Setelah Erni berpamitan kepada Bu Ijah keduanya siap untuk menuju ke cafe yang sudah di booking oleh Edi. Di dalam mobil keduanya hanya saling diam, karena merasa grogi kala sedang berduaan seperti ini.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di cafe yang di maksud. Edi memang memilih yang dekat dengan rumah Erni biar tidak terlalu jauh kalau pulang malam.
Di cafe tersebut masih terlihat orang-orang yang keluar-masuk cafe, karena memang Edi tidak menyewa semua hanya tempat khusus saja yang sedikit lebih privasi.
Akhirnya keduanya masuk di ruangan yang sudah disediakan. Disana Erni melihat ada beberapa bunga mawar putih yang memang di tata cantik di setiap tempat tertentu. Tetapi yang membuat unik, ternyata ada setangkai bunga mawar merah yang memang sengaja ditaruh ditengah-tengah supaya terlihat berbeda.
"Cantik." gumam Erni yang memang kagum dengan indahnya ruangan yang saat ini mereka masuki.
"Kayak kamu." jawab Edi karena memang dia mendengar apa yang digumamkan oleh Erni.
Erni hanya tersenyum manis menanggapi setiap gombalan yang dilontarkan Edi kepadanya.
Edi pun mempersilahkan Erni untuk duduk dikursi yang sudah disediakan. Edi menarik kursi tersebut agar Erni bisa duduk. Kemudian tidak berapa lama pelayan menghidangkan beberapa makanan.
"Kita makan dulu aja ya nanti habis itu baru ke acar intinya." kata Edi dengan sengaja mengerlingkan mata kirinya untuk menggoda Erni.
"Aku uda makan tadi mas." tolak Erni karena memang dia sudah makan dirumah bersama dengan Bu Ijah.
"Ya makan sedikit aja temenin aku, aku belum makan dari tadi pulang kerja soalnya." rayu Edi supaya Erni menemaninya makan. Karena memang dia belum makan sepulang kerja karena menyiapkan surprise untuk Erni saat ini.
"Lhoh kenapa belum makan mas? Trus daritadi ngapain emangnya?" tanya Erni dengan nada khawatir.
Edi yang mendengar kekhawatiran Erni hanya tersenyum, dalam hati dia senang mendapat perhatian dari Erni. Tetapi dia tidak mau menggoda Erni lagi, takutnya nanti Erni malah jadi ilfeel sama dia.
"Kan sengaja mau siapain ini semua buat kamu." jawab Edi apa adanya.
"Uda ayo buruan makan, keburu dingin gak enak tar." ajak Edi dengan segera meraih sendok dan memakan makanannya.
Keduanya makan dengan hening. Hanya suara dentingan sendok yang sesekali terdengar.
Beberapa saat kemudian, makanan habis dan dengan sigap pelayan mengambil piring-piring yang sudah kosong.
Setelah kepergian pelayan, Edi segera berdiri dan mengambil kotak cincin di dalam saku celananya. Kemudian berjalan menghampiri bunga mawar merah yang sendiri tadi untuk diambilnya.
Erni hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Edi.
Setelah itu Edi pun menghampiri Erni untuk diminta berdiri didepannya, kemudian tiba-tiba Edi berjongkok di depan Erni seraya membuka kotak cincin untuk memperlihatkan cincin bermata satu itu, serta menyerahkan bunga mawar merah yang tadi dia ambil.
"*Will you marry me*!" seru Edi.
Setelah berkata seperti itu Edi menundukkan kepalanya berharap bahwa Erni mau menerima lamarannya.
Erni tidak bisa berkata apa-apa, tapi dia menerima lamaran Edi dengan mengambil cincin dan bunga dari tangannya.
Edi yang merasa Erni mengambil segera menegakkan kepalanya dan melihat Erni yang tersenyum kepadanya dengan berkata..
"Yes I will!" jawab Erni.
Seketika Edi langsung berdiri dari dia berjongkok dan memeluk Erni dengan erat, sambil membisikkan kalimat.
"Terima kasih sudah mau menerimaku"
...****************...
Tetap semangat 💪
Mohon dukungannya jangan lupa like, komen dan hadiah 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments