"Hai Din, tumben masih duduk-duduk di depan kelas?"......
Tiba-tiba ada cowok yang menyapa Dina.
Cowok itu adalah Gilang, kakak sepupu dari Dendy. Gilang berteman dengan Dina sudah sejak kelas satu SMA.
Bisa dibilang akrab, dan dekat tapi mereka tidak pernah satu kelas. Dan sekarang Dina di kelas tiga IPA dan Gilang di kelas tiga IPS. Gilang sedang berjalan dari tempat parkir motor yang terletak di dekat kelasnya Dina menuju kelasnya.
"Eh Gilang, lagi iseng saja mumpung lagi tidak ada PR atau ulangan hari ini, jadi bisa sedikit santai"
"Eh....Din minggu depan katanya mau ada acara makrab OSIS di Puncak ya?" tanya Gilang sambil berjalan mendekat ke arah Dina
"Iya Lang, minggu depan Sabtu Sore berangkat pulangnya Minggu Siang" jawab Dina "Biasalah agenda tahunan, kita-kita mau lengser, pensiun, biar diganti pengurus yang baru" Dina terkekeh
"Hmmmm.... Menyewa vila seperti biasa ya Din?"
"Iya, vila yang biasanya itu, yang sudah jadi langganan anak-anak OSIS dari tahun ke tahun" jawab Dina sambil senyum
"Vila itu deket sama rumah papaku lho Din" terang Gilang
"O..ya...kamu datang saja kalau pas lagi pulang" tawar Dina yang tahu selama ini Gilang tinggal di rumah Dendy karena jarak dari rumah Gilang jauh dari sekolah.
"Sepertinya besok tidak banyak anak kelas tiga yang datang, inginnya sih aku tidak ikut Lang, capek ingin istirahat, tapi ya bagaiman lagi aku kan sekretaris mau tidak mau ya datang Lang" terang Dina
"Kalau aku datang mengajak teman boleh Din?" Gilang ingin mengajak Dendy karena dia tahu Dendy suka sama Dina "aku harus mengajak Dendy, agar bisa mendekati Dina, bosan tiap hari mendengar keluh kesahnya terus tapi ketemu orangnya Diam saja" batin Gilang
"Iya boleh bawa temen Lang, tapi datangnya habis jam 7an gitu ya waktu acara bebas, terus soal konsumsi kita-kita tidak menanggung lho Lang, soalnya jatah makan hanya untuk peserta, tidak ada jatah preman buat penyusup" Dina terkekeh
"Beres Din....."
Bertepatan bel tanda masuk sudah berbunyi. Semua siswa buru-buru masuk ke kelas masing-masing
"Aku masuk ke kelas dulu ya Din" pamit Gilang
"Oke Gilang..."
"Sudah Din ayo masuk kelas, anak-anak sudah masuk semua, tumben mereka pada rajin" Yuni terkekeh
"Hahahha iya Yun, tumben sekali mereka" Dina tergelak
Jam pelajaran pun dimulai, semua siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang fokus mengikuti pelajaran, ada yang sambil berbisik-bisik, ada yang sibuk gambar, ada juga yang melamun.
Waktu pun berlalu, bel tanda istirahat pertama berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas.
"Yun, ke kantin belakang yuk" ajak Dina
"Males ah ... Din, aku ke kantin depan saja" tolak Yuni
"Ya sudah deh... aku ke sana sendiri saja, mau bertemu dengan anak radio"
Dina berjalan ke kantin yang berada di belakang gedung sekolah. Anak-anak radio menyebutnya kantin Pak Jo, karena kantin tersebut dikelola oleh istri pak Jono. Pak Jono adalah penjaga sekolah tersebut.
"Eh...ada mbak Dina" sebut siswa-siswa kelas satu yang akrab dengan Dina
Dan dijawab dengan senyuman oleh Dina. Dina berjalan melewati ruang-ruang kelas satu. Tiba-tiba Dina dikejutkan oleh seseorang.
"Heehh...Din" krisna mengejutkan Dina
"Astaga....kamu membuat aku terkejut Na" Dina tersentak
"hehehe...." Krisna terkekeh sudah menjadi hobinya setiap melihat Dina suka mengejutkan Dina
"Eh...kemarin aku dan Dendy mengikuti kamu dari belakang, waktu kamu pulang kemarin"
"Terusss...." Dina mengernyit
"Ya tidak apa-apa, cuma bilang saja" cengir krisna
"Aku ke kantin dulu lapar.... " pamit Dina
"Traktir donk Din..." rayu Krisna memasang muka memelas agar dikaasihani
"Malas traktir kamu, badanmu besar begitu bisa rugi bandar kalau aku traktir kamu" Dina memutar matanya jengah
"Din..... kok tidak masuk-masuk? sudah aku pesankan soto seperti biasa"
...****************...
*Terima kasih bestie... yang sudah meluangkan waktu untuk membaca novel receh ini dukung othor terus ya...tolong like comment vote kirim bunga, kopi atau yang lainnya Dan pencet tombol favorit tentunya.
Terima kasih sekebon bestie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments