Hari sudah hampir menjelang pagi,namun belum ada tanda-tanda kepulangan dari Arya.
Vidya sedaritadi merasa gelisah karna suami nya itu belum pulang juga,berulang kali Vidya menatap ke arah jam dinding lalu beralih pada pintu depan namun belum ada tanda-tanda kepulangan Arya.
"Kamu kemana sih? Gk tau apa aku khawatir." Vidya bergumam sendiri,ia mendudukan tubuh nya di sofa,ia berdoa agar suami nya selalu dalam lindungan Allah,dan bisa pulang dalam keadaan sehat wal'afiat.
Tok tok tok!
Suara ketukan pintu yang nyaring mulai terdengar,membuat rasa kantuk Vidya hilang seketika,Vidya bergegas berjalan ke arah pintu.
"Alhamdulillah akhirnya kamu-" Senyuman Vidya di balik cadarnya pun luntur dan ucapannya terhenti seketika.
"Astagfiruallahaladzim." Vidya beristigfar melihat pemandangan dua orang di hadapannya.
"Minggir lo! Gue mau masuk." Vidya mengaduh kesakitan ketika Arya mendorong nya begitu saja.
"Lo jangan ganggu gue,gue sama dia mau seneng-seneng dulu,ayo sayang." Vidya tidak mampu lagi menahan tangis nya,ia beristigfar dalam hati melihat pemandangan yang sungguh membuat relung hati nya terasa nyeri,bagaimana tidak bayangkan saja jika kalian berada di posisi Vidya harus melihat suami nya pulang ke rumah bersama wanita lain lalu masuk ke dalam kamar berdua,hati perempuan mana yang tidak hancur? Meskipun saat ini Vidya memang belum punya perasaan khusus pada Arya,tetapi perasaan Vidya sebagai istri Arya merasa tersakiti ia merasa bahwa Arya tak menghargai bahwa dirinya ada.
"Ya Allah,Vidya harus gimana? Hiks...Vidya harus apa Ya Allah?" Vidya menangis terisak,namun tak lama Vidya pun bangkit dari duduknya ia berjalan menaiki anak tangga satu persatu,ia berjalan menuju ke arah kamar Arya.
Tok...tok...tok
"Arya,aku perlu bicara sama kamu." Vidya berujar sambil mengetuk pintu kamar Arya namun tak ada sahutan akhirnya Vidya pun tak bisa tinggal diam,ia harus mencegah Arya agar ia dan perempuan itu tidak melakukan hal yang tidak diinginkan,Vidya pun memutuskan untuk membuka pintu kamar Arya yang ternyata tidak terkunci.
"Astagfiruallahaladzim!" Vidya kembali mengucap istigfar,hati nya hancur saat melihat posisi Arya yang berada di atas wanita itu,Arya yang sadar akan kedatangan Vidya pun bangkit dan berjalan ke arah Vidya.
Plakkk
"Perempuan kurang ajar! Gk tau di untung!" Vidya memegangi pipi nya yang terasa sakit akibat tamparan yang Arya layangkan di pipi nya,Vidya menatap Arya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kamu..." Vidya menarik nafasnya dan menghembuskannya kembali lalu kembali melanjutkan ucapannya.
"Kamu gk malu nampar istri kamu demi perempuan gk bener itu,iya? Kamu keterlaluan!" Bukannya merasa bersalah Arya justru tersenyum sinis mendengar ucapan Vidya.
"Gk kebalik ya? Harusnya lo yang malu,perempuan yang tadi lo bilang sebagai perempuan gk bener itu pacar gue,harusnya lo yang malu,jadi perusak hubungan orang." Vidya menatap Arya dengan tatapan terkejut dan tatapan nanar,ia tidak menyangka bahwa perempuan yang Arya bawa itu adalah kekasih Arya,kenyataan yang cukup menyakitkan untuk Vidya.
"Keluar lo dari kamar gue! Atau gue habisin lo!"
"Jangan!" Vidya menutup matanya ketika Arya hendak melayangkan pukulan ke arah Vidya.
"Sayang udah ya,kamu lagi di bawah pengaruh alkohol,emosi kamu juga lagi gk stabil,dia biar aku yang urus." Arya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan kekasihnya,sebelum pergi Arya mencium kening kekasihnya lalu membelai lembut pipi kekasihnya itu dan hal itu semua tak luput dari pandangan Vidya.
"Gue tau lo istri sah nya Arya,dan gue cuma pacar nya,tapi ada hal yang harus lo inget kalau lo itu gk sebanding sama gue karna bagi Arya,gue itu segalanya di banding lo,ya walaupun secara hukum lo istri sah nya Arya,tapi Arya gk cinta sama lo kan? Jadi lo bisa apa?" Perempuan yang merupakan kekasih Arya itu tersenyum mengejek pada Vidya,Vidya mencoba menenangkan dirinya agar tidak tersulut emosi.
"Kamu begitu sombong karna bisa menjadi orang yang Arya sukai,tapi ingat roda kehidupan selalu berputar,mungkin saat ini Arya memang mencintai kamu tapi kita tidak tau kedepannya akan bagaimana,bisa jadi Arya akan mencintai ku dan melupakan kamu,lagi pula aku istri sah nya Arya bagaimanapun orang-orang akan mengenal ku sebagai istrinya Arya dan bukan kamu,jadi kamu kekasih gelapnya Arya tidak usah merasa bangga dengan status kamu itu,saya permisi Assalamu'alaikum." Setelah mengatakan kalimat panjang itu Vidya pun pergi meninggalkan kekasih Arya dengan emosi yang tersulut mendengar perkataan Vidya barusan.
"Sialan! Cewek kurang ajar! Lo gk akan bisa dapetin Arya,dia itu milik gue!" Vidya tidak perduli,ia dengan cepat menuruni anak tangga satu persatu lalu segera masuk ke dalam kamarnya.
Blam
Setelah menutup pintu,tubuh Vidya luruh seketika ia menangis di balik pintu,membenamkan wajahnya di balik kedua lututnya yang ia tekuk.
"Hiks...Ya Allah ampuni aku yang belum bisa menjadi istri yang baik untuk suami ku,ampuni aku,ampuni segala dosa suami ku dan ampunilah dosa ku Ya Allah...hiks." Vidya menangis tergugu,dan tak lama adzan subuh pun berkumandang Vidya menundukkan kepalanya meremas pakaiannya dan mencoba meredakan isak tangisnya,Vidya memutuskan untuk bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Setelah membersihkan diri,Vidya keluar dari kamar mandi,setidaknya kini hati nya sudah tidak terlalu gundah seperti tadi.
Vidya yang memang sedang berhalangan sholat itu pun memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur,fikirannya terus memikirkan keadaan Arya dan apa yang suami nya itu sedang lakukan bersama perempuan yang merupakan kekasihnya itu.
Tok...tok...tok
"Iya sebentar." Vidya bangkit dari posisi sebelumnya,ia pun berjalan ke arah pintu kamar.
"Ada apa?" Tanya Vidya memasang raut wajah datar nya,ia menatap perempuan di hadapannya yang merupakan kekasih suami nya.
"Gue sama Arya laper,lo harus bikinin kita makanan buat sarapan." Vidya hanya diam masih menatap perempuan di hadapannya.
"Sayang! Sayang!" Suara panggilan dari Arya membuat Vidya menolehkan kepalanya,dia melihat Arya sedang berdiri di tangga paling atas,Vidya menatap Arya yang juga sedang melihat ke arah nya.
"Gue mau ke atas lagi,gue sama Arya mau lanjutin hal yang tadi sempat tertunda,nanti makanannya langsung lo anterin aja ke atas ya,dah." Setelah mengatakan itu,perempuan yang Vidya tidak tau namanya itu pun menaiki anak tangga,lalu setelah sampai di dekat Arya,Arya langsung merangkul perempuan itu dengan mesra,lalu mereka menaiki anak tangga bersama sambil tertawa bahagia tanpa perduli bahwa sedaritadi Vidya berusaha keras untuk tidak lagi menjatuhkan air mata nya.
Akhirnya Vidya pun memutuskan untuk ke dapur,membuatkan sarapan tapi hanya untuk suami nya bukan untuk perempuan itu,Vidya tidak sudi membuatkan makanan untuk perempuan yang datang ke dalam rumah tangga nya.
Setelah hampir setengah jam berkutat di dapur akhirnya sarapan untuk suami nya pun selesai,Vidya pun membawa nampan berisi roti bakar kesukaan Arya dan segelas susu ke lantai atas.
"Mau ngapain lo?" Tanya Arya yang tak suka dengan kedatangan Vidya,Vidya yang masih berdiri di ambang pintu pun berjalan masuk ke dalam kamar Arya yang memang pintu nya terbuka itu.
"Maaf,aku mau nganterin sarapan buat kamu." Ujar Vidya sambil menunjukkan makanan yang ia bawa.
"Siapa sayang?" Pertanyaan itu di lontarkan oleh kekasih Arya yang baru saja keluar dari kamar mandi,seperti nya ia baru selesai mandi itu terlihat dari rambutnya yang masih basah.
"Astagfiruallahaladzim,maaf bisa tidak kamu berpakaian yang lebih sopan?" Tanya Vidya yang merasa tak nyaman melihat penampilan pacar Arya itu yang kekurangan bahan.
"Kenapa? Lo iri gk bisa pakai pakaian kaya gue? Makannya jangan pake pakaian itu mulu kaya ninja." Vidya beristigfar dan mencoba menahan emosi nya.
"Maaf saya hanya mengingatkan kalau pakaian kamu tidak pantas di kenakan oleh seorang wanita, apalagi di depan laki-laki yang bukan mahram nya."
"Ssst jangan ceramah mulu lo,ini masih pagi,lo ke sini nganterin makanan doang kan? Ya udah sana pergi mau ngapain lagi?!" Vidya berjengit kaget ketika Arya membentak dirinya,Vidya pun meletakkan sarapan untuk Arya di meja.
"Bentar,ini sarapannya cuma buat Arya doang? Buat gue mana? Kenapa gk lo bikinin?"
"Maaf tapi saya hanya membuatkan sarapan untuk suami saya,karna itu salah satu kewajiban saya sebagai seorang istri." Arya tersenyum sinis mendengar ucapan Vidya.
"Kewajiban sebagai seorang istri? Cih,sok banget lo jadi orang. Lo emang istri sah gue tapi gue gk punya perasaan apapun sama lo,jadi gue gk pernah minta lo ngelakuin kewajiban lo sebagai seorang istri jadi gk usah sok pencitraan,karna gue muak liat nya!" Vidya sudah mulai terisak,sementara Arya terus membentak dirinya membuat Vidya merasa tersudutkan.
"Sayang sarapan aku gimana?" Tanya kekasih Arya itu sambil memeluk lengan Arya dengan manja.
"Kita makan di luar aja ya,makanan di luar lebih enak kok dari pada makanan ini." Ujar Arya sambil melirik ke arah makanan yang telah Vidya buat untuk dirinya.
"Makasih sayang,kamu emang yang terbaik." Pacar Arya itu pun mencium pipi Arya,membuat Vidya memalingkan wajah nya ke arah lain.
"Ayo,kita ke bawah." Arya mengandeng tangan pacar nya keluar dari kamarnya meninggalkan Vidya sendirian yang masih terisak.
"Hiks...kenapa? Kenapa kamu sejahat itu? Hiks...umi...abi...Vidya rindu kalian." Vidya kembali menumpahkan tangis nya,entah kenapa ia begitu merindukan kedua orang tua nya,ia ingin bertemu dengan mereka terlebih lagi dengan umi nya,rasanya ia ingin menangis di pangkuan umi nya,ia begitu merindukan rumah nya,ia merindukan Abi dan Umi.
"Semoga kamu baik-baik saja." Doa Vidya pagi ini seperti biasa, agar Arya selalu berada dalam lindungan Allah,dan semoga Arya mau merubah sikap nya,dan semoga Arya sadar dan tidak lagi menyakiti hati Vidya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
knapa g'lapor sama ne2k nya azh trus minta cerai apa kerja nya so Arya jg g'jelas ini cerita kayk jya mengada2 yaa
2020-08-08
0
Kim Sumi Ryn
istri Sholehah ..
2020-05-16
3
Tarie Maryadi
kejam bgt sih Arya, ya Allah 😥😥
2020-05-15
4