"Tapi Din, ini sudah sore dan hampir gelap takut kamu kenapa-kenapa di jalan" paksa Dendy
"tidak usah, aku tidak mau merepotkan kalian" Dina sambil naik motor
"Sudah biarkan saja, nanti kita ikutin dari belakang saja, kalau kamu kawatir" bisik krisna
"Iya sudah lah, kalau kamu tidak mau aku antar, hati-hati di jalan ya" akhirnya dendy ikut saran krisna
Dina sudah biasa pulang sore, karena sekoalahnya Dina terkenal ada jam pelajaran sampai sore hari, tetapi hanya sampai hari kamis saja, untuk hari jumat dan sabtu dipakai Dina untuk ambil les tambahan. Untuk persiapan ujian akhir dan persiapan tes masuk perguruan tinggi.
Keesokan harinya, Dina sudah sampai sekolah. Seperti biasa sebelum jam pelajaran dimulai dia duduk-duduk di teras depan kelasnya sambil berbincang dengan Yuni teman sebangkunya.
"Din, kamu masih belum bisa melupakan mas Bimo ya?" tanya Yuni, yang masih heran dengan Dina sampai sekarang masih belum punya pacar lagi padahal sudah lama Dina putus dari Bimo kakak kelas mereka dulu. Yuni penasaran padahal ada beberapa cowok yang suka dan mendekati Dina, bahkan ada yang dari kelas satu sudah mendekati Dina, tapi ditolak sama Dina.
"Lupa bagaimana maksud kamu Yun?" tanya Dina
"Maksudku kamu masih sayang tidak sama mas Bimo?" balas Yuni
"Hahahaha.... Yuni...Yuni, pertanyaan kamu aneh banget sih?" jawab Dina sambil tertawa lepas
"tidak aneh ah... Din, kamu tumben betah sekali sendiri" ucap Yuni "padahal nih ya, banyak yang mendekati kamu, belum lagi itu si Widi dari dulu kamu abaikan, ga kamu tanggapi perasaannya" Yuni mengomeli temen sebangkunya
"Belum ketemu yang pas saja Yun, kalau si Widi dia lebih enak dijadikan teman, kalau dijadikan pacar kurang asik dia" Dina sambil tersenyum
"Teman tapi mesra maksudmu begitu Din?" Yuni heran sama teman sebangkunya itu "teman apaan, hampir tiap hari kencan di studio radio, belum lagi tiba-tiba pergi boncengan berdua entah pergi kemana, yang tidak tahu kalian pacaran Dindin" omel Yuni
"Ya kan emang aku satu tim sama dia buat bikin pemancar radio sekolah kita, tiap hari di studio itu ya nyoba-nyoba ikut siaran anak-anak penyiar hehehe.." cengir Dina "Kalau untuk yang kadang pergi berdua sama dia, itu aku belanja barang-barang keperluan proyek pemancar, kan aku yang pegang duitnya" Dina menjelaskan ke Yuni kalau memang dia terlibat dalam proyek pembuatan pemancar radio sekolah yang digagas oleh Pak Har guru fisika mereka.
Proyek pemancar radio itu sudah berjalan sejak mereka duduk di kelas dua SMA. Pemancar radio itu akan digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi dari sekolah untuk semua murid agar lebih cepat, kalau harus pakai surat menyurat bisa lebih lama, maklum belum ada media sosial (hehehe).
Team itu ada enam orang dengan satu guru sebagai penanggung jawab. Widi sebagai teknisinya karena dia pintar dalam hal merakit alat-alat elektronika dan kebetulan kakaknya juga sudah berpengalaman membuat pemancar radio jadi Widi sedikit banyak dibantu kakaknya dan ada 1 lagi yang membantu widi merakit alat-alat tersebut. Tiga orang sebagai penyiar dan Dina sebagai bendahara yang mengatur keluar masuknya uang, sedangkan urusan pendanaan didapat dari usaha OSIS dan bantuan pihak sekolah.
Dina yang cewek sendiri dalam tim itu, selalu diperhatikan oleh teman-teman yang lain apalagi Widi yang sudah lama memendam rasa ke Dina. Terlibat dalam satu tim yang sama dan hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama membuat Widi semakin berharap kepada Dina, tapi Dina menganggapnya biasa saja.
"tidak masalah sih menganggap teman, tapi jangan digantung begitu, kasih kepastian dong... Din, kasihan anak orang kamu gantung statusnya begitu" omel Yuni yang udah gemes sama teman sebangkunya itu
"bagaimana kasih kepastian, dia saja belum menyatakan perasaanya ke aku" kilah Dina
"Masak iya sih......?" jawab Yuni berbarengan ada yang menyapa Dina
"Hai Din, tumben masih duduk-duduk di depan kelas?"......
.
.
.
.
.
*Terima kasih bestie... yang sudah meluangkan waktu untuk membaca novel receh ini dukung othor terus ya...tolong like comment vote kirim bunga, kopi atau yang lainnya Dan pencet tombol favorit tentunya.
Terima kasih sekebon bestie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments