Keluaga Binar

" Kak Shanum..." Teriak Almaureen sambil melompat-lompat.

Shanum melotot tak percaya melihat keberadaan mereka.

" Shine, Almeer, Maureen kalian di sini...." Shanum berlarian menuju saudara-saudaranya diikuti oleh Ayu yang juga telah mengenal mereka.

" Kapan datang?" Ucap Shanum sambil menciumi pipi Maureen gemas, lalu mengacak-acak rambut Almeer dan mengecup rambut itu sekilas.

Kini didepanya ada sosok tinggi besar dan tentu mirip dengan Sunny jika dia masih ada.

" Tidak mau memelukku princess??" Shine merentang kedua tanganya.

Shanum menarik nafasnya berulang-ulang, berat harus berhadapan dengan wajah yang hanya tinggal satu. Wajah didepanya itu harusnya ada dua. Walaupun mereka tidak kembar identik banget, tapi tetaplah mereka mirip.

Grebb

Shanum masuk kedalam pelukan hangat Shine.

" Hikkk..hik...hik...."

Selalu seperti ini, Shanum akan selalu menangis bila bertemu Shine dan berpelukan seperti ini.

" Enough..., hapus airmata mu, princess..." Bisik Shine.

" Aku dan adik-adik belum sholat, mau antar dulu nggak?" Ucap Shine dengan mengusapkan jari jempolnya untuk menghapus air mata Shanum.

Shanum mengangguk dan memaksakan bibirnya untuk tersenyum.

" Hey ada Ayu Andira juga rupanya, sorry ya Yu... Habisnya diemin bocil yang nangis minta permen dulu nih gue ...ha...ha.." Shine melirik pada Shanum dan mendapat cubitan kecil dari gadis itu. Shine memeluk Ayu sekilas sebelum mereka berlima berjalan menuju mushola.

Tak sampai setengah jam, mereka kini telah duduk di sudut cafe, sedikit memisahkan diri dari kelompok Putra Bangsa.

Alexa dan Roy yang juga sudah mengenal Shine pun langsung berdiri saat melihat Shine dan kedua sahabatnya ada di cafe yang sama.

" Narendra Shine...., kau datang juga untuk mengucapkan selamat padaku dan Roy ya..." Teriak Alexa heboh.

Sementara dari tempat duduknya Shine melambai penuh kehangatan pada kedua orang yang melangkah padanya itu.

Binar tersentak kaget, matanya menatap pada arah mata Alexa, tapi sayang..Roy menutup pandangannya. Sehingga dia tak bisa melihat dengan jelas seseorang yang di panggil oleh Alexa itu.

Narendra Shine?

Lagi-lagi nama yang begitu familiar..

Kenapa hari ini kepalaku begitu sakit

Dari tadi nama-nama yang mereka sebut seperti pernah ku kenal sebelum ini...

" Oughhhhh sshhhh" Desis Binar dengan meremas kepalanya.

" Kenapa Bin?" Tanya Arnov.

" Pusing gue, gue pulang dulu deh...gue ade janji juga sama Aivy untuk mengantarkannya beli buku..." Ucap Binar sambil meraih ranselnya dengan malas, sudut matanya mencari-cari sosok Shanum sebelum pergi.

Dengan cepat disandangnya tas ranselnya disebelah bahunya dan melambaikan tanganya pada yang lain.

Tanpa Binar sadari langkah kakinya justru menuju meja dimana Shanum berada.

Saat pandangan mata Binar hampir bertabrakan dengan tatapan Shine tiba-tiba ponsel di kantung jaket Shine bergetar, membuatnya menoleh ke belakang untuk mengangkat ponselnya.

" Roy, Alexa.. Gue balik dulu.... Thanks traktirannya.." Ucap Binar. Matanya melirik pada Shanum, tapi sayang justru Shanum tak peduli.

" Ah iya Bin, thanks juga udah sempetin datang..." Ucap Roy dan Alexa.

Binar hanya mengangguk. Lagi matanya kembali melirik pada Shanum dan lagi-lagi Shanum tetap asyik ngobrol dengan Almeer, Almaureen dan Ayu.

Ada rasa kesal dihatinya saat tidak bisa mendapatkan respon positif dari Shanum.

Ish!! Apaan sih..

Kenapa gue harus marah kayak gini...

" Mereka siapa? Kamu kenal?" Binar menunjuk Shine yang memunggunginya itu dengan dagunya.

" Oh itu Shine, pacarnya si Cahaya dan yang dua itu anak sahabat mamanya Cahaya.." Jawab Roy.

Binar manggut-manggut sesaat. Lalu melangkah cepat meninggalkan cafe menggunakan motornya.

" Kita nggak usah pulang Sha, uncle dan yang lain akan jemput kita nanti..." Ucap Shine.

" Kita berarti langsung ke toko buku dong, brothy?" Ucap Almaureen heboh.

" Yup pinter banget Maureen...." Ucap Shine dengan mengusap rambut gadis kecil itu sayang.

" Kalo gitu gue pulang bareng Alexa aja deh Ya..." Ucap Ayu.

" Loh jangan pulang dong Ay, pulang bareng kami aja lah, Roy dan Alexa juga boleh ikut...." Ucap Shine dengan dihiasi senyum yang ramah dari bibirnya.

" Kalo kami ikut siapa dong yang bayarin tagihan hari ini?" Jawab Roy.

" Nih ada anak bos marmer, Ayu Andira ha..ha..ha ." Shine mengedipkan sebelah matanya pada Ayu.

" Kau ini benar-benar cowok idaman Shine, kau manis banget!!, Kau selalu genit seperti ini pada semua cewek ya?" Tanya Ayu.

" Ha..ha..ha...Jujur iya, prinsip kesopanan tepatnya Ay, kamu nggak suka?" Jawab Shine.

" Suka sih, tapi prinsip kesopanan kamu membuat semua cewek patah hati Shine..." Ucap Ayu dengan tangan menjulur hendak mencekik Shine.

" Eits..., don't touch me please...."Shine langsung menangkap tangan Ayu sebelum menyentuhnya.

Shine itu hanya bisa menyentuh, tapi paling susah untuk disentuh. Aneh kan?

" Ahh ha..ha..ha..sorry Shine lupa gue.." Ucap Ayu cepat.

Roy menatap Shine lama, entah kenapa wajah Shine yang sudah ditemuinya dua kali ini ada kemiripan dengan seseorang.

Ya...saat perang Binar membuka maskernya, tapi hanya bagian hidungnya saja. Binar masih menutupi bibirnya.

" Kenapa Roy?, aku tampan?. Banyak yang bilang begitu sih... Tapi tenang Roy, kau jauh lebih tampan dari aku..." Ucap Narsis dan ngaco Shine. Membuat yang dimeja itu tertawa menggelegar.

...***...

Sementara itu Binar yang memasuki rumahnya disambut lemparan asbak yang langsung mengenai pelipisnya.

Takk...Prakkk....

" Oughhhhh..." Binar mengusap pelipisnya yang begitu perih.

" Dasar anak tak tau diri!!!, masih berani pulang kamu hah!!" Bentak seorang wanita baya dengan tangan bersedekap di dada.

" Iya, mana uangnya!!, jangan pulang kalau nggak bawa uang!!" Ucap seseorang gadis yang berusia beberapa tahun lebih tua darinya.

" Gara-gara menyelamatkan kau papaku harus lumpuh seperti itu!!, dasar pembawa sial!!" Umpat gadis itu kasar.

" Bukan salahku papa jadi seperti itu, aku tidak pernah memintanya. Bahkan walau saat itu aku matipun aku tidak menyesal" Ucap Binar tegas, tanpa rasa takut sama sekali.

" Dan ini uangnya!, jangan pernah memintaku untuk menemani wanita gila seperti mereka, aku akan memenuhi semua kebutuhan belanja kalian! Tapi jangan pernah lagi menjualku, atau..." Ucap Binar dingin.

" Atau apa??, dasar parasit tak tau diri!!!, kau berani mengancam kami hahh!!" Bentak Lyra, kakak angkat Binar. Tangan Lyra meraih vas bunga di depannya, dan kembali melempar vas bunga itu kembali ke wajah Binar.

Lagi sudut alis Binar robek tergores vas

" Kakak...Binar..."

Suara gadis kecil yang bersembunyi di belakang pintu membuat Binar segera menoleh dan menggendongnya.

" Ini satu lagi!, gadis pembawa sial! heran saja mama...Lyr, Papamu gemar sekali mengoleksi sampah seperti mereka" Ucap mama Ganis, mama angkat Binar.

" Mah, tolong.... Sebut saja Binar yang sampah, tapi jangan adik Aivy..." Pinta Binar.

" Sudah sana pergi!!, gatal badan mama lihat kalian berdua!!" Bentak mama Ganis lagi.

" Kakak, kita bukan sampah kan?" Aivy memeluk leher Binar, dan gadis kecil itupun meniupi pelipis dan kening Binar yang robek.

" Kita manusia princess, merekalah yang sampah " Ucap Binar dengan mata menatap tajam kedua wanita di depanya itu geram.

" Berani menatap mama seperti itu, ujung garbu ini akan menancap dimatamu Binar!!" Bentak mama Ganis.

" Kakak, Aivy takut..." Bisik gadis itu.

" Jangan takut princess, ada kakak..." Binar melangkah memasuki kamar Aivy. Disana Binar menurunkan Aivy disofa, dan diapun masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang penat seharian ini.

Saat mengguyur tubuhnya sekelebat bayangan wajah Shanum melintas.

" Akkkh...sialan!" Umpat Binar geram.

Binar terus saja mengguyur wajahnya, tapi bayangan wajah Shanum tak juga mau hilang.

" Kakak...." Panggilan Aivy dari luar kamar mandi membuat Binar menyudahi mandinya dan segera keluar.

" Iya princess ada apa?" Tanya Binar setelah keluar dan memakai handuk kimononya.

" Kita jadi ke Toko Buku kan kak?" Tanya Aivy penuh harap.

Sebenarnya Binar sudah hilang mood, tapi karena sudah terlanjur janji. Apalagi melihat mata imut itu begitu memohon membuat Binar tak mampu menolak.

" Iya jadi, bersiap lah.." Ucap Binar pelan.

" Yeah horee...., love you kak Binar.." Aivy memeluk Binar dengan bahagia.

Episodes
1 Visual Tokoh.
2 Pertemuan pertama
3 Pertemuan Kedua
4 Manggala Sunny..
5 Keluaga Binar
6 Aivy Hilang
7 Kontak Batin?
8 Cerita kelam Sunny...
9 Derita Binar..
10 Derita Binar 2
11 Kebun Binatang..
12 Tabebuya..
13 BUANA Si Mata Elang...
14 Gara-gara ponsel
15 Pingsan..
16 Balap..
17 Balap 2
18 Rasa nyaman saat bersama..
19 Duel...
20 Ngedate??
21 Bolos nge-date
22 Perang
23 Nyeri...
24 Saya Binar, bukan Sunny..
25 Persiapan Gala Seni Siswa..
26 Villa Bestari
27 Persiapan
28 Lamar ala India
29 Mimpi..
30 Ungkapan Hati Binar..
31 Kiss me...
32 Bucinnya seorang Binar..
33 Kenakalan Binar..
34 Kiss??
35 Don't push me away..
36 Sunny kau datang?
37 Membuka hati..
38 Kemajuan...
39 Shanum diculik?
40 Sisi iblis Binar..
41 Iblis yang manis..
42 Galau...
43 I love you Binar...
44 Kasmarannya Binar..
45 Imun...
46 Roy sang hypnotist..
47 Nonton..
48 Go Jakarta..
49 Go Jakarta..
50 Spot jantung Binar..
51 Tabir mulai terbuka..
52 Aku Sunny, tapi....
53 Gara-gara poster..
54 Semakin Cinta..
55 Asmalibrasi..
56 Maafkan papa Binar..
57 Roti sobek..
58 Mengukir Kenangan..
59 Berenang??
60 Kau bukan Binarku nak...
61 Kelulusan SMU yang kelabu...
62 Kelabu..
63 Kemanapun akan ku kejar..
64 Malam yang tegang..
65 Sama-sama Galau..
66 Kecurigaan Brian..
67 Canggung..
68 Yang mana putra dr Marvel??
69 Petunjuk Baru..
70 Mantanmu Binar, bukan aku..
71 Terbukanya Tabir...
72 Kemunculan Milano..
73 Binar adalah Sunny..
74 Cerita Sunny...
75 Aku memang Sunny, tapi aku tetap Binar.
76 Tatto..
77 Syukuran..
78 Keblangsakan Sunny.
79 Masih blangsak..
80 Sekilas cerita Shinee
81 Acara pertunangan..
82 Mistake??
83 Jati diri Ayu Andira..
84 Detik-detik..
85 Pernikahan Shinee & Ayu.
86 Kegalauan Shinee dan Sunny..
87 Kembalikan Ayu padaku Shinee..
88 Welcome in Boston..
89 Kemajuan hubungan Shinee & Ayu..
90 Waktu terus berlalu..
91 Malam indah Shinee & Ayu.
92 Efek dari rasa..
93 I love you Ayu..
94 Kedatangan Sunny..
95 Pecah sudah rinduku...
96 Menahan diri?
97 Cemburu?
98 Cuma perkara cium?
99 Rahasia Shinee?
100 Detik-detik..
101 Kegaduhan 1
102 Kegaduhan 2
103 Lega
104 Akhirnya Sah!, tapi?
105 Persiapan MP
106 Masih belum..
107 Pasrah..
108 Sebulan berlalu
109 Love you so much..
110 Latte..
111 Kekonyolan Sunny
112 Kehamilan Shanum
113 Merindu...
114 Meet daddy? tomorrow?
115 Apartemen lt 3 no.18
116 Finally..
117 Ujung rindu
118 Dilema Shanum..
119 Detik-detik menuju tamat.
120 Bye my Prince, bye my lovely wife.
121 Tamat
122 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Visual Tokoh.
2
Pertemuan pertama
3
Pertemuan Kedua
4
Manggala Sunny..
5
Keluaga Binar
6
Aivy Hilang
7
Kontak Batin?
8
Cerita kelam Sunny...
9
Derita Binar..
10
Derita Binar 2
11
Kebun Binatang..
12
Tabebuya..
13
BUANA Si Mata Elang...
14
Gara-gara ponsel
15
Pingsan..
16
Balap..
17
Balap 2
18
Rasa nyaman saat bersama..
19
Duel...
20
Ngedate??
21
Bolos nge-date
22
Perang
23
Nyeri...
24
Saya Binar, bukan Sunny..
25
Persiapan Gala Seni Siswa..
26
Villa Bestari
27
Persiapan
28
Lamar ala India
29
Mimpi..
30
Ungkapan Hati Binar..
31
Kiss me...
32
Bucinnya seorang Binar..
33
Kenakalan Binar..
34
Kiss??
35
Don't push me away..
36
Sunny kau datang?
37
Membuka hati..
38
Kemajuan...
39
Shanum diculik?
40
Sisi iblis Binar..
41
Iblis yang manis..
42
Galau...
43
I love you Binar...
44
Kasmarannya Binar..
45
Imun...
46
Roy sang hypnotist..
47
Nonton..
48
Go Jakarta..
49
Go Jakarta..
50
Spot jantung Binar..
51
Tabir mulai terbuka..
52
Aku Sunny, tapi....
53
Gara-gara poster..
54
Semakin Cinta..
55
Asmalibrasi..
56
Maafkan papa Binar..
57
Roti sobek..
58
Mengukir Kenangan..
59
Berenang??
60
Kau bukan Binarku nak...
61
Kelulusan SMU yang kelabu...
62
Kelabu..
63
Kemanapun akan ku kejar..
64
Malam yang tegang..
65
Sama-sama Galau..
66
Kecurigaan Brian..
67
Canggung..
68
Yang mana putra dr Marvel??
69
Petunjuk Baru..
70
Mantanmu Binar, bukan aku..
71
Terbukanya Tabir...
72
Kemunculan Milano..
73
Binar adalah Sunny..
74
Cerita Sunny...
75
Aku memang Sunny, tapi aku tetap Binar.
76
Tatto..
77
Syukuran..
78
Keblangsakan Sunny.
79
Masih blangsak..
80
Sekilas cerita Shinee
81
Acara pertunangan..
82
Mistake??
83
Jati diri Ayu Andira..
84
Detik-detik..
85
Pernikahan Shinee & Ayu.
86
Kegalauan Shinee dan Sunny..
87
Kembalikan Ayu padaku Shinee..
88
Welcome in Boston..
89
Kemajuan hubungan Shinee & Ayu..
90
Waktu terus berlalu..
91
Malam indah Shinee & Ayu.
92
Efek dari rasa..
93
I love you Ayu..
94
Kedatangan Sunny..
95
Pecah sudah rinduku...
96
Menahan diri?
97
Cemburu?
98
Cuma perkara cium?
99
Rahasia Shinee?
100
Detik-detik..
101
Kegaduhan 1
102
Kegaduhan 2
103
Lega
104
Akhirnya Sah!, tapi?
105
Persiapan MP
106
Masih belum..
107
Pasrah..
108
Sebulan berlalu
109
Love you so much..
110
Latte..
111
Kekonyolan Sunny
112
Kehamilan Shanum
113
Merindu...
114
Meet daddy? tomorrow?
115
Apartemen lt 3 no.18
116
Finally..
117
Ujung rindu
118
Dilema Shanum..
119
Detik-detik menuju tamat.
120
Bye my Prince, bye my lovely wife.
121
Tamat
122
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!