Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, sampailah mereka di rumah Erni.
Erni membukakan pintu mobil untuk Vera karena Veralah yang menggendong baby Sifa.
Ketiganya pun masuk setelah Erni membayar ongkos taksinya. Dan Erni menata tempat tidur untuk Sifa yang sudah mereka siapkan sebelumnya.
Akhirnya tugas baru mereka sudah dimulai sekarang. Yaitu menjadi orang tua tunggal. Meskipun di akte tertera bahwa nama Erni yang menjadi ibu kandungnya tetapi Vera pun juga ingin membantu kehidupan Sifa.
"Untuk urusan surat-surat akte lahir dan lain-lain punya Sifa uda aku suruh orang buat urus semuanya. Juga untuk orang yang akan jaga Sifa selama kamu kerja juga uda aku cariin, mungkin besok baru datang soalnya dia masih otw. Kamu gak usah khawatir dia orang yang bisa aku percaya banget dan aku pun gak khawatir ninggal Sifa sama dia selama kita kerja." terang Vera panjang lebar.
Mereka saat ini sedang mengobrol di dalam kamar Erni dengan duduk di ranjang sambil memandangi baby Sifa yang sedang tertidur nyenyak di box nya.
"Makasih banyak ya Ver kamu uda bantu aku urus semuanya. Aku gak tahu kalau gak ada kamu." ucap Erni dengan berkaca-kaca sambil memeluk erat lengan Vera yang ada disampingnya.
"Uda gak usah cengeng gitu, apa gunanya sahabat kalau apa-apa dikerjain sendiri." seru Vera juga dengan memeluk Erni.
"Ow iya sorry nanti aku gak bisa nginep ya karena malam nanti harus terbang ke Surabaya soalnya emak nyuruh pulang." lanjut Vera.
"Lhoh kog mendadak banget?" seru Erni kaget karena akan ditinggal oleh Vera.
"Sstt.. Jangan teriak-teriak! Nanti baby Sifa bangun!" seru Vera sambil menepuk paha Erni dengan pelan.
"Oopss..." ucap Erni sambil menutup mulutnya.
"Sebenernya gak mendadak Er, uda dari kemarin. Tapi kan aku gak mungkin ngomongin ini ke kamu kemarin karena keadaan kamu belum stabil. Emak juga nitip salam buat kamu katanya kamu yang sabar." terang Vera. Keluarga Vera memang sudah mengenal baik dengan Erni. Karena sudah lama mereka bersahabat.
"Iya sampaikan terima kasih ku nanti ya, juga salam buat mereka. Nanti kalau baby Sifa uda besar aku ajak main deh ke Surabaya. Juga maafin aku ya, malah jadi ngrepotin kamu..." ucap Erni dengan masih memeluk Vera.
"Ehh jangan-jangan dicariin emak disuruh kawin tu hahaha." goda Erni dengan antusias.
Karena mereka terkenal gadis-gadis cantik tapi jomblo, bukan karena tidak laku tetapi karena prinsip mereka yang kuat tidak mau berpacaran dulu sebelum benar-benar yakin. Apalagi untuk menikah, mereka akan memikirkan dengan sangat matang sebelum mengambil keputusan penting itu.
"Kawin! Kawin! Nikah woy...!" seru Vera.
Karena suara Vera yang lumayan menggelegar, kebiasaan ketika mereka sedang berdua. Akhirnya baby Sifa pun merasa terganggu.
"Oe...Oe...Oe...Oe...!"
"Nah kan suara kamu itu cempreng Ver gak usah keras-keras! Jadi kebangun kan baby Sifa nya!" seru Erni sambil menghampiri baby Sifa di box dan langsung diberi susu dot.
"Oopss! Maaf kelepasan hehe." jawab Vera sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Dan Vera pun ikut menghampiri baby Sifa yang sudah mulai tenang karena meminum dot nya.
...****************...
Tetap semangat 💪
Terus dukung ya mak biar semangat up tiap hari 🙂
Jangan lupa like, komen dan hadiahnya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments