Lanjut yuk... 🤭
......................
Setelah cukup lama mereka berciu-man, akhirnya Edi melepaskan dan mereka mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Dengan penuh kasih Edi membersihkan bibir Erni dengan ibu jarinya sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Bersamaan dengan itu Bu Ijah dan Vera keluar dari kamar baby Sifa. Karena merasa waktu semakin beranjak malam dan tidak enak kalau masih menerima tamu laki-laki pada malam hari, akhirnya berpura-pura untuk ikut bergabung dengan Edi dan Erni.
Setelah mengobrol sebentar akhirnya Edi cukup tahu diri dan berpamitan pulang. Karena besok hari minggu dia akan mengajak Erni untuk pergi ke toko yang menjual sovenir, undangan dan sebagainya. Karena mereka akan menyicil sedikit-sedikit.
Begitu Edi pulang Erni, Bu Ijah dan Vera masih terlihat duduk bersama di ruang tamu dan sambil menikmati makanan yang masih ada.
"Hmm..Bu Ijah, Vera aku mau ngomong sesuatu." ucap Erni membuka pembicaraan. Karena Erni merasa yang dia punyai sekarang cuma Bu Ijah dan Vera jadi dia harus menceritakan rencananya dengan Edi yang akan menikah dalam 6 bulan mendatang.
"Ya ngomong aja sih Er." jawab Vera ssmbil mengunyah makanan dan mulut penuh makanan.
"Begini, tadi mas Edi dan aku sudah menentukan bahwa 6 bulan lagi kami akan menikah." ungkap Erni.
"Hah?! Serius Er? Kalian mau menikah 6 bulan lagi?" tanya Vera dengan bahagia, saking bahagianya makanan yang masih dia kunyah sedikit muncrat keluar karena dia berteriak dan mengenai Erni karena jarak duduk mereka cukup dekat.
"Ihh Vera jorok banget sih!" seru Erni dengan memukul lengan Vera.
"Hehe ya maaf habisnya aku kaget jadi muncrat deh." ucap Vera dengan wajah tanpa dosa.
"Makanya dikunyah dulu baru ngomong." gerutu Erni.
"Sudah-sudah kog malah ribut sendiri." lerai Bu Ijah.
"Selamat Nak Erni Bu Ijah doakan semoga lancar sampai hari H nanti ya. Brarti harus dipersiapkan dari sekarang, karena 6 bulan itu sebentar nanti takutnya kalau gak dicicil akan ada yang kelupaan." lanjut Bu Ijah memberi nasehat.
"Iya Bu, makanya besok mumpung libur aku sama Mas Edi mau lihat-lihat dulu ke toko sovenir, undangan dan lainnya." seru Erni bahagia karena dia masih ditemukan dengan orang-orang yang mengasihi dia meskipun bukan saudara kandung sekalipun.
"Terima kasih ya Bu Ijah uda mau mengganggap Erni sebagai anak." lanjut Erni dengan suara yang sudah bergetar menahan tangis dan segera menghambur memeluk Bu Ijah.
"Iya sama-sama Nak Erni. Ibu juga seneng punya anak seperti kalian." jawab Bu Ijah sambil membalas pelukan Erni.
"Eh..eh.. Kog aku gak diajak pelukan sih." ucap Vera cemberut sambil ikut menghambur memeluk keduanya.
Tapi tidak berapa lama mereka berpelukan, terdengar tangisan baby Sifa.
Oek..Oek..Oek..
Ketiganya sontak melepaskan pelukan itu dan tertawa bersamaan.
"Wah baby Sifa mau ikutan berpelukan juga deh kayaknya." kata Vera dengan masih terkekeh.
Sedangkan Bu Ijah segera menghampiri baby Sifa untuk diberikan susu.
"Selamat ya Er, aku seneng akhirnya denger kamu akan menikah. Jadi tugas aku sekarang uda ringan gak jagain kamu lagi. Kan nanti kamu bakal dijagain suami kamu." kata Vera dengan tersenyum.
"Ya gak gitu juga Ver, aku masih butuh kamu sampai kapanpun. Meskipun nanti kita sudah menikah semua dan sudah punya anak." jawab Erni dengan senyum manisnya.
"Ya sudah yuk kita tidur, besok kan kamu mesti pergi dan aku juga harus pulang pagi-pagi. Kanjeng mami uda nelponin terus nyuruh pulang." ajak Vera.
Akhirnya mereka berdua berjalan menuju ke kamar dengan membawa piring dan gelas bekas di meja tamu untuk sebelumnya dibawa ke dapur.
...****************...
Tetap semangat 💪
Mohon dukungannya
Tinggalkan jejak like, komen dan hadiah 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments