Bab 10 - Keadaan Kritis

Hari kedua.

Rombongan pengungsi ini masih terus melanjutkan perjalanan mereka kembali. Perjalanan berlangsung begitu lambat karena banyak orang tua yang berada dalam regu pengungsi ini.

Hal itu membuat Axel bertanya-tanya kepada Eva mengenai suatu hal.

"Apakah Liberator tak memiliki kendaraan atau semacamnya?" Tanya Axel.

"Dulunya kami punya beberapa kendaraan roda empat seperti Jeep dan helikopter. Tapi Jeep tak lagi begitu berguna di medan yang seperti ini. Sedangkan sebagian besar dari helikopter telah ditembak jatuh oleh para monster." Balas Eva.

Mendengar jawaban itu, Axel melihat kembali jalanan di sekitarnya yang dipenuhi dengan puing-puing bangunan serta reruntuhan.

"Hmm... benar juga. Aku tak yakin mobil bisa bergerak di jalanan yang seperti ini."

Perjalanan terus berlangsung secara perlahan. Beberapa kali mereka berhadapan dengan kumpulan monster berkulit hijau yang diberi kode 'Goblin' atas karakteristik mereka.

Semuanya berjalan dengan cukup lancar.

Dan menurut perkiraan, rombongan itu akan sampai di benteng Liberator beberapa jam lagi.

Akan tetapi....

Sesuatu yang buruk telah melihat rombongan itu dari langit.

"Kraaaaaaaak!!!"

Suara teriakan yang sangat keras terdengar dari langit. Memekikkan telinga semua orang dalam rombongan tersebut.

Semuanya terlihat takut dan panik.

Tapi hanya satu orang, yang membuat wajah yang berbeda.

Ia tak lain adalah Eva. Wajahnya seketika mengeras setelah mendengar suara yang menyerupai teriakan reptil itu dari langit.

"Ini buruk." Ucap Eva dengan kedua mata yang terbuka lebar.

Sesaat kemudian, Ia segera memerintahkan hal baru kepada rombongan pengungsi ini.

"Semuanya! Masuk ke dalam bangunan! Yang mampu ambil senjata apapun untuk melindungi diri kalian! Apapun yang terjadi, jangan pernah keluar dari bangunan!" Teriak Eva dengan keras.

Ia lalu menarik pedang besarnya dan bersiap untuk bertarung. Tapi sebelum itu, tangannya meraih ke sisi pinggang kirinya.

Mengambil sebuah tabung berisi cairan Flux dengan bentuk segienam itu, lalu melemparnya ke arah Axel.

"Saat aku memerintahkan mu, suntikkan tabung ini ke punggungku." Ucap Eva.

"Apa yang terjadi?" Tanya Axel kebingungan setelah menangkap tabung segienam itu.

"Dread Rider, atau penunggang kematian. Lihat." Ucap Eva sambil menunjuk ke arah langit di atasnya.

Axel yang mengikuti arah dari jari telunjuk Eva berhasil melihat sosok yang sama sekali belum pernah dilihatnya.

Yaitu sosok seperti seorang Ksatria dengan zirah hitam tebal. Tubuhnya tak begitu besar, bahkan menyerupai tubuh manusia.

Akan tetapi, ksatria itu menunggangi seekor wyvern yang cukup besar dengan sisik berwarna biru tua itu.

'Swuuuuooosshhh!!!'

Sesekali, saat Ksatria berzirah itu menarik tali kendali pada wyvernnya, reptil terbang itu akan mengeluarkan nafas api yang membakar apapun di sekitarnya.

"Apa-apaan itu?!"

Axel sama sekali belum pernah melihat sesuatu seperti itu. Dan mengingat sikap dari Eva yang begitu serius, kemungkinan besarnya makhluk itu sangat lah kuat.

Beberapa saat keduanya terus bersembunyi di balik bangunan. Memperhatikan pergerakan Dread Rider yang terus mengelilingi tempat ini tanpa adanya sedikit pun niat untuk pergi.

"Sudah ku duga. Dia benar-benar telah melihat pergerakan kita sebelumnya." Ucap Eva.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Axel.

"Suntikkan tabung itu padaku. Jika kita tak segera membunuhnya, Ia akan memanggil Dread Rider yang lain." Balas Eva sambil mengarahkan punggungnya kepada Axel.

Axel memperhatikan perangkat mesin dengan bentuk segienam itu di punggung Eva. Dan karena ini adalah perintah Eva secara langsung, Axel tak lagi mempertanyakannya.

Ia segera mengarahkan bagian mulut dari tabung segienam itu kepada mesin di punggung Eva.

Setelah menekan salah satu tombolnya, mesin di punggung Eva sedikit membuka. Memberikan jalan masuk bagi cairan yang berada di dalam tabung itu.

'Bzzzztt!!!'

Sedikit asap timbul setelah Axel menancapkan tabung itu.

Eva nampak berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit akibat energi Flux tambahan ini.

"Jadi.... Mereka ada banyak?" Tanya Axel terhadap pernyataan Eva sebelumnya.

"Sangat banyak. Tapi sebagian besar telah mundur. Yang tersisa hanya melakukan pencarian tanpa regu." Balas Eva.

Secara perlahan, tubuh Eva mulai bereaksi terhadap tambahan Flux itu. Matanya sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi keunguan. Dengan beberapa garis berwarna biru yang menyala di sekitar wajahnya.

"Axel, aku tahu mungkin ini terlalu berat untukmu. Tapi aku akan menjatuhkannya dari langit. Tugasmu adalah melawan... tidak. Setidaknya buat Wyvern itu sibuk selama aku melawan penunggangnya." Tegas Eva yang segera berdiri tegak.

"Dimengerti. Tapi.... Apakah monster ini memang sekuat itu?" Tanya Axel penasaran.

Wajah Eva nampak begitu tegang dan sedikit gugup sebelum menjawab pertanyaan anggota baru itu. Tapi pada akhirnya, Ia berbicara.

"Setidaknya butuh 3 prajurit divisi khusus Liberator untuk membunuh satu dari mereka."

Dengan balasan itu saja, Axel tahu. Bahwa ini adalah misi yang sangat sulit. Dan karena itu lah, Eva segera menggunakan penguat Flux untuk meningkatkan peluangnya menang.

'Tap! Tap! Tap!'

Eva segera berlari keluar dari gedung. Melompat dari satu gedung ke gedung lainnya dengan cepat. Sedikit demi sedikit, Ia menuju ke bagian paling tinggi dari gedung yang ada di sekitar tempat ini.

Axel segera menyusul dengan berlari di jalanan utama. Berusaha mengejar sosok Eva dari kejauhan.

'Cepat sekali. Jadi itu efek dari tabung itu?' Ucap Axel dalam hatinya.

Axel telah memperkuat dirinya dengan sihir petirnya. Membuat gerakannya menjadi jauh lebih cepat daripada manusia biasa.

Meski begitu, Ia kesulitan untuk mengejar Eva.

Hingga akhirnya, setelah Eva berada di gedung tertinggi, Ia melompat tepat ke arah penunggang wyvern itu berada.

'Zraaaaasshh!!! Klaaangg!! Blaaaarrr!!!'

Tebasan nya sangat kuat hingga membuat suara benturan antar logam itu terdengar hingga ke penjuru kota.

Dengan satu tebasan itu, Eva berhasil memukul Dread Rider itu ke tanah.

'Blaaaarrr!!!'

"Kraaaakk!!!"

Tak berhenti di sana, Eva segera turun ke tanah dan menyerang Ksatria berzirah hitam itu.

'Klaaangg!!!'

Sekalipun Eva saat ini dalam keadaan diperkuat, dengan kecepatan dan kekuatan fisik yang meningkat sangat drastis, Ksatria itu dapat dengan mudah menahan tebasan Eva dengan pedang hitamnya.

"Manusia.... Bunuh...." Ucap Ksatria berzirah hitam itu dengan bahasa manusia.

"Eh?!"

"Apa yang kau lakukan?! Cepat hajar Wyvern itu!" Teriak Eva dengan keras sambil terus memukul mundur Ksatria itu.

Axel segera berlari ke arah tubuh Wyvern yang saat ini tergeletak di jalanan utama. Benturan tubuhnya membuat jalanan yang sudah hancur ini menjadi semakin parah.

Beberapa mobil bekas yang ada di sekitarnya ikut tertindih dan remuk. Dengan sisa bahan bakar yang ada, mobil itu mulai terbakar.

Pemandangan yang ada di hadapan Axel saat ini sangatlah mengintimidasi baginya.

Sosok Wyvern dengan sisik biru tua itu mulai bangkit. Berbeda dengan naga, Wyvern memiliki sayap yang berada di kedua tangannya serta memiliki tubuh yang lebih kecil.

Meskipun....

Masih sangat besar jika dibandingkan dengan manusia.

Tingginya mencapai 2.5 meter dengan panjang tubuh hingga 4 meter.

Secara perlahan, Wyvern itu bangkit dengan api yang berkobar di sekitarnya. Tatapannya sangat tajam, tepat ke arah Axel berada.

'Yang benar saja? Aku harus melawan ini?!' Teriak Axel dalam hatinya dengan penuh rasa takut.

Kedua tangannya yang memegang pedang itu mulai gemetar. Hidupnya telah berubah terlalu jauh. Dari yang selalu menghindari bahkan dari monster Goblin, kini....

Dirinya harus menghadapi seekor Wyvern sendirian.

"Kraaaaaakkk!!!"

Semburan api muncul dari mulut Wyvern itu seiring dengan teriakannya. Semburan api....

Yang mengarah tepat ke posisi Axel berdiri.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

semangat, jangan gentar Axel !!! 👍👍👍

2022-12-16

0

Adryan Eko

Adryan Eko

wohoo.. ujian body building tahap pertama.. semangat axel, jangan buru buru mati

2022-07-28

2

Abed Nugi

Abed Nugi

a good cliff-hanger

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2 Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3 Bab 3 - Kesalahan
4 Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5 Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6 Bab 6 - Divisi Khusus
7 Bab 7 - Misi Pertama
8 Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9 Bab 9 - Perjalanan Kembali
10 Bab 10 - Keadaan Kritis
11 Bab 11 - Hidup dan Mati
12 Bab 12 - Pilihan
13 Bab 13 - Pertarungan Penentu
14 Bab 14 - Terbangun
15 Bab 15 - Tanda Tanya
16 Bab 16 - Istirahat
17 Bab 17 - Akhir dari Liburan
18 Bab 18 - Pembersihan
19 Bab 19 - Penemuan
20 Bab 20 - Kembali ke Benteng
21 Bab 21 - Bantuan Tambahan
22 Bab 22 - Lizardmen
23 Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24 Bab 24 - Musuh Abnormal
25 Bab 25 - Tombak dan Perisai
26 Bab 26 - Pertaruhan
27 Bab 27 - Hukuman
28 Bab 28 - Efek Samping
29 Bab 29 - Misi
30 Bab 30 - Hari H
31 Bab 31 - Escort 1
32 Bab 32 - Escort 2
33 Bab 33 - Pesan Misterius
34 Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35 Bab 35 - Phantom
36 Bab 36 - S Rank
37 Bab 37 - Setelah Pendaratan
38 Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39 Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40 Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41 Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42 Bab 42 - Abomination
43 Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44 Bab 44 - Jalan Raya
45 Bab 45 - Hasil Analisa
46 Bab 46 - Penemuan
47 Bab 47 - Sisi Lain
48 Bab 48 - Hari Baru
49 Bab 49 - Kecurigaan
50 Bab 50 - Rebuilding
51 Bab 51 - Serangan tak terduga
52 Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53 Bab 53 - Gerbang
54 Bab 54 - Rencana
55 Bab 55 - Obat
56 Bab 56 - Sisi Lain
57 Bab 57 - Mutasi
58 Bab 58 - Monster
59 Bab 59 - Tragedi
60 Bab 60 - Konfrontasi
61 Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62 Bab 62 - Penyintas
63 Bab 63 - Kenyataan
64 Bab 64 - Tahanan
65 Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66 Bab 66 - Pihak Lain
67 Bab 67 - Hari Libur
68 Bab 68 - Keberangkatan
69 Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70 Bab 70 - Insiden
71 Bab 71 - Terbangun
72 Bab 72 - Pilihan
73 Bab 73 - Dua Sisi Koin
74 Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75 Bab 75 - Pemulihan
76 Bab 76 - Kenyataan Dunia
77 Bab 77 - Siberia
78 Bab 78 - Berita
79 Bab 79 - Operasi
80 Bab 80 - Serangan
81 Bab 81 - Hybrid
82 Bab 82 - Liberator
83 Bab 83 - Pertikaian
84 Bab 84 - Hari Kehancuran
85 Bab 85 - Days 23
86 Bab 86 - Warsaw
87 Bab 87 - Project Liberator
88 Bab 88 - Last Hope
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 - Awal dari sebuah Akhir
2
Bab 2 - Kehidupan di dunia yang telah mati
3
Bab 3 - Kesalahan
4
Bab 4 - Liberator, Bagian Atas
5
Bab 5 - Liberator, Bagian Bawah
6
Bab 6 - Divisi Khusus
7
Bab 7 - Misi Pertama
8
Bab 8 - Penyelamatan Warga Sipil
9
Bab 9 - Perjalanan Kembali
10
Bab 10 - Keadaan Kritis
11
Bab 11 - Hidup dan Mati
12
Bab 12 - Pilihan
13
Bab 13 - Pertarungan Penentu
14
Bab 14 - Terbangun
15
Bab 15 - Tanda Tanya
16
Bab 16 - Istirahat
17
Bab 17 - Akhir dari Liburan
18
Bab 18 - Pembersihan
19
Bab 19 - Penemuan
20
Bab 20 - Kembali ke Benteng
21
Bab 21 - Bantuan Tambahan
22
Bab 22 - Lizardmen
23
Bab 23 - Akhir dari Pemburuan?
24
Bab 24 - Musuh Abnormal
25
Bab 25 - Tombak dan Perisai
26
Bab 26 - Pertaruhan
27
Bab 27 - Hukuman
28
Bab 28 - Efek Samping
29
Bab 29 - Misi
30
Bab 30 - Hari H
31
Bab 31 - Escort 1
32
Bab 32 - Escort 2
33
Bab 33 - Pesan Misterius
34
Bab 34 - Pihak Ke Tiga
35
Bab 35 - Phantom
36
Bab 36 - S Rank
37
Bab 37 - Setelah Pendaratan
38
Bab 38 - Insiden Pembangkit Listrik 1
39
Bab 39 - Insiden Pembangkit Listrik 2
40
Bab 40 - Insiden Pembangkit Listrik 3
41
Bab 41 - Insiden Pembangkit Listrik 4
42
Bab 42 - Abomination
43
Bab 43 - Wajah yang Sebenarnya
44
Bab 44 - Jalan Raya
45
Bab 45 - Hasil Analisa
46
Bab 46 - Penemuan
47
Bab 47 - Sisi Lain
48
Bab 48 - Hari Baru
49
Bab 49 - Kecurigaan
50
Bab 50 - Rebuilding
51
Bab 51 - Serangan tak terduga
52
Bab 52 - Musuh yang tak diketahui
53
Bab 53 - Gerbang
54
Bab 54 - Rencana
55
Bab 55 - Obat
56
Bab 56 - Sisi Lain
57
Bab 57 - Mutasi
58
Bab 58 - Monster
59
Bab 59 - Tragedi
60
Bab 60 - Konfrontasi
61
Bab 61 - Perbedaan Pandangan
62
Bab 62 - Penyintas
63
Bab 63 - Kenyataan
64
Bab 64 - Tahanan
65
Bab 65 - Hasil Pemeriksaan
66
Bab 66 - Pihak Lain
67
Bab 67 - Hari Libur
68
Bab 68 - Keberangkatan
69
Bab 69 - Tujuan yang Sebenarnya
70
Bab 70 - Insiden
71
Bab 71 - Terbangun
72
Bab 72 - Pilihan
73
Bab 73 - Dua Sisi Koin
74
Bab 74 - Sisi yang Berbeda
75
Bab 75 - Pemulihan
76
Bab 76 - Kenyataan Dunia
77
Bab 77 - Siberia
78
Bab 78 - Berita
79
Bab 79 - Operasi
80
Bab 80 - Serangan
81
Bab 81 - Hybrid
82
Bab 82 - Liberator
83
Bab 83 - Pertikaian
84
Bab 84 - Hari Kehancuran
85
Bab 85 - Days 23
86
Bab 86 - Warsaw
87
Bab 87 - Project Liberator
88
Bab 88 - Last Hope

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!