Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir

Setelah perjalanan panjang mencari buku sihir yang cocok, uang yang tersisa masih cukup banyak. Dua buku sihir dan satu buku mengenai aksara Demon Rune berhasil kudapatkan. Seharusnya, ini sudah sangat cukup kan?

Aku menghabiskan waktu luang ku di Guild Adventurer sembari membaca buku sihir. Teknik elemental sihir sangat menarik perhatian ku terutama pada bagian mengenai pemanfaatan reaksi antar elemental seperti perpaduan elemental sihir lisrik dengan elemental sihir air yang menciptakan kombinasi dua serangan elemental yang menjadi satu. Buku sihir ini sangat rapuh. Jadi, aku harus berhati-hati saat membalik lembar halamannya. Aku tidak ingin merusak buku sihir ini sebelum memahami isi di dalamnya.

Buku sihir ini ternyata ditulis oleh seseorang yang penuh perhitungan dan kreatif. Jika saja aku memiliki kapasitas dan kemampuan untuk menggunakan sihir. Aku pasti akan mencoba sihir elemental sesuai panduan buku sihir ini.

Di sisi lain, buku sihir mengenai kontrak spirit sangat berbeda dengan buku sihir elemental. Daripada menggunakan sihir, seseorang yang berhasil membuat kontrak spirit maka akan mendapat kekuatan spirit dan mampu menggunakan sihir spirit berdasarkan atribut spirit. Itu artinya jika aku berhasil melakukan kontrak dengan spirit maka aku bisa menggunakan sihir spirit tanpa memiliki kapasitas dan kemampuan menggunakan sihir. Ini sangat efisien dan mengerikan, untung saja hanya ras Demon saja yang memiliki pengetahuan seperti ini. Terlebih, ritual kontrak spirit menggunakan bahan katalis yang sulit ditemukan seperti tulang naga, sisik wyvern, tulang kepala kobold, dan sebagainya.

Aku belum pernah melakukan test mengenai kapasitas sihir ku karena Ayah ku tidak mengijinkan ku keluar rumah. Jadi, aku tidak tahu apakah diri ku bisa menggunakan sihir atau tidak. Dengan buku sihir ini, tidak ada salahnya jika melakukan kontrak dengan spirit kan? Secara teori, spirit tidak masuk ke dalam kategori sihir.

Aku menutup kedua buku sihir itu. Saat ini, meja yang ku tempati merupakan bekas meja makan siang kami. Setelah makan siang selesai, Mio memangku tubuh ku dan menemani ku membaca buku sihir. Karena jam makan siang telah berakhir, Ibu Mio pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

“Nee.. Mio, apa tulang naga sangat mahal?” tanya ku.

“Tulang naga? Itu sangat mahal Lily-sama. Jika tidak salah, kualitas tulang naga yang buruk pun berkisar antara 100 Koin Perak hingga 1 Koin Emas” jawab Mio.

“Itu artinya aku hanya bisa membeli beberapa tulang naga dengan uang yang tersisa dan mengandalkan keberuntungan untuk kualitasnya yang buruk atau bagus.”

“Lily-sama, apa yang ingin Lily-sama lakukan dengan tulang naga?”

“Hanya memenuhi rasa penasaran ku saja.”

“...” Mio terdiam.

“Rasanya seperti Lily-sama menyembunyikan sesuatu dari ku” Mio menggembungkan pipinya dan mengalihkan pandangannya dari ku. Posisi tubuh ku duduk di atas pangkuan Mio, tapi saat berbicara mata kami saling bertemu. Itu sedikit aneh jika Mio memalingkan wajahnya dari ku.

“A-Ah.. ini untuk Alice dan Alyssa. Buku sihir yang ku baca adalah buku sihir mengenai kontrak spirit. Untuk melakukan kontrak spirit diperlukan bahan katalis yang tepat seperti tulang naga dan semacamnya.”

“Kontrak spirit?” tanya Mio yang keheranan.

“Tunggu sebentar! Lily-sama bisa membaca tulisan ini?” lanjut Mio.

“Eng? Awalnya aku memang kesulitan tapi setelah mengerti beberapa baris kata-kata. Aku bisa memahami tulisan di dalamnya.”

“I-Itu sangat luar biasa, Lily-sama. Mungkinkah Lily-sama orang yang jenius?”

“Eh? Apa sesulit itu mempelajari kalimat asing?”

Jika itu adalah pengetahuan langsung yang diberikan sang Dewi, aku tidak mungkin mengucapkan pertanyaan itu. Tapi, jika berbicara mengenai aksara Demon Rune yang perlu dipelajari. Beberapa lekukan dan simbol Demon Rune memiliki ciri khas tersendiri. Aksara Demon Rune dan alfabet manusia tidak jauh berbeda, hanya berbeda huruf dan simbol yang digunakan namun penempatan arti kalimat masih menggunakan bahasa manusia.

Apakah Demon Emperor ini sengaja melakukannya supaya umat manusia mempelajari aksara Demon Rune?

Atau Demon Emperor ini sengaja melakukannya untuk memperkenalkan eksistensi dari sebuah spirit?

“Nee, Mio.. apa kau pernah mendengar tentang spirit sebelumnya?” karena penasaran, aku pun bertanya kepada Mio.

“Spirit? Jika tidak salah pernah ada sekelompok petualang yang bertemu dengan mereka tapi kebenaran dari cerita itu masih dipertanyakan karena eksistensi spirit yang sulit dibuktikan.”

“Hmm.. itu memberi ku ide kecil. Bukankah hari ini adalah hari ulang tahun Ibu Mio? Boleh aku memberi hadiah kecil untuk Ibu Mio?”

“T-Tidak perlu repot-repot seperti itu Lily-sama. A-Aku akan kerepotan jika hadiah itu sangat berharga.”

“Tidak apa-apa, ini sebagai rasa terima kasih karena telah membantu ku sebelumnya.”

Aku tidak mendengar jawaban dari Mio melainkan tingkah Mio yang memalingkan mukanya.

“Lily-sama...” Mio kembali menatap ku.

Eh? Kenapa ini? Rasanya aku seperti melakukan suatu hal yang salah.

“A-Apa aku boleh mencium Lily-sama seperti Mama?”

“Hue?” aku hanya bisa terheran-heran mendengar pertanyaan Mio.

“Em! Tidak masalah!” jawab ku.

Aku segera menyerahkan pipi ku ke Mio. Berbeda dari Ibu Mio, jantung ku berdegup kencang saat wajah Mio mendekati ku. Perasaan ini jauh berbeda dari sebelumnya dan sedikit memalukan.

“M-Mioo.. Umph!!”

Eh? Bukankah ini sedikit salah? Ibu Mio hanya mencium pipi ku tapi kenapa Mio mencium bibir ku?

Aku sedikit merasakan tangan Mio yang memegang pipi ku. I-Ini tidak buruk juga dan aku menyukai sisi Mio yang lembut ini. Di atas pangkuan Mio, ciuman lembut seperti ini sangat sulit untuk dilakukan tapi aku tidak mempermasalahkannya.

Aku bisa mendengar sekelompok petualang yang berbisik kecil di sekitar kami, namun Mio menghiraukan mereka dan melanjutkan ciuman kami.

Setelah puas, Mio perlahan melepas ciuman kecilnya dan memeluk erat tubuh ku.

“Lily-sama..” menghiraukan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mio memeluk erat tubuh ku hingga pukulan kecil menghantam kepala Mio.

“Hauu!! Siapa yang memukul ku?! Oh! Mama..” Ibu Mio berdiri di belakang Mio.

“Sudah puas?” tanya Ibu Mio dengan nada yang dingin.

“Huh?” Mio sedikit kebingungan dengan pertanyaan Ibunya.

Mio menyadari tatapan dan senyuman orang-orang di sekitarnya hingga rona merah menghiasi wajahnya.

“Eh.. bukankah aku sudah menjadi milik Lily-sama??” balas Mio dengan menahan rasa malunya.

“Itu benar sih, tapi jangan lakukan di tempat umum!” balas Ibu Mio dengan nada tinggi.

“Lily-sama memang imut tapi tolong tahan sikap predator mu itu dan jangan beri mereka imajinasi yang aneh!” lanjut ucapan Ibu Mio.

Imajinasi yang aneh?

Apa maksudnya?

Aku menyadari arti dari ucapan Ibu Mio. Di sekeliling kami, beberapa petualang tersenyum ke arah kami. Ekspresi terkejut, tersenyum, hingga menahan rasa malu terukir di wajar mereka.

Saat itu juga, rasa malu mulai menyerang ku. Aku memalingkan wajah dan menutup wajah ku ke dada tubuh Mio. Aku sedikit memeluk erat tubuhnya.

“Hyaaa! Lily-sama!” Mio terkejut saat aku memeluk erat tubuhnya.

“Ekhem! Lily-sama..” Ibu Mio bergerak ke samping ku.

“Jika tempat ini terasa tidak nyaman, Lily-sama bisa menggunakan ruangan pribadi yang tersedia.”

Aku menggelengkan kepala ku.

“Aku suka tempat ini” balas ku sembari membenamkan wajah ku di dada Mio lebih dalam lagi.

“Uguh!!” Ibu Mio tiba-tiba memegang dadanya.

“Apa ini? kenapa sangat imut seperti ini? I-Ini memang salah tapi.. entah kenapa aku tidak ingin membuang pemandangan ini” gumam Ibu Mio.

Mio membelai rambut ku secara perlahan, tubuh ku terasa nyaman dan mulai mengantuk.

“Mmph.. Fuaah!!” aku sedikit menarik nafas panjang dan mencium aroma tubuh Mio.

Kelopak mata ku terasa berat dan elusan lembut yang diberikan Mio membuat ku semakin mengantuk. Belaian lembut Mio terasa sangat nyaman dan ingin rasanya aku tertidur dalam pelukannya.

Jika aku tertidur dalam pelukan Mio, itu tidak apa-apa kan?

Aku menyerah oleh rasa kantuk ku dan terlelap tidur di dalam pelukan hangat Mio.

“Lily-sama..” Mio tetap membelai rambut ku hingga diri ku terlelap tidur.

Terpopuler

Comments

※⋆«▹Ran◃»⋆※

※⋆«▹Ran◃»⋆※

yah... saya juga begitu😅

2022-11-05

0

※⋆«▹Ran◃»⋆※

※⋆«▹Ran◃»⋆※

*nada(naga)?

2022-11-05

0

Lumiere

Lumiere

ughh diabetes ku 🥲

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Volume 1 - Prolog
2 Chapter 1 - Ritual Linked
3 Chapter 2 - Misi Pertama
4 Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5 Chapter 4 - Permintaan Kecil
6 Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7 Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8 Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9 Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10 Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11 Chapter 10 - Di Kamar Mio
12 Chapter 11 - Gedung Adventurer
13 Chapter 12 - Mio Ownership
14 Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15 Chapter 14 - Buku Sihir
16 Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17 Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18 Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19 Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20 Chapter 19 - Dango Manis
21 Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22 Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23 Chapter 22 - Lily-sama
24 Chapter 23 - Mio Synchronization
25 Chapter 24 - Kabar Buruk
26 Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27 Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28 Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29 Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30 Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31 Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32 Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33 Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34 Chapter 33 - Rumor Malam
35 Chapter 34 - Special Linked
36 Chapter 35 - Predator Malam
37 Chapter 36 - Yurification System Update!
38 Chapter 37 - Elixir Kiss
39 Volume 1 - Epilog
40 Volume 1 - Penutup
41 Volume 2 - Prolog
42 Chapter 1 - Cosplay Showcase
43 Chapter 2 - Kembali Terbuka
44 Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45 Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46 Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47 Chapter 6 - Zoe
48 Chapter 7 - Mama
49 Chapter 8 - Undangan Pesta
50 Chapter 9 - Rencana Kabur
51 Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52 Chapter 11 - Pesan Kecil
53 Chapter 12 - Kemarahan Mama
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Volume 1 - Prolog
2
Chapter 1 - Ritual Linked
3
Chapter 2 - Misi Pertama
4
Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5
Chapter 4 - Permintaan Kecil
6
Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7
Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8
Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9
Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10
Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11
Chapter 10 - Di Kamar Mio
12
Chapter 11 - Gedung Adventurer
13
Chapter 12 - Mio Ownership
14
Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15
Chapter 14 - Buku Sihir
16
Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17
Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18
Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19
Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20
Chapter 19 - Dango Manis
21
Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22
Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23
Chapter 22 - Lily-sama
24
Chapter 23 - Mio Synchronization
25
Chapter 24 - Kabar Buruk
26
Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27
Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28
Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29
Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30
Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31
Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32
Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33
Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34
Chapter 33 - Rumor Malam
35
Chapter 34 - Special Linked
36
Chapter 35 - Predator Malam
37
Chapter 36 - Yurification System Update!
38
Chapter 37 - Elixir Kiss
39
Volume 1 - Epilog
40
Volume 1 - Penutup
41
Volume 2 - Prolog
42
Chapter 1 - Cosplay Showcase
43
Chapter 2 - Kembali Terbuka
44
Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45
Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46
Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47
Chapter 6 - Zoe
48
Chapter 7 - Mama
49
Chapter 8 - Undangan Pesta
50
Chapter 9 - Rencana Kabur
51
Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52
Chapter 11 - Pesan Kecil
53
Chapter 12 - Kemarahan Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!