"Siapa tu Er? Kog tumben ada tamu malam-malam gini?" tanya Vera karena memang Erni jarang sekali menerima tamu malam hari.
"Gak tahu Ver, ya uda tolong kamu bukain. Ini aku masih kasih susu baby Sifa." karena Bu Ijah sedang berada di kamar untuk menata baju-baju baby Sifa.
Vera pun berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Ketika membuka pintu Vera tidak mengenali orang tersebut. Karena dia memakai pakaian formal rapi juga meskipun sedikit kusut tapi masih wangi.
"Cari siapa ya?" tanya Vera hati-hati. Vera takutnya dia ternyata seorang depkolektor atau sebagainya.
Orang tersebut tidak menjawab pertanyaan Vera tetapi malah balik bertanya.
"Kamu Vera ya? Masa lupa sih sama aku?" tanya Edi. Ya orang itu adalah Edi, dia sengaja tidak memberitahu Erni bahwa akan datang ke rumahnya, karena memang ingin memberi surprise. Dan Edi tentu saja kenal dengan Vera, satu-satunya sahabat Erni yang kemana-mana selalu bersama.
Vera pun mengingat-ingat cowok yang ada didepannya tersebut, karena memang dia tidak mengingat apa-apa.
Erni yang penasaran kenapa Vera tidak kembali-kembali dari membuka pintu, akhirnya menyusul Vera.
"Siapa Ver tamunya kog gak disuruh masuk?" tanya Erni dari dalam, karena dia belum tahu bahwa yang datang adalah calon suaminya.
"Halo sayang.." ucap Edi seraya melambaikan tangannya begitu melihat Erni. Dan Erni pun terkejut karena ternyata tamunya adalah Edi.
"Lhoh mas Edi kog gak ngabari dulu kalau mau kesini?" tanya Erni dan menarik pelan tangan Edi untuk diajak masuk.
Sedangkan Vera masih mencerna pembicaraan kedua orang didepannya itu.
Tetapi sedetik kemudian..
"Owalah mas Edi tow? Beneran gak ingat aku mas. Kog beda sekarang, lebih wow gitu!" seru Vera dengan antusias.
Erni langsung menyenggol lengan Vera karena terlalu ceplas ceplos.
Edi hanya tersenyum menanggapi tingkah Vera. Erni pun mengulangi pertanyaannya.
"Mas Edi kog gak kasih kabar dulu kalau mau kesini? Ini brarti dari pulang kerja langsung kesini gitu? Kog masih pakai pakaian kerja." tanya Erni begitu mereka sudah duduk bertiga.
"Iya sengaja biar surprise yank, lagian kangen juga mumpung ini malam minggu biar kayak anak muda apel kerumah pacar gitu." jawab Edi sambil bergeser duduk mendekat kepada Erni dan merangkul pinggangnya kemudian menyenderkan kepalanya di bahu Erni.
Vera yang duduk didepan mereka dan melihat adegan itu hanya berdehem.
"Ekhem.. Jadi nyamuk ni!" goda Vera.
"Apaan sih Ver." Erni malu-malu karena Edi sangat posesif kepadanya di depan Vera.
"Ow iya ini aku bawain martabak manis sama martabak telur." ucap Edi seraya menaruh 2 kantong kresek putih di atas meja.
"Ya uda aku bawa ke dapur dulu ya aku taruh di piring." Vera segera beranjak dari duduknya untuk pergi ke dapur tanpa menunggu jawaban dari mereka.
Vera pun ke dapur untuk menyiapkan piring menata makanan yang sudah dibawakan Edi. Di dapur Vera bersyukur karena akhirnya sahabatnya menemukan tambatan hati dan dia berdoa semoga mereka bahagia selalu.
Sedangkan di ruang tamu, Edi masih menempel kepada Erni. Dia juga mencuri-curi kesempatan untuk mencium pipi Erni ketika mereka sedang mengobrol. Erni pun sebenarnya sudah memperingati Edi dengan alasan malu kalau ada Vera atau Bu Ijah tapi Edi pun mempunyai alasan bahwa dia kangen dengan Erni. Akhirnya Erni membiarkan Edi menciumnya asalkan masih pada batasan.
...****************...
Tetap semangat 💪
Mohon dukungannya
Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen dan hadiah 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments