BAB 16

Nicole masih termenung, dia sedang mengingat kembali pertemuan pertama member VENUS.

Avia dan Cleo yang memang berbakat, Marcy yang mempunyai suara merdu dan indah, mengajarinya bagaimana teknik bernyanyi menggunakan emosi dan perasaan, Fei yang selalu mengatakan apa yang ada di pikirannya, Bell yang ceria mampu mencairkan suasana, sebenarnya ada 1 lagi tapi dia berhenti di tengah jalan.

Nicole yang sudah berusaha sejauh ini sekarang sudah menuai hasil tapi dia masih tidak puas. Manusia memang serakah dan rasa tidak puas, dan rasa ingin lagi terus bertambah. Nicole hanya manusia biasa.

"Aku selalu jauh dibawahmu Via? Sampai kapan? Aku juga ingin di posisi itu." Gumam Nicole lirih saat melihat Avia yang sudah dikelilingi wartawan yang ingin tau bagaimana dia bisa mendapat peran penting dalam film Ryan, padahal belum genap setahun dia menjadi VENUS.

"Jika kalian ingin tau kenapa? Bisa nantikan film ini." Ucap Bianca yang membantu Avia menjawab pertanyaan.

Nicole hanya memandang Avia dengan rasa iri di hati namun tidak bisa berbuat apapun karena gadis itu memang berbakat. Nicole yang memang sudah ada di mobil menunggu Avia dan Bianca hanya bisa memandang penuh damba, sangat ingin dia berada disana menggantikan Avia.

Nicole yang memperhatikan sekitarnya di dalam mobil tidak sengaja menangkap sosok yang sangat dia sukai.

Elios yang baru turun dari mobilnya dengan pengawalan ketat. "kenapa aku baru sadar kalau Tuan Elios selalu di kawal ketat ya?" Gumam Nicole sendiri. Gadis itu masih memperhatikan Elios yang sedang melihat kearah kerumunan wartawan, dia berdiri disana lumayan lama dan berbicara pada asisten tampannya.

Nicole melihat senyum tersungging di bibirnya dan sorot mata teduh melihat kearah Avia, ada rasa bangga pada mata dan raut wajah itu dengan mengangguk kecil.

"Aku juga ingin kau melihatku dengan tatapan itu Elios." Lirih Nicole yang merasa sangat iri pada Avia, meskipun Avia tidak tau akan hal ini.

Setelah wartawan mulai beranjak karena mengikuti Avia yang menuju mobil barulah Elios berjalan kearah pintu lobi gedung itu.

"Kenapa dia malah lewat sini? Bukannya ada parkir khusus gedung untuk direktur?" Tanya Nicole yang tetap memperhatikan Elios sampai punggung pria itu tidak terlihat lagi.

"Hei kau lihat apa?" tanya Avia yang berhasil masuk ke mobil.

"Tuan Elios dari tadi menunggumu selesai dan baru masuk ke gedung, tapi kenapa dia lewat lobi?" Tanya Nicole yang masih penasaran.

"Oh disana ada interview mungkin, tadi kan ada wartawan dari majalah bisnis." Jawab Avia.

"Oh iya, tadi aku juga lihat ada set di lobi." Kata Nicole yang baru ingat.

"Sudah jangan pikirkan dia dulu, kita harus fokus ke drama dan film." Cetus Avia mengingatkan.

.

.

.

Di lokasi syuting film Ryan berjudul, Spy On. Avia begitu banyak menerima perhatian.

Syuting dimulai, Avia menggenakan rok span hitam selutut tetapi belahannya sampai atas panggal pahanya sebelah kanan, dengan dalaman ketat putih dan belahan dadanya yang menggoda, dibadukan dengan blazer senada dengan roknya.

Avia berjalan melenggok penuh pesona, seksi, menggoda dan liar. Akting luar biasa dengan mimik wajah sensual. Selalu dengan make up bold dan kali ini lebih menantang lagi.

Dia sedang menggoda salah satu pemilik casino yang merupakan musuh bebuyutan Bosnya dan akan menjerat lelaki itu.

Pria muda dan tampan itu begitu terpesona dengan sosok wanita depannya dan menjentikkan jarinya pada salah satu pelayan.

"Siapa itu?" Tanyanya pada pelayan yang menghampiri.

"Tidak tau tuan, saya juga baru melihatnya hari ini." jawab si pelayan, lalu pria itu memberikan tugas pada pelayan itu.

"Permisi Nona, Tuan kami ingin menyapa anda disana." Ujar si pelayan. Avia yang sedang berakting pun menoleh kearah yang ditunjuk si pelayan.

"Baiklah.." Jawabnya lalu berjalan menuju pria yang sedang menunggunya.

"Anda memerlukan sesuatu dariku Tuan?" Tanyanya tanpa berbasa-basi.

"Siapa namamu cantik?"

"Saya Emma. Anda?"

"Saya Steve."

Pria bernama Steve itu langsung mengelus paha Emma dengan 2 punggung jarinya, dia begitu terpesona dengan lekuk tubuh Emma.

"Kau menggodaku Steve?" Tanya Emma dengan wajah sensualnya.

"Benar, apa kau tergoda?" Tanya Steve yang menarik lengan lengan Emma, kemudian wanita itu terduduk dipangkuan Steve. Pria itu mengeratkan pelukannya di pinggang Emma yang ramping.

Ketika tangan Steve menuju bokongnya yang bulat, Emma langsung menarik tangannya kembali keatas.

"Kau sungguh membuatku panas dingin Emma." Bisik Steve lalu mendaratkan bibirnya ke bibir Emma yang merah merekah tapi wanita itu menghindar, akhinrya ciumannya berlabuh di pipi Emma.

"CUT!"

Teriakan itu membuat Avia lega, dia segera beranjak dari pangkuan actor utama.

"Terima kasih Arsen." Ucap Avia sopan dan membungkuk, Arsen sang aktor utama juga berdiri dan menghela nafasnya panjang.

"Kau sungguh cantik Via, aku hampir tak bisa menahan diri, kerja bagus." Balas Arsen.

"Bagus, 30 menit lagi kita lanjut adegan berikutnya." Ujar Nick yang sangat suka dengan hasilnya.

Avia beristirahat sejenak di ruangan tunggu yang sama dengan beberapa aktris pendukung wanita. Disana hanya ada Nicole yang tampak bersiap karena ini adalah gilirannya.

"Aku pergi." Ucap Nicole lalu menutup pintu.

Avia yang sendirian di ruang tunggu asik membaca dan mempelajari naskah dan dialog sampai tidak sadar ada yang masuk ke ruangan itu. Dia hanya santai dan mengir itu adalah aktris lain.

"Hai sayang.." Suara pria terdengar.

"Kau, kenapa ada disini?" Tanya Avia terkejut dan melihat sekeliling.

"Kemari, kau harus dihukum." Ucapnya lalu menarik Avia menuju ruang ganti yang tertutup, mengunci pintu itu.

pria itu langsung mengusap pipi Avia dengan tisu lalu mengecupnya berkali-kali. Avia tau pria ini pasti cemburu.

"Hem.. dasar, kalau cemburu ya jangan dilihat." Celetuk Avia sambil tertawa kecil.

"Dia juga mengelus pahamu yang indah ini." Pria itu juga mengelus paha Avia yang terbuka tapi elusannya malah semakin naik dan ke tengah menuju wilayah terlarang.

"Jangan.." Avia menarik tangan pria itu dan meletakkannya di pinggang.

"Iya dia juga memeluk dan menyentuh pinggangku." Avia hanya tertawa menerima semua perlakukan si pria.

Terdengar suara orang yang masuk dan sedikit ramai, membuat Avia panik dan mendorong pria itu menjauh. Lalu dia segera keluar dari ruang ganti.

"Biarkan saja dia cari jalan keluar sendiri." batin Avia.

Episodes
Episodes

Updated 101 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!