4. Dilema

Ketika, datang umi langsung menyambut ku dengan senyuman.

Beliau tidak marah ia menyuruh ku untuk segera menunaikkan sholat Isya namun berhubung aku sedang berhalangan, aku melaksanakan pesan umi yang lainnya yaitu untuk memakai pakaian terbaik ku hari ini karna kata umi tamu yang akan datang ke rumah kami adalah tamu yang istimewa.

Aku pun menuruti perkataan umi,aku membersihkan diri ku lalu setelah itu mulai memilah gamis yang akan aku pakai malam ini.

Aku menatap pantulan diri ku di cermin, gamis sudah melekat di tubuh ku, aku pun segera memakai kerudung lalu setelah itu memakai cadar ku.

Tok...tok...tok

"Adek, ayo cepet dek tamu nya akan segera sampai," ucap umi yang mengetuk pintu kamar ku, aku pun bergegas untuk keluar dari kamar.

"Masyaallah, putri umi cantik banget," ujar umi yang memuji ku.

"Alhamdulillah mi, kecantikan ini juga kan datangnya dari Allah mi." Ujar ku, Umi menganggukkan kepala nya lalu aku pun memutuskan untuk membantu Umi menyiapkan hidangan yang nanti akan di suguhkan untuk para tamu.

"Umi, tamu nya sudah datang mi." Ujar mbak Iyem, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah ku.

Umi pun segera bergegas menuju ke depan untuk menyambut para tamu nya, sementara aku? Aku Hanya menunggu di balik tembok yang menyekat antara ruang tamu dan dapur.

Sebenarnya aku sangat penasaran siapa tamu sepesial yang umi maksud, sehingga membuat umi sangat bahagia menyambut kedatangan tamu tersebut.

Aku melihat umi memasuki ruang tamu bersama dua orang sepasang suami istri yang sepertinya sepantaran dengan Umi, aku tersenyum lega aku menyimpulkan bahwa itu hanya lah tamu Umi biasa atau mungkin teman lama Umi yang sudah lama tidak berjumpa dengannya, ya mungkin saja begitu.

Aku pun kembali ke dapur membuatkan minuman untuk para tamu tersebut.

"Teh Vidya, Umi bilang tadi Teh Vidya di suruh segera antar minuman ini ke ruang tamu," ujar mbak Iyem pada ku, lalu aku pun mengangukkan kepala.

Aku pun segera mengangkat nampan yang berisi minuman, karna cemilannya sudah lebih dulu berada di ruang tamu.

"Masyaallah jadi ini Vidya, anak mu?" Tanya wanita paruh baya tersebut yang heboh ketika melihat kehadiran ku, aku pun hanya tersenyum di balik cadar ku.

Lalu perlahan meletakkan nampan berisi minuman tersebut di atas meja.

"Sini nak duduk dulu," ujar wanita paruh baya tersebut yang menyuruh aku untuk duduk di samping nya, dan aku pun hanya menurut saja.

"Wah kamu sudah besar ya. Tambah cantik aja," ujar wanita paruh baya itu lagi.

Sementara aku hanya diam saja mendengar nya, lalu aku mendengar kan nya berbicara dengan Umi.

Ia bertanya-tanya tentang diriku pada Umi dan di jawab dengan antusias oleh umi.

"Assalamu'alaikum, maaf saya datang terlambat."

Suara tersebut membuat kami semua menoleh, aku mengerenyit bingung dan bertanya-tanya dalam benak ku. Siapa kah laki-laki muda yang baru datang ini? Apakah dia juga tamu Umi? Aku baru tau tamu Umi sampai ke kalangan anak muda juga rupa nya.

"Wa'alaikumsalam, iya tidak apa-apa nak. Ayo silahkan duduk," Ujar Umi mempersilahkan pemuda itu untuk duduk, ia duduk di sofa yang berada tepat di sebrang ku.

Aku melirik ke arah pemuda itu dan saat aku sedang melirik ke arah nya tanpa sengaja aku melihat dia juga sedang melihat ke arah ku, lalu dengan cepat aku segera menundukkan kembali kepala ku seraya beristigfar.

"Ini dia putra kami Muhammad Barga Affandi," ujar pria paruh baya tersebut yang ternyata adalah ayah dari pemuda bernama Barga itu.

"Vidya ingat dengan Barga tidak?" Tanya wanita paruh baya tersebut pada ku.

Aku mengangkat wajah lalu menatap wajah wanita paruh baya yang seusia dengan umi ku itu dan aku mengelengkan kepala, karna aku tak ingat kalau pernah kenal dengan pemuda bernama Barga itu.

"Vidya lupa? Padahal dulu waktu masih kecil kamu dan Barga itu sahabat dekat loh bahkan saking dekat nya kalian sampai nangis jika di pisahkan satu sama lain," ujar Ibu nya Barga , Umi dan Ayah Barga hanya terkekeh.

Lalu mulailah mereka menceritakan tentang diri ku dan Barga yang kata nya adalah sahabat sejak masih kecil.

Aku melihat Barga yang sudah mulai terlihat larut dalam obrolan, jika kalian tanya apa yang aku lakukan saat ini? Aku hanya bisa diam saja dan memilih untuk terus menudukkan kepala ku sambil mendengarkan segala cerita yang mereka cerita kan tentang masa kecil ku dan Barga yang katanya adalah sahabat dekat.

"Wah jika mengenang masa kecil mereka ini, saya merasa bahwa kita ini sudah semakin tua saja ya haha," ucap Ayah Barga yang di sambut oleh derai tawa dari yang lainnya termasuk Barga dan terkecuali diriku.

"Baiklah langsung saja ya, tujuan kami kemari bukan hanya untuk bersilaturahmi tapi kami juga ingin menyampai kan suatu hal tertentu pada nak Vidya," ujar Ayah Barga.

Aku pun segera mengangkat wajah ku tatkala namaku di sebutkan.

"Dulu sekali kakek mu dan kakek nya Barga adalah sahabat dekat, mereka membuat sebuah perjanji yaitu menjodohkan cucu-cucu nya supaya bisa jadi besan kata nya. Lalu singkat cerita mereka pun memutuskan untuk menjodohkan kalian berdua," ujar Ayah Barga lagi.

Menjodohkan? Aku dan Barga? Di jodohkan? Ya Allah bagaimana bisa? Aku menatap ke arah umi yang juga sedang menatap ke arah ku.

Umi justru malah tersenyum dan mengangukkan kepala nya.

"Jadi kami datang ke sini untuk membahas masalah perjodohan mu dengan Barga, kami serahkan lagi semua nya pada mu karna Barga sendiri sudah menyetujui dan menerima dengan ikhlas perjodohan ini. Jadi bagaimana pendapat nak Vidya? Apakah nak Vidya mau menerima perjodohan ini?" Tanya Ibu nya Barga.

Sunggu ini semua di luar dugaan ku, aku tak menyangka bahwa kedatangan mereka ke sini untuk membahas perjodohan yang telah di buat oleh kakekku dan kakeknya Barga, dan apa kata Ibu Barga tadi? Barga menyetujui perjodohan ini? Bagaimana mungkin, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat ini, karna semua nya terjadi secara mendadak dan aku bahkan tak punya persiapan sama sekali.

"Bagaimana Vidya, kamu menerima perjodohan ini atau tidak nak?" Tanya Umi dan aku pun menatap Umi yang juga sedang menatap padaku.

Aku dapat melihat dengan jelas raut kebahagian yang terpancar dari wajah Umi.

"Maaf apakah boleh beri saya waktu untuk berfikir? Sejujurnya ini semua terlalu mendadak bagi saya," ujar ku pada akhirnua memilih untuk mengutarakan isi hati ku.

Ayah dan Ibu Barga, serta umi pun menganggukkan kepala mereka.

Mereka memberikan ku kesempatan selama seminggu untuk berfikir tentang perjodohan itu.

Setelah berbincang-bincang dengan Umi, Barga beserta keluarga nya pamit pulang, karna hari juga sudah semakin larut.

"Fikirkan baik-baik ya nak," ujar ibu Barga sebelum mereka pergi.

Aku hanya dapat menganggukkan kepala ku lalu menatap kepergian mobil mereka yang melesat pergi meninggalkan halaman rumah.

"Vidya. Umi mau bertanya," panggil Umi, yang membuat ku urungkan melangkahkan kaki untuk kembali ke kamarku.

"Ada apa umi?" Tanya ku pada Umi, beliau pun menyuruh ku untuk duduk di samping nya.

"Bagaimana pendapat mu tentang Barga?" Tanya Umi pada ku.

Aku mengerenyitkan dahi ku bingung, karna tiba-tiba saja Umi bertanya hal seperti itu pada ku.

"Maksud Umi?" Tanya ku bingung dan Umi malah tersenyum simpul, senyuman yang menyimpan seribu arti.

"Ya pendapat kamu tentang Barga, bukankah dia kriteria calon imam yang ideal buat kamu?" Tanya Umi lagi.

Aku tidak bisa menjawab nya sekarang karna sejujurnya aku juga tidak tau bagaimana kepribadian Barga saat ini, karna setelah bertahun-tahun tak bertemu aku yakin pasti dia sudah berubah tak seperti Barga kecil yang lugu nan polos seperti dulu walaupun aku masih tak ingat apakah aku pernah bersahabat dengannya atau tidak.

"Aku tidak tau mi, karna Vidya belum mengenal diri nya yang sekarang mi," jawabku pada umi.

Umi pun mengenggam tangan ku seraya tersenyum, senyuman yang terlihat sangat menenangkan.

"Kamu tau nak, Umi dan Abi menikah juga karna di jodohkan. Pada awalnya Umi tidak mau dan Um sempat memberontak, karna Umi berfikir bagaimana mungkin Umi bisa menikah dengan orang yang bahkan tidak Umi kenal sama sekali meskipun itu pilihan kakek dan nenek mu."

Umi menjeda cerita nya, ia kembali menatap ku dengan sorot mata penuh keseriusan.

"Tapi nenek mu bilang pada Umi,bahwa cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, dan akhirnya Umi pun menyetujui untuk menikah dengan Abi mu. Ternyata setelah menikah Umi malah di buat jatuh hati berkali-kali oleh sifat Abi mu yang ternyata romantis, hangat, dan juga humoris," ujar Umi yang mata nya berkaca-kaca mengingat kenangan nya dulu bersama Abi tatkala mereka masih sama-sama muda.

"Umi berharap kamu mau menerima perjodohan ini, karna Umi tau Barga adalah anak yang sholeh bahkan Barga sudah mendapat restu penuh dari Abi mu, sebagai calon kandidat menantu nya yang memenuhi semua kriteria nya," kata umi lagi dan aku hanya bisa tersenyum.

Sejujur nya ada banyak hal yang harus aku pertimbangkan dalam menerima perjodohan ini, ya ampun memikirkannya saja membuat kepala ku pusing.

"Istirahat lah, tenangkan fikiran mu semoga kamu membuat keputusan yang terbaik," kata Umi lagi lalu ia pun mencium kening ku, setelah itu aku pun pamit untuk kembali ke kamar.

Aku merebahkan tubuh ku di atas kasur empuk ku, tempat yang paling nyaman sedunia.

Aku pun menatap langit-langit kamar ku, malam ini begitu melelahkan karna aku harus mendapatkan dua tawaran untuk menikah sekaligus dan dari orang yang berbeda.

Yang pertama dari pria aneh itu dan yang ke dua dari Barga.

Lalu aku harus memilh yang mana? Aku sungguh bingung dan aku hanya bisa pasrah pada Allah yang telah mengatur jalannya takdir ku.

Terpopuler

Comments

Siti Asmaulhusna

Siti Asmaulhusna

td si Barga nya apa tdk ikut dgn kel dtng ke rmh na si Vedya

2020-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 0. Sinar Temaram
2 1. Kenapa Harus Dia?
3 2. Salah Paham
4 3. Calon Istri
5 4. Dilema
6 5. Lamaran
7 6. Tentang Dia
8 7. Kebimbangan
9 8. Terjawab
10 9. Bersatu
11 10. Sisi Lain Arya
12 11. Sisi Lain Arya (2)
13 12. Kehidupan Baru
14 13. Kekasih
15 14. Orang Asing
16 15. Tinggal Bersama
17 16. Tinggal Bersama (2)
18 17. Titik Terang
19 18. Hujan
20 19. Kenyataan
21 20. Kembali
22 21. Takdir Dari Semesta
23 22. Perasaan Tersirat
24 23. Tenggelam
25 24. Dunia Arya
26 25. Dunia Arya (2)
27 26. Malam Yang Panjang
28 27. Malam Yang Panjang (2)
29 28. Musibah
30 29. Perjanjian
31 30. Hubungan Baru
32 31. Acara Kantor
33 32. Jalan-Jalan Malam
34 33. Bahagia Berujung Luka
35 34. Hanya Manusiawi Katanya
36 35. Berkunjung
37 36. Pulang
38 37. Keanehan Vidya
39 38. Keanehan Vidya (2)
40 39. Vidya Kenapa?
41 40. Kejutan
42 41. Terkuak
43 42. Ancaman
44 43. Pernyataan
45 44. Mencekam
46 45. Kekecewaan Arya
47 46. Penderitaan
48 47. Tawaran
49 48. Tidak Perduli Katanya
50 49. Gugatan
51 50. Setelah Badai Berlalu
52 51. Ketakutan
53 52. Kenangan Masalalu
54 53. Hilang (1)
55 54. Hilang (2)
56 55. Mengharu Biru
57 56. Terjebak di Hutan
58 57. Tertolong
59 58. Siapa?
60 59. Tersangka
61 60. Usaha Arya
62 61. Fakta
63 62. Siapa Pelakunya
64 63. Dalang Penculikkan
65 64. Pelik
66 65. Waktu
67 66. Berbincang
68 67. Pelakor?
69 68.Tersadar
70 69. Saran Dari Sahabat
71 70. Kedatangan Siren
72 71. Penyesalan
73 72. Ide Cemerlang Siren
74 73. Rujuk?
75 74. Maaf
76 75. Sembilan Bulan
77 76. Kritis
78 77. Harapan Yang Tumbuh
79 78. Malam Kelabu
80 ~Informasi Season 2~
81 [S2] Prolog
82 [S2] Without You
83 [S2] Pelita di Kegelapan
84 [S2] Hujan dan Reilla
85 [S2] Reilla dan Senyumannya
86 [S2] Seminar
87 [S2] Rindu Ummah
88 [S2] Kue Ulang Tahun
89 [S2] Bertengkar Lagi
90 [S2] Permintaan Reilla
91 PENGUMUMAN
92 [S2] Tanpa dirimu (1)
93 [S2] Tanpa Dirimu (2)
94 [S2] Terlantar
95 [S2] Siapa Dia?
96 [S2] Keperdulian Arya
97 [S2] Kedatangan Syabil
98 [S2] Penyelidikan (1)
99 [S2] Penyelidikan (2)
100 [S2] Tentang Shafa (1)
101 [S2] Bertemu Mamah Arya
102 [S2] Yang Tersembunyi
103 [S2] Cerita Arya
104 [S2] Pertemuan
105 [S2] Kekhawatiran Syabil
106 [S2] Cinta Tak Bisa di Paksa
107 [S2] Pergi dengan Arya (1)
108 [S2] Pergi Dengan Arya 2
109 [S2] Serpihan Kenangan
110 [S2] Tentang Shafa (2)
111 [S2] Pertemuan Tak Terduga
112 [S2] Perjodohan
113 [S2] Kunjungan ke Rumah Umi
114 [S2] Tak Patah Harapan
115 [S2] Tak Bisa Mengelak
116 [S2] Kenyataan
117 [S2] Rasa Penasaran Arya
118 [S2] Siapa Pria itu?
119 [S2] Perlu Bersabar lagi
120 [S2] Kabar mengejutkan
121 [S2] Harus melupakan
122 [S2] Perpisahan Yang Menyakitkan
123 [S2] Pergi ke Mesir
124 [S2] Harus Bersabar
125 Spesial Part
126 [S2] Menghibur Vidya
127 [S2] Jerman dan cerita di dalamnya
128 Satu Kesempatan lagi
129 Kabar bahagia Vidya
130 Tersadar
131 Takdir Cinta Kita
132 [S3] Berlalu
133 [S3] Pencarian (1)
134 [S3] Pencarian (2)
135 [S3] Sebuah Tragedi
136 [S3] Ketika ujian menerpa
137 [S3] Kabar mengejutkan
138 [S3] Dendam
139 [S3] Kehidupan tanpa Gama
140 ATTENTION
141 [S3] Berlatih
142 [S3] Kebahagiaan Setelah Duka
143 [S3] Kedatangan Aksara
144 Cuap-Cuap Author
145 Akhir dari Kisah ( Ending Without You)
146 Stuck With You (Gama story)
147 Stuck With You (Gama story)
148 Stuck With You (Gama story)
149 Stuck With You (Gama Story)
150 Stuck With You (Gama Story)
151 Stuck With You (Gama Story)
152 Stuck With You (Gama Story)
153 Stuck With You (Gama Story)
154 Stuck With You (Gama Story)
155 Stuck With You (Gama Story)
156 Stuck With You (Gama Story)
157 Stuck With You (Gama Story)
158 Stuck With You (Gama Story)
159 Stuck With You (Gama Story)
160 INFOO
161 Cerita Reilla Coming soon!
162 Stuck With You (Gama Story)
163 Stuck With You (Gama Story)
164 Stuck With You (Gama Story)
165 Stuck With You (Gama Story)
166 Stuck With You (Gama Story)
167 Stuck With You (Gama Story)
168 Stuck With You (Gama Story)
169 CUAP CUAP AUTHORR
170 Stuck With You (Gama Story)
171 Stuck With You (Gama Story)
172 Stuck With You (Gama Story)
173 Stuck With You (Gama Story)
174 Stuck With You (Gama Story)
175 Stuck With You (Gama Story)
176 Stuck With You (Gama Story)
177 Stuck With You (Gama Story)
178 Stuck With You (Gama Story)
179 Stuck With You (Gama Story)
180 Stuck With You (Gama Story)
181 Stuck With You (Gama Story)
182 Stuck With You (Gama Story)
183 Stuck With You (Gama Story)
184 Stuck With You (Gama Story)
185 Stuck With You (Gama Story)
186 CUAP CUAP AUTHOR (JADWAL UPDATE)
187 Stuck With You (Gama Story)
188 Stuck With You (Gama Story)
189 Stuck With You (Gama story)
190 Stuck With You (Gama Story)
191 Stuck With You (Gama Story)
192 Stuck With You (Gama Story)
193 Rekomendasi Cerita
194 Stuck With You (Gama Story)
195 Stuck With You (Gama Story)
196 Stuck With You (Gama Story)
Episodes

Updated 196 Episodes

1
0. Sinar Temaram
2
1. Kenapa Harus Dia?
3
2. Salah Paham
4
3. Calon Istri
5
4. Dilema
6
5. Lamaran
7
6. Tentang Dia
8
7. Kebimbangan
9
8. Terjawab
10
9. Bersatu
11
10. Sisi Lain Arya
12
11. Sisi Lain Arya (2)
13
12. Kehidupan Baru
14
13. Kekasih
15
14. Orang Asing
16
15. Tinggal Bersama
17
16. Tinggal Bersama (2)
18
17. Titik Terang
19
18. Hujan
20
19. Kenyataan
21
20. Kembali
22
21. Takdir Dari Semesta
23
22. Perasaan Tersirat
24
23. Tenggelam
25
24. Dunia Arya
26
25. Dunia Arya (2)
27
26. Malam Yang Panjang
28
27. Malam Yang Panjang (2)
29
28. Musibah
30
29. Perjanjian
31
30. Hubungan Baru
32
31. Acara Kantor
33
32. Jalan-Jalan Malam
34
33. Bahagia Berujung Luka
35
34. Hanya Manusiawi Katanya
36
35. Berkunjung
37
36. Pulang
38
37. Keanehan Vidya
39
38. Keanehan Vidya (2)
40
39. Vidya Kenapa?
41
40. Kejutan
42
41. Terkuak
43
42. Ancaman
44
43. Pernyataan
45
44. Mencekam
46
45. Kekecewaan Arya
47
46. Penderitaan
48
47. Tawaran
49
48. Tidak Perduli Katanya
50
49. Gugatan
51
50. Setelah Badai Berlalu
52
51. Ketakutan
53
52. Kenangan Masalalu
54
53. Hilang (1)
55
54. Hilang (2)
56
55. Mengharu Biru
57
56. Terjebak di Hutan
58
57. Tertolong
59
58. Siapa?
60
59. Tersangka
61
60. Usaha Arya
62
61. Fakta
63
62. Siapa Pelakunya
64
63. Dalang Penculikkan
65
64. Pelik
66
65. Waktu
67
66. Berbincang
68
67. Pelakor?
69
68.Tersadar
70
69. Saran Dari Sahabat
71
70. Kedatangan Siren
72
71. Penyesalan
73
72. Ide Cemerlang Siren
74
73. Rujuk?
75
74. Maaf
76
75. Sembilan Bulan
77
76. Kritis
78
77. Harapan Yang Tumbuh
79
78. Malam Kelabu
80
~Informasi Season 2~
81
[S2] Prolog
82
[S2] Without You
83
[S2] Pelita di Kegelapan
84
[S2] Hujan dan Reilla
85
[S2] Reilla dan Senyumannya
86
[S2] Seminar
87
[S2] Rindu Ummah
88
[S2] Kue Ulang Tahun
89
[S2] Bertengkar Lagi
90
[S2] Permintaan Reilla
91
PENGUMUMAN
92
[S2] Tanpa dirimu (1)
93
[S2] Tanpa Dirimu (2)
94
[S2] Terlantar
95
[S2] Siapa Dia?
96
[S2] Keperdulian Arya
97
[S2] Kedatangan Syabil
98
[S2] Penyelidikan (1)
99
[S2] Penyelidikan (2)
100
[S2] Tentang Shafa (1)
101
[S2] Bertemu Mamah Arya
102
[S2] Yang Tersembunyi
103
[S2] Cerita Arya
104
[S2] Pertemuan
105
[S2] Kekhawatiran Syabil
106
[S2] Cinta Tak Bisa di Paksa
107
[S2] Pergi dengan Arya (1)
108
[S2] Pergi Dengan Arya 2
109
[S2] Serpihan Kenangan
110
[S2] Tentang Shafa (2)
111
[S2] Pertemuan Tak Terduga
112
[S2] Perjodohan
113
[S2] Kunjungan ke Rumah Umi
114
[S2] Tak Patah Harapan
115
[S2] Tak Bisa Mengelak
116
[S2] Kenyataan
117
[S2] Rasa Penasaran Arya
118
[S2] Siapa Pria itu?
119
[S2] Perlu Bersabar lagi
120
[S2] Kabar mengejutkan
121
[S2] Harus melupakan
122
[S2] Perpisahan Yang Menyakitkan
123
[S2] Pergi ke Mesir
124
[S2] Harus Bersabar
125
Spesial Part
126
[S2] Menghibur Vidya
127
[S2] Jerman dan cerita di dalamnya
128
Satu Kesempatan lagi
129
Kabar bahagia Vidya
130
Tersadar
131
Takdir Cinta Kita
132
[S3] Berlalu
133
[S3] Pencarian (1)
134
[S3] Pencarian (2)
135
[S3] Sebuah Tragedi
136
[S3] Ketika ujian menerpa
137
[S3] Kabar mengejutkan
138
[S3] Dendam
139
[S3] Kehidupan tanpa Gama
140
ATTENTION
141
[S3] Berlatih
142
[S3] Kebahagiaan Setelah Duka
143
[S3] Kedatangan Aksara
144
Cuap-Cuap Author
145
Akhir dari Kisah ( Ending Without You)
146
Stuck With You (Gama story)
147
Stuck With You (Gama story)
148
Stuck With You (Gama story)
149
Stuck With You (Gama Story)
150
Stuck With You (Gama Story)
151
Stuck With You (Gama Story)
152
Stuck With You (Gama Story)
153
Stuck With You (Gama Story)
154
Stuck With You (Gama Story)
155
Stuck With You (Gama Story)
156
Stuck With You (Gama Story)
157
Stuck With You (Gama Story)
158
Stuck With You (Gama Story)
159
Stuck With You (Gama Story)
160
INFOO
161
Cerita Reilla Coming soon!
162
Stuck With You (Gama Story)
163
Stuck With You (Gama Story)
164
Stuck With You (Gama Story)
165
Stuck With You (Gama Story)
166
Stuck With You (Gama Story)
167
Stuck With You (Gama Story)
168
Stuck With You (Gama Story)
169
CUAP CUAP AUTHORR
170
Stuck With You (Gama Story)
171
Stuck With You (Gama Story)
172
Stuck With You (Gama Story)
173
Stuck With You (Gama Story)
174
Stuck With You (Gama Story)
175
Stuck With You (Gama Story)
176
Stuck With You (Gama Story)
177
Stuck With You (Gama Story)
178
Stuck With You (Gama Story)
179
Stuck With You (Gama Story)
180
Stuck With You (Gama Story)
181
Stuck With You (Gama Story)
182
Stuck With You (Gama Story)
183
Stuck With You (Gama Story)
184
Stuck With You (Gama Story)
185
Stuck With You (Gama Story)
186
CUAP CUAP AUTHOR (JADWAL UPDATE)
187
Stuck With You (Gama Story)
188
Stuck With You (Gama Story)
189
Stuck With You (Gama story)
190
Stuck With You (Gama Story)
191
Stuck With You (Gama Story)
192
Stuck With You (Gama Story)
193
Rekomendasi Cerita
194
Stuck With You (Gama Story)
195
Stuck With You (Gama Story)
196
Stuck With You (Gama Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!