Pagi hari ku sedikit berbeda.
Biasanya, aku masih terlelap di alam mimpi. Namun, karena tugas yang diberikan oleh Dewi itu memaksa ku untuk berjalan-jalan di sekitar taman dan kebun selama 30 menit.
Aku tidak mempermasalahkan itu, hanya saja..
Menyapa Maid yang sedang bertugas sebanyak 30 kali untuk sebuah Skill?
Entah kenapa, Dewi itu seperti memaksa ku untuk melakukannya. Tapi berkat itu, aku bisa merasakan perubahan yang terjadi di dalam tubuh ku.
Tubuh ku terasa ringan dan lebih bertenaga. Di tambah dengan pengetahuan yang tiba-tiba masuk ke kepala ku seolah-olah aku bisa melakukan seni berpedang tanpa berlatih.
Jujur saja, itu terasa aneh.
Bagaimana mungkin aku bisa memahami seni berpedang tanpa berlatih tapi pengetahuan itu telah terukir di dalam kepala ku?
Atau mungkin ini terjadi karena itu?
Skill Legendary Swordmanship yang ku dapat setelah melakukan Ritual Linked bersama Mio?
Uh, aku teringat kembali saat kami melakukan ritual itu.
Ini pertama kalinya aku melihat sisi Mio yang seperti itu.
Maksud ku.. dia memiliki perasaan cinta pada diri ku?
Seleranya lumayan aneh ternyata, memangnya apa yang unik dari diri ku selain kulit, mata, dan rambut mengerikan ini.
Kedua adik kembar tiri ku bahkan lebih menarik daripada aku.
Diantara semua wanita.. kau sangat aneh Mio.
Tapi setidaknya, hati ku sangat lega saat Mio berada di sisi ku.
Dari kejauhan, aku melihat beberapa Maid yang bertugas merawat taman. Informasi mengenai nama dan skill yang bisa di dapat setelah melakukan Ritual Linked sangat menggoda ku.
Tunggu.. apa mungkin misi ini ditujukan untuk mengamati Maid yang bekerja disini?
Itu artinya.. secara tidak langsung Dewi itu memberitahu jika ada skill yang sangat berguna untuk ku?
Ah.. jadi begitu..
Akan sangat aneh jika aku tiba-tiba datang lalu mencium mereka.
Jadi, aku harus mengenal mereka sebelum melakukan Ritual Linked.
Cukup masuk akal juga.
Membulatkan tekad ku yang semakin besar. Aku bergegas menyapa Maid yang bertugas.
“Selamat pagi, semuanya..” ucap ku dengan nada yang lembut.
Menyadari kehadiran ku, mereka menghentikan aktivitasnya dan menyapa ku.
“Selamat pagi, Lily-sama.”
“Pagi, Lily-sama.”
Ucapan itu terdengar seperti di paksakan, namun karena posisi ku cukup tinggi di keluarga ini. Mereka memberi hormat untuk formalitas saja.
Tidak ada di antara mereka yang berani menatap ku.
Yah, aku cukup tahu jika tubuh ku ini aneh.
Aku tidak mempermasalahkannya.
Hanya saja, ini terasa sedikit sakit di dada ku.
“Kerja bagus, Noel.”
“Potongan yang bagus, Reina.”
Aku memuji kedua Maid yang membalas ucapan ku. Diantara semua Maid yang berada di taman, dua Maid itu memiliki skill yang sangat berguna untuk bertempur dan melarikan diri.
Sama seperti Mio yang memiliki keturunan dari Legendary Swordmaster, mereka berdua adalah keturunan dari Legendary Assasins dan Legendary Illusionist.
Aku sedikit melihat reaksi mereka yang terkejut saat diri ku menyebut nama mereka.
Apa memanggil nama seseorang sangat berpengaruh?
Aku tidak tahu, tapi sepertinya itu sangat efektif untuk memangkas jarak kecanggungan diantara kita. Aku melakukan hal yang sama kepada Maid yang lain, memanggil nama mereka dan memuji hasil kerja kerasnya.
Kurasa.. sikap yang seperti ini sangat efektif. Aku bisa melihat Status Affinity mereka meningkat pesat hingga 30%.
Perlahan demi perlahan, aku ingin membangun hubungan spesial dengan mereka. Itu bisa dilakukan secara bertahap.
“Lily-sama, apakah anda baik-baik saja?” ucap Noel yang memandangi kepala ku.
Benar juga, saat ini aku masih terluka setelah insiden itu. Perlukah aku berpura-pura kesakitan atau mencoba menahan luka ini seolah-olah tidak ada?
“Ini hanya luka biasa” balas ku.
Pada akhirnya, aku mencoba untuk menahan rasa sakit ini. Hati ku merasa bersalah ketika menipu mereka tapi.. kenapa Status Affinity mereka naik?
Apakah ini yang dirasakan sebagai rasa iba?
Apa ini? rasanya aku sangat kesal dengan ini.
“Lily-sama.. tolong beristirahat di kamar anda” ucap Noel dengan nada lembut dan cemas.
Aku menggerakkan kepala ku sebagai simbol penolakan.
“Aku hanya ingin merubah suasana” balas ku sembari meninggalkan mereka. Selama perjalanan ku menyusuri taman, terdapat beberapa hewan kecil yang berkeliaran.
Hingga 30 menit telah berlalu dan target ku berganti ke kebun. Berbeda dengan taman yang menampung 10 Maid, kebun yang terdapat di rumah orang tua ku sangat luas. Itu karena posisinya yang terletak berbatasan dengan hutan.
Terdapat 20 Maid yang bertugas saat ini, mereka membersihkan tanah dari rumput liar dan menanam sayur untuk menghasilkan makanan yang segar.
Sama seperti sebelumnya, aku menyapa mereka satu per satu. Dengan ini, perjalanan 30 menit menyusuri kebun selesai. Saat itu juga tubuh ku mendapat ingatan tentang “Etika Wanita Kerajaan”.
Jika tidak salah, itu adalah Skill Royal Lady Etiquette. Pengetahuan tentang tata cara perilaku wanita yang berwibawa masuk ke dalam isi kepala ku. Dengan ini, aku memiliki tingkat percaya diri yang tinggi jika dihadapkan oleh undangan bangsawan lain. Terutama dengan status bangsawan di atas keluarga ku.
Jika mereka mengundang ku tentu saja.
Walaupun aku tahu jika skill ini akan tidak berguna, tapi tidak ada salahnya menerima pengetahuan ini, bukan?
Saat aku berjalan-jalan di kebun, beberapa Maid yang bertugas menatap ku dengan sinis. Seolah melihat tingkah laku ku yang aneh.
Bahkan dari suaranya saja, mereka membandingkan ku dengan adik kembar tiri ku.
Ya, sudah hampir dua tahun Ayah ku menikah lagi setelah Ibu ku meninggal dalam tidurnya. Aku tahu jika dia sakit, tapi Ayah ku hanya menjelaskan jika Ibu meninggal dalam tidur nyenyak nya.
Aku mengerti, itu hanya untuk menghibur ku.
Dalam hati kecil ku, aku berharap jika ada sedikit kenangan dari Ibu yang tersimpan. Hampir semua peninggalan Ibu ku di bawa oleh Kakek dan Nenek.
Tanpa ku sadari, aku berjalan masuk ke dalam hutan.
Mengingat kenangan yang tersisa dari Ibu telah membawa langkah kaki ku masuk ke dalam hutan.
Aku tersadar ketika seekor serigala menatap ku.
Air liurnya yang menetes pun menandakan jika dirinya berbahaya.
Em.. artinya.. aku dalam bahaya sekarang?
Tubuh ku bergetar panik seketika.
Seorang gadis lima tahun berhadapan dengan serigala besar?
Apa ini akhir dari hidup ku?
Aku sedikit panik, tanpa senjata dan armor. Sangat mustahil keluar dari hutan ini tanpa terluka.
Aku terlalu ceroboh untuk sekedar berjalan-jalan di kebun.
Aku butuh senjata sekarang!
Apa pun itu!
Oh! Benar juga. Aku memiliki satu senjata yang cocok untuk situasi ini.
Perlahan.. aku menenangkan tubuh ku yang bergetar panik lalu melepas kain yang melilit di kepala ku.
Ya, benar!
Tanpa senjata logam, aku masih bisa menggunakan kain ini untuk melawan serigala liar.
Kemari serigala kecil!
Aku tidak takut dengan mu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Reepha
Really? 5 tahun? kukira dia lebih dewasa lagi, 12 atau/sampai 17 tahunan gitu.... Apakah saiya melewatkan sesuatu dibab2 sebelumnya?🏆
2024-04-22
0
Richie
seperti manga atau komik. 🗿
2023-07-07
0
.
lanjutttttt
2022-07-19
1