Bab 14 - Terbangun

'Bluukk! Bluukk!'

Suara gelembung yang timbul dalam tabung berisi cairan hijau ini terdengar memenuhi kepala Axel.

'Aaah, kembali lagi di sini?' Pikir Axel dalam hatinya setelah menyadari dimana Ia berada saat ini. Yaitu dalam salah satu fasilitas kesehatan untuk memulihkan tubuhnya.

Menyadari dimana Ia berada, Axel menganggap bahwa misinya berlangsung dengan sukses.

Axel mulai melihat ke sekeliling tempatnya. Dimana ruangan ini memiliki pencahayaan yang cukup redup dan banyak tabung berisi cairan hijau yang sama memenuhi ruangan ini.

Akan tetapi, pandangannya terhenti pada satu tempat.

Yaitu satu tabung lain yang menyala, dengan manusia yang tertidur di dalamnya.

'Eva? Aaah, benar juga. Tentu saja kau juga di rawat.' Pikir Axel setelah melihat sosok Eva yang masih tertidur dalam tabung berisi cairan kehijauan itu.

Sama seperti dirinya, Eva juga tak mengenakan sehelai pun kain pada tubuhnya. Dengan tujuan untuk mempercepat penyerapan cairan penyembuh ini ke dalam tubuhnya.

Axel segera mengalihkan pandangannya untuk melihat-lihat benda lain yang ada dalam ruangan ini.

Beberapa komputer dengan layar hologram nampak menyala, menampilkan berbagai data kesehatan para pasien yang ada dalam ruangan ini.

Tapi melihat dari jumlah tabung yang ada, Axel mulai bertanya-tanya.

'Apakah fasilitas tabung ini hanya untuk divisi khusus?' Pikir Axel.

Itu karena jumlah total tabung yang ada di dalam ruangan ini hanyalah 20 buah. Jika memperhitungkan pasukan reguler di lantai atas, tabung ini tak mungkin cukup digunakan untuk umum.

Pada saat Axel masih sibuk dalam pikirannya sendiri, pintu ruangan ini terbuka.

Di baliknya, adalah sosok Oracle yang berjalan sendirian dengan sebuah papan klip yang dipenuhi dengan berkas.

"Kau sudah bangun, Axel?" Tanya wanita itu yang masih sibuk membaca berbagai berkas pada papannya.

"Mmhh!" Balas Axel dengan suara yang tak mampu di dengar.

"Ya, aku paham. Tapi tak ku sangka kau bisa membunuh Dread Rider sendirian.... Meskipun cukup disayangkan karena kau menggunakan Flux Booster." Balas Oracle.

"Mmhh?"

"Berdasarkan pengamatan para dokter, beberapa sel tubuhmu mulai mengalami kerusakan akibat Flux yang berlebihan. Singkatnya, umurmu semakin memendek, mungkin berkurang sebanyak 1 bulan." Jelas Oracle.

Mendengar balasan itu, Axel memang sudah menduganya.

Akan tetapi, mau bagaimana lagi?

Apakah Ia harus menyayangi nyawanya dalam kondisi seperti itu dengan tak menggunakan Flux Booster?

Lagipula, apakah dirinya akan selamat dari Dread Rider itu jika tak menggunakannya?

Dengan pemikiran itu, Axel paham bahwa tak ada yang patut disesali mengenai pilihannya untuk menggunakan Flux Booster pada saat itu.

Tak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, Axel juga berhasil menyelamatkan Eva. Dan itu sudah cukup baginya.

"Nampaknya kau tak menyesal ya?" Tanya Oracle sambil memperhatikan ekspresi dari wajah Axel.

"Mmhh...."

"Bagus. Lagipula, kami para pembebas hanya bisa bertahan dengan melakukan kegilaan. Aku sendiri telah menggunakan 14 Flux Booster untuk bertahan hidup." Balas Oracle sambil sedikit membuka pakaiannya.

Ia memperlihatkan kulit di bagian lehernya yang berubah warna menjadi hitam keunguan.

"Kau lihat ini? Ini adalah efek samping dari penggunaan Flux Booster itu. Sekalipun kau tak menyesal menggunakannya, bukan berarti kau dapat menggunakannya secara terus menerus." Jelas Oracle sambil mengancingkan seragamnya kembali.

Axel yang melihat perubahan warna kulit ekstrim pada tubuh Oracle hanya bisa terdiam. Dan hal pertama yang ada di pikirannya hanyalah untuk mencari dimana perubahan yang sama pada tubuhnya.

"Gunakan Flux Booster dengan bijak, karena nyawamu adalah bayarannya. Dan juga, kerja yang sangat bagus, Axel. Kau benar-benar berperan sangat luarbiasa dalam misi kali ini.

Seluruh pengungsi yang kau selamatkan telah menantimu di benteng ini. Mereka nampaknya ingin mengucapkan terimakasih padamu. Itu saja yang ingin ku sampaikan. Cepat sembuh agar kau bisa berangkat pada misi berikutnya." Jelas Oracle panjang lebar.

Setelah itu, Ia berjalan ke samping. Kini, memperhatikan kondisi tubuh Eva pada tabung yang ada di sebelahnya sambil membolak-balikkan berbagai berkas pada papan klipnya itu.

Sementara itu, Axel cukup bahagia mendengar bahwa para pengungsi itu berhasil selamat dan sampai di benteng ini.

Kemungkinan, Eva yang membawa dan menjaga mereka sampai di benteng ini saat dirinya pingsan.

'Syukurlah.' Pikir Axel sambil tersenyum tipis.

Pada saat itu, Axel mulai menyadari arti paling penting dalam pekerjaan ini.

Bukan hak istimewa karena menjadi bagian dalam divisi khusus Liberator, bukan juga perlakuan VVIP untuk keluarganya.

Melainkan....

Kemampuan untuk menjaga senyuman orang lain yang tak mampu bertahan tanpa kehadiran para Liberator.

Dan juga....

Kemampuan untuk menyelamatkan hidup mereka.

"Aaah, kau mencari bekas luka mu? Itu ada di sekitar punggungmu." Ucap Oracle secara tiba-tiba kepada Axel yang sama sekali tak ada hubungannya.

Tentu saja, itu karena Axel nampak gelisah dan juga Oracle yang sama sekali tak mampu mendengar apapun yang dikatakan oleh Axel.

......***......

3 Hari kemudian....

Axel telah sepenuhnya pulih. Ia keluar dari tabung itu meninggalkan Eva sendirian di sana. Meski begitu, Eva telah sadarkan diri saat ini.

Setelah mengenakan kembali seragamnya, Axel berpamitan dengan Eva. Ia menempelkan telapak tangan kanannya pada kaca tabung itu.

"Eva, lekas sembuh. Aku akan menunggu mu di luar sana." Ucap Axel kepada wanita berambut perak itu.

"Mmmhh!" Balas Eva dengan kata-kata yang sama sekali tak bisa dipahami.

Sekali pun tak memahami apa yang dikatakannya, setidaknya Axel paham bahwa Eva dalam suasana hati yang cukup senang. Dimana hal itu ditunjukkan oleh senyumannya yang begitu ramah.

'Aah, jadi ini yang didengar oleh Oracle ketika berbicara denganku ya? Pantas saja....' Pikir Axel setelah mendengar balasan yang tak jelas itu.

Setelah perpisahan singkat itu, Axel segera berbalik dan meninggalkan ruang perawatan ini.

......***......

Lantai B19

Ruang rapat utama pasukan divisi khusus Liberator

Axel memasuki ruang rapat yang cukup sepi ini. Di dalamnya, hanya ada beberapa orang saja. Termasuk Leona dan juga Frans yang terlihat masih mengerjakan sesuatu.

Di kejauhan, Oracle juga nampak sedang bekerja menghadap pada komputernya. Beberapa kali, Ia terlihat sedang berbicara dengan orang lain.

"Markas Liberator cabgang Amerika Utara menjawab. Apa yang terjadi?" Tanya Oracle dalam panggilan video itu.

Axel yang tak ingin mengganggu satu orang pun, hanya duduk di sudut ruangan dengan tenang sambil menikmati makanan ringannya.

"Bbzzzttt!!! Cabang Asia Timur menjawab! Kami berhasil mengambil alih Osaka di Jepang. Dan saat ini sedang bersiap untuk mengirimkan pasukan ke tanah utama China.

Cabang Amerika Utara! Apakah kalian memiliki pasukan tambahan untuk misi penaklukan ulang ini?" Tanya seorang Pria tua dengan etnis Jepang itu.

Dari kejauhan, Axel dapat melihat seluruh perbincangan itu dengan jelas. Tanpa mengganggu, Axel hanya terus diam sambil memperhatikan perbincangan itu dengan seksama.

"Cabang Amerika Utara menjawab. Pasukan kami telah ditaklukkan sejak lama oleh para Phantom. Saat ini kami hanya memiliki 15 Liberator dan tak memiliki transportasi udara." Balas Oracle.

Pria tua itu nampak berpikir sejenak mendengar balasan dari Oracle sebelum kembali menjawab.

"Bagaimana dengan pasukan reguler?"

"Hanya 200 prajurit saja." Balas Oracle singkat.

"Hmm.... Nampaknya Amerika Utara dalam situasi yang cukup buruk." Balas Pria tua itu singkat sebelum mematikan suara pada panggilannya tanpa mematikan video.

Ia nampak berdiskusi dengan beberapa petinggi lainnya dengan etnis yang serupa. Setelah beberapa menit, Pria tua itu kembali berbicara.

"Perubahan rencana. Kami akan membantu cabang Amerika Utara untuk memperoleh kembali sebagian wilayah kalian. Termasuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang di sekitar.

Kami akan mengirim 4 pesawat besar untuk membawa 20 Liberator dan 400 prajurit reguler. Tolong bersihkan area bandara di sekitar dari musuh. Apakah kau akan menerimanya?" Tanya Pria tua itu.

Oracle nampak sedikit menundukkan kepalanya sambil membalas.

"Terimakasih banyak atas bantuannya, Jendral Matsumoto. Kami akan menerima tawaran dari cabang Asia Timur."

"Sebagai gantinya, saat selesai, pinjamkan 10 anggota Liberator dari wilayah mu. Kami akan mengambil alih Shanghai setelah itu. Apakah kita bisa sepakat?" Tanya Pria tua itu.

"Tentu saja." Balas Oracle dengan cepat tanpa ada keraguan.

"Bagus. Cabang Asia Timur mengundurkan diri dari panggilan ini."

'Beeep!'

Panggilan video itu pun terputus. Menyisakan hanya layar dengan warna hitam.

Pada saat itu lah, Axel menyadari.

Mungkin....

Umat manusia masih memiliki peluang untuk bangkit kembali dari keterpurukan ini. Dan mungkin, bisa memberikan serangan balasan kepada para monster yang menghancurkan umat manusia.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

akhirnya Axel menyadari betapa berharganya pekerjaan yang dilakoninya

2022-12-16

0

Adryan Eko

Adryan Eko

cuci mata terus axel.. modus aja mau pamitan ama eva tu.. wkwkwk

yoshh misi baru lagi.. gass kan axel

2022-08-01

2

Abed Nugi

Abed Nugi

*batuk*

what?

2022-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2 Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3 Bab 3 - Kesalahan
4 Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5 Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6 Bab 6 - Divisi Khusus
7 Bab 7 - Misi Pertama
8 Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9 Bab 9 - Perjalanan Kembali
10 Bab 10 - Keadaan Kritis
11 Bab 11 - Hidup dan Mati
12 Bab 12 - Pilihan
13 Bab 13 - Pertarungan Penentu
14 Bab 14 - Terbangun
15 Bab 15 - Tanda Tanya
16 Bab 16 - Istirahat
17 Bab 17 - Akhir dari Liburan
18 Bab 18 - Pembersihan
19 Bab 19 - Penemuan
20 Bab 20 - Kembali ke Benteng
21 Bab 21 - Bantuan Tambahan
22 Bab 22 - Lizardmen
23 Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24 Bab 24 - Musuh Abnormal
25 Bab 25 - Tombak dan Perisai
26 Bab 26 - Pertaruhan
27 Bab 27 - Hukuman
28 Bab 28 - Efek Samping
29 Bab 29 - Misi
30 Bab 30 - Hari H
31 Bab 31 - Escort 1
32 Bab 32 - Escort 2
33 Bab 33 - Pesan Misterius
34 Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35 Bab 35 - Phantom
36 Bab 36 - S Rank
37 Bab 37 - Setelah Pendaratan
38 Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39 Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40 Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41 Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42 Bab 42 - Abomination
43 Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44 Bab 44 - Jalan Raya
45 Bab 45 - Hasil Analisa
46 Bab 46 - Penemuan
47 Bab 47 - Sisi Lain
48 Bab 48 - Hari Baru
49 Bab 49 - Kecurigaan
50 Bab 50 - Rebuilding
51 Bab 51 - Serangan tak terduga
52 Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53 Bab 53 - Gerbang
54 Bab 54 - Rencana
55 Bab 55 - Obat
56 Bab 56 - Sisi Lain
57 Bab 57 - Mutasi
58 Bab 58 - Monster
59 Bab 59 - Tragedi
60 Bab 60 - Konfrontasi
61 Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62 Bab 62 - Penyintas
63 Bab 63 - Kenyataan
64 Bab 64 - Tahanan
65 Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66 Bab 66 - Pihak Lain
67 Bab 67 - Hari Libur
68 Bab 68 - Keberangkatan
69 Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70 Bab 70 - Insiden
71 Bab 71 - Terbangun
72 Bab 72 - Pilihan
73 Bab 73 - Dua Sisi Koin
74 Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75 Bab 75 - Pemulihan
76 Bab 76 - Kenyataan Dunia
77 Bab 77 - Siberia
78 Bab 78 - Berita
79 Bab 79 - Operasi
80 Bab 80 - Serangan
81 Bab 81 - Hybrid
82 Bab 82 - Liberator
83 Bab 83 - Pertikaian
84 Bab 84 - Hari Kehancuran
85 Bab 85 - Days 23
86 Bab 86 - Warsaw
87 Bab 87 - Project Liberator
88 Bab 88 - Last Hope
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2
Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3
Bab 3 - Kesalahan
4
Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5
Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6
Bab 6 - Divisi Khusus
7
Bab 7 - Misi Pertama
8
Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9
Bab 9 - Perjalanan Kembali
10
Bab 10 - Keadaan Kritis
11
Bab 11 - Hidup dan Mati
12
Bab 12 - Pilihan
13
Bab 13 - Pertarungan Penentu
14
Bab 14 - Terbangun
15
Bab 15 - Tanda Tanya
16
Bab 16 - Istirahat
17
Bab 17 - Akhir dari Liburan
18
Bab 18 - Pembersihan
19
Bab 19 - Penemuan
20
Bab 20 - Kembali ke Benteng
21
Bab 21 - Bantuan Tambahan
22
Bab 22 - Lizardmen
23
Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24
Bab 24 - Musuh Abnormal
25
Bab 25 - Tombak dan Perisai
26
Bab 26 - Pertaruhan
27
Bab 27 - Hukuman
28
Bab 28 - Efek Samping
29
Bab 29 - Misi
30
Bab 30 - Hari H
31
Bab 31 - Escort 1
32
Bab 32 - Escort 2
33
Bab 33 - Pesan Misterius
34
Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35
Bab 35 - Phantom
36
Bab 36 - S Rank
37
Bab 37 - Setelah Pendaratan
38
Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39
Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40
Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41
Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42
Bab 42 - Abomination
43
Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44
Bab 44 - Jalan Raya
45
Bab 45 - Hasil Analisa
46
Bab 46 - Penemuan
47
Bab 47 - Sisi Lain
48
Bab 48 - Hari Baru
49
Bab 49 - Kecurigaan
50
Bab 50 - Rebuilding
51
Bab 51 - Serangan tak terduga
52
Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53
Bab 53 - Gerbang
54
Bab 54 - Rencana
55
Bab 55 - Obat
56
Bab 56 - Sisi Lain
57
Bab 57 - Mutasi
58
Bab 58 - Monster
59
Bab 59 - Tragedi
60
Bab 60 - Konfrontasi
61
Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62
Bab 62 - Penyintas
63
Bab 63 - Kenyataan
64
Bab 64 - Tahanan
65
Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66
Bab 66 - Pihak Lain
67
Bab 67 - Hari Libur
68
Bab 68 - Keberangkatan
69
Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70
Bab 70 - Insiden
71
Bab 71 - Terbangun
72
Bab 72 - Pilihan
73
Bab 73 - Dua Sisi Koin
74
Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75
Bab 75 - Pemulihan
76
Bab 76 - Kenyataan Dunia
77
Bab 77 - Siberia
78
Bab 78 - Berita
79
Bab 79 - Operasi
80
Bab 80 - Serangan
81
Bab 81 - Hybrid
82
Bab 82 - Liberator
83
Bab 83 - Pertikaian
84
Bab 84 - Hari Kehancuran
85
Bab 85 - Days 23
86
Bab 86 - Warsaw
87
Bab 87 - Project Liberator
88
Bab 88 - Last Hope

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!