Ijab Qabul

Hari H yang di tunggu-tunggu tiba, hari ini adalah hari ijab kabul Man dan ortunya Mona. Semuanya berjalan lancar, walaupun perasaan Man seolah jumping jump karena pernikahannya nyata terjadi bukan seperti cinta mereka yang tidak nyata.

Ada perasaan bersalah ketika melihat wajah calon mertuanya, tetapi ia lebih tak tega lagi ketika melihat Mona yang tak berdaya menolak keinginan Papy dan Mommy nya agar bersedia untuk di jodohin hanya karena Mommy takut tidak berumur panjang dan tidak sempat melihat anak semata wayangnya menikah.

Diruangan yang sederhana inilah akhirnya Man berada, duduk bersila dihadapan meja persegi panjang. Diseberang meja telah duduk seorang pria paruh baya dengan peci putih dikepala serta dilahernya tersampir sorban yang terlipat rapi. Pria paruh baya tersebut tidak sendiri, ia didampingi oleh pria yang masih gagah di umurnya yang tak lagi muda, menatap Man dengan senyum terukir di wajahnya.

Man diliputi rasa bersalah hebat ketika melihat senyum yang terukir di wajah Papy, ia faham akan senyum itu. Berarti Man telah mendapatkan lampu hijau dari Papy, akhirnya Papy benar-benar merestui anaknya menjadi istri Man.

"Bisa kita mulai?" tanya pria paruh baya berpeci putih, yang mereka panggil dengan Tuan Kadi.

"Bisa pak. " jawab Papy dengan senyum ramahnya.

Man yang tersadar dari lamunan segera menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan yang di ajukan Tuan Kadi tadi.

🍒🍒🍒

Ijab qabul berjalan khidmat dan sakral, tak ada pengulangan kata-kata atau terbata-bata. Baik Man maupun Papy sama-sama lancar dalam berikrar.

Kini Mona telah duduk disamping Man dengan balutan kebaya putih, rambutnya tersanggul anggun dengan riasan wajah yang natural.

Tak ada perubahan drastis di diri Mona tapi kali ini Mona nampak sangat berbeda, Mona lebih terlihat Anggun dan mempesona hingga membuat Man berulang kali mengerjapkan matanya untuk meyakinkan netranya jika wanita yang duduk disampingnya dengan tersenyum manis benar-benar Monalisa.

Seperi tersihir, ketika Mona mencium tangan Man dengan takzim. Man membalasnya dengan menciun kening Mona lembut hingga membuat Mona menitikkan air mata disudut pelupuk matanya.

Lama Mona tertunduk dengan mata yang terpejam, mungkin masih gamang akan situasi yang berlaku kini. Melihat Mona seperti itu, Man berbisik dengan jahil.

"Belum juga diajak bergadang,dah ngantuk."

"Isshh.... " segera Mona menegakkan kepalanya tersenyum ramah sambil menyikut lengan Man dengan siku tangannya karena kesal.

Man tertawa geli sambil tetap mempertahankan senyumnya di hadapan semua orang yang menyaksikan ijab qabul mereka.

Namun baru kemarin Man mendapati kabar jika Mona tidak ingin membuat acara resepsi pernikahan mereka dengan alasan tidak ada waktu senggang karena dirinya baru saja magang di kantor tim advokat indonesia jadi sebagai anak yang baru magang dia cukup sibuk dan belum ada waktu libur panjang.

Kesepakatan tersebut tidak pernah Mona bicarakan bersamanya karena setahu Man, Mona sangat antusias ingin mempersiapkan resepsi pernikahan mereka. Mona selalu sibuk mencari info WO yang cocok dengan pernikahan mereka, hingga sering menscrol gaun-gaun pernikahan melalui ponsel pintarnya.

Bahkan tamu yang datang pun hanya keluarga inti dan sahabatnya Akira beserta suaminya, awalnya Man tak menaruh curiga apa-apa saat Ijab qabul Mona hanya ingin dihadiri oleh keluarga inti.

Saat Man bertanya kapan resepsi pernikahan akan dilakukan agar keluarga Man bisa mempersiapkan seserahan serta ingin mengadakan pesta mereka dimana, saat itulah Mona memberitahukannya.

Ketika Man ingin bertanya lebih lanjut, Mona beralasan sangat mengantuk dan ingin tidur lebih awal karena harus bangun pagi-pagi agar bisa dirias untuk acara ijab qabul.

Walaupun masih mengganjal Man harus mau memutuskan sambungan suara melalu ponsel pintarnya denga Mona dan memutuskan akan bertanya langsung jika ada waktu yang tepat sesegera mungkin.

Karena Man bosan terus dicerca berbagai pertanyaan oleh Bundanya penyebab Mona menunda acara resepsi pernikahan dan jika masalah tidak ada waktu, Bundanya bersedia menghendle semua.

Jika Bunda Man sudah berkeinginan maka akan semakin rumit jika keinginan tersebut tidak terlaksana maka harus ada alasan yang tepat agar Bunda tidak tersinggung atau marah.

🤗 tolong dukung saya terus dengan like, vote dan comment 😊🙏🙏

Salam sayang dan sehat selalu untuk semua pembaca 😊😘🥰

Episodes
1 Dipaksa Nikah
2 Perkelahian
3 Janji Temu
4 Melamun...
5 Merasa Nyaman
6 Apakah Mungkin?
7 Ngeselin!
8 Jutek Jadi Baik
9 Ijab Qabul
10 Makan-makan Bersama
11 Lingerie
12 Istriku
13 Belanja
14 Mau Di Apakan?
15 Makan Malam
16 Maaf...
17 Melindungi
18 Merasa Sunyi
19 Tertidur
20 Pergi Kerja
21 Makan Siang
22 Enggan Bertemu
23 Kedatangan Papy
24 Kasir
25 Mommy ikut datang
26 Merapikan Baju
27 Sensasi Baru
28 Canggung
29 Do'akan yang terbaik
30 Tidur bersama
31 Semoga saja....
32 Ikut Olah Raga
33 Nasehat Papy
34 Makanan kesukaan
35 Berlalunya hari
36 Nasi goreng
37 Keluar Kota
38 Rasa Iri
39 Tekdung
40 Kecoak
41 Mimpi
42 Hati yang kosong
43 Canggung
44 Besok datang lagi
45 Kode mata
46 Darah tinggi
47 Membahas masalah
48 Adakah kesempatan?
49 Ganjen
50 Perjalanan masih panjang
51 Rindu
52 Yang Terlupakan
53 Emosi Doremi
54 Mommy pulang
55 Kurang tidur
56 Tidak percaya
57 Tante Irma
58 Mirip Almarhumah
59 Pria paruh baya
60 Teman
61 Kesepian
62 Berkunjung
63 Menyesal
64 Vira dan Vina
65 Kejanggalan
66 Pak bos kemana?
67 Pijatan Mona
68 Terasa janggal
69 Kehilangan Aroma
70 Berbagi
71 Memata-matai
72 Jomblo
73 Dilupakan
74 Awan Hitam
75 Lelaki Normal
76 Terlupakan
77 Tekad bulat
78 Kesal
79 Kucing
80 Pasien Rahasia
81 Sultan Arif
82 Mengulang Waktu
83 Rapuh
84 Raga tak bernyawa
85 Menjenguk Ayah
86 Status Mona
87 Permintaan Bunda
88 Sebelum Tidur
89 Kesiangan
90 Olah Raga
91 Acuh Tak Acuh
92 Terlambat
93 Gairah
94 Lembur
95 Foto
96 Menyusul Man
97 Tiga Sahabat
98 Tidak Asing
99 Buku?
100 Buku Ayah I
101 Buku Ayah II
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Dipaksa Nikah
2
Perkelahian
3
Janji Temu
4
Melamun...
5
Merasa Nyaman
6
Apakah Mungkin?
7
Ngeselin!
8
Jutek Jadi Baik
9
Ijab Qabul
10
Makan-makan Bersama
11
Lingerie
12
Istriku
13
Belanja
14
Mau Di Apakan?
15
Makan Malam
16
Maaf...
17
Melindungi
18
Merasa Sunyi
19
Tertidur
20
Pergi Kerja
21
Makan Siang
22
Enggan Bertemu
23
Kedatangan Papy
24
Kasir
25
Mommy ikut datang
26
Merapikan Baju
27
Sensasi Baru
28
Canggung
29
Do'akan yang terbaik
30
Tidur bersama
31
Semoga saja....
32
Ikut Olah Raga
33
Nasehat Papy
34
Makanan kesukaan
35
Berlalunya hari
36
Nasi goreng
37
Keluar Kota
38
Rasa Iri
39
Tekdung
40
Kecoak
41
Mimpi
42
Hati yang kosong
43
Canggung
44
Besok datang lagi
45
Kode mata
46
Darah tinggi
47
Membahas masalah
48
Adakah kesempatan?
49
Ganjen
50
Perjalanan masih panjang
51
Rindu
52
Yang Terlupakan
53
Emosi Doremi
54
Mommy pulang
55
Kurang tidur
56
Tidak percaya
57
Tante Irma
58
Mirip Almarhumah
59
Pria paruh baya
60
Teman
61
Kesepian
62
Berkunjung
63
Menyesal
64
Vira dan Vina
65
Kejanggalan
66
Pak bos kemana?
67
Pijatan Mona
68
Terasa janggal
69
Kehilangan Aroma
70
Berbagi
71
Memata-matai
72
Jomblo
73
Dilupakan
74
Awan Hitam
75
Lelaki Normal
76
Terlupakan
77
Tekad bulat
78
Kesal
79
Kucing
80
Pasien Rahasia
81
Sultan Arif
82
Mengulang Waktu
83
Rapuh
84
Raga tak bernyawa
85
Menjenguk Ayah
86
Status Mona
87
Permintaan Bunda
88
Sebelum Tidur
89
Kesiangan
90
Olah Raga
91
Acuh Tak Acuh
92
Terlambat
93
Gairah
94
Lembur
95
Foto
96
Menyusul Man
97
Tiga Sahabat
98
Tidak Asing
99
Buku?
100
Buku Ayah I
101
Buku Ayah II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!