Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur. Sinar berwarna kuning keemasan itu mulai memancar memberikan rasa hangat kepada semua maklhuk pertanda pagi sudah datang. Kicauan burung terdengar bersahut-sahutan menandakan alam pegunungan yang masih alami. Udara segar pegunungan menyambut orang-orang yang memulai aktivitasnya di pagi hari.
Pagi-pagi sekali Dina sudah bangun. Dina sengaja bangun lebih awal karena pagi ini dia bertugas menngecek konsumsi untuk makan pagi para peserta. Serta mengumpulkan peserta untuk senam pagi.
Semua peserta makrab pun sudah bangun, bersiap untuk memulai kegiatan pagi mereka dengan senam pagi. Para panitia sibuk menyiapkan untuk kegiatan hari ini. Mereka bekerja sama agar semua bisa terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
Senam pagi pun akan dimulai, ketua OSIS yang lama sengaja mengajak Widi untuk mengurusi masalah sound system di acara makrab.
"Din, kamu sudah minta Widi buat menyiapkan sound untuk senam pagi?" ucap Bayu sang ketua OSIS yang lama menghampiri Dina yang sedang berada di halaman vila mengumpulkan para peserta makrab
"Semalam aku sudah bilang ke dia, tapi dari bangun tadi aku belum bertemu dia lagi" Jawab Dina
"Kamu cari dia gih... biar aku yang mengurus peserta"
"Oke Yu... tolong urus mereka ya, jangan dibentak-bentak " Dina terkekeh sambil berlalu meninggalkan Bayu dengan barisan peserta makrab untuk mencari widi.
Dina berkata demikian kepada Bayu karena Bayu orang yang disiplin, dia tidak mau ada sedikitpun yang tidak sesuai jadwal dan aturan. Bayu tidak segan-segan menghukum dan membentak bagi yang melanggar aturan. Tapi itu hanya sebatas di organisasi, kalau secara personal Bayu orang yang baik dan perhatian dengan teman-temannya.
Dina mencari Widi ke kamar di mana para panitia cowok tidur semalam.
Tapi dia tidak menemukan widi di sana.
"kemana lagi tuh anak... Setiap dibutuhkan pasti menghilang" gerutu Dina sambil berjalan keluar dari kamar tersebut.
Tujuan Dina selanjutnya adalah teras belakang di mana tempat yang digunakan untuk tempat makan peserta. Dina menghampiri Widi yang berada di sana sedang meminum teh hangat.
"Dicari kemana-mana ternyata ada di sini" ucap Dina dengan nada kesal
Widi pun yang tadinya sedang meminum teh hangatnya meletakkan gelasnya di meja dekat dia duduk.
"Apa sih Din, pagi-pagi sudah mengomel.." ucap Widi
"Ya kamu dicari kemana-mana eee....malah enak-enakan minum teh di sini" cerocos Dina masih dengan nada Kesal
"ini...minum teh dulu biar badanmu hangat dan tidak ngomel-ngomel lagi" Widi menyodorkan segelas teh hangat ke Dina dengan senyum tulusnya
Dina pun meminum teh itu dengan cepat hingga tandas tak bersisa
"sudah...sekarang kamu ikut aku" ucap Dina sambil meletakkan gelas yang dia pakai di meja sebelah Widi
"mau apa Din?" tanya Widi mengernyitkan dahinya
"Ikut ke depan, senam pagi...kamu dicari Bayu disuruh mengurusi sound system buat senam" ucap Dina masih sambil berdiri di depan Widi yang sedang duduk dengan santai
"Pagi-pagi sudah aku siapkan semuanya, tinggal menyalakan saja , pilih mau pakai musik apa tinggal masukkan disk nya, semua sudah aku taruh di teras depan tempat semalam kita bincang-bincang" uajr widi panjang lebar dengan nada santai
"kamu tetap harus ikut senam pagi biar sehat, biar badanmu tidak kerempeng lagi seperti papan triplek" Dina cekikikan meledek Widi
"Iya...iya....biar sehat dan kuat biar badanku berotot seperti Ade Rai begitu maksudmu?" ucap Widi dengan nada kesalnya
Sudah menjadi kebiasaan Dina suka menggoda Widi seperti itu. Widi tidak pernah sakit hati dengan apa yang diucapkan Dina. Karena Widi sudah tau karakter Dina yang suka becanda hanya dengan orang-orang yang dekat dengannya. Tetapi ketika bertemu dengan orang baru Dina hanya bercanda seperlunya dan cenderung menjadi cewek yang tertutup dan terkesan galak dan sombong.
"Ya sudah ayo....malah duduk santai-santai di sini" ucap Dina sambil menarik tangan widi "mungkin saja waktu senam nanti kamu bisa cuci mata terus ketemu yang bening-bening" lanjutnya sambil menyeret widi berjalan ke depan untuk ikut senam pagi
"Lihat kamu itu sudah cuci mata buat aku Din, aku sudah tidak perlu cuci mata lagi" ujar widi dengan tatapan serius sayangnyaa yang ditatap fokus jalan sambil menyeret tangan widi
"Haishhh....mulai lagi" Dina melepaskan tangan Widi yang dari tadi dia pegang karena sudah sampai teras vila
"Yu...ini orang yang kamu cari" Dina berteriak memanggil Bayu yang sedang berada di halaman vila
Bayu pun berjalan mendekat ke arah teras vila
"Wid, soundnya bagaimana?" tanya Bayu sambil berjalan menghimpiri Widi yang berada di teras
"Ya ampun...tinggal menyalakan saja pakai mencari aku" gerutu widi
"ya kamunya tidak bilang malah menghilang " ucap Bayu
Widi menyalakan musik dia memutar asal lagu agar semua orang yang belum berkumpul segera keluar ke halaman vila
.
.
.
.
.
.
*Terima kasih bestie... yang sudah meluangkan waktu untuk membaca novel receh ini dukung othor terus ya...tolong like comment vote kirim bunga, kopi atau yang lainnya Dan pencet tombol favorit tentunya.
Terima kasih sekebon bestie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments