Makan-makan Bersama

Setelah acara Ijab qabul, Papy langsung menyuruh Man dan Mona untuk tinggal di apartemen yang sudah di belikan khusus untuk mereka sebagai kado pernikahan. Man sempat menolak pemberian dari Papy karena merasa tidak pantas dan Man mampu membeli sebuah rumah sederhana untuk Mona dari tabungannya sendiri yang ia kumpulkan selama ini, kuliah sambil bekerja di perusahaan Ayahnya sendiri.

Papy tidak menerima penolakan dari Man bahkan memaksanya untuk menerima hadiah tersebut, Man tidak ingin ada percecokan masalah sepele akhirnya mengalah.

Keluarga Man dan Mona langsung bergerak ke restoran terkenal yang telah di pesan oleh Man untuk makan bersama selesai acara. Sayangnya Akira dan suaminya tidak bisa ikut serta karena Akira khawatir meninggalkan si kembar terlalu lama walaupun dalam pengawasan baby sitter yang sudah di percayai.

"Malam ini, Papy ingin kalian langsung pulang ke apartemen." ucap Papy di tengah obrolan santai.

"Besok saja, karena kami belum belanja apa pun untuk mengisi apartemen." Elak Man, karena belum ingin pindah dari rumah tempatnya selama ini bernaung.

" Tenang saja, semuanya sudah Papy lengkapi. Kalian hanya tinggal masuk."

Man melirik Mona yang makan dalam diam, Mona tidak banyak bicara hanya sesekali akan tersenyum dan menjawab jika ada anggota keluarga yang bertanya, sungguh Man bukannya tidak bersyukur atas pemberian Papy tapi Man merasa harga dirinya terusik.

Man menggenggam tangannya kuat dibawah meja untuk menyalurkan kekesalannya, sungguh ia tidak ingin merusak momen kebersamaan ini tapi emosi mulai mengusiknya.

Sebuah tangan membelai lembut tangan man yang terkepal, perlahan kepalan itu mulai mengendur. jemari tangan yang tadi mengusap perlahan menyelusup masuk dalam kepalan tangan Man yang mengendur dan menggenggam tangan Man lembut.

"Terima kasih Papy tapi cukup sampai disini, jika semua Papy yang berikan kapan kami akan mandiri? Man memiliki uang yang cukup untuk memanjakan ku. " Mona berbicara sambil menatap Man dengan senyum menenangkannya.

" Maaf kan Papy, terkadang Papy suka lupa jika kau telah bersuami. " wajah Papy terlihat sendu.

Mommy langsung mengelus punggung Papy untuk menenangkan. "Jika kau belum rela Mona menikah, kenapa kau tadi menikahkan mereka? " tanya Mommy dengan sedikit tersenyum.

Yang lain ikut tertawa geli mendengar penuturan Mommy, membuat suasana makan-makan keluarga kembali menghangat setelah penuturan Papy yang terkesan sedih.

"Tenang saja Papy, aku akan bersenang-senang dengan uang suamiku sampai dia bangkrut. " sambung Mona lagi sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Papy.

"Kau ini..... hahahaha.... " Papy tetawa mendengar penuturan Mona diikuti oleh tawa lainnya yang mendengar percakapan tersebut.

"Terimakasih." bisik Man ditelinga Mona diantara gelak tawa keluarga.

Mona hanya tersenyum mengangguk menjawab bisikan Man, ia tidak ingin saling berbisik diantara keramaian takut akan di curigai atau disalah artikan.

Man beruntung menikah dengan Mona yang notabenya adalah sahabat yang telah sangat mengenal dirinya, Mona sangat tau pantang bagi Man untuk meminta-minta apa lagi mengemis.

Dari bangku SMU Man sudah bekerja di perusahaan Ayahnya sendiri, tidak ada yang tau jika Man adalah anak dari si pemilik perusahaan. Sebenarnya perusahan itu milik Bunda karena Bunda yang memiliki saham terbesar, 30% milik Ayah, 20% milik umum dan sisanya adalah milik Bunda.

Bunda lebih memilih fokus dengan anak-anaknya dan membiarkan Ayah yang mengelolanya. Banyak yang tidak tahu jika Ayah Man bukanlah seorang suami dan Ayah yang baik. Ayah lebih banyak menghabiskan waktu sendiri bersama teman-temannya dibandingkan keluarga.

Ayah Man sangat perhitungan bahkan untuk istri dan anaknya, semua kebutuhan keluarga di tanggung sendiri oleh Bunda. Awal pernikahan Ayah sangat royal dan perhatian terhadap Bunda, hingga Bunda melahirkan Man barulah tampak tabiat asli Ayah yang lebih mementingkan diri sendiri.

Man melihat itu semua dalam diam, dari yang tidak faham sampai ia menjadi faham. Kelurga Akiralah yang membuatnya mengerti jika Ayahnya berbeda. Keluarga Akira sangat hangat, Ayah Akira sangat menyayangi istri dan anak-anaknya. Tidak seperti Ayahnya yang selalu membuat Bundanya menangis dalam diam di sepertiga malam.

Man pun bersumpah tidak ingin menjadi sampah seperti Ayahnya yang tidak perduli akan isrti dan anak-anaknya.

🍀🍀🍀

🤗🙏 mohon dukungannya ya dengan like, vote and comment 🤗🙏

Salam penuh cinta... 😘🥰😍

Episodes
1 Dipaksa Nikah
2 Perkelahian
3 Janji Temu
4 Melamun...
5 Merasa Nyaman
6 Apakah Mungkin?
7 Ngeselin!
8 Jutek Jadi Baik
9 Ijab Qabul
10 Makan-makan Bersama
11 Lingerie
12 Istriku
13 Belanja
14 Mau Di Apakan?
15 Makan Malam
16 Maaf...
17 Melindungi
18 Merasa Sunyi
19 Tertidur
20 Pergi Kerja
21 Makan Siang
22 Enggan Bertemu
23 Kedatangan Papy
24 Kasir
25 Mommy ikut datang
26 Merapikan Baju
27 Sensasi Baru
28 Canggung
29 Do'akan yang terbaik
30 Tidur bersama
31 Semoga saja....
32 Ikut Olah Raga
33 Nasehat Papy
34 Makanan kesukaan
35 Berlalunya hari
36 Nasi goreng
37 Keluar Kota
38 Rasa Iri
39 Tekdung
40 Kecoak
41 Mimpi
42 Hati yang kosong
43 Canggung
44 Besok datang lagi
45 Kode mata
46 Darah tinggi
47 Membahas masalah
48 Adakah kesempatan?
49 Ganjen
50 Perjalanan masih panjang
51 Rindu
52 Yang Terlupakan
53 Emosi Doremi
54 Mommy pulang
55 Kurang tidur
56 Tidak percaya
57 Tante Irma
58 Mirip Almarhumah
59 Pria paruh baya
60 Teman
61 Kesepian
62 Berkunjung
63 Menyesal
64 Vira dan Vina
65 Kejanggalan
66 Pak bos kemana?
67 Pijatan Mona
68 Terasa janggal
69 Kehilangan Aroma
70 Berbagi
71 Memata-matai
72 Jomblo
73 Dilupakan
74 Awan Hitam
75 Lelaki Normal
76 Terlupakan
77 Tekad bulat
78 Kesal
79 Kucing
80 Pasien Rahasia
81 Sultan Arif
82 Mengulang Waktu
83 Rapuh
84 Raga tak bernyawa
85 Menjenguk Ayah
86 Status Mona
87 Permintaan Bunda
88 Sebelum Tidur
89 Kesiangan
90 Olah Raga
91 Acuh Tak Acuh
92 Terlambat
93 Gairah
94 Lembur
95 Foto
96 Menyusul Man
97 Tiga Sahabat
98 Tidak Asing
99 Buku?
100 Buku Ayah I
101 Buku Ayah II
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dipaksa Nikah
2
Perkelahian
3
Janji Temu
4
Melamun...
5
Merasa Nyaman
6
Apakah Mungkin?
7
Ngeselin!
8
Jutek Jadi Baik
9
Ijab Qabul
10
Makan-makan Bersama
11
Lingerie
12
Istriku
13
Belanja
14
Mau Di Apakan?
15
Makan Malam
16
Maaf...
17
Melindungi
18
Merasa Sunyi
19
Tertidur
20
Pergi Kerja
21
Makan Siang
22
Enggan Bertemu
23
Kedatangan Papy
24
Kasir
25
Mommy ikut datang
26
Merapikan Baju
27
Sensasi Baru
28
Canggung
29
Do'akan yang terbaik
30
Tidur bersama
31
Semoga saja....
32
Ikut Olah Raga
33
Nasehat Papy
34
Makanan kesukaan
35
Berlalunya hari
36
Nasi goreng
37
Keluar Kota
38
Rasa Iri
39
Tekdung
40
Kecoak
41
Mimpi
42
Hati yang kosong
43
Canggung
44
Besok datang lagi
45
Kode mata
46
Darah tinggi
47
Membahas masalah
48
Adakah kesempatan?
49
Ganjen
50
Perjalanan masih panjang
51
Rindu
52
Yang Terlupakan
53
Emosi Doremi
54
Mommy pulang
55
Kurang tidur
56
Tidak percaya
57
Tante Irma
58
Mirip Almarhumah
59
Pria paruh baya
60
Teman
61
Kesepian
62
Berkunjung
63
Menyesal
64
Vira dan Vina
65
Kejanggalan
66
Pak bos kemana?
67
Pijatan Mona
68
Terasa janggal
69
Kehilangan Aroma
70
Berbagi
71
Memata-matai
72
Jomblo
73
Dilupakan
74
Awan Hitam
75
Lelaki Normal
76
Terlupakan
77
Tekad bulat
78
Kesal
79
Kucing
80
Pasien Rahasia
81
Sultan Arif
82
Mengulang Waktu
83
Rapuh
84
Raga tak bernyawa
85
Menjenguk Ayah
86
Status Mona
87
Permintaan Bunda
88
Sebelum Tidur
89
Kesiangan
90
Olah Raga
91
Acuh Tak Acuh
92
Terlambat
93
Gairah
94
Lembur
95
Foto
96
Menyusul Man
97
Tiga Sahabat
98
Tidak Asing
99
Buku?
100
Buku Ayah I
101
Buku Ayah II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!