Setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras waktu untuk bisa sampai ke rumah Arya,kini aku sedang berada di kamar nya.
Aku mendadak gelisah,aku tak tau harus berbuat apa,saat ini yang hanya bisa aku lakukan adalah mengamati sekitar kamar Arya sambil menunggu sang pemilik kamar ini datang.
Cklekk
Pintu pun terbuka menampilkan sosok Arya yang masih belum mengganti pakaiannya,ia menutup pintu kamar membuat ku semakin merasa gugup.
Bagaimana tidak berada di dalam kamar hanya berdua dengan seorang pria yang selama ini tidak pernah terjadi pada ku,tapi toh saat ini pria itu telah sah menjadi suami ku seharus nya aku tidak merasa segugup ini tapi ya tetap saja aku tak bisa menahan diri untuk tidak merasa gugup.
"Gue mau mandi dulu." Ujar nya lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Sementara aku hanya diam duduk di tepi ranjang,aku sudah mengganti pakaian pengantin ku dengan gamis biasa tak lupa dengan cadar ku,entahlah saat ini aku belum bisa untuk melepas cadar ku di hadapan Arya ah lebih tepat nya belum terbiasa.
Tak lama Arya keluar dari kamar mandi,pakaiannya sudah berganti lebih santai dari sebelum nya,rambut nya juga terlihat basah dan acak-acakan,melihat dia seperti itu terlihat sangat berbeda sekali.
"Kamu mau kemana?" Tanya ku saat Arya memakai hoodie dan topi nya.
"Kenapa? Apa urusannya sama lo?" Dia bukannya menjawab malah balik bertanya pada ku.
"Saya sekarang kan istri kamu." Aku merutuki ucapan ku barusan tapi memang begitu kan kenyataannya?
"Lo emang istri gue sekarang,tapi lo gk punya hak buat ngatur-ngatur hidup gue,urus aja hidup lo sendiri jangan pernah ikut campur urusan gue." Setelah mengatakan itu Arya langsung pergi meninggalkan ku.
Perkataan Arya tadi entah kenapa terdengar sangat menyakitkan,aku ini sekarang istri nya tapi sikap nya tadi seolah olah ia tak pernah menggangap ku sebagai istri nya,aku tau dia menikahi ku karna perintah dari oma nya tapi tidak bisakah dia bersikap sedikit lembut pada ku? Ya aku akui awal nya aku memang agak keberatan untuk menjadi istri nya tapi saat ini aku sedang berusaha menerima semua ini,aku berusaha untuk menerima diri nya,menerima keluarga nya dan menerima segala hal yang saat ini mau tak mau harus aku jalani,aku dulu pernah bermimpi akan menikah dengan seorang laki-laki yang bersikap lembut dan sangat menyayangi ku. Tapi sikap Arya tapi membuat ku ragu akankah pernikahan impian yang aku dambakan bisa menjadi kenyataan?
[]
Aku membuka mata ku,saat sayup-sayup suara alarm terdengar,ternyata hari sudah menjelang tengah malam, Aku pun bangun dari tidur ku untuk melaksanakan sholat tahajud,aku merasa kaget karna tidak berada di kamar ku namun itu hanya sebentar karna aku baru ingat kalau saat ini aku sedang tinggal di rumah Arya dan status ku kini sudah berubah.
Berbicara tentang Arya,kemana pria itu? Aku tak menemukan keberadaannya di kamar ini,apa dia belum pulang?
Aku pun memutuskan untuk melaksanakan sholat tahajud terlebih dahulu setelah itu baru mencari keberadaan Arya.
[]
Tok...tok...tok
"Iya tunggu sebentar." Aku pun segera berjalan ke arah pintu kamar saat suara ketukan pintu yang terus saja terdengar.
"Arya? Kamu baru pulang?" Tanya ku,tepat saat aku membuka pintu kamar langsung menampilkan wajah Arya yang memang sedaritadi terus aku fikirkan keberadaannya.
"Ck,berisik!" Bukannya menjawab Arya malah mendorong ku untuk menyingkir,ia masuk begitu saja ke dalam kamar.
"Arya apa yang terjadi? Kamu...habis minum?!" Tanya ku terkejut ketika aku mencium bau alkohol menyeruak dari mulut Arya.
"Arya! Katakan sesuatu? Kamu habis darimana semalam?!" Desakku pada Arya,ia berdecak lalu bangkit dari duduk nya.
"A...Arya kamu mau apa? Jangan mendekat!" Aku semakin memundurkan langkah ku saat Arya berjalan menghampiri ku dan telak sudah aku tak bisa lagi bergerak karna sekarang posisi ku sudah terpojok,Aku meringis saat Arya mencengkram dagu ku dengan kencang itu terasa sangat menyakitkan terlebih lagi sorot mata nya yang menatap tajam pada ku membuat ku merasa takut.
"Arya,aku mohon lepaskan aku." Ucap ku pada Arya,tapi seperti nya dia tidak perduli pada ku yang sedang sangat ketakutan ini.
"Arya...jangan..." lirih ku saat perlahan Arya membuka cadar ku dengan paksa,Aku tak bisa melakukan apapun saat ini.
"Lihat gue." Aku memberanikan diri untuk menatap ke arah Arya,manik mata biru laut itu,aku bisa melihat nya lagi,manik mata yang sangat indah.
"Lo istri gue kan?" Aku mengerenyitkan dahi bingung,saat ini aku tau bahwa Arya sedang dalam pengaruh minuman keras jadi dia berbicara tidak jelas seperti itu.
"Jawab!" Aku tersentak saat Arya berteriak tepat di depan wajah ku.
"Lo tenang aja,kamar ini kedap suara dan gk akan ada yang bisa denger." Aku menenguk saliva ku,seringai Arya barusan terlihat sangat menakutkan.
"Lo istri gue kan?" Tanya nya mengulangi pertanyaan yang ia ajukan sebelum nya dan aku pun menganggukkan kepala ku.
"Ayo kita lakukan." Aku semakin bingung dengan perkataan Arya.
"Lakukan apa?" Tanya ku memberanikan diri.
"Lakukan yang seharusnya suami istri lakukan." Ujar nya,membuat ku terbelalak. Aku tau arah pembicaraan Arya dan aku tak bisa menolak tapi aku tau saat ini Arya sedang berada dalam pengaruh minuman keras dan aku tidak mau Arya melakukannya dalam keadaan seperti ini.
"Arya..sadar lah,kamu sedang tidak baik-baik saja!" Aku memberanikan diri untuk mendorong tubuh nya setelah bebas dari cengkramannya aku pun berlari ke arah pintu.
"Mau kemana? Lo gk akan bisa kabur dari gue." Aku menatap tak percaya pada Arya yang sudah berdiri di hadapan ku ia berdiri tepat di depan pintu,aku menggelengkan kepala ku saat Arya mulai mengunci pintu nya.
"Arya...hiks...Arya jangan.." entah kenapa isak tangis ini lolos begitu saja,aku menangis saat suami ku sendiri ingin mendekati ku,ada apa dengan diri ku?
"Kenapa? Lo milik gue." Aku menggelengkan kepala ku,tubuh ku luruh ke lantai aku menyembunyikan wajah ku di antara kedua lutut ku.
"Air mata ini..." Arya kembali mengangkat wajah ku,aku menatap nya sambil terisak.
Plakk
"Gue benci air mata ini!" Ujar nya,aku semakin terisak karna Arya baru saja menampar pipi ku dengan sangat kencang.
"Gue benci lo hadir di kehidupan gue! Gue muak pura-pura baik di hadapan orang tua lo! Gue muak dengan pernikan ini!"
"Lalu kenapa kamu mengajak aku menikah?!" Balas ku di sela isak tangis,Arya tertawa yang membuat nya semakin menakutkan.
"Lo tanya kenapa? Karna itu semau perintah oma! Kalau bukan perintah oma gue mana mau nikah sama gadis sok suci kaya lo!" Aku membelalakkan mata ku mendengar ucapannya.
"Lo tuh gadis sok suci,gue mana mau nikah sama gadis yang udah gk perawan lagi kaya lo!" Aku terkejut mendengar penuturannya,cukup! Arya sudah keterlaluan.
"Cukup! Sudah cukup! Kamu gk bisa asal memfitnah ku begitu! Apa yang kamu tuduhkan itu semua gk bener!" Bukannya merasa bersalah Arya malah kembali tertawa.
"Gk bener lo bilang? Lo lupa kalau lo pernah jadi korban pemerkosaan? Lo gk inget itu? Lo lupa? Apa orang tua lo gk tau soal itu? "
Korban pemerkosaan? Aku? Argg kenapa tiba-tiba kepala ku menjadi sangat sakit begini.
"Arya...hentikan..." lirih ku memohon pada Arya untuk menghentikan segala ucapannya tapi seperti nya ia tak mendengarkan ku,aku mencoba berjalan mendekat ke arah nya tapi tiba tiba saja tubuh ku terasa sangat lemas,aku pun tak tau lagi apa yang terjadi pada ku setelah itu yang aku dengar sebelum aku menutup mata ku adalah umpatan kasar yang keluar dari bibir Arya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Nida Arqiya
gemes sama si Arya🥺
2020-10-23
1
Siti Asmaulhusna
trus knapa tdknlari ktmpat pma nya klo itu hanya krn Oma nya
2020-08-08
0