K e m b a r

Queen berlari dengan menyingsing gaun lucunya, sepatu heels sudah ia buang entah kemana.

Keringat berbulir-bulir berjatuhan tanpa lelahnya. Surai panjang nan lurus terburai acak-acakan, ikat cepol nya terlepas tak tahu arah.

Lelah berlari, Queen berhenti membungkuk, ia duduk mengatur napas di bangku taman. Suasana yang mencekam tak membuatnya ketakutan. Asal bisa lari dari kejaran anak buah ayahnya, Queen rela.

Deru napas masih dia atur sebaik mungkin, jangan sampai lolos dari kerongkongan. Ia masih memiliki masa depan cerah bersama Lee Jee Yeon.

"Aku istirahat di sini saja!" Queen melepas masker agar mudah mengeluarkan embusan napas kacaunya.

"Jee Yeon, aku butuh kamu, tapi di saat begini kamu bahkan nggak pernah tahu bagaimana kondisi aku, pacar macam apa kamu!" Queen merutuk. Sifat arogan ayahnya seolah tiada sisa yang menurun padanya.

"Woy, cupu!"

Di tengah keheningan malam, teriakan pekak terdengar membuat Queen menoleh luwes, netra biru miliknya memindai segerombolan anak gadis berseragam sekolah seperti berlari mengejar satu gadis teraniaya. Jelas, gadis malang itu korban bullying,

"Cupu! Sini Lo!" Gadis malang itu sudah terlalu lelah mungkin sampai tak mampu berlari lebih kencang lagi.

Di saat keadaan seperti ini. Jiwa penolong yang Krystal miliki berdesir. Queen bangkit dari duduk untuk memberi pelajaran pada si penindas.

Hanya melawan gadis yang beraninya keroyokan saja, Queen sanggup. Krystal mengajarinya bela diri. Enteng kalau berurusan dengan gadis bodoh tukang bully.

"Nona muda!" Belum apa-apa suara panggilan dari beberapa bodyguard suruhan ayahnya menyeru. Queen menoleh melotot.

"Ya Tuhan, tuh bapak-bapak ngapain juga dateng ke sini di waktu yang salah?"

Queen tak kurang akal, ia menarik tangan mulus gadis malang seumuran dirinya itu untuk mengikuti langkah larinya berarah.

Sang gadis malang tersenyum manis, seperti menyiratkan sebuah kata syukur yang tiba-tiba muncul karena pertolongannya.

"Siapa pun Lo, kita lari sama-sama saja. Sebenernya Gue bisa ajah ngalahin tuh cewek-cewek sialan, tapi, berhubung ada orang-orang Daddy Gue, jadi lebih baik kita lari saja!" Ucap Queen tersenggal-senggal.

"Iya, terima kasih Nona. Aku Murni." Kata gadis itu menyahut dengan gemuruh napas yang bertampiaran.

"Queen."

"Queen? Queen artis terkenal itu?" Sempat- sempatnya Murni mengamati setiap wajah cantik lawan larinya.

"Hayys. Aku lelah dengan keterkenalan ku." Sombong Queen.

"Aku sangat mengagumi mu Queen."

"Benarkah?" Dia menoleh pada gadis lusuh yang berlari di sisinya.

"Iya, ibu bilang wajah mu mirip dengan ku."

Queen tertawa renyah bahkan sampai terpingkal-pingkal saking lucunya banyolan gadis itu.

Mirip? Yang benar saja! Gadis lusuh dengan kacamata tebal dan rambut kepang dua tidak modis sepertinya dia bilang mirip? Dari Hongkong letak keker teropongnya?

Seperti perkenalan yang normal pada umumnya. Mereka tak peduli seruan gadis nakal dan para bodyguard suruhan Raka berlari mengejar di belakangnya.

Queen menyetop taksi, mengajak Murni masuk dan pergi menjauh dari semua orang yang mengejar keduanya.

Umpat serapah semua orang telah melayang di udara, tak peduli tentang hal itu, Queen menyelamatkan diri bersama dengan Murni.

...❇️❇️❇️❇️❇️...

Di kamar hotel,

^^^Beberapa waktu kemudian.^^^

"Aaaaaa...." Teriakan yang terdengar pekak di telinga berasal dari mulut cempreng kedua gadis cantik itu.

Queen terperanjat mengetahui kenyataan bahwa Murni benar-benar mirip dengan dirinya setelah dia dandani sesuai dengan dandanan kebiasaannya.

Bukan terkejut. Murni justru berteriak karena Queen berteriak, ia ikut-ikutan saja akhirnya, dari pada sendirian mendengar suara cempreng Queen lebih baik sama-sama pekak.

"Kenapa kita bisa mirip padahal bukan saudara kembar?" Sergah Queen menggeleng tidak menerima. Apa iya, artis terkenal sekelas Queen Kirana Rain berwajah mirip dengan gadis korban bullying?

"Aku juga tidak tahu, kenapa tanya aku Queen?" Sanggah Murni ketus.

"Bapak Lo plagiat karya Daddy Gue!" Kaki Queen berdecak kesal. "Ngeselin banget! Bapak Lo nggak kreatif!" Tambahnya.

Murni mengernyit. "Gimana caranya plagiat? Mereka ajah bikin kita di tempat yang berbeda Queen, Mammi Daddy kamu pasti di ranjang empuk dengan suasana romantis ala honey moon dan mungkin di luar negeri kan, nah Mak Bapak ku mah pasti cuma di semak belukar, kalo enggak di kebon pak Mamat ya di sawah Mang Nurdin, alas nya cuma pake tiker yang beli di pasar malem."

"Jiaaaaaahhh, ngenes amat." Queen tergelak renyah mendengar cerita Murni.

"Kita mirip tapi beda nasib Queen. Aku sahaya kamu sultan." Cetus Murni kembali.

Keduanya terdiam, tapi kakinya mondar- mandir, Murni ke kanan dan Queen ke kiri, mereka melangkah saling berpapasan untuk beberapa kali.

Pikir pun mulai meliar, Queen menyipit mata menatap serius wajah kembarannya. "Sini deh." Ajaknya.

Murni menurut mendekat setelah mendapat kode jemari dari queen. "Apa?" Keduanya sudah hampir tak berjarak.

"Kamu percaya? Nggak ada yang kebetulan di dunia ini kan? Kenapa kita di lahirkan dengan wajah yang sama terus tiba- tiba di pertemukan!" Kata Queen beropini. Padahal, ada siasat yang sedang ia atur.

"Menurut mu apa?"

"Kita, di ciptakan untuk saling melengkapi."

"Nggak paham aku." Polos Murni.

Queen memutar bola matanya, sepertinya gadis cupu ini cukup lamban laju otaknya. "Gimana kalo kita tukeran tempat? Tukeran identitas?"

"Hah?" Murni terkesiap dengan mata yang mendelik penuh. "Tukeran identitas katamu?"

"Murni!" Queen menggeleng dengan bibir menghiba. Mungkin dengan bertukar identitas mereka akan menemukan cara terbaik bagi masalah-masalah yang keduanya hadapi.

"Yang bener ajah kamu Queen! Enggak, aku enggak mau. Aku enggak bakalan tahan berada di posisi mu yang serba sempurna, melawan bad girl rencek ajah aku takut gimana melawan netizen mu. Ogah!"

"Itu dia, keuntungan Lo, nanti urusan bad girl rencek itu, biar Gue yang bales!" Sergah Queen. "Setelah kehidupan Lo aman dari mereka, kita bisa tukeran lagi kan?" Bujuknya.

"Serius kamu Queen? Kamu bisa ngelawan mereka yang sebanyak itu?"

"Ya lah, kecil!" Queen menunjukkan ujung kukunya.

"Jadi mulai besok, Lo pulang ke rumah Daddy Gue, dan Gue pulang ke rumah Lo."

"Kamu nggak apa-apa jadi aku Queen? Kehidupan ku sangat menyedihkan, aku cuma anak pembantu, dan aku tinggal di rumah majikan Ibu." Ujar Murni.

"Benarkah?"

Murni mengangguk. "Iya, malah besok, aku di utus jadi asisten pribadi Tuan muda di Penthouse nya."

"Tuan muda?"

"Hu'uh. Tuan muda Gaga yang baru pulang dari London, Ibu bilang dia baru bisa menetap di Indonesia mulai tahun ini, dengar dengar sih, dia mau di nikahkan dengan putri bangsawan." Jelas Murni yang berhasil membuat Queen memutar bola matanya.

"Orang kaya selalu nyari putri bangsawan."

Terpopuler

Comments

Titika tika

Titika tika

Udh prbah baca tapu gk bosenn🥰

2024-03-20

0

💖 sweet love 🌺

💖 sweet love 🌺

wiiih baru nemu nih novel udah bnyk aja yg like

2024-03-07

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Noh puteri bangsawan itu di hadapan mu 😅😅😜😜

2023-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pembukaan
2 K a b u r
3 K e m b a r
4 J o o n
5 L I f t
6 G u g u p
7 Makan malam
8 A n e h
9 Sarapan
10 Mengadu
11 Author
12 Dekorasi
13 G o d a
14 C u r i g a
15 G e r u t u
16 P a g i
17 Bertemu
18 S e k s i
19 Kesempatan
20 D N A
21 Healing
22 S e k s i²
23 Ungkapan
24 Rahasia
25 B i o s k o p
26 Terkesiap
27 Putus
28 Mengaku
29 Bingung
30 Menyesal
31 Graduation
32 Tunangan
33 Tunangan²
34 Waktu...
35 Paris
36 Hotel....
37 First....
38 Pagi....
39 Tumbang
40 Curiga....
41 Skandal
42 Menyusul
43 Ketulusan
44 Melamar
45 Mediasi
46 Penghulu?
47 Siyah....
48 Mobil
49 Pagi mereka
50 Kolam
51 Keribetan cewek
52 Resepsi Q & D
53 End musim pertama
54 BC Musim pertama
55 BC musim pertama²
56 BC musim pertama³
57 SLP2 [Boneka]
58 Kampus..
59 Alasan...
60 Motor....
61 Seling kuh....
62 Sinetron
63 Pesta...
64 Le da kan
65 Curhat.....
66 Berakhir...
67 Jomblo...
68 OCD
69 Usulan
70 Sepeda...
71 Lemah
72 Random
73 Bocah kecil
74 Balkon
75 Semut
76 Sikap terbuka
77 Brosur
78 Mencoba gaun
79 Random²
80 Acara
81 Pertama bab satu
82 Pertama bab dua
83 Bis
84 Sakura
85 Pilihan
86 Dukungan
87 Karma
88 Kesekian kalinya
89 Berani
90 Ha MiL
91 Syukuran
92 Kekeuh
93 Rencana
94 Misi
95 Gusar
96 Ngambek
97 Bakso
98 Bakso²
99 Apartemen
100 Semua bahagia
101 Bonus chapter
102 Bonus chapter
103 Bonus chapter
104 Bonus chapter
105 Kata PA
106 KATA PASHA
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Pembukaan
2
K a b u r
3
K e m b a r
4
J o o n
5
L I f t
6
G u g u p
7
Makan malam
8
A n e h
9
Sarapan
10
Mengadu
11
Author
12
Dekorasi
13
G o d a
14
C u r i g a
15
G e r u t u
16
P a g i
17
Bertemu
18
S e k s i
19
Kesempatan
20
D N A
21
Healing
22
S e k s i²
23
Ungkapan
24
Rahasia
25
B i o s k o p
26
Terkesiap
27
Putus
28
Mengaku
29
Bingung
30
Menyesal
31
Graduation
32
Tunangan
33
Tunangan²
34
Waktu...
35
Paris
36
Hotel....
37
First....
38
Pagi....
39
Tumbang
40
Curiga....
41
Skandal
42
Menyusul
43
Ketulusan
44
Melamar
45
Mediasi
46
Penghulu?
47
Siyah....
48
Mobil
49
Pagi mereka
50
Kolam
51
Keribetan cewek
52
Resepsi Q & D
53
End musim pertama
54
BC Musim pertama
55
BC musim pertama²
56
BC musim pertama³
57
SLP2 [Boneka]
58
Kampus..
59
Alasan...
60
Motor....
61
Seling kuh....
62
Sinetron
63
Pesta...
64
Le da kan
65
Curhat.....
66
Berakhir...
67
Jomblo...
68
OCD
69
Usulan
70
Sepeda...
71
Lemah
72
Random
73
Bocah kecil
74
Balkon
75
Semut
76
Sikap terbuka
77
Brosur
78
Mencoba gaun
79
Random²
80
Acara
81
Pertama bab satu
82
Pertama bab dua
83
Bis
84
Sakura
85
Pilihan
86
Dukungan
87
Karma
88
Kesekian kalinya
89
Berani
90
Ha MiL
91
Syukuran
92
Kekeuh
93
Rencana
94
Misi
95
Gusar
96
Ngambek
97
Bakso
98
Bakso²
99
Apartemen
100
Semua bahagia
101
Bonus chapter
102
Bonus chapter
103
Bonus chapter
104
Bonus chapter
105
Kata PA
106
KATA PASHA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!