Sweet Antagonist

Sweet Antagonist

Bagian 1. Awal Dari Segalanya

Seline membuka matanya perlahan. Rasa pusing langsung dia rasakan. Seline ingat kalau dia baru saja mengalami kecelakaan saat sedang memberi makan kucing liar di jalanan.

Tapi, bukankah harusnya dia sudah mati? Lalu apa yang dia lakukan di sini?

Di sebuah tempat asing yang tidak dikenalnya.

"Hei, apakah kau sudah dengar? Seline si bodoh itu, baru saja menyatakan cintanya kepada Bram!"

"Eh, serius? Apa dia sudah gila saking bodohnya? Orang bodoh sepertinya bagaimana mungkin menjadi kekasih dari Bram!"

"Mungkin dia sudah tidak memiliki kaca di rumahnya."

Seline menatap bingung kedua gadis berseragam SMA, yang menatapnya dengan remeh. Sejak tadi, kedua orang itu terus mengatakan sesuatu yang membuat Seline kesal, karena dari apa yang mereka katakan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Seline.

Menyatakan cinta?

Tidak memiliki kaca di rumah?

Apa yang sebenarnya sedang mereka bahas sampai-sampai menyangkut pautkan namanya. Dan Seline juga tidak mengenal pria dengan nama Bram itu.

Dia menyatakan cintanya kepada Bram? Yang ada malah laki-laki itu yang akan tergila-gila kepadanya.

Dan atas dasar apa mereka menyebutnya bodoh? Dia baru saja menyelesaikan studi S2-nya di London dan mereka menyebutnya bodoh?

"Hei kalian berdua? Atas dasar apa kalian memanggilku bodoh?" Seline menatap tajam kedua gadis itu, nada dingin yang menusuk dari perkataannya membuat kedua gadis itu sedikit jengkel.

Selama ini, mereka selalu saja mengejek dan melakukan sesuatu kepada Seline, tapi Seline tidak pernah berani membalas perkataan mereka. Gadis itu lebih sering diam dan hanya pergi menjauh tanpa melawan mereka.

Tapi, lihatlah sekarang. Seline yang pengecut dan juga bodoh baru saja membalas ucapan mereka, bahkan dia dengan berani menatap langsung ke mata mereka.

"Ada apa denganmu Seline? Satu sekolah ini juga tahu kalau kau adalah orang yang paling bodoh. Siswa yang selalu mendapatkan nilai nol di setiap ujian dan merupakan siswa yang tidak tergantikan dalam peringkat terakhir setiap tahun. Apa kau ingin kami memberimu sebuah piagam, untuk mengapresiasi kebodohan mu yang sudah tidak tertolong lagi," balas salah satu gadis itu. Mereka berdua kemudian tertawa saat melihat raut wajah Seline.

Sebenarnya Seline sangat ingin membalas, tetapi tiba-tiba saja muncul kenangan yang bukan miliknya di kepalanya.

Dalam kenangan itu, Seline menyadari kalau dirinya ternyata sudah bertransmigrasi ke dalam tubuh karakter novel yang pernah dia baca.

Dia menjadi Seline Elson, seorang putri dari keluarga Elson yang selalu ditekan oleh sepupunya sendiri. Lila Elson.

Pada awalnya, Seline adalah satu-satunya putri dan merupakan pewaris dari seluruh kekayaan Vivian Elson.

Namun, sejak kebenaran terungkap yang menyatakan kalau ternyata dia memiliki cucu dari anak kesayangannya yang meninggal karena kecelakaan, Vivian segera menjemput Lila dan menyuruhnya untuk tetap tinggal. Dan mimpi buruk Seline pun di mulai.

Dalam beberapa waktu, Lila sudah menjadi orang yang sangat dekat dengan Vivian. Bahkan anggota keluarga lainnya pun menyukainya.

Mengambil semua perhatian dan tempat yang awalnya milik Seline. Dalam setiap kesempatan, Lila selalu membuat jebakan untuk Seline. Dan parahnya, Seline yang sangat bodoh itu selalu saja masuk dalam jebakan yang dibuat oleh Lila.

Membuatnya dibenci oleh seluruh anggota keluarga, kecuali untuk kedua orangtuanya.

Tetapi, cerita dalam versi novel sangat berbeda dengan apa yang dialami Seline.

Dalam novel, Seline menjadi seorang tokoh antagonis yang bodoh dan lemah. Dia selalu digerakkan oleh rasa cemburu di hatinya terhadap tokoh protagonis.

Dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan tokoh protagonis dan berakhir dengan dibakar hidup-hidup oleh protagonis pria.

Mengingat tentang bagaimana nasibnya nanti, membuat Seline tidak berhenti bergidik ngeri.

Tetapi, mengetahui kalau alur cerita baru sedikit dimulai, membuat Seline sedikit bersyukur. Itu berarti dia memiliki sebuah kesempatan untuk mengubah nasibnya.

Jika tidak salah, Lila yang merupakan protagonis wanita sudah tinggal bersamanya sekarang. Tapi, karena ini sudah seminggu sejak Lila pindah, itu berarti sikap sebagian anggota keluarga mungkin masih biasa saja terhadapnya.

Seline menatap kedua gadis dihadapannya, "bisakah kalian minggir!? Aku sedang tidak ingin berurusan dengan kalian."

"Hah! Apa kau sudah mulai berani sekarang?!" bentak salah satu dari gadis itu.

Mereka berdua adalah Lilis dan Citra, orang yang selalu menindas Seline. Meskipun mereka tahu, kalau Seline memiliki latar belakang yang hebat, tapi mereka seolah tidak peduli karena mereka memiliki orang di belakang yang akan melindungi mereka.

Siapa lagi, kalau bukan Lila. Meskipun gadis itu memiliki wajah polos dan lugu, tetapi nyatanya dia adalah gadis dengan hati yang kotor.

Kedua gadis itu tersenyum penuh arti, mereka lalu melangkah mendekati Seline. Tangan Lilis terangkat, bersiap menampar pipi Seline dengan keras.

Namun,  Seline dengan mudah menangkap tangan itu dan menampar pipi Lilis dengan keras.

"Kau berani?!" Citra berteriak dengan keras karena kesal. Tangannya melayang ke atas, bersiap melayangkan pukulan yang keras ke wajah Seline.

Seline dengan cepat menghindar dan menjadikan Lilis sebagai tameng untuknya, akhirnya pukulan Citra mengenai pipi kiri Lilis.

"Kau sangat jahat, bahkan temanmu sendiri saja kau pukul," ejek Seline.

Lilis menggertakan giginya kesal, "Seline sialan! Aku pasti akan membuat mu menyesal!"

Seline tersenyum miring, "lalu? Apa aku harus takut kepada sampah seperti kalian?" tanya Seline remeh.

Citra menatap Seline dengan geram, dia lalu membantu Lilis untuk berdiri. "Kau tunggu saja, kami pasti akan membalas mu nanti." Lilis memberikan ancaman kepada Seline kemudian pergi bersama dengan Citra.

Seline hanya menatap kedua gadis itu malas, jika mereka datang lagi untuk mengganggunya, maka Seline akan menerima undangan mereka dengan senang hati.

Setelah kedua pengganggu itu pergi, Seline memutuskan untuk pergi ke kamar mandi siswi di lantai satu.

Seline sangat penasaran bagaimana dengan wajahnya sekarang. Dalam novel, Seline digambarkan  sebagai sosok yang  tidak hanya bodoh, tapi dia juga memiliki wajah yang jelek.

Namun, dia tidak menyangka kalau itu akan separah ini. Saat Seline melihat pantulan wajahnya di cermin kamar mandi, dia begitu terkejut karena rupanya saat ini.

Lihatlah sosok dengan wajah kusam  dan berminyak dengan banyak benjolan yang hampir memenuhi wajah. Seline tidak menyangka kalau ternyata wajahnya akan begitu jelek, berbanding terbalik dengan wajahnya yang dulu.

Padahal Seline ingat kalau dulu wajahnya sangat cantik, tapi itu berubah dalam waktu 3 bulan ini. Seline memeriksa denyut nadi di tangannya. Karena Seline pernah belajar tentang ilmu pengobatan tradisional, Seline dapat mengetahui kalau tubuhnya saat ini sedang keracunan.

Sepertinya racun yang ada dalam tubuhnya tidak akan langsung membunuhnya, tetapi racun itu akan membuatnya tubuhnya menjadi lemah dan menimbulkan benjolan seperti jerawat di tubuhnya.

"Tubuh ini benar-benar tidak bisa diharapkan, lebih baik pergi ke pasar untuk membeli beberapa obat-obatan."

Seline memberikan sebuah pesan kepada pengawal pribadinya untuk mengambil barangnya di kelas. Dia juga menyuruh pengawal pribadinya untuk memberi tahu guru kalau dia sedang tidak enak badan dan memutuskan untuk beristirahat di rumah.

Terpopuler

Comments

Di Elva

Di Elva

paham sih

2023-05-18

0

Liu Zhi

Liu Zhi

Ggwp

2023-04-19

0

Lav

Lav

awal yg bagus kk

2022-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!