Setelah beberapa saat akhirnya Vera keluar dari dapur dengan membawa 2 piring yang berisi martabak manis dan juga martabak telur. Serta tidak lupa membawa minuman untuk Edi.
"Ini silahkan diminum mas." Vera menaruh di meja makanan dan minuman tersebut.
"Iya terima kasih Ver." jawab Edi.
Bersamaan dengan itu terlihat Bu Ijah keluar dari kamar setelah selesai menata baju-baju baby Sifa.
"Oh ada nak Edi tow." kata Bu Ijah.
Edi yang melihat kedatangan Bu Ijah segera melepas pelukan dari pinggang Erni dan segera menjabat tangan Bu Ijah dengan takzim sambil tersenyum.
"Ya sudah saya bawa baby Sifa dulu ke kamar ya biar bisa bobok nyenyak di box." ucap Bu Ijah kepada mereka bertiga dan berlalu dengan mendorong stroller baby Sifa untuk dibawa ke kamar.
"Iya aku juga mau dongengin baby Sifa ahh, yuk Bu Ijah." goda Vera karena memang dia ingin memberi kesempatan kepada Edi dan Erni untuk mengobrol pribadi.
"Eh mana ngerti baby Sifa di dongengin ada-ada aja sih kamu Ver!" seru Erni karena merasa lucu dengan tingkah sahabatnya tersebut sambil geleng-geleng kepala.
Tetapi Bu Ijah dan Vera tidak mempedulikan perkataan Erni mereka segera berlalu ke kamar untuk menidurkan baby Sifa di box nya.
Dan di dalam kamar Vera duduk di sisi ranjang da memperhatikan Bu Ijah yang terlihat sangat sayang kepada baby Sifa. Dia berpikir memang tidak salah menempatkan Bu Ijah untuk merawat baby Sifa.
"Bu Ijah uda kenal ya sama mas Edi?" tanya Vera karena dia melihat Bu Ijah sudah merasa dekat dengan Edi terlihat dari panggilan "Nak" yang ditujukan untuk Edi.
"Kalau kenal banget gak sih Non, tapi Bu Ijah lihat kayaknya memang Nak Edi orangnya baik dan perhatian juga sayang sama Nak Erni dan juga sopan kepada orang tua." Bu Ijah menyampaikan pendapatnya tentang Edi yang memang dia lihat secara langsung setiap kali Edi datang ke rumah Erni.
Bu Ijah memang masih memanggil Vera dengan sebutan "Non", karena memang sudah terbiasa ketika Bu Ijah bekerja di rumah Vera sekian lama. Dan sebenarnya Vera sudah melarang untuk memanggil seperti itu tetapi Bu Ijah tetap kekeh memanggilnya begitu.
"Iya sih memang mas Edi itu orangnya baik, dari dulu kami kenal waktu kuliah dia bukan cowok yang suka macem-macem. Dan kebetulan Erni dulu memang mengidolakannya sampai hampir semua mahasiswa mengira bahwa mereka pacaran. Tapi ternyata memang jodoh tidak kemana, mereka dipertemukan sekarang." jelas Vera panjang lebar dengan tersenyum senang karena melihat sahabatnya bahagia.
"Iya Non kita doakan saja semoga mereka bisa sampai nikah dan langgeng." ucap Bu Ijah mendoakan hubungan Erni dan juga Edi.
"Amiiinn." jawab keduanya kompak.
Sedangkan di ruang tamu terlihat 2 insan anak manusia yang memang sedang dimabuk cinta. Terlihat Edi yang kembali merangkul pinggang Erni dan menyandarkan kepalanya di bahu Erni.
"Mas Edi uda makan belum? Kan tadi habis dari kerjaan langsung kesini?" tanya Erni dengan memperhatikan Edi dari samping sehingga wajahnya berada tepat di depan wajah Edi.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan segera Edi mengecup sekilas bibir Erni yang sedari tadi menggodanya seakan memanggil untuk dikecupnya.
Cup!.
...****************...
Tetap semangat 💪
Mohon dukungannya
Tinggalkan jejak like, komen dan hadiah 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Deasy Nataly
kmooo
99p
2022-10-04
1