S e k s i

📞 "Sayang, sebenernya ada apa hmm?" Dengan bahasa Korea campuran Indonesia Jee Yeon bertanya lewat panggilan telepon.

Di jam istirahat Queen memanfaatkan waktu luang untuk menelepon kembali kekasihnya tentunya setelah menyelesaikan makan siang di kantin sekolah.

"Kemaren sudah Queen kasih tahu kan, Oppa jangan ke Indonesia dulu, Queen belum bisa ketemu secara langsung." Setelah dua tahun berhubungan dengannya Jee Yeon bisa berbahasa Indonesia.

📞 "Hekm." Terdengar tawa samar dari seberang sana, sekarang Queen dapat membayangkan bagaimana ekspresi geram Jee Yeon.

📞 "Kemarin bukannya kita baik-baik Yank, kemarin sikap mu baik, ramah, sopan, lembut, baru dua hari saja nggak ketemu arogan kamu sudah kumat lagi rupanya. Kapan berubahnya sih hmm? Selalu marah-marah nggak jelas!"

"Oppa protes sekarang?"

📞 "Bukan begitu Sayang, coba mengerti sedikit pacar mu. Barusan saja PH kasih aku teguran gara-gara pergi ke Indonesia tanpa pamit, aku capek sama sikap kekanakan mu, kemarin kamu minta ketemu, sudah aku bela-belain kabur ke Indonesia ninggalin syuting demi kamu, sekarang kamu begini." Dialek cadel Jee Yeon masih cukup ketara.

"Minta ketemu?" Queen mengerut kening mendengar pernyataan itu.

📞 "Sayang amnesia?"

Brukkk....

Kacamata tebal Queen terjatuh, seseorang dengan sengaja menabraknya.

Kraakkk....

Remuk bubuk kacamata itu berkeping-keping jadinya setelah tapak sepatu sekolah kepunyaan Hera menginjak dengan gerakan berputar.

Mata Queen beralih pada gadis berpawakan gemuk itu. "Aduh, maaf Murni, Gue sengaja." Ledekan yang terdengar menyebalkan bagi Queen. Rupanya Hera N the Genk berdiri menantang dirinya kembali.

Sudah enak hidup di lingkungan konglomerat, sekarang dia harus menjadi Murni dan berurusan dengan gadis tengil ini.

"Belum kapok kalian cari gara-gara ke Gue?" Queen menepuk pipi Hera pelan. Tak ada ekspresi takut, Queen santai menghadapi itu.

📞 "Sayang, Queen, halo." Queen mematikan sambungan telepon Jee Yeon secara sepihak, jika tahu kejadian ini, Jee Yeon pasti berceramah lagi. Jangan arogan lah, jangan sok jagoan lah dan lain sebagainya.

"Hahaha." Pertanyaan Queen di jawab dengan gelak tawa yang mencibir oleh ke lima gadis itu. "Kapok? Gila kali? Guru ajah capek bilangin kita, apa lagi Lo kunyuk!"

Hera menoyor kepala Queen dan lekas di tepis. "Jangan macem-macem Lo!" Hera maju lalu Queen membalik tubuh gadis itu dengan kedua tangan. "Ahh!"

Dorongan Queen membuat Hera terhuyung pada tubuh gerombolan temannya. "Sialan!"

Brakkk...

Satu gadis yang baru akan menyerangnya sudah terjedot tembok akibat gerakan penyerangan Queen yang tak dapat mereka tebak.

"Cupu!"

"Apa? Berani melangkah, Gue, ..." Queen baru mengangkat tangan gadis itu sudah urung dan menurunkan pandangan.

"Minggir!" Acuh saja Queen melewati gadis- gadis itu. Barusan Jee Yeon membuatnya naik pitam, anak-anak itu menyulut emosinya kembali.

Hera N the Genk tentu hanya mendengus, rupanya Murni benar-benar sudah memiliki keberanian dan juga kekuatan.

"Murni." Seorang gadis memapas jalan Queen. Ia menoleh dengan raut datar, masih terbawa marah pada Jee Yeon kekasihnya. "Apa?" Juteknya.

"Ini ada titipan minuman, dari Ka Arnold." Queen melirik nametag di dada gadis itu bertuliskan Febie.

"Siapa Arnold?"

"Ketua OSIS kita, tuh orangnya." Febie mengarahkan pandangan pada segerombolan pemuda tampan di sudut tempat.

Queen mengikuti arah pandang gadis itu, di lihat dari sudut manapun Arnold pemuda paling tampan di antara lainnya. "Ya Tuhan, apa lagi ini?" Batinnya.

"Bilangin, Gue nggak haus." Queen pergi setelah mengatakan itu.

"Hah?" Febie di buat terperangah. Baru ada siswi yang berani menolak pemberian ketua OSIS ganteng di sekolah ini.

Terlihat Queen sudah tenggelam di balik pintu ruang kelas, sementara pemuda tampan bernama lengkap Arnoldus Reynolds itu mengerutkan keningnya heran.

"Jiaaaaaahhh! minuman Arnold di tolak Murni Gaiss." Dodit tergelak renyah bersamaan dengan pemuda lainnya. DI sekitar mereka para siswi juga tertawa.

Seorang Arnold yang terkenal seantero jagat raya, di tolak mentah-mentah oleh Murni si gadis berkacamata.

"Sial!" Umpat Arnold.

"Lagian Lo anak konglomerat masa deketin cewek pake minuman sih, ajak nonton, kasih jajan eskrim, percaya deh, di bioskop pasti mau di pegang-pegang Ar." Saran dari Teguh.

"Mau Gue bantuin deketin Murni nggak hah? Gue jamin Minggu depan kalian jadian." Sambung Danie.

"Nggak perlu!"

Arnold ngeluyur pergi dengan wajah dinginnya. Sempat Arnold mengamati Murni saat jam makan siang tadi. Jujur saja Arnold tertarik dengan keberanian Murni yang baru-baru ini terlihat dominan dari siswi lainnya. Lalu apa ini? Murni menolaknya di depan banyak siswa.

...❇️❇️❇️❇️❇️...

Sore ini Dhyrga membawa Murni berbelanja juga menonton film. Wajah tampannya harus ia tutupi dengan masker hitam saat berada di muka umum.

Tak apa, asal bisa jalan bersama Queen, Dhyrga tak masalah. Beberapa bodyguard pun mengamankan langkah rahasia mereka.

Setelah cukup dengan jalan-jalan. Akhirnya keduanya berakhir di sebuah kursi ruang VVIP restoran fine dining mewah.

Murni dan Dhyrga duduk berhadapan.

Dirga menatap seksama wajah cantik Murni yang cukup identik dengan Queen. Berjam- jam bersama gadis incarannya, Dhyrga belum menemukan rasa nyaman seperti dahulu saat Queen masih berusia 11 tahun.

Seberapa pun dia mencoba nyaman bersama gadis kecil ini, ada sesuatu yang membuat Dhyrga merasa tidak satu arah.

"Baby nggak suka kita jalan begini?" Di sela makan Dhyrga membuka obrolan. Mereka sama-sama memakan salmon salad.

Murni mengalihkan pandangan dari makanan nya. Menatap wajah Dhyrga. "Suka kok." Jawabnya lembut.

"Baby mau kita menikah tahun depan?"

"Hah?" Murni tersentak. Menikah? Itu di luar ranah dia, bagaimana kalau Queen masih mau menolak Dhyrga? Murni diam saja pada akhirnya.

"Maksud ku, kalau memang Baby belum siap menikah, kita jalani dengan tunangan saja dulu. Sambil saling menyelami sifat masing-masing."

Murni mengangguk. "Queen belum punya jawaban, ini masih terlalu cepat."

"Baiklah, it's ok, slowly Baby." Dhyrga menyentuh tangan lembut gadis itu. "Sekarang lanjutkan makan." Titahnya.

"Iya."

...❇️❇️❇️❇️❇️...

^^^Waktu berlalu.^^^

Tepatnya jam sembilan malam Dhyrga baru sampai di Penthouse miliknya. Napas dia embus kasar.

Keputusan melamar Queen apakah benar? Dhyrga menjadi ragu setelah kencan pertama.

Di perjalanan saja Dhyrga seakan tak bisa fokus menyetir, terus memikirkan bagaimana kelanjutan cerita cintanya bersama sang pujaan.

Sepertinya hatinya telah goyah setelah mengetahui Queen memiliki kekasih selain dirinya.

Yah, ... Setidaknya itu menurutnya sendiri.

Tubuh lelahnya ia campak kan pada sofa krem miliknya. Pandangan mengelilingi seisi ruangan yang kosong. "Murni." Panggil nya.

Tak mendapat satupun jawaban.

Dhyrga bangkit dari duduk, ia menuju mini lift miliknya. Di sela langkahnya, tak sengaja ekor mata mengarah pada kolam renang yang terdapat di balik dinding transparan.

Ada satu ruangan yang di isi dengan kolam renang estetika, Dhyrga tersentil ingin sekali melangkah pergi ke tempat itu.

Kakinya berayun hingga keluar dari ruang tengah. Gemercik air dari kolam luas itu mulai terdengar teratur.

OMG.

Dhyrga terkesima, ia bergeming menatap gerak tubuh kecil seorang gadis berenang dengan cantiknya. Langkahnya terbius, dia berdiri di sisi kolam, masih setia dengan geming.

Keindahan itu seakan membunyikan melodi yang tercipta begitu saja. Orang bilang saat jatuh cinta, manusia seperti bergumul dengan dentingan piano bernuansa romansa.

Tunggu.....

Punggung melengkung nan mulus gadis itu membuat Dhyrga jatuh terpana. Kaki jenjang yang mengayun begitu menawan.

"Seksi." Tanpa sadar celetukan bibirnya berucap demikian.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

nahh kaan

2024-02-10

0

Pragya Ayundari

Pragya Ayundari

nyamannya ama yg di penthouse ya 🙈

2023-12-06

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mampos,,Waah Murni ketahuan ambil kesempatan kek nya NIH..

2023-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 K a b u r
3 K e m b a r
4 J o o n
5 L I f t
6 G u g u p
7 Makan malam
8 A n e h
9 Sarapan
10 Mengadu
11 Author
12 Dekorasi
13 G o d a
14 C u r i g a
15 G e r u t u
16 P a g i
17 Bertemu
18 S e k s i
19 Kesempatan
20 D N A
21 Healing
22 S e k s i²
23 Ungkapan
24 Rahasia
25 B i o s k o p
26 Terkesiap
27 Putus
28 Mengaku
29 Bingung
30 Menyesal
31 Graduation
32 Tunangan
33 Tunangan²
34 Waktu...
35 Paris
36 Hotel....
37 First....
38 Pagi....
39 Tumbang
40 Curiga....
41 Skandal
42 Menyusul
43 Ketulusan
44 Melamar
45 Mediasi
46 Penghulu?
47 Siyah....
48 Mobil
49 Pagi mereka
50 Kolam
51 Keribetan cewek
52 Resepsi Q & D
53 End musim pertama
54 BC Musim pertama
55 BC musim pertama²
56 BC musim pertama³
57 SLP2 [Boneka]
58 Kampus..
59 Alasan...
60 Motor....
61 Seling kuh....
62 Sinetron
63 Pesta...
64 Le da kan
65 Curhat.....
66 Berakhir...
67 Jomblo...
68 OCD
69 Usulan
70 Sepeda...
71 Lemah
72 Random
73 Bocah kecil
74 Balkon
75 Semut
76 Sikap terbuka
77 Brosur
78 Mencoba gaun
79 Random²
80 Acara
81 Pertama bab satu
82 Pertama bab dua
83 Bis
84 Sakura
85 Pilihan
86 Dukungan
87 Karma
88 Kesekian kalinya
89 Berani
90 Ha MiL
91 Syukuran
92 Kekeuh
93 Rencana
94 Misi
95 Gusar
96 Ngambek
97 Bakso
98 Bakso²
99 Apartemen
100 Semua bahagia
101 Bonus chapter
102 Bonus chapter
103 Bonus chapter
104 Bonus chapter
105 Kata PA
106 KATA PASHA
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pembukaan
2
K a b u r
3
K e m b a r
4
J o o n
5
L I f t
6
G u g u p
7
Makan malam
8
A n e h
9
Sarapan
10
Mengadu
11
Author
12
Dekorasi
13
G o d a
14
C u r i g a
15
G e r u t u
16
P a g i
17
Bertemu
18
S e k s i
19
Kesempatan
20
D N A
21
Healing
22
S e k s i²
23
Ungkapan
24
Rahasia
25
B i o s k o p
26
Terkesiap
27
Putus
28
Mengaku
29
Bingung
30
Menyesal
31
Graduation
32
Tunangan
33
Tunangan²
34
Waktu...
35
Paris
36
Hotel....
37
First....
38
Pagi....
39
Tumbang
40
Curiga....
41
Skandal
42
Menyusul
43
Ketulusan
44
Melamar
45
Mediasi
46
Penghulu?
47
Siyah....
48
Mobil
49
Pagi mereka
50
Kolam
51
Keribetan cewek
52
Resepsi Q & D
53
End musim pertama
54
BC Musim pertama
55
BC musim pertama²
56
BC musim pertama³
57
SLP2 [Boneka]
58
Kampus..
59
Alasan...
60
Motor....
61
Seling kuh....
62
Sinetron
63
Pesta...
64
Le da kan
65
Curhat.....
66
Berakhir...
67
Jomblo...
68
OCD
69
Usulan
70
Sepeda...
71
Lemah
72
Random
73
Bocah kecil
74
Balkon
75
Semut
76
Sikap terbuka
77
Brosur
78
Mencoba gaun
79
Random²
80
Acara
81
Pertama bab satu
82
Pertama bab dua
83
Bis
84
Sakura
85
Pilihan
86
Dukungan
87
Karma
88
Kesekian kalinya
89
Berani
90
Ha MiL
91
Syukuran
92
Kekeuh
93
Rencana
94
Misi
95
Gusar
96
Ngambek
97
Bakso
98
Bakso²
99
Apartemen
100
Semua bahagia
101
Bonus chapter
102
Bonus chapter
103
Bonus chapter
104
Bonus chapter
105
Kata PA
106
KATA PASHA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!