Kesempatan

Dhyrga melangkah mundur, tatkala sebelah tangan Queen meraih dinding kolam.

Di tepi kolam sana Queen menyembulkan kepalanya bahkan membusungkan dadanya setelah berbalik menyandar pada tubir kolam.

Saliva tercekat begitu sulit melewati tenggorokan, Dhyrga berdiri di sudut tempat, matanya masih setia menyaksikan betapa indahnya makhluk Tuhan satu ini.

Queen memakai celana pendek ketat dan kaos tanpa lengan yang masih sanggup memperlihatkan belahan dadanya.

Terlihat Queen menata napas yang masih terengah-engah, ia mengayuh air dan mengarahkan pada dadanya yang bulat, padat, indah, dengan ukuran pas. Gadis itu definisi seksi yang sesungguhnya.

Lama Dhyrga termenung, kini Queen naik ke lantai meraih handuk segi panjang dari atas kursi malas yang teronggok di sisi kolam.

Tubuh mungil itu mulus tanpa celah meski gelap warna kulitnya. Justru terlihat eksotis karena membalut lekukan raga yang seksi.

Surai yang basah Queen keringkan dengan sedikit memiringkan kepalanya. Lalu beralih pada lengan, kaki dan bagian dadanya.

Di tempatnya Dhyrga masih terpana atas kemolekan yang dia lihat malam-malam begini. Kagum, sudah cukup pasti.

Queen memeriksa jam di layar ponselnya, ia bergumam dengan suara sedang hingga Dhyrga pun dapat mendengar.

"Uaaahhh, udah mau jam setengah sepuluh saja nih," Queen menghela napas. "Jadi harus masak makan malam enggak dong? Tapi nggak usah deh. Kan Tuan muda lagi makan malam sama pacarnya."

Dhyrga memang berpesan agar tidak perlu menunggu, karena akan pulang jam 10 malam ini. Mungkin itu alasan Queen berani berenang di kolam milik majikannya.

Queen membalut tubuh rampingnya dengan handuk segi panjang, melangkah menuju pintu masuk ruang tengah "Sebelum Tuan muda pulang Gue sudah harus berpakaian rapi."

Prakkkk.....

"Aw!" Queen terpeleset dan terjatuh, pantatnya terbentur lantai dan itu sangat menyakitkan. Bibirnya terbuka, meringis bahkan mengerang kesakitan. "Aaa, sakit Daddy!"

"Sial!" Tentu saja Dhyrga tak mampu menahan diri untuk tidak menolongnya. Dhyrga melangkah cepat menghampiri gadis itu, yang mana membuat Queen terperanjat.

"Tu-tuan!" Queen menutup mata, dia ingat benar matanya masih polos tanpa kontak lensa. "Jangan mendekat!" Pekiknya.

Bukan Dhyrga jika menurut, ia tetap mendekati bahkan berjongkok tepat di sisi gadis itu. "Sudah ku bilang, hati-hati! Kenapa ceroboh mu tidak juga hilang?" Rutuk nya.

"Kan Murni bilang. Tuan jangan mendekat, pergi!" Queen memukuli pundak pria itu dengan mata yang terpejam.

"Gimana bisa? Kamu butuh pertolongan!"

"Enggak!" Queen mencoba bangkit tapi kakinya terasa melintir. "Hiks Daddy."

"Kaki mu terkilir hmm?" Dhyrga tak kalah panik, dia perhatikan lagi pergelangan kaki mungil Queen yang kian memerah.

"Kayaknya gitu deh, hiks, ..." Keluh Queen masih dengan mata yang ia tutup rapat-rapat.

"Aku gendong kamu sampai kamar." Ajak Dhyrga.

Queen meronta. "Nggak mau!"

Tanpa peduli kata warning dari Queen, Dhyrga meringkus raga mungil gadis itu membawanya masuk ke ruang tengah.

"Turunkan Murni!"

"Diam atau kita jatuh sama-sama!".

Queen merem seketat mungkin. Tak mau terjatuh, pada akhirnya tangan miliknya merengkuh leher Dhyrga.

Tiada ingin di lihat iris birunya, Queen mensejajarkan kepala pada telinga Dhyrga.

Dhyrga tersenyum tanpa suara, rupanya perlakuan gadis itu menggemaskan baginya.

"Dari kapan Tuan di sini hah?" Queen menepuk punggung Dhyrga keras.

"Sudah setengah jam yang lalu."

"Apa?" Queen melotot, meremas punggung Dhyrga geram.

"Kenapa?"

"Kenapa tidak bilang?" Teriak Queen tak terima.

"Apa ada aturan seperti itu untuk pemilik rumah?"

"Tapi setidaknya Tuan, ..."

"Apa?" Sela Dhyrga.

Mata Queen kembali mendelik saat menyadari sesuatu. "Apa Tuan mengintip ku dari tadi hah?"

"Hmm."

"Mesum!" Pukulan beberapa kali mengenai punggung dan pundak Dhyrga.

Dhyrga terkekeh geli. "Diam atau kita terjatuh!" Langkah sudah menuju mini lift.

"Sakit." Queen peluk Dhyrga setelah lelah memukulinya.

"Makanya diam dan menurut!" Pekik Dhyrga. Queen pun pasrah, meski mesum tapi sepertinya Dhyrga bukan orang yang perlu dia takuti.

"Open the door!" Kata kunci yang Dhyrga perintahkan untuk membuka pintu mini lift miliknya. Jika tidak dengan tombol, dia cukup menyuarakan perintah maka semua mesin di dalam Penthouse ini akan menuruti.

Dhyrga masuk lift, "Second floor." Perintahnya lagi sembari membalikkan badan menunggu terbukanya pintu kembali.

Netra nakal lelakinya mengerling kecil pada kedua gundukan lembut nan hangat yang hampir bertautan dengan jakunnya.

Dhyrga laki-laki normal yang sudah matang, mendapat suguhan benda seksi seperti ini tentu membuatnya meneguk ludah.

Queen yang merasakan gerakan jakun Dhyrga menjadi sadar akan sesuatu. "Apa Tuan mesum?" Tanyanya yang di jawab dengan gelak samar pria tinggi itu.

"Dengar, jangan coba macam-macam padaku! Murni bisa bela diri. Murni bisa datengin polisi sekarang juga kalo Murni mau!"

Sementara Queen meracau, Dhyrga melangkah keluar dari mini lift setelah pintu terbuka.

"Tuan, kau mendengar ku?" Queen pukul kembali punggung Dhyrga geram.

"Hmm."

"Ham hem ham hem... ngomong!"

"Buka pintunya." Keduanya sudah berada di depan pintu kamar.

Queen merem lalu meraih handle pintu kamar miliknya. Dhyrga membantu mendorongnya dengan satu kaki sebelum kemudian ia masuk ke dalam.

Di atas ranjang king size yang di balut sprei merah muda. Dhyrga menurunkan perlahan gadis itu. Wajah Queen yang meringis membuat Dhyrga tak ingin pergi dari tempat itu.

"Sekarang keluar!" Pinta Queen. "Hiks." Kakinya terkilir tentu saja masih terasa sakit.

"Kaki mu butuh pertolongan Murni."

"Tidak perlu, di oles krim saja cukup." Queen tak mau membuka matanya, atau penyamarannya terbongkar.

"Kenapa keras kepala sekali kamu ini." Dhyrga melirik ke arah paha mulus Queen, akhirnya selimut tebal dia raih untuk menutupinya.

Takut juga jika sampai tergoda dan khilaf menerkamnya. "Sekarang diam, biar aku luruskan kaki mu."

"Tidak perlu, cukup berikan Murni krim saja."

Krekkk....

"Aaaaaaa!" Queen memekik keras setelah tiba-tiba saja Dhyrga mrngedut kakinya.

Dhyrga terkekeh geli melihat ekspresi wajah menggemaskan asistennya. "Sudah tidak sakit kan hmm?" Tanyanya.

"Hiks, tapi barusan sangat sakit." Queen memukuli Dhyrga dengan bantal guling nya.

"Sekarang gimana?"

Perlahan Queen menggerakkan kakinya ke kanan dan kiri bahkan berputar, cukup nyaman. "Ini sudah tidak sakit Tuan, makasih." Ucapnya.

"Kenapa merem begitu? Tatap aku Murni!"

"Nggak mau!" Geleng Queen cepat.

"Why?"

"Pokoknya nggak mau! Sekarang Tuan pergi, biar Murni ganti baju!" Tak mau secuil pun Queen membuka matanya.

Dhyrga tersenyum menipiskan jarak di antara mereka. Dia amati setiap lekukan wajah gadis itu. Meski gelap kulit Queen, tak lekas di pungkiri bahwa kecantikan itu hakiki.

Tak mendengar suara apa pun, Queen meraba sesuatu di hadapannya. "Tuan."

"Hmm?"

"Kenapa masih di sini?" Teriak Queen.

Tergelak renyah Dhyrga menarik selimut menutupi kepala gadis itu. "Cempreng!"

"Hayys!" Queen berdecak kesal membuka kembali selimutnya. Matanya mulai ia buka satu persatu, menatap punggung bidang lelaki itu. Baru saja damai hatinya, Dhyrga kembali membalik tubuh.

"Ganti baju, aku tunggu di bawah."

"Iya iya!" Teriak Queen lagi. Ya Tuhan, kenapa sulit sekali Dhyrga keluar dari kamar ini.

Dhyrga keluar menutup pintu lalu Queen mendengus. "Untung ganteng, kalo enggak, hiiiihhhhhhh!" Tangannya mengepal geram bahkan giginya menggertak.

Queen bangkit dari duduk, rupanya kakinya sudah benar-benar tidak terasa nyeri lagi.

"Tunggu, ..." Queen berasumsi.

"Kalo Tuan muda bisa semudah itu nyembuhin kaki terkilir Gue, ngapain harus bawa Gue ke kamar coba? Kenapa nggak di sembuhin dari masih di kolam?" Rutuk nya.

Queen menggeleng ringan. "Wah wah, dia menggunakan kesempatan dalam kesempitan rupanya!"

📣 Karena byk yg menyinggung masalah losion anti air, dan berasa aneh bin kurang percaya, nih Pasha kasih fotonya, kalian kurang jauh mainnya.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

klo kita mau berwudhu...tpi masih pake lotion itu...sah ga ya thor

2024-02-10

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

berenang bs pake softlens?

2023-12-06

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

si Dhyrga ga curiga apa si Murni pake kolam renangnya tuh,,,

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 K a b u r
3 K e m b a r
4 J o o n
5 L I f t
6 G u g u p
7 Makan malam
8 A n e h
9 Sarapan
10 Mengadu
11 Author
12 Dekorasi
13 G o d a
14 C u r i g a
15 G e r u t u
16 P a g i
17 Bertemu
18 S e k s i
19 Kesempatan
20 D N A
21 Healing
22 S e k s i²
23 Ungkapan
24 Rahasia
25 B i o s k o p
26 Terkesiap
27 Putus
28 Mengaku
29 Bingung
30 Menyesal
31 Graduation
32 Tunangan
33 Tunangan²
34 Waktu...
35 Paris
36 Hotel....
37 First....
38 Pagi....
39 Tumbang
40 Curiga....
41 Skandal
42 Menyusul
43 Ketulusan
44 Melamar
45 Mediasi
46 Penghulu?
47 Siyah....
48 Mobil
49 Pagi mereka
50 Kolam
51 Keribetan cewek
52 Resepsi Q & D
53 End musim pertama
54 BC Musim pertama
55 BC musim pertama²
56 BC musim pertama³
57 SLP2 [Boneka]
58 Kampus..
59 Alasan...
60 Motor....
61 Seling kuh....
62 Sinetron
63 Pesta...
64 Le da kan
65 Curhat.....
66 Berakhir...
67 Jomblo...
68 OCD
69 Usulan
70 Sepeda...
71 Lemah
72 Random
73 Bocah kecil
74 Balkon
75 Semut
76 Sikap terbuka
77 Brosur
78 Mencoba gaun
79 Random²
80 Acara
81 Pertama bab satu
82 Pertama bab dua
83 Bis
84 Sakura
85 Pilihan
86 Dukungan
87 Karma
88 Kesekian kalinya
89 Berani
90 Ha MiL
91 Syukuran
92 Kekeuh
93 Rencana
94 Misi
95 Gusar
96 Ngambek
97 Bakso
98 Bakso²
99 Apartemen
100 Semua bahagia
101 Bonus chapter
102 Bonus chapter
103 Bonus chapter
104 Bonus chapter
105 Kata PA
106 KATA PASHA
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pembukaan
2
K a b u r
3
K e m b a r
4
J o o n
5
L I f t
6
G u g u p
7
Makan malam
8
A n e h
9
Sarapan
10
Mengadu
11
Author
12
Dekorasi
13
G o d a
14
C u r i g a
15
G e r u t u
16
P a g i
17
Bertemu
18
S e k s i
19
Kesempatan
20
D N A
21
Healing
22
S e k s i²
23
Ungkapan
24
Rahasia
25
B i o s k o p
26
Terkesiap
27
Putus
28
Mengaku
29
Bingung
30
Menyesal
31
Graduation
32
Tunangan
33
Tunangan²
34
Waktu...
35
Paris
36
Hotel....
37
First....
38
Pagi....
39
Tumbang
40
Curiga....
41
Skandal
42
Menyusul
43
Ketulusan
44
Melamar
45
Mediasi
46
Penghulu?
47
Siyah....
48
Mobil
49
Pagi mereka
50
Kolam
51
Keribetan cewek
52
Resepsi Q & D
53
End musim pertama
54
BC Musim pertama
55
BC musim pertama²
56
BC musim pertama³
57
SLP2 [Boneka]
58
Kampus..
59
Alasan...
60
Motor....
61
Seling kuh....
62
Sinetron
63
Pesta...
64
Le da kan
65
Curhat.....
66
Berakhir...
67
Jomblo...
68
OCD
69
Usulan
70
Sepeda...
71
Lemah
72
Random
73
Bocah kecil
74
Balkon
75
Semut
76
Sikap terbuka
77
Brosur
78
Mencoba gaun
79
Random²
80
Acara
81
Pertama bab satu
82
Pertama bab dua
83
Bis
84
Sakura
85
Pilihan
86
Dukungan
87
Karma
88
Kesekian kalinya
89
Berani
90
Ha MiL
91
Syukuran
92
Kekeuh
93
Rencana
94
Misi
95
Gusar
96
Ngambek
97
Bakso
98
Bakso²
99
Apartemen
100
Semua bahagia
101
Bonus chapter
102
Bonus chapter
103
Bonus chapter
104
Bonus chapter
105
Kata PA
106
KATA PASHA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!