Ngeselin!

"Beneran nich kalian mau nikah?! senang banget dengarnya!" Akira bersorak dengan antusias mendengar Man dan Mona akan menikah.

"Lebay banget. " ejek Man melihat tingkah Akira yang begitu bahagia.

"Wajar kalau lebay, karena kalian cocok banget. Aku tuch sering do'ain kalian agar bisa bersatu dalam ikatan pernikahan dan sekarang do'a aku terkabul, gimana tidak bahagia coba."

Sedangkan Mona hanya tersenyum melihat Akira dan Man cekcok, seperti masa-masa kuliah memang Akira yang lebih sering cekcok dengan Man. Bahkan untuk panggilan nama Maman hanya Akira yang punya izin penuh untuk memanggil nama itu sedangkan Mona hanya sesekali Man mau mengubris tak jarang di abaikan sama seperti yang lain.

Pernah sekali Mona memanggil Man dengan Maman tapi tidak digubris, Mona sampai harus berlari mengejar Man yang berlalu pergi begitu saja. Setelah mendekat, Mona meninju bahu Man kuat dan menendang tulang kering kaki Man dengan penuh emosi. Diperlakukan seperti itu tentu saja membuat Man mengaduh kesakitan.

Flash back on......

"Monaaa......! kenapa Lo barbar kek gini, untung perempuan kalau tidak udah Gue jitak." murka Man sambil mengelus kakinya menahan sakit.

"Huaaa...... !" Mona langsung jongkok dan nangis kejar.

"Loh loh loh! kok nangis? belum sempat di jitak juga. Udah jangan nangis lagi, Gue tidak marah nanti dilihat yang lain entar dikira Gue ngapa-ngapain Elo."

Bukannya diam Mona malah semakin nangis kejar,hingga membuat Man semakin bingung. Man berinisiatif menarik Mona dalam pelukannya agar Mona menjadi lebih tenang. Benar saja dalam dekapan Man berangsur isak tangis Mona mulai mereda.

"Siapa yang udah buat Lo nangis, kasih tau Gue biar dikasih pelajaran. Berani-beraninya buat Ratu Lelet Gue nangis." Ucap Man emosi sambil membelai rambut Mona penuh kasih, menenangkan.

Mona menolak dada bidang Man dengan kasar, melerai pelukan yang tadinya membuar Mona nyaman. "Lo tuh yang buat Gue nangis, Gue capek jalan kaki dari gapura depan kampus, mau minta di boncengin naik sepeda motor Lo malah melipir gitu aja tanpa lihat Gue. Terus pas udah jumpa dipanggilin malah di cuekin." sungut Mona sambil menyeka sisa air matanya dan sisa ingusnya dengan baju kemeja yang di kenakan Man.

"E e eh eh...! jorok banget sich Lo, tu ingus kok dilap di baju Gue! " murka Man tanpa sempat mencegah kelakuan Mona.

"Bodo!! lagian dikit doang, lebay." balas Mona tanpa merasa bersalah.

"Maaf tadi Gue emang tidak lihat Lo, mungkin ketutupan Helm dan masalah manggil, Gue minta maaf sebesar-besarnya karena Gue kira siapa jadi Gue cuekin aja." Intonasi Man melembut ketika menjelaskan kepada Mona."

"Masa Lo tidak kenalin suara Gue?! " jelas saja Mona kesal karena ternyata alasan Man tidak hafal suara Mona.

"Iya iya maaf." Man menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maman.....!! " Sebuah suara yang begitu amat dikenal Man memanggil namanya.

"Ada apa Akira pagi-pagi udah pakek Toa mesjid manggil Gue." jawab Man jelas terdengar Akira tanpa menolehkan wajahnya ke arah Akira.

"Cuma mau nyapa aja, hai sayangku.... " ucap Akira sambil tersenyum ceria memeluk Mona.

"Giliran Mona di peluk, Gue kok tidak kebagian pelukan? " melow Man.

"Ngarep!! " Mona menendang kaki Man tepat di tulang kering yang tadi di tendangnya. "Yuk kita masuk kelas aja, ngapai ngeladenin Maman yang hobinya pelukan Teletubis." sungut Mona sambil menyeret Akira pergi.

"Hahahaha... maaf ya Maman, apabila sakit berlanjut silahkan pergi ke fakultas kedokteran! " Seru Akira diantara langkahnya yang di seret pergi oleh Mona.

"Sial!! sakit banget. Yang tadi masih nyut-nyutan malah ditambah lagi, pincang Gue jadinya." Man berjalan terpincang-pincang sambil meringis kesakitan.

Giliran Gue manggilin sampai capek dan serak malah di cuekin, giliran Akira langsung disahutin. Ngeselin banget tuch manusia, huh....! ngeselin ngeselin ngeselin!! Mona meracau didalam hatinya dengan penuh emosi sambil terus melangkah kearah kelasnya.

"Pak Haikal mana, kok tidak kelihatan? ini kan weekend masa iya pergi kerja? " tanya Man memecah lamunan Mona.

flash back off.....

"Ada apa tanyain saya, kangen? " tanya Haikal yang tiba-tiba muncul dan duduk disamping Akira, memeluk Akira dari samping dengan posesif.

🤗 si babang Oppa muncul.... 😄 tolong dukung terus karya saya ya dengan like, vote and comment 😊🙏

Salam sayang dan sehat selalu 😘🥰

Episodes
1 Dipaksa Nikah
2 Perkelahian
3 Janji Temu
4 Melamun...
5 Merasa Nyaman
6 Apakah Mungkin?
7 Ngeselin!
8 Jutek Jadi Baik
9 Ijab Qabul
10 Makan-makan Bersama
11 Lingerie
12 Istriku
13 Belanja
14 Mau Di Apakan?
15 Makan Malam
16 Maaf...
17 Melindungi
18 Merasa Sunyi
19 Tertidur
20 Pergi Kerja
21 Makan Siang
22 Enggan Bertemu
23 Kedatangan Papy
24 Kasir
25 Mommy ikut datang
26 Merapikan Baju
27 Sensasi Baru
28 Canggung
29 Do'akan yang terbaik
30 Tidur bersama
31 Semoga saja....
32 Ikut Olah Raga
33 Nasehat Papy
34 Makanan kesukaan
35 Berlalunya hari
36 Nasi goreng
37 Keluar Kota
38 Rasa Iri
39 Tekdung
40 Kecoak
41 Mimpi
42 Hati yang kosong
43 Canggung
44 Besok datang lagi
45 Kode mata
46 Darah tinggi
47 Membahas masalah
48 Adakah kesempatan?
49 Ganjen
50 Perjalanan masih panjang
51 Rindu
52 Yang Terlupakan
53 Emosi Doremi
54 Mommy pulang
55 Kurang tidur
56 Tidak percaya
57 Tante Irma
58 Mirip Almarhumah
59 Pria paruh baya
60 Teman
61 Kesepian
62 Berkunjung
63 Menyesal
64 Vira dan Vina
65 Kejanggalan
66 Pak bos kemana?
67 Pijatan Mona
68 Terasa janggal
69 Kehilangan Aroma
70 Berbagi
71 Memata-matai
72 Jomblo
73 Dilupakan
74 Awan Hitam
75 Lelaki Normal
76 Terlupakan
77 Tekad bulat
78 Kesal
79 Kucing
80 Pasien Rahasia
81 Sultan Arif
82 Mengulang Waktu
83 Rapuh
84 Raga tak bernyawa
85 Menjenguk Ayah
86 Status Mona
87 Permintaan Bunda
88 Sebelum Tidur
89 Kesiangan
90 Olah Raga
91 Acuh Tak Acuh
92 Terlambat
93 Gairah
94 Lembur
95 Foto
96 Menyusul Man
97 Tiga Sahabat
98 Tidak Asing
99 Buku?
100 Buku Ayah I
101 Buku Ayah II
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dipaksa Nikah
2
Perkelahian
3
Janji Temu
4
Melamun...
5
Merasa Nyaman
6
Apakah Mungkin?
7
Ngeselin!
8
Jutek Jadi Baik
9
Ijab Qabul
10
Makan-makan Bersama
11
Lingerie
12
Istriku
13
Belanja
14
Mau Di Apakan?
15
Makan Malam
16
Maaf...
17
Melindungi
18
Merasa Sunyi
19
Tertidur
20
Pergi Kerja
21
Makan Siang
22
Enggan Bertemu
23
Kedatangan Papy
24
Kasir
25
Mommy ikut datang
26
Merapikan Baju
27
Sensasi Baru
28
Canggung
29
Do'akan yang terbaik
30
Tidur bersama
31
Semoga saja....
32
Ikut Olah Raga
33
Nasehat Papy
34
Makanan kesukaan
35
Berlalunya hari
36
Nasi goreng
37
Keluar Kota
38
Rasa Iri
39
Tekdung
40
Kecoak
41
Mimpi
42
Hati yang kosong
43
Canggung
44
Besok datang lagi
45
Kode mata
46
Darah tinggi
47
Membahas masalah
48
Adakah kesempatan?
49
Ganjen
50
Perjalanan masih panjang
51
Rindu
52
Yang Terlupakan
53
Emosi Doremi
54
Mommy pulang
55
Kurang tidur
56
Tidak percaya
57
Tante Irma
58
Mirip Almarhumah
59
Pria paruh baya
60
Teman
61
Kesepian
62
Berkunjung
63
Menyesal
64
Vira dan Vina
65
Kejanggalan
66
Pak bos kemana?
67
Pijatan Mona
68
Terasa janggal
69
Kehilangan Aroma
70
Berbagi
71
Memata-matai
72
Jomblo
73
Dilupakan
74
Awan Hitam
75
Lelaki Normal
76
Terlupakan
77
Tekad bulat
78
Kesal
79
Kucing
80
Pasien Rahasia
81
Sultan Arif
82
Mengulang Waktu
83
Rapuh
84
Raga tak bernyawa
85
Menjenguk Ayah
86
Status Mona
87
Permintaan Bunda
88
Sebelum Tidur
89
Kesiangan
90
Olah Raga
91
Acuh Tak Acuh
92
Terlambat
93
Gairah
94
Lembur
95
Foto
96
Menyusul Man
97
Tiga Sahabat
98
Tidak Asing
99
Buku?
100
Buku Ayah I
101
Buku Ayah II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!