaf Jee Yeon, sedikit rekreasi nggak papa kali yak." Gumamnya.

Mengingat perintah Gaga, ... Queen bangkit dari duduk, langkahnya menuju ruangan sebelahnya, ruangan yang masih berada satu lingkaran di dalam kamarnya. Ini ruangan khusus untuk dia menyetrika pakaian.

Suasananya seperti walk-in closet. Banyak lemari pakaian dan juga laci nakas kosong.

Setelah menyalakan setrika uap, Queen mengambil botol pewangi spray, kemudian memasukkan gantungan baju pada kemeja putih milik Dhyrga.

Di istana ayahnya Queen memang serba di turuti, tapi menyesuaikan diri dengan tempat dan pekerjaan baru tidak begitu sulit.

Queen sudah memiliki jiwa mandiri sedari masih kecil. Dan Mammi Viona lah yang ikut andil dalam pembentukan watak tangguh nya.

Tidak sia-sia Viona merutuki gadis itu setiap hari, meski arogan kini Queen tumbuh menjadi gadis yang penyayang meski tanpa belaian Krystal selama enam tahun berkisar.

Queen mulai menyemprot dan menggantung kemeja Dhyrga pada tiang dengan senyum manis di bibirnya. Tanpa sadar ingatan bersama Gaga barusan membuat bibirnya melengkung terangkat.

Penuh penghayatan Queen menyentuh kerah kemeja milik Dhyrga. "Mungkin begini kali yak, kalo udah nikah, malem gini masih melek buat, ..."

"Buat apa hmm?" Tanpa menggerakkan kepalanya Queen melirik ke samping, rupanya Gaga yang sangat wangi memeluknya erat dari belakang.

"Kamu tahu Yank, menikah bukan untuk menyeterika baju, tapi melakukan hal lainnya lagi." Dhyrga meraba bagian paha mulus sensitifnya.

"Hal lainnya? Ma, maksud Tuan?"

"Seperti ciuman hangat di pagi hari dan sentuhan lembut sebelum tidur." Bisikan parau Dhyrga menggelitik membuat Queen terpejam.

Queen membuka mata cepat bersamaan dengan datangnya kewarasan yang barusan melayang entah kemana.

Ya Tuhan. Rupanya kalimat Queen terhenti karena bayangan masa depan terlintas begitu saja.

"Sialan, sialan, sialan, kenapa juga Gue berhalusinasi sama Gaga coba? Kenapa bukan wajah Jee Yeon sih? Sialan emang Om Om cakep itu, beraninya merebut posisi Jee Yeon yang mestinya nongkrong di ingatan Gue." Gerutunya kesal.

...Moga kalian sehat selalu 😘😘...

Terpopuler

Comments

unee

unee

AQ takut, murni asli bakalan kemaruk, pngen beneran jadi queen selamanya

2023-12-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Harusnya Dhyrga itu diem dan dengerin dulu,jgn langsung nyerocos gitu,kan jadinya dia bisa ngeles deh..

2023-12-03

0

Zachary

Zachary

😂🤣

2023-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 K a b u r
3 K e m b a r
4 J o o n
5 L I f t
6 G u g u p
7 Makan malam
8 A n e h
9 Sarapan
10 Mengadu
11 Author
12 Dekorasi
13 G o d a
14 C u r i g a
15 G e r u t u
16 P a g i
17 Bertemu
18 S e k s i
19 Kesempatan
20 D N A
21 Healing
22 S e k s i²
23 Ungkapan
24 Rahasia
25 B i o s k o p
26 Terkesiap
27 Putus
28 Mengaku
29 Bingung
30 Menyesal
31 Graduation
32 Tunangan
33 Tunangan²
34 Waktu...
35 Paris
36 Hotel....
37 First....
38 Pagi....
39 Tumbang
40 Curiga....
41 Skandal
42 Menyusul
43 Ketulusan
44 Melamar
45 Mediasi
46 Penghulu?
47 Siyah....
48 Mobil
49 Pagi mereka
50 Kolam
51 Keribetan cewek
52 Resepsi Q & D
53 End musim pertama
54 BC Musim pertama
55 BC musim pertama²
56 BC musim pertama³
57 SLP2 [Boneka]
58 Kampus..
59 Alasan...
60 Motor....
61 Seling kuh....
62 Sinetron
63 Pesta...
64 Le da kan
65 Curhat.....
66 Berakhir...
67 Jomblo...
68 OCD
69 Usulan
70 Sepeda...
71 Lemah
72 Random
73 Bocah kecil
74 Balkon
75 Semut
76 Sikap terbuka
77 Brosur
78 Mencoba gaun
79 Random²
80 Acara
81 Pertama bab satu
82 Pertama bab dua
83 Bis
84 Sakura
85 Pilihan
86 Dukungan
87 Karma
88 Kesekian kalinya
89 Berani
90 Ha MiL
91 Syukuran
92 Kekeuh
93 Rencana
94 Misi
95 Gusar
96 Ngambek
97 Bakso
98 Bakso²
99 Apartemen
100 Semua bahagia
101 Bonus chapter
102 Bonus chapter
103 Bonus chapter
104 Bonus chapter
105 Kata PA
106 KATA PASHA
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pembukaan
2
K a b u r
3
K e m b a r
4
J o o n
5
L I f t
6
G u g u p
7
Makan malam
8
A n e h
9
Sarapan
10
Mengadu
11
Author
12
Dekorasi
13
G o d a
14
C u r i g a
15
G e r u t u
16
P a g i
17
Bertemu
18
S e k s i
19
Kesempatan
20
D N A
21
Healing
22
S e k s i²
23
Ungkapan
24
Rahasia
25
B i o s k o p
26
Terkesiap
27
Putus
28
Mengaku
29
Bingung
30
Menyesal
31
Graduation
32
Tunangan
33
Tunangan²
34
Waktu...
35
Paris
36
Hotel....
37
First....
38
Pagi....
39
Tumbang
40
Curiga....
41
Skandal
42
Menyusul
43
Ketulusan
44
Melamar
45
Mediasi
46
Penghulu?
47
Siyah....
48
Mobil
49
Pagi mereka
50
Kolam
51
Keribetan cewek
52
Resepsi Q & D
53
End musim pertama
54
BC Musim pertama
55
BC musim pertama²
56
BC musim pertama³
57
SLP2 [Boneka]
58
Kampus..
59
Alasan...
60
Motor....
61
Seling kuh....
62
Sinetron
63
Pesta...
64
Le da kan
65
Curhat.....
66
Berakhir...
67
Jomblo...
68
OCD
69
Usulan
70
Sepeda...
71
Lemah
72
Random
73
Bocah kecil
74
Balkon
75
Semut
76
Sikap terbuka
77
Brosur
78
Mencoba gaun
79
Random²
80
Acara
81
Pertama bab satu
82
Pertama bab dua
83
Bis
84
Sakura
85
Pilihan
86
Dukungan
87
Karma
88
Kesekian kalinya
89
Berani
90
Ha MiL
91
Syukuran
92
Kekeuh
93
Rencana
94
Misi
95
Gusar
96
Ngambek
97
Bakso
98
Bakso²
99
Apartemen
100
Semua bahagia
101
Bonus chapter
102
Bonus chapter
103
Bonus chapter
104
Bonus chapter
105
Kata PA
106
KATA PASHA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!