Without You

Without You

0. Sinar Temaram

Senja sudah berlalu kini berganti dengan malam yang kelabu, tidak ada yang sepesial dari malam ini. Karna malam ini dan malam sebelumnya, bagiku adalah sama saja tidak ada bedanya.

Namun malam ini tidak biasa seperti malam-malam yang lainnya.

Karna biasanya sekitar pukul 21.45 malam, adalah waktu nya aku untuk menutup Kafe ku aduh ralat maksudnya Kafe milik Abi, namun seperti nya malam ini aku akan pulang terlambat karna Alhamdulillahnya Kafe Abi sangat ramai hari ini.

"Huh, Alhamdulillah ya teh Vidya hari ini Kafe kita laris manis," ujar Dadang salah satu karyawan di Kafe ini yang memang akrab denganku.

"Iya Alhamdulillah. Semuanya berkat rahmat dari Allah," jawabku sambil tersenyum dan dia pun ikut tersenyum.

Aku pun berjalan ke salah satu meja yang sekarang sudah kosong tak ada lagi penghuninya, dan kebetulan dia juga adalah pelanggan terakhir di Kafe malam ini.

Lalu aku pun memutuskan untuk menutup Kafe ini karna sudah larut malam dan badanku pun rasanya sudah lelah.

Namun tak apa semoga lelah ku ini menjadi lillah Aamiin, aku menghampiri setiap meja dan mulai membersihkannya lalu setelah semuanya di pastikan bersih aku pun bersiap untuk pulang ke rumah.

"Nita, kamu liat ponsel Aku gk?" Tanyaku pada Nita yang juga merupakan rekan kerjaku di Kafe Abi, yang memang sudah sangat akrab denganku.

"Kan tadi kamu taruh di dalam saku tas," aku pun segera memeriksa saku tasku dan benar saja ponsel ku ada di saku tas. Huh, aku rasa aku ini benar-benar ceroboh.

"Tuh kan ketemu, masih muda kok udah pikun haha."

Aku hanya meringis mendengar ucapan Nita karna ucapannya tidak sepenuhnya salah karna aku ini memang orang yang ceroboh dan pelupa.

Aku ingat betul cerita Umi, katanya dulu saat aku masih SMA. Saat aku baru di belikan ponsel oleh Abi aku juga lupa menaruh ponselku dimana.

Saat aku cari tidak juga ketemu sampai-sampai aku menangis karna takut di marahi oleh Abi, namun akhirnya Umi lah yang menemukan ponselku.

Ternyata ponselku itu aku taruh di dalam frezer dan akhirnya ponsel ku pun membeku dan rusak, namun Abi tidak marah ia malah tertawa dan menasihatiku agar lebih hati-hati lagi dalam bertindak namun kadang aku masih suka lalai.

Aku menyalahkan ponsel ku dan ternyata ada 30 panggilan tak terjawab dari Abi dan 5 pesan masuk dari Abi juga, lalu ada juga 10 panggilan tak terjawab dari umi dan ada 10 pesan masuk dari umi juga.

Ya Allah sepertinya umi dan abi sangat mengkhawatirkanku, jari ku bergerak menekan fitur bergambar sebuah surat.

Umi ku Bidadariku❤

Assalamu'alaikum Vidyaa jangan lupa sholat dan makan ya, jangan terlalu capek nanti kamu sakit loh dek.

13.30 a.m

Assalamu'alaikum sholehah nya umi😊 kok belum pulang dek? Jangan terlalu larut ya pulang nya, sholatnya juga jangan lupa!

17.54 p.m

Assalamu'alaikum Adek? Kok belum pulang ini udah malem loh dek.

20.15 p.m

Vidya? Kok belum pulang nak?

21.30 p.m

Vidya bales pesan umi dek, umi khawatir sama kamu.

21.50 p.m

Me:

Wa'alaikumussalam, iya umi sayang💙 Alhamdulillah Vidya sudah sholat, Vidya juga sudah makan mi. Maaf ya umi, Vidya baru sempat ngabarin karna tadi pengunjung Kafe lagi ramai jadi Vidya baru bisa buka ponsel, Afwan sangat ya umi. 😔

Aku pun menghela nafas dan beralih membuka pesan dari Abi, namun tiba tiba saja ponsel ku mendadak mati membuat ku mendengus kesal.

"Ya Allah ini ponsel aku lowbat lagi," ujarku seraya mencebikkan bibir ku, sambil menatap ponselku yang kini sudah padam.

"Teh Vidya semuanya sudah selesai. Tinggal nutup Kafe nya doang teh," ujar Dadang yang terlihat sudah lebih bersih dari sebelumnya, ia juga sudah mengganti baju kerjanya dengan baju yang lebih terlihat santai namun tetap sopan.

"Ya sudah kamu sama Nita pulang duluan aja karna yang lainnya juga sudah pada pulang. Urusan menutup Kafe biar aku saja," kataku sambil menatap Dadang yang sepertinya masih terlihat bimbang.

"Tapi gk apa-apa nih teh?" Tanya Dadang lagi sepertinya ia tidak tega meninggalkan ku sendiri.

"Iya dang gk apa apa. Lagian si Vidya kan udah besar," kata Nita menyahut dan aku pun menganggukkan kepalaku sambil tersenyum mencoba meyakinkan Dadang dan akhirnya Dadang pun mengerti.

Dia dan Nita pamit padaku untuk pulang dan aku pun mengizinkannya, lalu sekarang di sinilah aku. Berada di dalam Kafe yang sepi dan sunyi, di bawah sinar lampu yang temaram.

Berhubung malam sudah larut aku segera membereskan barang-barangku, karna aku juga harus segera pulang.

Umi pasti sudah sangat mengkhawatirkan ku begitu pun dengan Abi yang juga pasti sangat khawatir padaku dan aku juga tidak mau membuat Abi yang saat ini sedang berada di luar Kota untuk mengurus bisnisnya menjadi cemas, jadi ku putuskan saja untuk segera bergegas pulang.

Karna jam segini biasanya di sekitar wilayah Kafe ku sangat jarang sekali ada angkutan umum ataupun taksi yang lewat, terpaksa aku harus berjalan terlebih dahulu menuju halte karna memang hanya bis lah alternatif yang bisa aku tumpangi malam ini untuk pulang ke rumah.

Walaupun sebenarnya ini adalah kali ke dua nya aku naik bis, karna sebelumnya aku tidak pernah pulang selarut ini dan biasanya juga aku selalu kebagian jadwal membantu- bantu di Kafe hanya pada siang hari, namun tadi di kampus ada kelas tambahan alhasil aku pun pulang sore jadi aku kebagian bekerja di Kafe pada malam hari. 

Sebenarnya Abi sudah menyuruhku untuk tidak bekerja di Kafe milik nya, namun aku tetap bersikukuh karna aku ingin bekerja dan ingin membantu Abi.

Karna Abi sudah terlalu sibuk dengan bisnis properti dan juga bisnis restorannya yang sudah tersebar hingga ke Mancan Negara.

Meskipun begitu, aku tidak mau berfoya-foya dan menghamburkan uang untuk hal- hal yang tidak berguna.

Lagi pula itu adalah perbuatan yang boros dan Allah tidak menyukai orang yang boros, karna aku juga tau Abi pasti lelah bekerja seharian untuk membiayai kehidupan kami sehari-hari yang memang bisa di bilang sangat lumayan banyak pengeluarannya.

Saat aku sedang berjalan aku harus melewati salah satu gang yang lumayan sepi, ya sebenarnya aku tidak mau melewatinya namun karna memang hanya inilah jalan satu-satu nya menuju halte.

Jadi mau tidak mau aku harus melewatinya, namun sebenarnya aku agak sedikit takut dan tiba- tiba saja retina mata ku tidak sengaja menangkap siluet tubuh seseorang yang sedang berdiri di ujung gang sana.

Membuat rasa takutku semakin menjadi-jadi rasanya aku ingin kembali berbalik ke belakang tapi itu tidak memungkinkan karna aku sebentar lagi akan sampai di halte jadi bagaimana mungkin aku berbalik arah lagi? itu sama saja membuang-buang waktu.

"Bismillah," ujarku lalu dengan langkah mantap aku pun mencoba memberanikan diri untuk terus berjalan, dan aku juga terus-terusan mencoba meyakinkan diriku agar aku tidak merasa takut.

"Heh lo!" Aku pun menghentikan langkahku saat seorang pria yang tadi siluet tubuhnya aku lihat dari kejauhan dan kini dia  sudah berdiri di hadapanku.

Dia menatapku dengan tatapan matanya yang sayu dan juga aroma Alkohol yang menyeruak masuk ke dalam indra penciumanku.

Membuat nyali ku menjadi ciut aku pun memundurkan langkah, saat ia berjalan mendekat ke arahku.

Ya Allah aku benar-benar sangat ketakutan saat ini, lalu aku melihat tangannya terulur mendekat ke arah wajahku membuat aku mencengkram erat tali tasku dan memejamkan mata.

Tanpa bisa di cegah lagi air mata ku pun turun membasahi pipi dan aku merasakan sebuah tangan yang kasar menyentuh pipiku, Aku terkejut karna aku kira pria itu akan menamparku tapi ia malah menghapus air mata di sudut mataku, yang membuat diriku akhirnya memberanikan membuka mata walau dengan cara perlahan.

Dan saat aku membuka mata, aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Lalu aku terpaku pada bola matanya yang berwarna coklat yang entah kenapa terlihat sangat indah namun karna sadar itu adalah hal yang tidak baik aku segera memundurkan tubuh dan menjaga jarak dengannya.

"Astagfiruallahaladzim," ucap ku beristigfar sementara pria itu masih saja menatapku dengan tatapannya yang datar.

"Heh, mahluk sok suci ngapain lo malem- malem gini masih berkeliaran? Oh atau jangan-jangan lo ini komplotan ******* ya?" Tuding pria itu dengan berbagai kata-kata yang sangatlah menyakitkan untuk di dengar.

Memangnya apa salahnya jika aku bercadar? Apakah semua wanita bercadar itu *******? Tentu tidak! Kami bukan lah ******* kami menggunakan cadar untuk melindungi diri kami bukan untuk menyakiti orang lain apalagi sampai membunuh.

Karna kami tau bahwa Agama Islam adalah agama perdamaian dan Islam juga sangat mengharamkan pembunuhan dan itu termasuk dosa yang besar.

"Astagfiruallahaladzim kamu tidak boleh fitnah saya seperti itu. Karna fitnah lebih kejam daripada pembunuhan," ujarku sementara dia hanya tersenyum meremehkan.

"Lo nasehatin gue kaya gitu? Kaya lo udah bener aja. Palingan penutup wajah lo itu cuma buat alibi doang buat nutupin aib lo sebagai cewek murahan karna semua cewek itu sama aja. Sama- sama MURAH-"

Plakkk

Tanganku tiba tiba saja secara refleks menampar pipinya karna aku sudah merasa sangat kesal padanya.

"Cukup! Kamu itu tidak kenal siapa saya dan kamu jangan pernah menghina saya sebagai cewek murahan! Karna saya tidak seperti apa yang kamu bilang tadi," ujarku dengan mengebu gebu emosiku tersulut karna pria di hadapanku ini.

Setelah menamparnya aku pun melanjutkan langkahku meninggalkan laki-laki itu yang kini sedang berdiri mematung.

Namun aku tidak perduli yang aku perdulikan saat ini adalah aku harus bisa sampai ke rumah karna aku rasa tubuh dan hati ku harus segera beristirahat.

Terpopuler

Comments

Jaii

Jaii

bagus ceritanya Thor. kata katanya good

2020-10-17

1

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

mulai nya yg sangat ktakutan bgtu krn smia cewek malma adalah cewk myrahan

2020-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 0. Sinar Temaram
2 1. Kenapa Harus Dia?
3 2. Salah Paham
4 3. Calon Istri
5 4. Dilema
6 5. Lamaran
7 6. Tentang Dia
8 7. Kebimbangan
9 8. Terjawab
10 9. Bersatu
11 10. Sisi Lain Arya
12 11. Sisi Lain Arya (2)
13 12. Kehidupan Baru
14 13. Kekasih
15 14. Orang Asing
16 15. Tinggal Bersama
17 16. Tinggal Bersama (2)
18 17. Titik Terang
19 18. Hujan
20 19. Kenyataan
21 20. Kembali
22 21. Takdir Dari Semesta
23 22. Perasaan Tersirat
24 23. Tenggelam
25 24. Dunia Arya
26 25. Dunia Arya (2)
27 26. Malam Yang Panjang
28 27. Malam Yang Panjang (2)
29 28. Musibah
30 29. Perjanjian
31 30. Hubungan Baru
32 31. Acara Kantor
33 32. Jalan-Jalan Malam
34 33. Bahagia Berujung Luka
35 34. Hanya Manusiawi Katanya
36 35. Berkunjung
37 36. Pulang
38 37. Keanehan Vidya
39 38. Keanehan Vidya (2)
40 39. Vidya Kenapa?
41 40. Kejutan
42 41. Terkuak
43 42. Ancaman
44 43. Pernyataan
45 44. Mencekam
46 45. Kekecewaan Arya
47 46. Penderitaan
48 47. Tawaran
49 48. Tidak Perduli Katanya
50 49. Gugatan
51 50. Setelah Badai Berlalu
52 51. Ketakutan
53 52. Kenangan Masalalu
54 53. Hilang (1)
55 54. Hilang (2)
56 55. Mengharu Biru
57 56. Terjebak di Hutan
58 57. Tertolong
59 58. Siapa?
60 59. Tersangka
61 60. Usaha Arya
62 61. Fakta
63 62. Siapa Pelakunya
64 63. Dalang Penculikkan
65 64. Pelik
66 65. Waktu
67 66. Berbincang
68 67. Pelakor?
69 68.Tersadar
70 69. Saran Dari Sahabat
71 70. Kedatangan Siren
72 71. Penyesalan
73 72. Ide Cemerlang Siren
74 73. Rujuk?
75 74. Maaf
76 75. Sembilan Bulan
77 76. Kritis
78 77. Harapan Yang Tumbuh
79 78. Malam Kelabu
80 ~Informasi Season 2~
81 [S2] Prolog
82 [S2] Without You
83 [S2] Pelita di Kegelapan
84 [S2] Hujan dan Reilla
85 [S2] Reilla dan Senyumannya
86 [S2] Seminar
87 [S2] Rindu Ummah
88 [S2] Kue Ulang Tahun
89 [S2] Bertengkar Lagi
90 [S2] Permintaan Reilla
91 PENGUMUMAN
92 [S2] Tanpa dirimu (1)
93 [S2] Tanpa Dirimu (2)
94 [S2] Terlantar
95 [S2] Siapa Dia?
96 [S2] Keperdulian Arya
97 [S2] Kedatangan Syabil
98 [S2] Penyelidikan (1)
99 [S2] Penyelidikan (2)
100 [S2] Tentang Shafa (1)
101 [S2] Bertemu Mamah Arya
102 [S2] Yang Tersembunyi
103 [S2] Cerita Arya
104 [S2] Pertemuan
105 [S2] Kekhawatiran Syabil
106 [S2] Cinta Tak Bisa di Paksa
107 [S2] Pergi dengan Arya (1)
108 [S2] Pergi Dengan Arya 2
109 [S2] Serpihan Kenangan
110 [S2] Tentang Shafa (2)
111 [S2] Pertemuan Tak Terduga
112 [S2] Perjodohan
113 [S2] Kunjungan ke Rumah Umi
114 [S2] Tak Patah Harapan
115 [S2] Tak Bisa Mengelak
116 [S2] Kenyataan
117 [S2] Rasa Penasaran Arya
118 [S2] Siapa Pria itu?
119 [S2] Perlu Bersabar lagi
120 [S2] Kabar mengejutkan
121 [S2] Harus melupakan
122 [S2] Perpisahan Yang Menyakitkan
123 [S2] Pergi ke Mesir
124 [S2] Harus Bersabar
125 Spesial Part
126 [S2] Menghibur Vidya
127 [S2] Jerman dan cerita di dalamnya
128 Satu Kesempatan lagi
129 Kabar bahagia Vidya
130 Tersadar
131 Takdir Cinta Kita
132 [S3] Berlalu
133 [S3] Pencarian (1)
134 [S3] Pencarian (2)
135 [S3] Sebuah Tragedi
136 [S3] Ketika ujian menerpa
137 [S3] Kabar mengejutkan
138 [S3] Dendam
139 [S3] Kehidupan tanpa Gama
140 ATTENTION
141 [S3] Berlatih
142 [S3] Kebahagiaan Setelah Duka
143 [S3] Kedatangan Aksara
144 Cuap-Cuap Author
145 Akhir dari Kisah ( Ending Without You)
146 Stuck With You (Gama story)
147 Stuck With You (Gama story)
148 Stuck With You (Gama story)
149 Stuck With You (Gama Story)
150 Stuck With You (Gama Story)
151 Stuck With You (Gama Story)
152 Stuck With You (Gama Story)
153 Stuck With You (Gama Story)
154 Stuck With You (Gama Story)
155 Stuck With You (Gama Story)
156 Stuck With You (Gama Story)
157 Stuck With You (Gama Story)
158 Stuck With You (Gama Story)
159 Stuck With You (Gama Story)
160 INFOO
161 Cerita Reilla Coming soon!
162 Stuck With You (Gama Story)
163 Stuck With You (Gama Story)
164 Stuck With You (Gama Story)
165 Stuck With You (Gama Story)
166 Stuck With You (Gama Story)
167 Stuck With You (Gama Story)
168 Stuck With You (Gama Story)
169 CUAP CUAP AUTHORR
170 Stuck With You (Gama Story)
171 Stuck With You (Gama Story)
172 Stuck With You (Gama Story)
173 Stuck With You (Gama Story)
174 Stuck With You (Gama Story)
175 Stuck With You (Gama Story)
176 Stuck With You (Gama Story)
177 Stuck With You (Gama Story)
178 Stuck With You (Gama Story)
179 Stuck With You (Gama Story)
180 Stuck With You (Gama Story)
181 Stuck With You (Gama Story)
182 Stuck With You (Gama Story)
183 Stuck With You (Gama Story)
184 Stuck With You (Gama Story)
185 Stuck With You (Gama Story)
186 CUAP CUAP AUTHOR (JADWAL UPDATE)
187 Stuck With You (Gama Story)
188 Stuck With You (Gama Story)
189 Stuck With You (Gama story)
190 Stuck With You (Gama Story)
191 Stuck With You (Gama Story)
192 Stuck With You (Gama Story)
193 Rekomendasi Cerita
194 Stuck With You (Gama Story)
195 Stuck With You (Gama Story)
196 Stuck With You (Gama Story)
Episodes

Updated 196 Episodes

1
0. Sinar Temaram
2
1. Kenapa Harus Dia?
3
2. Salah Paham
4
3. Calon Istri
5
4. Dilema
6
5. Lamaran
7
6. Tentang Dia
8
7. Kebimbangan
9
8. Terjawab
10
9. Bersatu
11
10. Sisi Lain Arya
12
11. Sisi Lain Arya (2)
13
12. Kehidupan Baru
14
13. Kekasih
15
14. Orang Asing
16
15. Tinggal Bersama
17
16. Tinggal Bersama (2)
18
17. Titik Terang
19
18. Hujan
20
19. Kenyataan
21
20. Kembali
22
21. Takdir Dari Semesta
23
22. Perasaan Tersirat
24
23. Tenggelam
25
24. Dunia Arya
26
25. Dunia Arya (2)
27
26. Malam Yang Panjang
28
27. Malam Yang Panjang (2)
29
28. Musibah
30
29. Perjanjian
31
30. Hubungan Baru
32
31. Acara Kantor
33
32. Jalan-Jalan Malam
34
33. Bahagia Berujung Luka
35
34. Hanya Manusiawi Katanya
36
35. Berkunjung
37
36. Pulang
38
37. Keanehan Vidya
39
38. Keanehan Vidya (2)
40
39. Vidya Kenapa?
41
40. Kejutan
42
41. Terkuak
43
42. Ancaman
44
43. Pernyataan
45
44. Mencekam
46
45. Kekecewaan Arya
47
46. Penderitaan
48
47. Tawaran
49
48. Tidak Perduli Katanya
50
49. Gugatan
51
50. Setelah Badai Berlalu
52
51. Ketakutan
53
52. Kenangan Masalalu
54
53. Hilang (1)
55
54. Hilang (2)
56
55. Mengharu Biru
57
56. Terjebak di Hutan
58
57. Tertolong
59
58. Siapa?
60
59. Tersangka
61
60. Usaha Arya
62
61. Fakta
63
62. Siapa Pelakunya
64
63. Dalang Penculikkan
65
64. Pelik
66
65. Waktu
67
66. Berbincang
68
67. Pelakor?
69
68.Tersadar
70
69. Saran Dari Sahabat
71
70. Kedatangan Siren
72
71. Penyesalan
73
72. Ide Cemerlang Siren
74
73. Rujuk?
75
74. Maaf
76
75. Sembilan Bulan
77
76. Kritis
78
77. Harapan Yang Tumbuh
79
78. Malam Kelabu
80
~Informasi Season 2~
81
[S2] Prolog
82
[S2] Without You
83
[S2] Pelita di Kegelapan
84
[S2] Hujan dan Reilla
85
[S2] Reilla dan Senyumannya
86
[S2] Seminar
87
[S2] Rindu Ummah
88
[S2] Kue Ulang Tahun
89
[S2] Bertengkar Lagi
90
[S2] Permintaan Reilla
91
PENGUMUMAN
92
[S2] Tanpa dirimu (1)
93
[S2] Tanpa Dirimu (2)
94
[S2] Terlantar
95
[S2] Siapa Dia?
96
[S2] Keperdulian Arya
97
[S2] Kedatangan Syabil
98
[S2] Penyelidikan (1)
99
[S2] Penyelidikan (2)
100
[S2] Tentang Shafa (1)
101
[S2] Bertemu Mamah Arya
102
[S2] Yang Tersembunyi
103
[S2] Cerita Arya
104
[S2] Pertemuan
105
[S2] Kekhawatiran Syabil
106
[S2] Cinta Tak Bisa di Paksa
107
[S2] Pergi dengan Arya (1)
108
[S2] Pergi Dengan Arya 2
109
[S2] Serpihan Kenangan
110
[S2] Tentang Shafa (2)
111
[S2] Pertemuan Tak Terduga
112
[S2] Perjodohan
113
[S2] Kunjungan ke Rumah Umi
114
[S2] Tak Patah Harapan
115
[S2] Tak Bisa Mengelak
116
[S2] Kenyataan
117
[S2] Rasa Penasaran Arya
118
[S2] Siapa Pria itu?
119
[S2] Perlu Bersabar lagi
120
[S2] Kabar mengejutkan
121
[S2] Harus melupakan
122
[S2] Perpisahan Yang Menyakitkan
123
[S2] Pergi ke Mesir
124
[S2] Harus Bersabar
125
Spesial Part
126
[S2] Menghibur Vidya
127
[S2] Jerman dan cerita di dalamnya
128
Satu Kesempatan lagi
129
Kabar bahagia Vidya
130
Tersadar
131
Takdir Cinta Kita
132
[S3] Berlalu
133
[S3] Pencarian (1)
134
[S3] Pencarian (2)
135
[S3] Sebuah Tragedi
136
[S3] Ketika ujian menerpa
137
[S3] Kabar mengejutkan
138
[S3] Dendam
139
[S3] Kehidupan tanpa Gama
140
ATTENTION
141
[S3] Berlatih
142
[S3] Kebahagiaan Setelah Duka
143
[S3] Kedatangan Aksara
144
Cuap-Cuap Author
145
Akhir dari Kisah ( Ending Without You)
146
Stuck With You (Gama story)
147
Stuck With You (Gama story)
148
Stuck With You (Gama story)
149
Stuck With You (Gama Story)
150
Stuck With You (Gama Story)
151
Stuck With You (Gama Story)
152
Stuck With You (Gama Story)
153
Stuck With You (Gama Story)
154
Stuck With You (Gama Story)
155
Stuck With You (Gama Story)
156
Stuck With You (Gama Story)
157
Stuck With You (Gama Story)
158
Stuck With You (Gama Story)
159
Stuck With You (Gama Story)
160
INFOO
161
Cerita Reilla Coming soon!
162
Stuck With You (Gama Story)
163
Stuck With You (Gama Story)
164
Stuck With You (Gama Story)
165
Stuck With You (Gama Story)
166
Stuck With You (Gama Story)
167
Stuck With You (Gama Story)
168
Stuck With You (Gama Story)
169
CUAP CUAP AUTHORR
170
Stuck With You (Gama Story)
171
Stuck With You (Gama Story)
172
Stuck With You (Gama Story)
173
Stuck With You (Gama Story)
174
Stuck With You (Gama Story)
175
Stuck With You (Gama Story)
176
Stuck With You (Gama Story)
177
Stuck With You (Gama Story)
178
Stuck With You (Gama Story)
179
Stuck With You (Gama Story)
180
Stuck With You (Gama Story)
181
Stuck With You (Gama Story)
182
Stuck With You (Gama Story)
183
Stuck With You (Gama Story)
184
Stuck With You (Gama Story)
185
Stuck With You (Gama Story)
186
CUAP CUAP AUTHOR (JADWAL UPDATE)
187
Stuck With You (Gama Story)
188
Stuck With You (Gama Story)
189
Stuck With You (Gama story)
190
Stuck With You (Gama Story)
191
Stuck With You (Gama Story)
192
Stuck With You (Gama Story)
193
Rekomendasi Cerita
194
Stuck With You (Gama Story)
195
Stuck With You (Gama Story)
196
Stuck With You (Gama Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!