Selama acara, Shanum benar-benar menganggap Binar tidak ada dimeja mereka. Tak sekalipun Shanum melibatkan dia dalam obrolanya bersama Arnov dan Ayu, padahal Arnov berkali-kali membawa serta Binar dalam obrolan mereka.
Entah kenapa, perilaku Shanum membuat hati Binar serasa dicubit, ada rasa sesak yang seperti dahulu..., ntahlah kapan itu, Binar juga tidak tahu.
Tidak hanya sekali duakali Binar mencuri-curi pandang pada Shanum, tapi tak satu kalipun Shanum menatapnya.
Justru dia asyik berbicara dengan Ayu dan Arnov, ditambah hadirnya beberapa anak buah Binar.
Shanum yang supel dan ramah jelas mudah sekali bergaul dengan siapa saja.
" Jadi Roy pacarnya Alexa itu teman satu kelas kalian ya Nov.." Tanya Shanum.
" Yup!! Begitulah.. Makanya kami yang datang kesini rata-rata teman satu kelas, dan ada beberapa dari teman tongkrongan.." Jawab Arnov.
" Teman tongkrongan atau teman genk tawuran?"
Duaaarrr!!
Pertanyaan Shanum yang cukup berani itu membuat Ayu terserang sakit jantung tiba-tiba.
Ada perubahan raut wajah yang begitu nampak pada wajah Arnov dan beberapa temanya saat mereka mendengar pertanyaan Shanum.
Tidak ada yang tahu, dibalik masker hitamnya kini Binar menggeretakkan giginya.
" Kenapa semua diam?, aku salah bicara ya?" Shanum bertingkah sok imut.
Beberapa teman Arnov menatapnya dengan tatapan permusuhan.
" Emmm ha...ha..ha.., kau ini suka bercanda Cahaya!!, emmm begini..., Cahaya dengarkan aku..." Arnov kini duduk menghadap pada Shanum dan menatapnya dalam.
"Apapun yang kau lihat di gedung tengkorak, itu tidak semuanya seperti yang kau lihat" Ucap Arnov dengan menatap kedua mata Shanum.
" Kamu tahulah pergaulan cowok bagaimana ya kan?, adikmu juga cowok kan?. Jadi yang kau lihat waktu itu adalah wujud ekspresi mereka saja..." Arnov terus menatap Shanum.
Tapi Shanum justru terlihat semakin penasaran.
" Cahaya, jangan terlalu ingin tahu. Lupakan apa yang telah kamu lihat disana... Bisakan?" Lanjut Arnov dengan tatapan penuh permohonan.
Shanum menggelengkan kepalanya.
" Dengan tawuran menggunakan senjata tajam?, dengan berlaku tak senonoh pada seorang gadis?, dengan drunk?, itu semua kau bilang wujud ekspresi!!!. Sampah tetap samp---"
Brakkk!!!
Binar menggebrak meja cafe dengan kedua tanganya.
Tatapan tajamnya menatap Shanum seolah ingin menelannya hidup-hidup.
" Ada apa Binar?" Tanya Roy dan Alexa yang berlarian ke meja mereka.
" Ada NYAMUK yang harus kutepuk!!!" Jawab Binar dingin, auranya berubah dingin dan angker saat mengatakan itu. Matanya masih saja menatap Shanum, sungguh tatapan yang membuat orang seolah kehilangan kewarasan.
Melihat itu Alexa mengelus lengan Roy.
" Roy, Cahaya..., dia sahabatku.... Tolong dia..." Alexa begitu ketakutan. Sedikit banyak Alexa tahu bahwa Binar adalah ketua Klan pacarnya. Apalagi Roy sering mengingatkan nya untuk selalu berhati-hati pada Binar.
Jelas Alexa tahu arti kata NYAMUK yang dimaksud oleh Binar.
" Bin, ada apa?" Roy menepuk-nepuk pundak Binar.
" Dia..." Tunjuk Binar pada Shanum.
" Kerdil itu terlalu banyak bicara!! BERISIK!!" Ucapnya dengan suara tertahan.
" Manusia itu dilahirkan dengan dilengkapi sebuah lidah untuk berbicara, kalau elo tidak suka gue banyak bicara maka tutup saja telingamu itu!!!" Seru Shanum tanpa rasa takut sama sekali.
Sementara semua yang mendengar ucapan Shanum saja bergidik ngeri melihat Binar yang sudah berdiri berkacak pingang.
" Lo...." Tunjuk Binar pada Shanum.
" Gue tandain lo!!" Lanjutnya tajam.
" Gue sudah ditandain oleh seseorang sejak kecil. Tanda dari lo!!!, nggak berarti apa-apa buat gue!!" Sahut Shanum dengan mata melotot tajam.
Dengan cepat Shanum mengangkat tangannya, gadis itu menarik sweater nya, terlihatlah disana, di pergelangan tangan itu sebuah nama.
Binar terbelalak melihatnya, entah kenapa tiba-tiba saja dia mundur dua langkah saking kagetnya.
Binar terlihat meremas dadanya yang tiba-tiba berdetak begitu kencang. Keringat dingin tiba-tiba saja menyerangnya sampai mengigil.
Untuk mengelabuhi para temanya akan sikapnya yang aneh, Binar pura-pura mengusap dada dan naik keatas, kebahunya.
Sialan
Kenapa tiba-tiba dadaku sakit seperti ini..
MANGGALA SUNNY?
Kenapa aku seperti mengenal nama itu..
Sepertinya aku tidak asing dengan nama itu....
Binar kembali duduk dengan segala pemikiran yang berkelebat di otaknya saat ini. Terlihat kedua jarinya mengurut-urut keningnya dengan mata terus menatap Shanum.
" Gila nih anak!!, nantangin Binar dia!!"
" Nggak tau kali siapa Binar"
" Mampusss ni anak, cari gara-gara sama Binar.."
Beberapa anak saling bisik melihat ketegangan yang terjadi saat ini.
Shanum tak ambil pusing, jika Binar terus menatapnya, Shanum justru mengedipkan sebelah matanya.
" Brengsek!!" Umpat Binar yang tiba-tiba merasa salah tingkah dengan membuang pandangannya kemana-mana.
Shanum seolah menang, tawa imut keluar dari bibirnya yang pink alami.
" Gue permisi ke toilet dulu ya...." Pamit Shanum pada Arnov dan beberapa temannya, merekapun mengangguk. Adzan Maghrib telah terdengar, sebagai muslim jelas Shanum harus segera sholat karena waktu sholat Maghrib begitu sempit.
" Ayu..., yuk sholat dulu.." Bisiknya pada Ayu Andira sahabatnya.
Binar terus saja menatap Shanum tanpa kata.
" Bin, jangan ganggu dia..." Pinta Arnov pada Binar setelah Shanum tak terlihat lagi.
" Entahlah...." Jawab Binar.
" Tapi dia terlalu banyak tahu..." Ucap yang lain.
" Dia kakak Saga Vino Malik, berarti masih masuk 'keluarga kita'. Apalagi sekolah kita dan sekolahnya kini sudah satu..." Ucap Arnov lagi.
" Ya Bin..., ampuni dia. Mulutnya memang suka ceplos-ceplos kaya gitu, ya kan sayang...." Ucap Roy dan dianggukin oleh Alexa.
" Iya kak, rem di mulutnya si Aya memang kurang pakem sejak kecil..." Ucap Alexa.
" Baiklah, gue pantau dulu..." Ucap Binar seraya berdiri dan melangkah menuju arah Shanum tadi.
Ayu dan Shanum telah selesai mengambil wudhu dan menuju ke musholla di belakang cafe. Binar mendekati mereka dengan kedua tangan masuk ke dalam kantung celana putih abunya. Dengan santainya dia menghadang jalan kedua cewek itu begitu saja.
" Kamu duluan, gue masih mau bicara dengannya..." Ucap Binar pada Ayu.
Ayu keder melihat begitu angkernya mata Binar.
" Iy...iya, tapi sahabatku jangan diapa-apain ya..." Ucap Ayu gagap.
" Nggak akan!!, aku nggak doyan modelan dia!!" Jawab Binar ketus.
Ayupun mengangguk dan bergegas masuk ke dalam mushola.
Sepeninggal Ayu, Shanum melipat kedua tanganya di dada.
" Mau ngomong apa lo?, cepetan. Gue mau ketemu Tuhan gue!!!" Ucap Shanum cepat.
" Siapa?" Tanya Binar.
" Siapa?, apa?" Tanya Shanum bingung.
" Nama siapa yang ada di pergelangan tanganmu itu?" Tanya Binar dengan mata terus menatap tulisan di pergelangan tangan Shanum.
" Kepo!!, dia seseorang yang terus hidup dihatiku. Sunnyku..." Jawab Shanum dengan mengecup tulisan itu santai. Lalu pergi pegitu saja.
Binar berdiri terpaku ditempatnya.
Sunnyku....
Sunnyku..
Sunnyku..
Binar benar-benar merasa pusing sekarang..... Tiba-tiba saja di dalam kepalanya terngiang-ngiang nama Sunny...Sunny...Sunny....
" Kenapa ini...ouggh pusing..." Binar meremas kepalanya yang terus berdenyut mau pecah.
Sementara itu di rumah mama Vera kedatangan tamu dari Jakarta. Saat motor Shanum belok di tikungan ujung jalan rumahnya satu jam yang lalu, dari arah belakangnya masuklah sebuah mobil ke dalam pekarangan rumahnya.
Mereka adalah sahabat orang tuanya beserta anak-anaknya.
Tepatnya Uncle Rangga dan mommy Ara, Shine dan ketiga anak-anak mereka.
" Assalamualaikum...." Sapa mommy Ara.
Suara mommy Ara bagai melodi indah yang dirindukan oleh mama Vera.
" Araaa....., Waalaikumsalam masuk...masuk...ayo..." Mama Vera memeluk erat mommy Ara dan membawanya masuk ke dalam.
Mereka langsung mengobrol tak henti.
Tawa dan canda begitu tak bisa terelakkan lagi.
Saga yang sedang berlatih basket dibelakang rumah tertarik oleh suara berisik diruang keluarga, diapun berjalan masuk kerumah. Matanya berbinar bahagia saat menangkap sosok wanita yang begitu dicintainya.
" Mommy....teriaknya dari belakang rumah...."
" Heiii....anak lanang..." Seru mommy Ara, direntangkannya kedua tanganya.
Grebb...
Saga memeluk Ara dan menyembunyikan wajahnya disana.
" Heii...apa kabar sayang?" Sapa mommy Ara.
" Saga baik my, lihat sudah lebih tinggi dari yang terakhir.." Ucapnya.
" Hemmm, bagus.... Tambah ganteng juga nih, mirip papanya lama-lama..." Ucap mommy Ara dengan mencubit dagu Saga gemas.
Daddy Rangga yang mendengar ucapan mommy Ara pun berdehem keras.
" Kamu tetap yang paling ganteng kok Bi...." Bisik mommy Ara di telinga daddy Rangga. Membuat yang ada disana tertawa keras.
" Meera mana my?" Tanya Saga.
" Almeer, Mera dan Maureen mau ikut brothy Shine ke Heroes Cefe jemput mbakmu..." Ucap mommy Ara.
" Tunggu dong Saga juga mau ikut.." Teriak Saga cepat.
" Hei kamu belum mandi..." Mama Vera menarik telinga Saga dan melarangnya ikut mereka.
" Yah...mama..." Saga menghentakkan kakinya geram. Saga begitu kesel nggak bisa ketemu Meera.
" My, besok kita jadi ke kebun binatang kan?"
Suara yang begitu halus dan lembut dari belakangnya membuat Saga langsung menoleh.
" Loh...Me..Me...Meera nggak ikut brothy?" Tanya Saga gagu saat melihat Almaeera ada di ambang pintu.
" Nggak kak, Meera malas..." Jawab Almaeera
" Nanti malam juga keluar lagi kita kan My?"
Gadis kecil seusia anak SD kelas 6 itu bergelayutan manja di tubuh Saga yang basah oleh keringat.
" Iya, nanti malam semua bebas nyari buku sesukanya di Garmedeo.." Ucap daddy Rangga.
" Horeee...horeee" Teriak Saga dan Meera. Bahkan keduanya saling tos dengan gembira.
***
Di Heroes Cafe
Shine, Almeer dan Almaureen celingukan mencari Shanum.
" Kamu masih ingat nggak wajah kak Sha, Reen...?" Tanya Shine
" Ya ingat lah orang baru kemarin kami VCan brothy.." Jawab anak bungsu mommy Ara yang masih kelas 4 SD itu.
" Nah itu kak Sha....Kak Sha!!!" Teriak Almeer pada sesosok gadis yang muncul dari arah toilet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments