Keesokan harinya, setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah dan mengurusi baby Sifa akhirnya Erni bisa santai-santai di teras sambil menaruh baby Sifa di stroller baby. Karena hari ini dia masih cuti jadi dia bisa santai. Sekalian dia menunggu bu Ijah yang akan membantunya menjaga baby Sifa, yang sudah diberitahu Vera kalau hari ini akan datang.
"Huff... begini ya rasanya punya baby, ada aja yang dikerjain hehe. Tapi senenglah karena ada kerjaan yang bermanfaat daripada cuma rebahan sambil kepoin orang di sosmed." Erni bermonolog sendiri sambil terkekeh.
Sambil dia menimang-nimang baby Sifa tiba-tiba ponsel Erni bergetar, tanda bahwa dia mendapat pesan. Dengan segera dia melihatnya karena takut kalau ternyata pesan dari kantornya.
Setelah dibuka ponselnya Erni senyum-senyum sendiri, karena ternyata yang mengirim pesan adalah Edi. Sang cowok idolanya.
"Pagi cantik, lagi ngapain?" tulis Edi.
Erni belum mau membalas pesan tersebut dia masih asyik memandangi ponselnya dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya. Sebenarnya Erni sudah biasa mendapatkan pesan seperti itu dari cowok-cowok yang naksir dia.
Tapi untuk pesan kali ini dia merasa lebih spesial, bukan karena isi pesannya tetapi lebih ke siapa yang mengiriminya pesan.
Setelah dirasa cukup lama, akhirnya dia membalas pesan tersebut.
"Pagi juga mas, ini lagi duduk santai di teras rumah sama baby Sifa." balas Erni.
Tidak perlu menunggu lama, dia segera mendapatkan pesan balasan dari Edi.
"Wah uda pada mandi donk brarti. Uda cantik semua donk baby sama mami nya." tulis Edi disertai dengan emoticon senyum.
Erni kembali merasa berbunga-bunga dengan pesan yang Edi kirim.
"Gombal terus sih mas Edi ini." balas Erni dengan emoticon cemberut, padahal di dalam hatinya dia bersorak gembira.
"Gak gombal lho yank.. Oopss sengaja! hehe. Btw boleh gak kalau aku daftar jadi papinya?" tanya Edi serius.
"Ihh gak keren ahh masa iya lamar kog lewat chat" balas Erni pura-pura merajuk.
Edi yang menerima pesan tersebut dengan segera memilih melakukan panggilan kepada Erni. Karena merasa Erni memberi lampu hijau jadi dia dengan segera melangkah lebih cepat.
Setelah panggilan kedua akhirnya panggilan tersebut tersambung.
Erni yang saat itu sedang fokus memegang ponselnya seketika kaget karena Edi malah menelponnya. Akhirnya dia dengan segera menerima panggilan tersebut.
"Assalamualaikum.." sapa Erni begitu dia menggeser tombol hijau di ponselnya.
"Walaikumsalam.." jawab Edi dengan senyum yang merekah karena dia merasa hatinya adem begitu mendengar suara Erni.
"Kenapa mas, kog telp?"
"Mau lamar kamu langsung, kan tadi katanya gak mau kalau lewat pesan sekarang aku langsung telpon donk." ucap Edi to the point.
"Hehehe bisa aja sih mas.."
"Aku serius Er, pengen lamar kamu!"
"Ya gak lewat telpon juga donk mas hehe." jawab Erni dengan sedikit bercanda untuk mengurangi rasa bahagia yang begitu membuncah hatinya.
"Ya uda kalau gitu nanti malam aku ke rumah kamu ya, kamu siap-siap aja aku mau lamar kamu."
"Apaan sih..." Erni mencoba menetralkan hatinya.
"Aku serius Er. Emang kamu pernah liat aku main-main?" tanya Edi dengan mode serius, karena memang dia saat ini serius ingin menikahi Erni.
"Iya-iya aku percaya mas. Eh udahan ya mas itu baby sitternya baby Sifa uda datang aku temuin dulu ya." pamit Erni begitu melihat bu Ijah masuk ke halaman rumahnya.
"Ow ya sudah kalau gitu, jangan lupa nanti malam aku ke rumah kamu. Assalamualaikum."
"Iya. Walaikumsalam mas."
Akhirnya panggilan pun terputus dan Erni segera mempersilahkan bu Ijah untuk masuk ke dalam rumah dan mendorong stroller baby Sifa.
...****************...
Tetap semangat 💪
Tinggalkan jejak
Jangan lupa like, komen dan hadiahnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments