G u g u p

Dhyrga Miller tertarik pada Murni?

Yang benar saja, Queen calon istrinya sangat mempesona, tiada satupun gadis yang mampu mengalihkan rasa tulus Dhyrga pada Queen.

Pertemuannya bersama Queen sepuluh tahun lalu masih terngiang dalam angan. Seberapa pun ia mengenal sisi buruk Queen tak membuat Dhyrga berpaling darinya.

Dhyrga menyukai Queen sudah dari masih anak-anak. Kelucuan gadis itu memiliki daya tarik yang berbeda.

Entah lah, rasa itu tidak mampu ia tepis, rasa itu masih setia menggelayuti bahkan setelah bertahun- tahun lamanya tak bersua.

Klik.....

Pandangan mata Dhyrga menatap ke arah layar ponsel miliknya. Ada pesan teks dari Tuan Camer. Gegas Dhyrga membukanya.

📩 "Dhyrga, kalau tidak sibuk tolong telpon Om?"

Segera Dhyrga menghubungi nomor tersebut. Sedari tadi ia memang sedang menunggu kabar dari Raka Rain. Cemas rasanya ingin tahu bagaimana kabar pujaan hatinya.

Tuuuut......

Setelah beberapa nada sambung terdengar suara Raka pun ikut menyusul.

📞 "Malam Dhyrga."

Dhyrga tersenyum, di depan sana Rachel menatapnya penasaran. "Malam Om. Bagaimana kabar Queen Om? Dia sudah di ketemukan kan?"

📞 "Sudah Dhyrga. Maaf Queen sudah mengecewakan mu. Om janji akan atur pertemuan kalian kembali, tapi untuk beberapa bulan ke depan, Queen belum bisa kamu temui dulu."

"Kenapa memangnya?" Dhyrga mengerut kening.

📞 "Queen hilang ingatan Dhyrga."

"Hah?" Dhyrga berdiri tegak saking terkejutnya, hidup ini benar-benar panggung sandiwara. "Hilang ingatan?" Kabar buruk apa lagi ini?

📞 "Yah, begitulah. Sebenarnya Om juga tidak mengerti apa penyebabnya, karena dokter tidak menemukan bekas benturan apa pun di tubuhnya terutama di bagian kepalanya. Om harap, Dhyrga mau sabar menunggu Queen sampai sehat kembali."

Dhyrga duduk perlahan. "Baiklah. Pasti Dhyrga tunggu." Masih ada guratan kecewa yang tersisa di wajah tampannya, tapi mungkin Queen terlalu dini untuk menerima perjodohan.

📞 "Sekali lagi, terima kasih atas pengertiannya Dhyrga, Om masih berharap kalian berjodoh dan menjadi pasangan hidup yang sejati."

"Aamiin."

"Bagaimana?" Rachel bertanya setelah sang Tuan menutup teleponnya.

Dhyrga menggeleng. "Queen belum bisa di temui, sepertinya dia masih trauma, dia sampai mengalami geger otak ringan setelah rencana pertemuan itu. Entah lah, aku jadi merasa bersalah." Lirihnya.

Rachel tertawa. "Kenapa aku merasa, dia menolak mu Bos?"

"Apa menurutmu ada gadis yang berani menolak ku?" Dhyrga menghunus tatapan tidak terima.

"Tidak banyak yang menolak, tapi ada, contohnya Queen." Rachel tergelak renyah di atas kesengsaraan sang Tuan.

Dhyrga hanya mendengus kesal. Sepertinya Queen memang gadis yang sedikit pembangkang. Tapi apa pun resikonya Dhyrga mantap menjadikan Queen istri.

"Aku lapar Bos." Rachel memegangi perutnya sembari menoleh ke kanan dan kiri. "Apa Murni sudah membuat makanan Bos?"

"Kamu pesan saja dari restoran, dia mungkin butuh waktu lama untuk mandi. Aku juga sudah sangat lapar, sekalian pesan untuk anak itu juga." Titahnya.

"Ok." Angguk Rachel. Tangannya meraih ponsel untuk memesan makanan siap antar.

...❇️❇️❇️❇️❇️...

^^^Di lain tempat.^^^

Kamar yang di dominasi warna merah muda ini sudah mirip seperti kamar milik putri kerajaan. Gorden tinggi menjulang, hiasan langit-langit ala princess, bantal karakter lucu terpajang di setiap sisi sofa.

Kamar mandi yang bisa untuk bermain bola juga terdapat di sisi tempat.

Ruangan khusus pakaian yang berada di ujung tempat luasnya lebih dari pada ruangan tidurnya. Beraneka ragam busana lucu menggemaskan sekarang bisa Murni nikmati.

Sepatu, tas, aksesoris semua milik Queen menjadi miliknya. Ponsel mahal Queen menjadi ponselnya. Ini mengagumkan.

Saking tidak percayanya dia bisa menjadi artis papan atas dan putri Tuan crazy rich yang memiliki dua adik tampan nan rupawan.

Siang tadi Murni sempat pingsan. Entah ketiban rezeki atau musibah, yang pasti saat ini Murni harus berperan sebagai Queen dengan baik.

Bahkan mulai Minggu depan dokter sudah membolehkan Queen masuk sekolah.

Karena menurut dokter, ingatan Queen yang hilang tidak cukup serius, ini hanya bagian dari shock saja. Maka, akan lebih baik jika Queen langsung di hadapkan pada kebiasaan sehari-hari nya agar lebih cepat pulih semula.

Murni duduk bersandar di atas ranjang empuk milik Queen. Sementara di sisi ranjang Raja adik kandung Queen yang super genius menatap bingung wajah asing sang Noona.

"Nuna beneran nggak inget sama Raja? Nuna masih sering hilang ingatan gitu?" Bocah tampan itu bertanya penasaran.

Queen kakaknya ratu sejagad dalam dunia akting, mungkin saja ini juga bagian dari akting Queen supaya tidak jadi di jodohkan dengan Dhyrga Miller.

Buktinya dokter tidak bisa menemukan benturan apa pun di tubuhnya. Mustahil jika sampai hilang ingatan. Raja sangat menjunjung tinggi realita yang ada.

"Tidak semua, Nuna masih bisa mengingat tentang kita kok, hanya sedikit yang Nuna lupakan." Sanggah Murni.

Hilang ingatan bukan maksud tujuannya, Murni lebih memilih itu karena tidak mau terus menerus di cecar pertanyaan oleh Raka Rain.

"Oh. jadi enggak parah kan?" Tanya Raja kembali dan di jawab dengan anggukan kepala Murni.

"Raja masih ada PR, sekarang Nuna sama Oppa Joon." Setelah mendengar suara langkah kaki Joon, Raja pamit undur diri.

Murni menggeleng, berdua bersama pemuda setampan Joon Murni gugup. "Eh, Raja, emmh, mau kemana?" Tanyanya mencoba menghalangi.

"Kamar."

"Kenapa tidak di sini saja? Nuna mau di temani. Jangan biarkan Nuna sendiri." Kata Murni menghiba.

Raja menarik sudut bibirnya. Menurutnya Queen terlalu berlebihan. "Biasanya Nuna suka sekali ngusir Raja. Kenapa sekarang minta di temani? Aneh. Raja mau belajar. Kalo di sini berisik denger kalian ngobrol pasti." Bocah tampan itu merosot turun dari ranjang Queen kemudian keluar dari kamar tanpa peduli apapun lagi.

"Aduh." Murni menepuk jidat. Penyakit gemetarnya kumat saat Joon mendekati.

"Nuna kenapa?" Joon duduk tepat di hadapan Murni sementara gadis itu segera bangkit dan berusaha menghindari.

Brukkk!

Sayangnya kaki Murni tersandung sepatu Joon dan jatuh tersungkur.

Mengenaskan memang, dia bahkan tidak bisa memilih posisi yang baik untuk terjatuh di depan pemuda tampan.

"Aw, ..." Murni meringis tubuhnya seolah lemas tak mampu berdiri, sakit sih tidak seberapa, malu rasanya untuk bangkit hingga ia hanya pasrah menelungkup di lantai dengan posisi konyolnya.

Bukannya menolong, Joon terkikik geli. "Nuna kenapa sih hah?" Dia berjongkok di sisi Murni, melongok wajah konyol Murni yang masih melekat pada lantai marmer. "Nuna lapar?" Tanyanya lagi.

"T-tidak, aku tidak apa-apa." Sanggah Murni gugup dan selalu tebata.

"Sekarang bangun, biar Joon yang pijit kaki Nuna."

"T-tidak!" Sontak Murni bangkit dengan gerakan seperti uler keket. Seketika itu juga Murni memasang kuda-kuda.

Joon tertawa geli, sungguh gerakan Murni menggelitik. "Ya Tuhan Nuna, apa itu dance terbaru mu?"

"Jangan sentuh aku, sekarang keluar, keluar!" Murni mendorong Joon keluar dari kamar meski penolakan sempat di lakukan oleh Joon tapi akhirnya dia berhasil mengusir pemuda tampan calon CEO JM company itu.

"Nuna!"

Brakkk!

Pintu tertutup.

"Huuuff!" Napas lega pun terdengar seketika.

"Aku menyukai menjadi Queen, ini seperti mimpi, tapi satu yang tidak bisa aku kendalikan, berdekatan dengan Joon."

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

bingung...mau komen akuh thor...

2024-02-09

2

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

mau nolong gmn, gadis bar2 jd aneh jd bengek sendiri /Curse/

2023-12-06

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

ada aja akalnya

2023-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 K a b u r
3 K e m b a r
4 J o o n
5 L I f t
6 G u g u p
7 Makan malam
8 A n e h
9 Sarapan
10 Mengadu
11 Author
12 Dekorasi
13 G o d a
14 C u r i g a
15 G e r u t u
16 P a g i
17 Bertemu
18 S e k s i
19 Kesempatan
20 D N A
21 Healing
22 S e k s i²
23 Ungkapan
24 Rahasia
25 B i o s k o p
26 Terkesiap
27 Putus
28 Mengaku
29 Bingung
30 Menyesal
31 Graduation
32 Tunangan
33 Tunangan²
34 Waktu...
35 Paris
36 Hotel....
37 First....
38 Pagi....
39 Tumbang
40 Curiga....
41 Skandal
42 Menyusul
43 Ketulusan
44 Melamar
45 Mediasi
46 Penghulu?
47 Siyah....
48 Mobil
49 Pagi mereka
50 Kolam
51 Keribetan cewek
52 Resepsi Q & D
53 End musim pertama
54 BC Musim pertama
55 BC musim pertama²
56 BC musim pertama³
57 SLP2 [Boneka]
58 Kampus..
59 Alasan...
60 Motor....
61 Seling kuh....
62 Sinetron
63 Pesta...
64 Le da kan
65 Curhat.....
66 Berakhir...
67 Jomblo...
68 OCD
69 Usulan
70 Sepeda...
71 Lemah
72 Random
73 Bocah kecil
74 Balkon
75 Semut
76 Sikap terbuka
77 Brosur
78 Mencoba gaun
79 Random²
80 Acara
81 Pertama bab satu
82 Pertama bab dua
83 Bis
84 Sakura
85 Pilihan
86 Dukungan
87 Karma
88 Kesekian kalinya
89 Berani
90 Ha MiL
91 Syukuran
92 Kekeuh
93 Rencana
94 Misi
95 Gusar
96 Ngambek
97 Bakso
98 Bakso²
99 Apartemen
100 Semua bahagia
101 Bonus chapter
102 Bonus chapter
103 Bonus chapter
104 Bonus chapter
105 Kata PA
106 KATA PASHA
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pembukaan
2
K a b u r
3
K e m b a r
4
J o o n
5
L I f t
6
G u g u p
7
Makan malam
8
A n e h
9
Sarapan
10
Mengadu
11
Author
12
Dekorasi
13
G o d a
14
C u r i g a
15
G e r u t u
16
P a g i
17
Bertemu
18
S e k s i
19
Kesempatan
20
D N A
21
Healing
22
S e k s i²
23
Ungkapan
24
Rahasia
25
B i o s k o p
26
Terkesiap
27
Putus
28
Mengaku
29
Bingung
30
Menyesal
31
Graduation
32
Tunangan
33
Tunangan²
34
Waktu...
35
Paris
36
Hotel....
37
First....
38
Pagi....
39
Tumbang
40
Curiga....
41
Skandal
42
Menyusul
43
Ketulusan
44
Melamar
45
Mediasi
46
Penghulu?
47
Siyah....
48
Mobil
49
Pagi mereka
50
Kolam
51
Keribetan cewek
52
Resepsi Q & D
53
End musim pertama
54
BC Musim pertama
55
BC musim pertama²
56
BC musim pertama³
57
SLP2 [Boneka]
58
Kampus..
59
Alasan...
60
Motor....
61
Seling kuh....
62
Sinetron
63
Pesta...
64
Le da kan
65
Curhat.....
66
Berakhir...
67
Jomblo...
68
OCD
69
Usulan
70
Sepeda...
71
Lemah
72
Random
73
Bocah kecil
74
Balkon
75
Semut
76
Sikap terbuka
77
Brosur
78
Mencoba gaun
79
Random²
80
Acara
81
Pertama bab satu
82
Pertama bab dua
83
Bis
84
Sakura
85
Pilihan
86
Dukungan
87
Karma
88
Kesekian kalinya
89
Berani
90
Ha MiL
91
Syukuran
92
Kekeuh
93
Rencana
94
Misi
95
Gusar
96
Ngambek
97
Bakso
98
Bakso²
99
Apartemen
100
Semua bahagia
101
Bonus chapter
102
Bonus chapter
103
Bonus chapter
104
Bonus chapter
105
Kata PA
106
KATA PASHA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!