C u r i g a

Ada yang mengatakan don’t judge a book by its cover tapi sepertinya kebiasaan orang menilai orang lainnya dari tampilan fisik terjadi secara insting.

Mata melihat baru hati merasa dan menilai secara keseluruhan mengenai pribadi seseorang. Baru dari situ timbul ketertarikan.

Murni telah menjadi Queen artis populer yang menempati setiap hati manusia, dahulu Murni bukan siapa-siapa kini Murni berurusan dengan banyak orang penting.

Murni bahkan memiliki kesempatan bertemu dengan idol Korea karena menggantikan posisi Queen. Lee Jee Yeon mengajaknya bertemu secara khusus sore tadi.

Di rumah Queen, Raka, Raja, Krystal, Ray dan Elevy selalu memperhatikan nya. Asisten pribadi ada sekitar lima orang yang mengurus semua jadwalnya.

Menyiapkan mandi, perawatan khusus, dan lain sebagainya. Murni senang berada di titik ini. Murni nyaman dan menyukainya.

Di meja makan bundar berdiameter besar. Keluarga Raka Rain duduk melingkar melakukan ritual makan malam bersama hanya Joon yang tidak ada karena sudah kembali ke Korea.

Semua keluarga hadir termasuk Ray dan Elevy yang kini kulit-kulitnya kian mengeriput.

Tua pun tak jadi masalah. Setidaknya mereka senang bisa memiliki keluarga yang bahagia setelah perjalanan pelik rumah tangga Raka, Viona dan Krystal di mulai.

Pertama Queen hadir mengisi kekosongan rumah besar ini, kemudian Joon dan Raja menyusul. Lengkap sudah impian mereka di dunia ini.

"Sayang, ..." Raka menatap wajah Murni yang mendongak menatap dirinya. "Iya Daddy."

"Besok malam, kamu mau yah, ketemu sama Dhyrga. Kondisi Baby kan sudah sehat sekarang, jadi nggak ada alasan kan buat menolak?" Raka berusaha selembut mungkin agar putri arogannya menurut.

"Dhyrga?" Murni seperti mengingat sesuatu. Nama itu sungguh tidak terlalu asing di telinganya.

"Iya, dia sudah lama menanti pertemuan ini, kasihan Dhyrga, Baby." Sambung Ray.

"Baiklah, Queen mau." Murni pada akhirnya mengangguk setuju.

"Bagus Sayang." Raka tersenyum manis saat mengelus lembut puncak kepala gadis itu.

Krystal dan Raja hanya diam. Raka sedikit melihat perubahan istrinya. Mungkin, Krystal tidak setuju dengan perjodohan ini.

...❇️❇️❇️❇️❇️...

Selesai makan, tepatnya pada balkon kamar milik Raka, Krystal berdiri menatap rembulan malam yang hanya separuh.

Seperti biasanya Krystal bergaun tidur tipis. Kain rajut menutup pundak mulusnya yang polos.

Wanita itu sendu seolah kesepian, tapi entah kenapa Raka pun ingin tahu alasannya segera.

"Sayang." Sentuhan lembut melingkar di perut Krystal. Ia menoleh pada lelaki berjambang tipis itu. "Raja tidur?"

"Sudah, sekarang giliran Daddy ngelonin induknya." Raka menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher wanita itu.

"Ayam kali induk." Terkekeh kecil Krystal menyeletuk.

"Mammi akhir akhir ini lain, sebenarnya ada apa sih?"

"Apanya?"

"Kamu berbeda Sayang, sikap mu lebih dingin dari biasanya. Kamu nggak suka dia aku jodohkan?"

Mungkin dengan bicara dari hati ke hati akan lebih mudah memahami.

"Bukan itu Ka." Geleng Krystal.

"Lalu?"

Pandangan Krystal kembali beralih pada rembulan. "Mammi merasa Queen ku berbeda, dia bukan Queen yang hangat lagi, bukan Queen yang jujur dan ceria lagi, sekarang Mammi merasa asing darinya, jaraknya seperti rembulan di sana, jauh." Katanya.

"Bukanya bagus, sekarang dia sudah banyak perubahan. Queen kita menjadi lebih baik, terlebih, Queen sekarang penurut Sayang. Tidak lagi suka membangkang, buktinya dia mau bertemu Dhyrga lagi."

"Itulah makanya." Krystal membalikkan badan menatap suaminya, Raka berpegangan pada pinggang istrinya yang kian berisi, melahirkan dua orang anak membuat Krystal lebih gemuk dari sebelumnya. Meski demikian Raka masih sangat mencintai istrinya. Setia, selamanya.

"Tidak suka membangkang? Lalu, siapa dia? Anak mu? Anak ku? Kita saja punya watak yang bagaimana? Queen darah daging mu, darah daging ku, apa pantas memiliki sifat yang penurut seperti itu? Apa kamu tidak merasa ada yang aneh dari Queen kita Raka Sayang?"

"Aneh?"

Krystal menggeleng. "Aku juga belum tahu apa, tapi aku merasa, Queen tidak sedang baik-baik saja, aku menyukai Queen yang dulu, meskipun dia arogan tapi setidaknya dia gadis yang sama, yang mengisi kekosongan rumah ini dari kita masih berpisah."

"Gadis yang sama, apa menurut mu, Queen yang sekarang di kamar putri kita bukan Queen kita begitu?" Sela Raka.

"Entah lah, Mammi juga belum bisa memastikan kebenarannya, yang pasti, Mammi merindukan Queen kita yang dulu, Queen kita yang lucu, Queen kita yang manis, yang meskipun arogan dia perhatian dan mementingkan kepentingan orang lain."

"Seperti mu." Raka tersenyum saat mencubit dagu Krystal memagut lembut bibir itu lalu mereka uraikan setelahnya.

"Apa pun itu, Daddy segera selidiki semuanya. Semoga saja perubahan Queen hanya bentuk dari kedewasaan nya." Ucap Raka dan Krystal mengangguk.

"Sudah siap tempur dengan baju seksi ini?" Raka menyengir tatkala tangannya nakal menanggalkan kain rajut yang membungkus pundak mulus istrinya. "Satu bulan kita nggak begituan loh, sibuk ngurusin anak-anak."

"Bukanya begituan karena pengen punya anak, sekarang anak udah pada gede ngapain begituan mulu?" Protes Krystal.

"Kan Raka junior juga pengen enak Yank." Lihatlah wajah memelas Raka, Krystal gemas di buatnya. "Nggak tahu malu."

"Di sini gapapa deh, nungging cepetan."

Tok tok tok ...

"Mammi, Daddy ngapain di sini?" Raja berdiri di ambang pintu, mengucek mata meminta perhatian ayah ibunya.

Kebiasaan Raja memang selalu tidur di temani ayahnya, rupanya saat terbangun Raka menghilang dari sisinya.

Krystal terkekeh melihat raut memelas suaminya. "Sana gih, urus dulu anaknya, baru minta yang enak-enak." Nyengir nya.

Raka mendengus perlahan.

...❇️❇️❇️❇️❇️...

^^^Penthouse, 01.30 Kamar baru Queen.^^^

Queen tengah bicara melalui sambungan telepon sembari melangkah mondar-mandir menerbitkan kegelisahan di wajahnya.

Kabar yang dia lihat dari story Jee Yeon benar-benar mengejutkan. Hari ini Murni menemui Jee Yeon tanpa sepengetahuannya.

"Lo ketemu pacar Gue Murni?" Queen ketus saking gusarnya. Ini tidak seperti yang dia inginkan. Jee Yeon menemui gadis lain, apakah akan memberikan perhatian seperti biasanya?

📞 "Maaf Queen, tapi Jee Yeon yang menelepon ku dan mengajak bertemu."

"Kemarin Gue sendiri yang nelpon Jee Yeon, dan untuk saat ini Gue lagi nggak bisa ketemu dia, Jee Yeon bilang ok gapapa, lah kok bisa Lo bilang setuju ketemu sama dia tanpa bilang dulu ke Gue sih?" Queen tetap lah Queen yang memiliki sifat arogan seperti orang tuanya.

📞 "Maaf Queen."

"Murni, tolong jangan kecewain Gue, ..."

"Murni."

Brukkk... Ponsel terjatuh.

Queen tersentak ketika tiba-tiba menerima tepukan tangan di bahunya, Queen menoleh dan melotot terkesiap melihat sosok tinggi bidang berdiri tepat di belakangnya.

"Tu-tuan?" Dia bahkan tidak menyadari sejak kapan Tuan muda nya berada di sana.

"Kamu ngomong sama siapa? Murni siapa? Bukanya Murni itu nama mu sendiri?" Dhyrga curiga bahkan alisnya terangkat sebelah demi menunjukkan rasa penasarannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***