Pertemuan Kedua

Shanum begitu gelisah dalam tidurnya, berulang kali sekelebat tatapan Binar terus saja mengusik ketenangannya.

Kenapa aku merasa mengenal tatapan itu.

Ahh, tidak! Aku tidak pernah punya teman dengan nama Binar sebelumnya.

Shanum mengusap wajahnya pelan, menyanggul rambutnya dan melangkah menuju meja belajarnya.

Ditariknya satu buku bersampul hitam dengan tulisan bertinta emas. 'MANGGALA SUNNY', nama yang begitu indah tertulis rapi si sampul buku itu.

" Sunny,..... Dahulu kau melarangku memiliki pacar sampai kau datang kan?"

" Sunny, bahkan tahun ini aku akan lulus SMU..., lalu kapan kau datang...?"

" Sunny, kamu akan datang kan?, aku percaya janjimu Sunny, walaupun orang lain menganggap aku tidak waras.."

Shanum mengeluarkan sebuah fotonya bersama Sunny saat mereka datang di acara pernikahan sahabat orang tua mereka.

Shanum menarik sweater yang dikenakannya saat ini. Di pergelangan tanganya tertulis nama,

'Manggala Sunny ' disana. Bukan sebuah tatto, hanya tulisan menggunakan hena yang terus diperbarui agar tidak pudar.

" Aku terus menebalkan tulisan namamu disini Sunny, tak akan ku biarkan namamu pudar..."

" Tulisan namamu ditanganku adalah kenang-kenangan yang tidak akan pernah ku buang..., love you Sunnyku..."

Shanum mengecup pergelangan yang terdapat nama Sunny itu.

Bahkan jam tanganpun tak pernah dia memakainya agar tidak merusak tulisan itu.

...***...

" Saga tunggu..." Shanum mendekati Saga yang telah duduk bersiap di motornya.

" Ya kak, ada apa kak?" Tanya Saga cepat.

" Saga, siapa cowok yang mengantarkan kakak kepadamu kemarin?" Tanya Shanum cepat.

" Kak Binar, Binar Buana Sanjaya. Ada apa? Kakak diapain olehnya?" Tanya Saga dengan raut khawatir.

"Kakak jangan berurusan dengannya.., kak Binar orang yang berbahaya..." Ucap Saga lagi.

Tangannya bersiap memakai helmnya.

" Tunggu Saga..." Ucap Shanum lagi dengan tangan menahan helm Saga.

" Bahaya bagaimana?" Tanya Shanum kepo.

"Kak Binar itu ketua klan Black Tiger di sekolah kami. Saat mereka tawuran, siapapun yang berhadapan dengan kak Binar akan berakhir di rumah sakit, bahkan ada yang langsung ke kuburan.."

Bisik Saga dengan suara yang rendah.

" Hahhh, mak..mak..maksud kamu Binar itu pembunuh?" Shanum menutup mulutnya tak percaya.

" Ssstttt, kakak jangan sembarangan menyebut nama kak Binar"

Shanum semakin membulatkan matanya.

" Kak Binar itu sedang diburu banyak genk, tak hanya genk tawuran sekolahan. Bahkan genk-genk diluaran juga banyak yang mengincarnya.." Lanjut Saga dengan masih berbisik.

" Tapi kenapa dia memakai masker---"

" Tentu saja!!, di kehidupan normalnya dia menyembunyikan wajahnya, tapi saat akan pergi 'perang' dia membukanya"

Shanum menggelengkan kepalanya pelan. Begitu ngeri mendengarnya.

" Sudah?, mau tahu apalagi tentang kak Binar?" Tanya Saga dengan tangannya yang sigap memakai helmnya.

" Binar itu kelas berapa?"

" Sama kayak kak Sha, kelas XII..udah ya kak, Saga mau berangkat!!"

" Oh ya kak!!, ingat ucapan Saga tadi. Jangan dekat-dekat kak Binar!!" Ucap Saga.

Shanum hanya mengangguk, lalu merapikan rambut dan tas punggungnya.

...***...

" Aya...pukul 17.00 kita kumpul ke cafe Heroes, seberang alun-alun....Alexa mau traktir kita makan disana, katanya dia jadian dengan gebetannya dari SMU Putra Bangsa.." Ucap Ayu, sahabat Shanum.

Mereka saat ini sedang berada di Mall, untuk membeli keperluan untuk kerja kelompok.

Shanum Cahaya Nilam, kalau disekolah teman-temanya memanggilnya dengan nama Cahaya, atau Aya.

" SMU Putra Bangsa? " Ucap Shanum.

" Ya, sama seperti sekolahan Saga kan..." Ucap Ayu.

" Hiii...." Shanum bergidik ngeri mengingat kejadian kemarin saat dia kesasar di gedung 'tengkorak' disalah satu gedung di komplek yayasan sekolah Putra Bangsa.

" Kenapa Aya, lo pucat amat saat gue sebut SMU Putra Bangsa.."

" Gue...., nggak papa sih... Tapi yang jelas gue akan minta papa gue untuk pindahin Saga ke sekolah lain saat adekku itu sudah SMU.." Sahut Shanum.

" Kenapa?, Sekolah PB itu keren loh Ya, basketnya, robotiknya, cerdas cermat dan literasi mereka unggul loh Ya..." Sahut Ayu cepat.

" Nggak ada!!!, Sekolah Putra Bangsa itu bagiku hanya sampah!!"

" Sstttt Aya, jaga mulutmu..." Ucap Ayu pucat. Saat Shanum sedang menjelekkan sekolah Putra Bangsa, justru sesosok dengan seragam sekolah tersebut melintas dibelakang Shanum.

Lirikan mata tajam terhunus dari mata sosok yang menggunakan masker itu.

" Ma...maafkan teman saya, dia asal bicara..." Ucap Ayu dengan bibir bergetar.

" Kamu ngomong apa sih Yu!!" Ucap Shanum yang tak menyadari sosok Binar yang berdiri dibelakangnya.

" Lah, gue ini ngomong serius kok, Sekolah Putra Bangsa itu benar-benar sampah isinya, gue liat sendi---emmpphhh" Sebuah tangan kekar membungkam mulut Shanum dengan kasar.

Shanum yang pernah belajar bela diri bersama Shine dan uncle Brianpun berusaha melepaskan diri.Dan berhasil.

" Lo!!, sekali lagi ngomong yang nggak bener tentang Putra Bangsa!!, mati lo!!" Ucap Binar tegas. Matanya menatap mata Shanum bagai pembunuh yang lapar.

" Ngomong yang nggak benernya sebelah mana?, mata gue lihat dengan jelas bagaimana bobroknya sekolahan lo!!" Jari telunjuk Shanum menusuk dada Binar dengan kuat.

" Ingat kerdil!!!, gue ampuni lo untuk saat ini, selanjutnya jika lo jatuhin sekolah gue lo....." Binar menujuk lehernya dan menggesernya ke samping.

" Kerdil???, lo sebut gue apa???" Shanum melotot marah saat ada seseorang menyebutnya kerdil lagi.

Karena dahulu ada satu orang yang memanggilnya begitu. Ya, dia adalah Sunny.

" Jangan menyebutku kerdil brengsek!, apalagi dengan mulutmu itu" Teriak Shanum penuh emosi.

Padahal sedari tadi pagi, Shanum ingin setidaknya bisa bertemu Binar untuk mengucapkan terimakasih.

Tapi, pertemuan macam apa yang terjadi saat ini.

Binar berlalu begitu saja tanpa rasa bersalah sedikitpun karena telah mengatai Shanum kerdil.

" Shanum, please jangan cari gara-gara dengan SMU Putra Bangsa deh, bisa mati semua kita kalau genk tawuran mereka menyerang.." Ucap Ayu bergetar.

" Lo juga tahu tentang itu Yu..?" Tanya Shanum penasaran.

" Iya, soalnya kak Tama kakak sepupuku sampai hilang keempat jarinya saat tawuran dengan SMU Putra Bangsa" Ucap Ayu dengan berbisik.

" Katanya ketua mereka itu iblis Ya, beberapa anak yang pernah berhadapan dengan dia kebanyakan langsung pingsan ditempat saking ngerinya dia.." Bisik Ayu lagi.

" Masa sih?, tapi kita nggak pingsan tuh?" Ucap Shanum

" Maksud lo?" Tanya Ayu bingung.

Shanum menepuk bibirnya seolah ingat sesuatu. Hampir saja dia membongkar siapa sosok barusan.

...*...

" Mah..., Shanum berangkat ke cafe Heroes bareng Ayu..." Teriak Shanum dibawah tangga.

" Iya, nanti sempetin sholat maghrib!! " Jawab mama Vera di ujung tangga.

" Siap mah, Assalamualaikum.."

" Waalaikumsalam, hati-hati sayang..." Jawab mama Vera.

Cafe Heroes, sore itu sudah dipadati oleh sebagian anak SMU Putra Bangsa, terlihat dari berkerumunnya cowok-cowok berkaos hitam disana.

Ayu dan Shanum duduk di kursi yang tersisa, kebetulan ada tiga kursi yang kosong dan merekapun duduk disana. Di sebelah kursi Shanum tergeletak sebuah tas ransel hitam yang lumayan besar.

Shanum berniat sedikit menggesernya, agar ada ruang untuknya meletakkan tasnya. Tapi baru saja tanganya hendak menyentuh tas itu...

Plakkk....tepisan keras membuat tanganya terasa kebas.

" Awww...ahhhh sakit!!!" Jerit Shanum dengan meniup-niup tanganya yang teramat panas.

" Jangan berani-beraninya kau menyentuh barangku" Bentak seseorang bermasker membuat Shanum terjingkat. Jelas dia ingat betul suara orang ini.

Beberapa anak cowok dari sekolah Shanum terlihat tegang. Begitu pula dengan anak genk SMU Putra Bangsa.

" Ada apa ini?" Seorang pemuda dengan tatanan rapi dan bersih menghampiri mereka.

" Dia...." Tunjuk Shanum pada Binar dengan mata berkaca-kaca. Tanganya sangat pedih ditepis sekasar itu oleh Binar.

" Arnov???" Ucap Shanum saat tahu siapa yang pemuda yang menghampirinya itu.

" Hey kamu, ada apa?. Apa yang terjadi cantik?" Tanya Arnov ramah. Matanya mengkode Binar agar pergi.

Tapi Binar justru mengangkat tasnya dan duduk begitu saja di samping kursi Shanum.

" Lihat Nov, tanganku merah seperti ini karena dia, aku hanya ingin menggeser tasnya saja, tapi lihat apa yang dilakukan padaku!!!, si brengsek itu melukai tanganku"

Shanum menoleh dengan genangan air dimatanya. Menatap penuh kebencian pada Binar yang sama sekali tidak perduli dengan deritanya.

" Dia memang begitu menyayangi tasnya, dia memang tidak akan membiarkan siapapun menyentuh tasnya, bahkan kami di Putra Bangsa selalu menyebutnya pria berkekasih tas...ha..ha.." Bisik Arnov pada Shanum.

" Duduklah biar aku urut tanganmu..." Arnov duduk di antara Ayu dan Shanum. Arnov hendak menyentuh tangan Shanum tapi dengan cepat Shanum menolaknya.

" Biarlah Nov nggak usah, biar nanti aku minta obat memar dari Saga.."

Shanum duduk kembali di kursinya. Tak sengaja bahunya menyenggol sedikit bahu Binar.

Lagi, lirikan mata Binar membuat Shanum merinding.

" Oh ya, kakak nya Saga, kemarin gue lupa belum berkenalan dengan baik. Oke mari kita ulang. Gue Arnov, dan itu teman gue Binar.." Arnov menyodorkan tanganya pada Shanum dan disambut hangat oleh Shanum.

" Gue Shan.., ah maksudnya gue Cahaya dan itu teman gue Ayu.." Shanum memunggungi Binar. Baginya cowok bangsat dibelakangnya adalah sampah yang telah melukai tanganya.

Arnov menjabat tangan Shanum begitu lama, sampai-sampai deheman Binar mengagetkan keduanya.

Shanum menoleh sejenak, lagi-lagi Binar menatap nya tajam.

" Nov, loe pindah sini. Gue duduk disitu, hawanya disini lembab deh Nov. Auranya serasa dipenuhi mahluk astral. Apalagi belakang gue...ihhhhh seremmmmm" Ucap Shanum dengan buru-buru berdiri.

Binar melotot tak percaya mendengar ocehan Shanum, sementara Arnov tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan dan keberanian Shanum mengganggu Binar.

Episodes
1 Visual Tokoh.
2 Pertemuan pertama
3 Pertemuan Kedua
4 Manggala Sunny..
5 Keluaga Binar
6 Aivy Hilang
7 Kontak Batin?
8 Cerita kelam Sunny...
9 Derita Binar..
10 Derita Binar 2
11 Kebun Binatang..
12 Tabebuya..
13 BUANA Si Mata Elang...
14 Gara-gara ponsel
15 Pingsan..
16 Balap..
17 Balap 2
18 Rasa nyaman saat bersama..
19 Duel...
20 Ngedate??
21 Bolos nge-date
22 Perang
23 Nyeri...
24 Saya Binar, bukan Sunny..
25 Persiapan Gala Seni Siswa..
26 Villa Bestari
27 Persiapan
28 Lamar ala India
29 Mimpi..
30 Ungkapan Hati Binar..
31 Kiss me...
32 Bucinnya seorang Binar..
33 Kenakalan Binar..
34 Kiss??
35 Don't push me away..
36 Sunny kau datang?
37 Membuka hati..
38 Kemajuan...
39 Shanum diculik?
40 Sisi iblis Binar..
41 Iblis yang manis..
42 Galau...
43 I love you Binar...
44 Kasmarannya Binar..
45 Imun...
46 Roy sang hypnotist..
47 Nonton..
48 Go Jakarta..
49 Go Jakarta..
50 Spot jantung Binar..
51 Tabir mulai terbuka..
52 Aku Sunny, tapi....
53 Gara-gara poster..
54 Semakin Cinta..
55 Asmalibrasi..
56 Maafkan papa Binar..
57 Roti sobek..
58 Mengukir Kenangan..
59 Berenang??
60 Kau bukan Binarku nak...
61 Kelulusan SMU yang kelabu...
62 Kelabu..
63 Kemanapun akan ku kejar..
64 Malam yang tegang..
65 Sama-sama Galau..
66 Kecurigaan Brian..
67 Canggung..
68 Yang mana putra dr Marvel??
69 Petunjuk Baru..
70 Mantanmu Binar, bukan aku..
71 Terbukanya Tabir...
72 Kemunculan Milano..
73 Binar adalah Sunny..
74 Cerita Sunny...
75 Aku memang Sunny, tapi aku tetap Binar.
76 Tatto..
77 Syukuran..
78 Keblangsakan Sunny.
79 Masih blangsak..
80 Sekilas cerita Shinee
81 Acara pertunangan..
82 Mistake??
83 Jati diri Ayu Andira..
84 Detik-detik..
85 Pernikahan Shinee & Ayu.
86 Kegalauan Shinee dan Sunny..
87 Kembalikan Ayu padaku Shinee..
88 Welcome in Boston..
89 Kemajuan hubungan Shinee & Ayu..
90 Waktu terus berlalu..
91 Malam indah Shinee & Ayu.
92 Efek dari rasa..
93 I love you Ayu..
94 Kedatangan Sunny..
95 Pecah sudah rinduku...
96 Menahan diri?
97 Cemburu?
98 Cuma perkara cium?
99 Rahasia Shinee?
100 Detik-detik..
101 Kegaduhan 1
102 Kegaduhan 2
103 Lega
104 Akhirnya Sah!, tapi?
105 Persiapan MP
106 Masih belum..
107 Pasrah..
108 Sebulan berlalu
109 Love you so much..
110 Latte..
111 Kekonyolan Sunny
112 Kehamilan Shanum
113 Merindu...
114 Meet daddy? tomorrow?
115 Apartemen lt 3 no.18
116 Finally..
117 Ujung rindu
118 Dilema Shanum..
119 Detik-detik menuju tamat.
120 Bye my Prince, bye my lovely wife.
121 Tamat
122 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Visual Tokoh.
2
Pertemuan pertama
3
Pertemuan Kedua
4
Manggala Sunny..
5
Keluaga Binar
6
Aivy Hilang
7
Kontak Batin?
8
Cerita kelam Sunny...
9
Derita Binar..
10
Derita Binar 2
11
Kebun Binatang..
12
Tabebuya..
13
BUANA Si Mata Elang...
14
Gara-gara ponsel
15
Pingsan..
16
Balap..
17
Balap 2
18
Rasa nyaman saat bersama..
19
Duel...
20
Ngedate??
21
Bolos nge-date
22
Perang
23
Nyeri...
24
Saya Binar, bukan Sunny..
25
Persiapan Gala Seni Siswa..
26
Villa Bestari
27
Persiapan
28
Lamar ala India
29
Mimpi..
30
Ungkapan Hati Binar..
31
Kiss me...
32
Bucinnya seorang Binar..
33
Kenakalan Binar..
34
Kiss??
35
Don't push me away..
36
Sunny kau datang?
37
Membuka hati..
38
Kemajuan...
39
Shanum diculik?
40
Sisi iblis Binar..
41
Iblis yang manis..
42
Galau...
43
I love you Binar...
44
Kasmarannya Binar..
45
Imun...
46
Roy sang hypnotist..
47
Nonton..
48
Go Jakarta..
49
Go Jakarta..
50
Spot jantung Binar..
51
Tabir mulai terbuka..
52
Aku Sunny, tapi....
53
Gara-gara poster..
54
Semakin Cinta..
55
Asmalibrasi..
56
Maafkan papa Binar..
57
Roti sobek..
58
Mengukir Kenangan..
59
Berenang??
60
Kau bukan Binarku nak...
61
Kelulusan SMU yang kelabu...
62
Kelabu..
63
Kemanapun akan ku kejar..
64
Malam yang tegang..
65
Sama-sama Galau..
66
Kecurigaan Brian..
67
Canggung..
68
Yang mana putra dr Marvel??
69
Petunjuk Baru..
70
Mantanmu Binar, bukan aku..
71
Terbukanya Tabir...
72
Kemunculan Milano..
73
Binar adalah Sunny..
74
Cerita Sunny...
75
Aku memang Sunny, tapi aku tetap Binar.
76
Tatto..
77
Syukuran..
78
Keblangsakan Sunny.
79
Masih blangsak..
80
Sekilas cerita Shinee
81
Acara pertunangan..
82
Mistake??
83
Jati diri Ayu Andira..
84
Detik-detik..
85
Pernikahan Shinee & Ayu.
86
Kegalauan Shinee dan Sunny..
87
Kembalikan Ayu padaku Shinee..
88
Welcome in Boston..
89
Kemajuan hubungan Shinee & Ayu..
90
Waktu terus berlalu..
91
Malam indah Shinee & Ayu.
92
Efek dari rasa..
93
I love you Ayu..
94
Kedatangan Sunny..
95
Pecah sudah rinduku...
96
Menahan diri?
97
Cemburu?
98
Cuma perkara cium?
99
Rahasia Shinee?
100
Detik-detik..
101
Kegaduhan 1
102
Kegaduhan 2
103
Lega
104
Akhirnya Sah!, tapi?
105
Persiapan MP
106
Masih belum..
107
Pasrah..
108
Sebulan berlalu
109
Love you so much..
110
Latte..
111
Kekonyolan Sunny
112
Kehamilan Shanum
113
Merindu...
114
Meet daddy? tomorrow?
115
Apartemen lt 3 no.18
116
Finally..
117
Ujung rindu
118
Dilema Shanum..
119
Detik-detik menuju tamat.
120
Bye my Prince, bye my lovely wife.
121
Tamat
122
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!