Bab 13 - Pertarungan Penentu

'Klaaangg! Ttraangg!'

Pertarungan antara Eva dan juga Dread Rider itu masih terus berlangsung. Kini, dengan Eva yang berada dalam posisi bertahan.

Secara perlahan, efek dari Flux Booster miliknya mulai menurun. Diiringi dengan penurunan kemampuan fisiknya secara drastis.

Tak hanya itu, pertarungan jangka panjang selama ini membuat Eva kehabisan nafasnya. Dirinya yang masih bisa terus mengayunkan pedang besarnya saat ini adalah sebuah keajaiban.

'Klaaaangg!!! Srrruuggg!!'

Sebuah tebasan vertikal dari Ksatria berzirah itu hampir saja membelah tubuh Eva menjadi dua. Untungnya, Eva berhasil menahannya dengan menggunakan pedang besarnya sebagai perisai.

Akan tetapi....

'Krettaakk!'

Pedang besarnya mulai retak. Tak mampu untuk menahan pedang hitam milik Dread Rider itu.

"Sialan...." Keluh Eva dengan lirih.

Pada saat itu, Ia tahu. Bahwa nyawanya mungkin akan berakhir saat ini juga.

'Ttraaakk!'

Semakin lama Eva menahannya, retakan pada pedangnya makin melebar. Hingga akhirnya, pedang besar itu pun patah sepenuhnya.

'Kreetaaaakkk!!!'

Ksatria hitam itu mengangkat kembali pedangnya ke atas. Bersiap untuk mengayunkannya sekali lagi ke arah Eva.

'Aaah.... Berakhir sudah. Tapi setidaknya.... Axel.... Bawa dan selamatkan para pengungsi itu.'

Kalimat itu terlintas dalam kepala Eva. Pada saat ini, seluruh dunia seakan berjalan dengan begitu lambat.

Kilas balik atas semua kehidupannya mulai terlihat dalam pandangannya.

Termasuk berbagai hal yang tak ingin diingatnya.

'Maaf....'

Dengan kata terakhir di pikirannya itu, Eva memejamkan kedua matanya. Berniat untuk menerima kematiannya.

Akan tetapi....

...'BLAAARRRRRR!!!'...

Sesuatu nampak melemparkan Dread Rider itu jauh ke samping. Seiringan dengan hal itu, kilatan cahaya biru nampak menyambar di hadapannya.

Pada saat itu lah, Eva melihatnya.

Sosok seorang Pria yang baru saja ditemuinya beberapa waktu lalu. Tapi kini, bukan dengan wajah yang penuh keraguan. Melainkan dengan wajah yang penuh atas tekad kuat.

Tatapannya begitu tajam ke arah Dread Rider itu, dengan tangan kanan yang baru saja mengayunkan pedang satu tangannya.

Semua hal itu dilihat oleh Eva dalam dunia yang melambat itu.

'Axel?' Tanya Eva dalam hatinya kebingungan. Selama ini, Eva berpikir bahwa Axel akan kabur bersama dengan para pengungsi mengingat bagaimana Ia membenci pekerjaan ini.

Sebuah pekerjaan yang dipaksakan padanya, hanya karena Ia memiliki kekuatan yang sedikit di atas yang lainnya. Melalui sebuah tipu muslihat, atau lebih tepatnya sebuah jebakan.

Tapi kini? Axel kembali dan bertarung bersamanya? Eva sama sekali tak bisa mempercayai semua ini.

Dan dalam sekejap....

Dunia itu menghilang.

Kini, apa yang ada di hadapannya, tak lagi bisa dilihat dengan mata biasa.

Rentetan kilat dan petir menyambar kesana kemari dengan begitu cepatnya. Melemparkan Dread Rider itu dari satu tempat ke tempat yang lain hanya dalam satu kedipan mata.

'Blaaarrr! Duaaarr! Braaakkk!!'

Tak sampai satu detik, Axel berhasil menebas Dread Rider itu sebanyak 5 kali sambil melemparkannya ke berbagai tempat yang berbeda sebelum akhirnya melemparkannya ke udara.

'Swuuusshhh!!!'

Sosok Dread Rider itu terlihat melayang-layang di udara, tanpa sedikit pun kemampuan untuk terbang semenjak hilangnya Wyvern nya.

Pada saat itu, kilatan cahaya itu kembali ke samping Eva. Memperlihatkan sosok Axel yang diselimuti cahaya kebiruan dan juga rentetan petir di sekujur tubuhnya.

Di tangan kanannya, Axel membawa sebuah pedang satu tangan yang kini telah remuk sepenuhnya. Menyisakan hanya pegangannya saja dan bilah yang hanya sepanjang setengah jari.

"Eva, aku akan meminjam pedangmu." Ucap Axel singkat sambil melempar pedangnya yang telah hancur itu.

Ia kemudian mengangkat pedang Eva yang telah patah setengahnya itu dengan kedua tangannya. Sekalipun dalam kondisi itu, pedang Eva masih lebih layak digunakan daripada pedangnya.

Sebelum sempat membalas perkataannya itu, Axel telah kembali mempersiapkan kuda-kudanya untuk melompat ke udara.

Tepat ke arah dimana Dread Rider itu masih terjatuh.

'Blaaaarrrr!!!'

Hentakan dari kaki Axel membuat retakan yang besar dalam jalanan beton ini. Termasuk meninggalkan sambaran listrik ke berbagai arah.

Dan dalam sekejap, Axel telah mengayunkan pedang besar Eva tepat ke arah tubuh Dread Rider itu.

Tak hanya satu kali.

Axel menebaskan pedang besar yang telah patah itu sebanyak 7 kali dengan melompat antar bangunan pada setiap tebasan nya.

'Zraasshh! Zraassh! Zraaassshhh! Zraaassshh!! Zraaassshh!! Zraaassshhh!!'

Sebanyak 6 tebasan diarahkan secara horizontal dengan tujuan untuk menghancurkan zirah tebal yang dikenakan Dread Rider itu.

Sedangkan tebasan terakhir dilakukan secara vertikal, dengan tujuan untuk menghantamkan Dread Rider itu kembali ke tanah.

'Zraaaaaassshhh!!! Blaaaaaaarrrr!!!'

Axel kemudian memberikan serangan penghabisan dengan terjun secara vertikal mengarah tepat pada tubuh Dread Rider yang tergeletak di tanah itu.

Kedua tangannya memegang pedang besar milik Eva yang saat ini telah remuk dan hanya tersisa bilah yang sepanjang satu genggaman tangan saja.

Axel mengarahkan ujung dari pedang itu tepat ke bawah. Hingga akhirnya....

'Jleeebbbb!'

Sebuah tusukan secara vertikal dengan kecepatan yang sangat tinggi itu berhasil menembus zirah Dread Rider yang telah remuk itu. Tepat di dadanya.

"Kuuuaaagghhh!!!" Teriak Dread Rider itu sambil memuntahkan banyak darah dari balik helm bajanya.

Melihat bahkan setelah semua serangan itu Ia belum mati, Axel mengambil beberapa pisau lempar dari pinggangnya. Menusukkannya berkali-kali di beberapa tempat dimana zirahnya telah rusak.

'Jleebb! Jleebbb! Jleeebbb!!'

Ia terus melakukannya hingga Dread Rider itu tak lagi bereaksi.

Dan segera setelah itu, Axel pun berdiri. Berjalan menjauhi jasad dari monster paling mengerikan yang pernah dihadapinya.

Seluruh tubuhnya nampak begitu lemas. Langkah kakinya pun terpatah-patah seakan tak lagi memiliki tenaga.

Eva yang melihat Axel berhasil mengalahkan Dread Rider itu nampak tersenyum lebar. Bahagia atas pencapaian yang sangat luarbiasa ini.

"Axel! Kau benar-benar luarbiasa! Lihat, kau bisa melakukannya jika kau memang mau bukan?!" Teriak Eva sambil berlari ringan ke arah Axel.

Tapi Eva sama sekali tak memperoleh jawaban dari Axel.

Pria itu hanya berjalan dalam diam, tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Bahkan, tatapannya sama sekali tak mengarah pada Eva.

Secara perlahan, aliran listrik yang berada di sekujur tubuh Axel mulai memudar dan menghilang.

Dan setelah semuanya hilang sepenuhnya....

'Brrukkk!!!'

Axel terjatuh ke tanah. Tak berdaya sama sekali untuk kembali berdiri. Bahkan, tak memiliki sedikit pun sisa kekuatan untuk mempertahankan kesadarannya.

Eva yang melihat hal itu segera mempercepat langkah kakinya.

"Axel?! Apa yang terjadi?! Katakan sesuatu!" Teriak Eva.

Tak ada respon dari Axel. Bahkan, denyut nadinya benar-benar begitu lemah. Saat Eva berusaha untuk mencari Flux Booster milik Axel di pinggangnya untuk menyembuhkan luka Axel....

"Tak ada?"

Eva baru saja menyadarinya.

Bahwa kekuatan mengerikan Axel sebelumnya, ditimbulkan dari penggunaan Flux Booster. Dan alasan kenapa Axel berlari ke tempat persembunyian para pengungsi sebelumnya....

Adalah untuk meminta mereka menyuntikkan cairan Flux itu padanya.

"Bertahan lah! Axel! Bertahan lah! Benteng telah dekat, setibanya di sana...."

Axel tak lagi mampu untuk mendengar apa yang dikatakan oleh Eva saat ini. Dan kesadarannya, telah sepenuhnya menghilang.

Menyisakan hanya kegelapan di segala arah Ia memandang.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

duh semoga Axel baik-baik saja

2022-12-16

0

Adryan Eko

Adryan Eko

naisss naisss naissss.. good fight scene

2022-07-28

1

Abed Nugi

Abed Nugi

i am just speechless, what a fantastic fighting chapter. Jujur agak suka reaksi Eva kepada Axel, gua suka hubungan mereka jujur aja

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2 Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3 Bab 3 - Kesalahan
4 Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5 Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6 Bab 6 - Divisi Khusus
7 Bab 7 - Misi Pertama
8 Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9 Bab 9 - Perjalanan Kembali
10 Bab 10 - Keadaan Kritis
11 Bab 11 - Hidup dan Mati
12 Bab 12 - Pilihan
13 Bab 13 - Pertarungan Penentu
14 Bab 14 - Terbangun
15 Bab 15 - Tanda Tanya
16 Bab 16 - Istirahat
17 Bab 17 - Akhir dari Liburan
18 Bab 18 - Pembersihan
19 Bab 19 - Penemuan
20 Bab 20 - Kembali ke Benteng
21 Bab 21 - Bantuan Tambahan
22 Bab 22 - Lizardmen
23 Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24 Bab 24 - Musuh Abnormal
25 Bab 25 - Tombak dan Perisai
26 Bab 26 - Pertaruhan
27 Bab 27 - Hukuman
28 Bab 28 - Efek Samping
29 Bab 29 - Misi
30 Bab 30 - Hari H
31 Bab 31 - Escort 1
32 Bab 32 - Escort 2
33 Bab 33 - Pesan Misterius
34 Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35 Bab 35 - Phantom
36 Bab 36 - S Rank
37 Bab 37 - Setelah Pendaratan
38 Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39 Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40 Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41 Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42 Bab 42 - Abomination
43 Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44 Bab 44 - Jalan Raya
45 Bab 45 - Hasil Analisa
46 Bab 46 - Penemuan
47 Bab 47 - Sisi Lain
48 Bab 48 - Hari Baru
49 Bab 49 - Kecurigaan
50 Bab 50 - Rebuilding
51 Bab 51 - Serangan tak terduga
52 Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53 Bab 53 - Gerbang
54 Bab 54 - Rencana
55 Bab 55 - Obat
56 Bab 56 - Sisi Lain
57 Bab 57 - Mutasi
58 Bab 58 - Monster
59 Bab 59 - Tragedi
60 Bab 60 - Konfrontasi
61 Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62 Bab 62 - Penyintas
63 Bab 63 - Kenyataan
64 Bab 64 - Tahanan
65 Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66 Bab 66 - Pihak Lain
67 Bab 67 - Hari Libur
68 Bab 68 - Keberangkatan
69 Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70 Bab 70 - Insiden
71 Bab 71 - Terbangun
72 Bab 72 - Pilihan
73 Bab 73 - Dua Sisi Koin
74 Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75 Bab 75 - Pemulihan
76 Bab 76 - Kenyataan Dunia
77 Bab 77 - Siberia
78 Bab 78 - Berita
79 Bab 79 - Operasi
80 Bab 80 - Serangan
81 Bab 81 - Hybrid
82 Bab 82 - Liberator
83 Bab 83 - Pertikaian
84 Bab 84 - Hari Kehancuran
85 Bab 85 - Days 23
86 Bab 86 - Warsaw
87 Bab 87 - Project Liberator
88 Bab 88 - Last Hope
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2
Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3
Bab 3 - Kesalahan
4
Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5
Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6
Bab 6 - Divisi Khusus
7
Bab 7 - Misi Pertama
8
Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9
Bab 9 - Perjalanan Kembali
10
Bab 10 - Keadaan Kritis
11
Bab 11 - Hidup dan Mati
12
Bab 12 - Pilihan
13
Bab 13 - Pertarungan Penentu
14
Bab 14 - Terbangun
15
Bab 15 - Tanda Tanya
16
Bab 16 - Istirahat
17
Bab 17 - Akhir dari Liburan
18
Bab 18 - Pembersihan
19
Bab 19 - Penemuan
20
Bab 20 - Kembali ke Benteng
21
Bab 21 - Bantuan Tambahan
22
Bab 22 - Lizardmen
23
Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24
Bab 24 - Musuh Abnormal
25
Bab 25 - Tombak dan Perisai
26
Bab 26 - Pertaruhan
27
Bab 27 - Hukuman
28
Bab 28 - Efek Samping
29
Bab 29 - Misi
30
Bab 30 - Hari H
31
Bab 31 - Escort 1
32
Bab 32 - Escort 2
33
Bab 33 - Pesan Misterius
34
Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35
Bab 35 - Phantom
36
Bab 36 - S Rank
37
Bab 37 - Setelah Pendaratan
38
Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39
Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40
Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41
Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42
Bab 42 - Abomination
43
Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44
Bab 44 - Jalan Raya
45
Bab 45 - Hasil Analisa
46
Bab 46 - Penemuan
47
Bab 47 - Sisi Lain
48
Bab 48 - Hari Baru
49
Bab 49 - Kecurigaan
50
Bab 50 - Rebuilding
51
Bab 51 - Serangan tak terduga
52
Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53
Bab 53 - Gerbang
54
Bab 54 - Rencana
55
Bab 55 - Obat
56
Bab 56 - Sisi Lain
57
Bab 57 - Mutasi
58
Bab 58 - Monster
59
Bab 59 - Tragedi
60
Bab 60 - Konfrontasi
61
Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62
Bab 62 - Penyintas
63
Bab 63 - Kenyataan
64
Bab 64 - Tahanan
65
Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66
Bab 66 - Pihak Lain
67
Bab 67 - Hari Libur
68
Bab 68 - Keberangkatan
69
Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70
Bab 70 - Insiden
71
Bab 71 - Terbangun
72
Bab 72 - Pilihan
73
Bab 73 - Dua Sisi Koin
74
Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75
Bab 75 - Pemulihan
76
Bab 76 - Kenyataan Dunia
77
Bab 77 - Siberia
78
Bab 78 - Berita
79
Bab 79 - Operasi
80
Bab 80 - Serangan
81
Bab 81 - Hybrid
82
Bab 82 - Liberator
83
Bab 83 - Pertikaian
84
Bab 84 - Hari Kehancuran
85
Bab 85 - Days 23
86
Bab 86 - Warsaw
87
Bab 87 - Project Liberator
88
Bab 88 - Last Hope

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!