Sepasang mata sedari tadi melihat Dina asyik mendengarkan Dendy benyanyi, bahkan Dina juga ikut bernyanyi. Melihat itu ada rasa cemburu yang melanda hatinya. Dadanya bergemuruh ingin sekali melarang Dina untuk dekat dengan Dendy, tapi dia juga sadar siapa dia bagi Dina. Dia berpikir, mencari cara agar Dina bisa menyudahi candaannya dengan Dendy tanpa membuat Dina marah.
"Din, kamu tidak tidur? ini sudah larut malam" ucap cowok yang ada di sebelahnya
Dina pun menoleh ke sebelahnya dengan pandangan herannya. Kenapa tiba-tiba cowok itu bertanya seperti itu.
"Aku belum mengantuk" ucap Dina
"sudah larut malam Din, besok bukannya masih ada acara ya?" tanya cowok yang berada di sebelahnya
"Iya besok masih ada acara, aku sedang ingin begadang lagi asyik nih tanggung" ucap Dina dengan senyum seperti biasanya
Cowok itupun kecewa mendengar jawaban Dina yang tidak sesuai dengan harapannya. Sebenarnya cowok itu ingin memanfaatkan acara makrab di luar agar bisa lebih dekat dengan Dina. Tetapi semua di luar dugaannya, ada cowok lain yang berhasil mencuri perhatian Dina.
"Iya Din sudah malam, kamu kalau mau tidur tidak apa-apa, aku sama mas Gilang pulang saja" ucap Dendy
"eh... kenapa buru-buru pulang? tidak pada dicari mama-mamanya kan? "Dina terkekeh
"Iya Din, kita pulang saja, bener kata Widi sudah malam besok kamu masih ada acara juga" ucap Gilang menyetujui ucapan Dendy
"Kalian benar mau pulang?" ucap Dina kecewa karena Gilang dan Dendy memutuskan untuk pulang
Dina pun kembali menatap Widi, merasa aneh kenapa Widi seolah-olah tidak rela Dina menikmati kebebasannya untuk sesaat. Padahal Widi tahu Dina tipe anak rumahan, yang jarang sekali bisa keluar rumah apalagi malam-malam.
"Wid, kamu tau sendiri 'kan aku itu jarang sekali bisa menikmati malam mingguan bersama teman-teman seperti ini, kalau tidak ada acara sekolah seperti ini mana bisa aku keluar rumah" ucap Dina dengan wajah sendu menampilkan kesedihannya
"Iya Din, aku tahu, dan aku minta maaf kalau sudah menyinggungmu" ucap Widi dengan nada penyesalan
"Iya tidak apa-apa, kamu kalau capek tidur dulu saja, bukannya besok pagi-pagi kamu mau cari tukang tambal ban?" ucap Dina dengan senyuman manisnya
"Iya Din, aku temani kamu saja begadang"
"Kalian jadi pulang?" tanya Dina menatap Gilang dan Dendy bergantian
Yang ditatap hanya saling senggol, antara menolak dan mengiyakan.
"Aku terserah Dendy saja" ucap Gilang
"Aku terserah mas Gilang saja" ucap Dendy
"Kalian ini kenapa?" Dina merasa heran dengan tingkah kedua cowok yang duduk di depannya dan dija cuma bisa menggelengkan kepalanya
"Kalian di sini saja dulu, jangan pulang dulu, tidak ada yang lagi ditunggu pacarnya kan?" Dina sambil menaik turunkan alisnya membuat Gilang dan Dendy makin salah tingkah
"tidak ada Din..." Jawab Dendy dengan cepat seperti peserta cerdas cermat yang harus jawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.
Dina pun terbahak-bahak melihat tingkah Dendy yang menurutnya lucu.
"Ya sudah ayo main gitar lagi, sekarang giliran Gilang, dari tadi Dendy terus yang bernyanyi" ucap Dina mengambil gitar ang dipegang Dendy dan memberikannya ke Gilang
"Aku harus nyanyi apa Din? aku bener-bener tidak bisa bernyanyi" Jawab Gilang sambil memetik senar gitar
"Apa saja....lagu dangdut, keroncong, apa saja yang kamu bisa" uacp Dina dengan senyum yang mwngembang
Dan gilang pun mulai memainkan gitarnya dengan menyanyi lagu asal karangan dia sendiri. Sampai larut malam mereka bercanda memainkan gitar sambil bernyanyi sambil saling ledek, benar-benar membuat tidak tahu waktu kalau malam telah larut
...********...
**Terima kasih bestie... yang sudah meluangkan waktu untuk membaca novel receh ini dukung othor terus ya...tolong like comment vote kirim bunga, kopi atau yang lainnya Dan pencet tombol favorit tentunya.
Terima kasih sekebon bestie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments